Apa perbedaan antara Zaman Perak dan Zaman Keemasan. Zaman Keemasan dan Perak Kebudayaan Rusia

“Zaman Keemasan” dipersiapkan oleh seluruh perkembangan budaya Rusia sebelumnya. Sejak awal abad ke-19, terjadi peningkatan patriotik yang belum pernah terjadi sebelumnya di masyarakat Rusia, yang semakin meningkat dengan pecahnya Perang Patriotik tahun 1812. Ia berkontribusi pada pendalaman pemahaman tentang karakteristik nasional, pembangunan
kewarganegaraan. Seni secara aktif berinteraksi dengan kesadaran masyarakat, membentuknya menjadi kesadaran nasional. Perkembangan kecenderungan realistis dan ciri-ciri budaya nasional semakin intensif.
Sebuah peristiwa budaya yang sangat penting, yang berkontribusi terhadap pertumbuhan kesadaran diri nasional, adalah kemunculan “Sejarah Negara Rusia” oleh N.M. Karamzin. Karamzin adalah orang pertama yang, pada pergantian abad ke-18 dan ke-19, merasa bahwa masalah terpenting dalam budaya Rusia pada abad ke-19 mendatang adalah definisi identitas nasionalnya.
Mengikuti Karamzin adalah Pushkin, yang memecahkan masalah menghubungkan budaya nasionalnya dengan budaya lain. Ini diikuti oleh “surat filosofis” P.Ya. Chaadaev - Filsafat sejarah Rusia, yang menjadi penggagas diskusi antara Slavophiles dan Barat. Salah satunya adalah orisinalitas budaya, berfokus pada mengidentifikasi mekanisme mendalam budaya nasional dan mengkonsolidasikan nilai-nilai yang paling stabil dan tidak berubah. Dan pendapat lainnya adalah modernisasi, yang bertujuan untuk mengubah isi kebudayaan nasional, termasuk dalam proses kebudayaan global.
Sastra menempati tempat khusus dalam budaya “zaman keemasan”. Sastra telah menjadi fenomena budaya sintetik dan menjadi bentuk kesadaran sosial universal yang memenuhi misi ilmu-ilmu sosial.
Pada pertengahan abad ke-19, budaya Rusia menjadi semakin terkenal di Barat. N.I. Lobachevsky, yang meletakkan dasar bagi gagasan modern tentang struktur alam semesta, menjadi ilmuwan pertama yang menjadi terkenal di luar negeri. P. Merimee menemukan Pushkin ke Eropa. Auditor Gogol ditunjuk di Paris. Pada paruh kedua abad ke-19, ketenaran budaya Rusia di Eropa dan dunia meningkat, terutama berkat karya Turgenev, Leo Tolstoy, dan F.M. Dostoevsky.
Selain itu, seni lukis, arsitektur, dan musik berkembang pada abad ke-19.
Lukisan: Repin, Savrasov, Polenov, Vrubel, Surikov, Levitan, Serov.
Arsitektur: Rossi, Beauvais, Gilardi, Ton, Vasnetsov.
Musik: Mussorgsky, Rimsky - Korsakov, Tchaikovsky.
Mustahil untuk tidak memperhatikan periode “Zaman Perak”, yang juga mencakup awal abad ke-20. Ini adalah masa bersejarah sejak tahun 90an. Abad XIX hingga 1922, ketika “kapal filosofis” dengan perwakilan paling menonjol dari kaum intelektual kreatif Rusia berangkat ke Eropa. Budaya “Zaman Perak” dipengaruhi oleh budaya Barat, Shakespeare dan Goethe, mitologi kuno dan Ortodoks, simbolisme Perancis, agama Kristen dan Asia. Pada saat yang sama, budaya “Zaman Perak” adalah budaya Rusia yang unik, yang diwujudkan dalam kreativitas perwakilannya yang berbakat.
Hal baru apa yang diberikan periode ini pada budaya dunia Rusia?
Pertama, mentalitas seseorang yang sosiokultural, terbebas dari pemikiran yang diresapi politik, sosialitas sebagai kanon klise yang menghalangi seseorang untuk berpikir dan merasa bebas, secara individu. Konsep filosof V. Solovyov yang menyerukan perlunya kerjasama aktif antara Manusia dan Tuhan menjadi landasan pandangan dunia baru sebagian kaum intelektual. Aspirasi ini menuju Tuhan-manusia, mencari integritas batin, kesatuan, Kebaikan, Keindahan, Kebenaran.
Kedua, “Zaman Perak” filsafat Rusia adalah masa penolakan terhadap “manusia sosial”, era individualisme, ketertarikan pada rahasia jiwa, dan dominasi prinsip mistik dalam budaya.
Ketiga, “Zaman Perak” dibedakan oleh kultus kreativitas sebagai satu-satunya kemungkinan terobosan menuju realitas transendental baru, mengatasi “biner” Rusia yang abadi - yang suci dan yang binatang, Kristus dan Antikristus.
Keempat, Renaisans merupakan istilah non-acak untuk era sosiokultural tertentu. Sejarah telah menyoroti pentingnya “inti” bagi mentalitas saat itu, wawasan dan prediksinya. “Zaman Perak” menjadi tahap yang paling bermanfaat bagi studi filsafat dan budaya. Ini benar-benar rangkaian nama, ide, karakter yang berkilauan: N. Berdyaev, V. Rozanov, S. Bulgakov, L. Karsavin, A. Losev, dan lainnya.
Kelima, “Zaman Perak” adalah era penemuan seni yang luar biasa, arah baru yang memberikan beragam nama penyair, penulis prosa, pelukis, komposer, dan aktor yang belum pernah ada sebelumnya. A. Blok, A. Bely, V. Mayakovsky, M. Tsvetaeva, A. Akhmatova, I. Stravinsky, A. Scriabin, M. Chagall dan masih banyak lagi nama lainnya.
Kaum intelektual Rusia memainkan peran khusus dalam budaya “Zaman Perak”, karena menjadi fokus, perwujudan, dan maknanya. Dalam koleksi terkenal “Milestones”, “Change of Milestones”, “From the Depths” dan lain-lain, diangkat pertanyaan tentang nasib tragisnya sebagai masalah sosial budaya Rusia. “Kita sedang berhadapan dengan salah satu topik fatal yang menjadi kunci untuk memahami Rusia dan masa depannya,” tulis G. Fedotov dalam risalahnya “The Tragedy of the Intelligentsia.”
Tingkat artistik, penemuan dan penemuan dalam pemikiran filosofis, sastra, dan seni Rusia “Zaman Perak” memberikan dorongan kreatif bagi perkembangan budaya domestik dan dunia. Menurut D. S. Likhachev, “kita memberi Barat awal abad kita”... Memahami peran manusia di dunia di sekitarnya sebagai misi “ilahi” meletakkan dasar bagi humanisme baru yang fundamental, di mana tragedi keberadaan adalah pada dasarnya diatasi melalui perolehan makna hidup yang baru, penetapan tujuan baru. Perbendaharaan budaya “Zaman Perak” memiliki potensi yang sangat berharga bagi Rusia saat ini dan masa depan.

“Zaman Keemasan” dipersiapkan oleh seluruh perkembangan budaya Rusia sebelumnya. Sejak awal abad ke-19, terjadi peningkatan patriotik yang belum pernah terjadi sebelumnya di masyarakat Rusia, yang semakin meningkat dengan pecahnya Perang Patriotik tahun 1812.

Ia berkontribusi pada pendalaman pemahaman tentang karakteristik nasional, pembangunan

kewarganegaraan. Seni secara aktif berinteraksi dengan kesadaran masyarakat, membentuknya menjadi kesadaran nasional. Perkembangan kecenderungan realistis dan ciri-ciri budaya nasional semakin intensif.

Sebuah peristiwa budaya yang sangat penting, yang berkontribusi terhadap pertumbuhan kesadaran diri nasional, adalah kemunculan “Sejarah Negara Rusia” oleh N.M. Karamzin. Karamzin adalah orang pertama yang, pada pergantian abad ke-18 dan ke-19, merasa bahwa masalah terpenting dalam budaya Rusia pada abad ke-19 mendatang adalah definisi identitas nasionalnya.

Mengikuti Karamzin adalah Pushkin, yang memecahkan masalah menghubungkan budaya nasionalnya dengan budaya lain. Ini diikuti oleh “surat filosofis” P.Ya. Chaadaev - Filsafat sejarah Rusia, yang menjadi penggagas diskusi antara Slavophiles dan Barat. Salah satunya adalah orisinalitas budaya, berfokus pada mengidentifikasi mekanisme mendalam budaya nasional dan mengkonsolidasikan nilai-nilai yang paling stabil dan tidak berubah. Dan pendapat lainnya adalah modernisasi, yang bertujuan untuk mengubah isi kebudayaan nasional, termasuk dalam proses kebudayaan global.

Sastra menempati tempat khusus dalam budaya “zaman keemasan”. Sastra telah menjadi fenomena budaya sintetik dan menjadi bentuk kesadaran sosial universal yang memenuhi misi ilmu-ilmu sosial.

Pada pertengahan abad ke-19, budaya Rusia semakin dikenal di Barat. N.I. Lobachevsky, yang meletakkan dasar bagi gagasan modern tentang struktur alam semesta, menjadi ilmuwan pertama yang menjadi terkenal di luar negeri. P. Merimee menemukan Pushkin ke Eropa. Auditor Gogol diangkat di Paris. Pada paruh kedua abad ke-19, ketenaran budaya Rusia di Eropa dan dunia meningkat, terutama berkat karya Turgenev, Leo Tolstoy, dan F.M. Dostoevsky.

Selain itu, seni lukis, arsitektur, dan musik berkembang pada abad ke-19.

Lukisan: Repin, Savrasov, Polenov, Vrubel, Surikov, Levitan, Serov.

Arsitektur: Rossi, Beauvais, Gilardi, Ton, Vasnetsov.

Musik: Mussorgsky, Rimsky - Korsakov, Tchaikovsky. 1. Mustahil untuk tidak memperhatikan periode “Zaman Perak”, yang juga mencakup awal abad ke-20. Ini adalah masa bersejarah sejak tahun 90an. Abad XIX hingga 1922, ketika “kapal filosofis” dengan perwakilan paling menonjol dari kaum intelektual kreatif Rusia berangkat ke Eropa. Budaya “Zaman Perak” dipengaruhi oleh budaya Barat, Shakespeare dan Goethe, mitologi kuno dan Ortodoks, simbolisme Perancis, agama Kristen dan Asia. Pada saat yang sama, budaya “Zaman Perak” adalah budaya Rusia yang unik, yang diwujudkan dalam kreativitas perwakilannya yang berbakat.

Hal baru apa yang diberikan periode ini pada budaya dunia Rusia?

Pertama, mentalitas seseorang yang sosiokultural, terbebas dari pemikiran yang diresapi politik, sosialitas sebagai kanon klise yang menghalangi seseorang untuk berpikir dan merasa bebas, secara individu. Konsep filsuf V. Solovyov, yang menyerukan perlunya kerja sama aktif antara Manusia dan Tuhan, menjadi dasar pandangan dunia baru sebagian kaum intelektual.

Aspirasi ini menuju Tuhan-manusia, mencari integritas batin, kesatuan, Kebaikan, Keindahan, Kebenaran.

Kedua, “Zaman Perak” filsafat Rusia adalah masa penolakan terhadap “manusia sosial”, era individualisme, ketertarikan pada rahasia jiwa, dan dominasi prinsip mistik dalam budaya.

Ketiga, “Zaman Perak” dibedakan oleh kultus kreativitas sebagai satu-satunya kemungkinan terobosan menuju realitas transendental baru, mengatasi “biner” Rusia yang abadi - yang suci dan yang binatang, Kristus dan Antikristus.

Keempat, Renaisans merupakan istilah non-acak untuk era sosiokultural tertentu. Sejarah telah menyoroti pentingnya “inti” bagi mentalitas saat itu, wawasan dan prediksinya. “Zaman Perak” menjadi tahap yang paling bermanfaat bagi studi filsafat dan budaya. Ini benar-benar rangkaian nama, ide, karakter yang berkilauan: N. Berdyaev, V. Rozanov, S. Bulgakov, L. Karsavin, A. Losev, dan lainnya.

Kelima, “Zaman Perak” adalah era penemuan seni yang luar biasa, arah baru yang memberikan beragam nama penyair, penulis prosa, pelukis, komposer, dan aktor yang belum pernah ada sebelumnya. A. Blok, A. Bely, V. Mayakovsky, M. Tsvetaeva, A. Akhmatova, I. Stravinsky, A. Scriabin, M. Chagall dan masih banyak lagi nama lainnya.

Kaum intelektual Rusia memainkan peran khusus dalam budaya “Zaman Perak”, karena menjadi fokus, perwujudan, dan maknanya. Dalam koleksi terkenal “Milestones”, “Change of Milestones”, “From the Depths” dan lain-lain, diangkat pertanyaan tentang nasib tragisnya sebagai masalah sosial budaya Rusia. “Kita sedang berhadapan dengan salah satu topik fatal yang menjadi kunci untuk memahami Rusia dan masa depannya,” tulis G. Fedotov dalam risalahnya “The Tragedy of the Intelligentsia.”

Tingkat artistik, penemuan dan penemuan dalam pemikiran filosofis, sastra, dan seni Rusia “Zaman Perak” memberikan dorongan kreatif bagi perkembangan budaya domestik dan dunia. Menurut D. S. Likhachev, “kita memberi Barat awal abad kita”... Memahami peran manusia di dunia di sekitarnya sebagai misi “ilahi” meletakkan dasar bagi humanisme baru yang fundamental, di mana tragedi keberadaan adalah pada dasarnya diatasi melalui perolehan makna hidup yang baru, penetapan tujuan baru. Perbendaharaan budaya “Zaman Perak” memiliki potensi yang sangat berharga bagi Rusia saat ini dan masa depan.

Glosarium:

Sekularisasi adalah penyimpangan budaya dari tradisi gereja dan memberinya karakter sekuler dan sipil. Pertanyaan untuk kontrol:

Apa dan bagaimana kecenderungan sekularisasi diungkapkan dalam budaya Rusia abad ke-17?

Apa dampak positif dan negatif reformasi Peter I terhadap budaya Rusia?

Peristiwa budaya apa yang sangat penting yang berkontribusi terhadap tumbuhnya kesadaran nasional di abad ke-19?

Sebutkan perwakilan utama seni "zaman keemasan".

Hal baru apa yang diberikan periode “Zaman Perak” terhadap budaya Rusia dan dunia?

Lebih lanjut tentang topik 2. Zaman Keemasan dan Perak budaya Rusia:

1. Sinelshchikova Lyubov Aleksandrovna. Pedoman spiritual dan moral dalam budaya Rusia Zaman Perak: aspek sosio-filosofis, 2015

"Zaman Keemasan" juga disebutkan oleh para penyair dan filsuf kuno: Hesiod mengklasifikasikan periode perkembangan manusia, ironisnya Ovid berbicara tentang hasrat orang-orang sezamannya terhadap uang. Selanjutnya masa kejayaan sastra dan budaya Romawi yang terjadi pada abad ke-1 SM dikaitkan dengan logam mulia. e.

Dalam sejarah modern, metafora ini pertama kali ditemukan oleh Pyotr Aleksandrovich Pletnev, berbicara tentang zaman keemasan puisi Rusia, yang diwakili oleh Zhukovsky, Baratynsky, Batyushkov dan Pushkin. Selanjutnya, definisi ini mulai digunakan dalam kaitannya dengan semua sastra Rusia abad ke-19, tidak termasuk 10 tahun terakhirnya. Mereka juga menunjukkan kuartal pertama abad ke-20. Itu adalah “Zaman Perak”.

Apa perbedaan Zaman Perak dengan Zaman Keemasan, selain kronologi dan, oleh karena itu, karya yang menentukan dari penulis yang berbeda? Kajian budaya modern berusaha untuk membawa konsep-konsep ini ke dalam satu bidang, namun tradisi sastra masih membedakannya: puisi ditandai dengan perak, dan sastra pada zaman itu secara keseluruhan ditandai dengan emas. Oleh karena itu, ensiklopedia dan buku teks sebelumnya berbicara tentang zaman keemasan sastra Rusia dan zaman perak puisi Rusia. Saat ini, kedua periode tersebut dapat dilihat melalui prisma budaya secara keseluruhan, namun patut diakui: prosa mengalami kemunduran pada awal abad ke-20, sehingga galaksi bintang pada masa ini hampir secara eksklusif bersifat puitis.

Perbandingan

Bagi yang telah menguasai kurikulum sekolah di bidang sastra, cukup menyebutkan beberapa nama penulis yang mewakili era sastra tertentu:

Daftar ini tentu saja masih jauh dari lengkap, karena definisi yang dipertimbangkan berkaitan secara khusus dengan periode waktu dan telah lama kehilangan sifat evaluatifnya, sehingga karya penulis mana pun di era Pushkin termasuk dalam masa keemasan, pergantian abad ke-19. abad -20. - perak. Namun kurikulum sekolah membuat kita berharap tidak ada nama-nama asing di antara mereka yang terdaftar.

Menghadiahkan suatu jangka waktu dengan logam mulia merupakan hak prerogratif ahli waris. Pushkin dan para penyair sezamannya tidak tahu bahwa Pletnev akan menyebut masa mereka sebagai “zaman keemasan”; Tolstoy dan Dostoevsky tidak membayangkan bahwa adalah mungkin untuk menempatkan karya-karya yang berbeda dan penulis yang berbeda pada tingkat yang sama. Keturunan yang bersyukurlah yang memberikan penghormatan.

Dengan "Zaman Perak" segalanya menjadi lebih rumit: beginilah cara Ivanov-Razumnik mendefinisikan zamannya sendiri, dan terminologinya jelas-jelas bersifat menghina - dibandingkan dengan Zaman Keemasan, ia berbicara tentang degradasi puisi dan kelemahan puisi baru. penulis. Filsuf lain, Berdyaev, misalnya, menganggap masa ini sebagai periode kebangkitan budaya, kebangkitan sastra Rusia. Para penyair sendiri tidak memandang positif posisi kedua: pergantian abad membawa sentuhan modernitas, yang melampaui karya klasik dan mencari sumber inspirasi dan bentuk ekspresi diri yang benar-benar baru. Selanjutnya, emigran Nikolai Otsup memperkenalkan definisi “Zaman Perak” ke dalam kritik sastra, menyatukan 30 tahun modernisme Rusia.

Zaman Keemasan bertepatan dengan pembentukan tradisi sastra, penciptaan dan pengembangan bahasa sastra dan lanskap budaya. Kesedihan dan kesedihan Derzhavin, "versifikasi tingkat tinggi" dari klasisisme digantikan oleh kesederhanaan gaya dan "biografi" Pushkin. Sentimentalisme dan romantisme berkembang pesat dalam puisi, pada pertengahan abad ini prosa realistis berkembang pesat, dan isu-isu sosial dan filosofis menjadi yang terdepan.

Zaman Perak mengasah penguasaan kata-kata dan menciptakan pola-pola yang rumit: sebelum revolusi tahun 1917, tren, arah, dan gaya dalam sastra semakin bertambah, begitu pula jumlah penulis yang diakui dan diterbitkan. Akmeisme, simbolisme, imajinasi, futurisme, dan avant-garde menghadirkan karakter baru ke dalam panggung.

Proses kebudayaan dan sastra tidak terjadi di luar proses sejarah. Apa perbedaan antara Zaman Perak dan Zaman Keemasan? Pertama-tama, perlu diingat bahwa pergantian abad selalu merupakan titik balik. Awal abad ke-20 dibarengi dengan pembentukan dan perkembangan gerakan revolusioner, sehingga perasaan akan segera runtuhnya Kekaisaran Rusia semakin meningkat secara proporsional. Kemajuan teknologi mencapai kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya, perkembangan ilmu pengetahuan dan industri telah menyebabkan pertumbuhan ekonomi dan krisis kepercayaan. Dalam sastra (dan seni pada umumnya) telah terjadi semacam revaluasi nilai: penyair-warga negara telah memberi jalan kepada penyair-pribadi.

Perbedaan antara Zaman Perak dan Zaman Keemasan juga dapat ditemukan dalam bidang sosial. Yang terakhir, terlepas dari populisme, penghapusan perbudakan, konsekuensi kebangkitan Herzen dan tumbuhnya kesadaran publik, adalah abad kaum bangsawan. Oleh karena itu, sebagian besar penulis pada masa itu berasal dari kalangan elit bangsawan. Zaman Perak dibentuk oleh tangan kaum intelektual dari berbagai strata sosial, termasuk “petani baru”. Pendidikan menjadi lebih mudah diakses, gerakan kebudayaan mencakup semua kelas dan wilayah, dan provinsialisme tidak lagi menjadi penghalang menuju ketenaran.

Zaman Keemasan berakhir dengan kemunduran yang dapat diprediksi dan stagnasi kreatif. Waktunya telah tiba bagi para humas: pendidikan membutuhkan majalah informatif berkualitas tinggi, fiksi untuk sementara tidak lagi mendominasi pikiran. Perak ternyata menjadi peringatan tiga puluh tahun yang sangat sulit dan ambigu, sangat penting. Masa kejayaannya pertama kali terganggu oleh revolusi tahun 1917, dan kemudian terganggu oleh gelombang emigrasi pertama. Di tengah kisruh terbentuknya negara baru, seni dan sastra mengalami perubahan drastis.

Meja

zaman perak	zaman keemasan
Termasuk periode sejarah sastra Rusia dari XIX – M. abad XX (sampai usia 20an)	Mencakup semua sastra Rusia abad ke-19.
Secara umum dapat digambarkan sebagai era modernitas	Ditentukan oleh karya penyair era Pushkin, prosa Gogol, Tolstoy, Dostoevsky
Berkembangnya kreativitas puitis	Prosa menggantikan puisi pada pertengahan periode
Awalnya, definisi “Zaman Perak” diberikan oleh orang-orang sezaman dalam penilaian negatif terhadap proses sastra	Periode ini disebut “Zaman Keemasan” oleh para kritikus dari generasi berikutnya
Diwakili oleh akmeisme, simbolisme, imajinasi, futurisme dan gerakan sastra lainnya yang disatukan oleh modernitas	Diwakili oleh sentimentalisme, romantisme dan realisme
Menyatukan kaum intelektual kreatif dari berbagai strata sosial	Termasuk kreativitas kaum bangsawan (bangsawan)
Terganggu oleh revolusi 1917, Perang Saudara dan emigrasi massal	Berakhir dengan kemunduran bertahap, fiksi digantikan oleh jurnalisme

“Pintu rahasia suci telah terbuka!
Luciper datang dari jurang,
Rendah hati, namun takut pada manusia (1).
Napoleon! Napoleon!
Paris dan Babel baru,
Dan anak domba berbulu putih yang lemah lembut,
Unggul seperti Gog yang menakjubkan,
Jatuh seperti roh satanael,
Kekuatan iblis telah menghilang!..
Terpujilah Tuhan, Allah kami!"
...Penyanyi, mendengar suara kenabian,
Aku terbangun dengan tubuh yang dipenuhi bulu karena kesal,
Dia dengan malas mengulurkan tangannya,
Aku melihat ke dalam cahaya dengan paksa,
Lalu dia berbalik ke samping
Dan lagi-lagi dia tertidur dengan nyenyak.

Pushkin. Bayangan Von-Visin.

Bagaimana menjelaskan fakta bahwa suatu zaman mendorong perwujudan kejeniusan puitis, sementara zaman yang lain hanya menghasilkan penyair-penyair kecil? Mengapa tidak ada satu pun penyair besar Rusia yang muncul di Rusia pada paruh kedua abad ke-19? Dan ini terjadi setelah Zaman Keemasan puisi Rusia dengan para geniusnya: Tyutchev, Lermontov, Pushkin, Fet! Tyutchev, Lermontov, Pushkin, Fet dan Yazykov lahir sebelum tahun 1820. Kemudian, hingga sekitar tahun 1880, belum ada penyair besar yang lahir di Rusia. Baik Fofanov, Balmont, Apukhtin, Bryusov, maupun Nadson tidak mampu memanfaatkan pengalaman para jenius Zaman Keemasan puisi. Tyutchev dan Fet terus berkreasi, tetapi mereka lahir di waktu yang sama sekali berbeda...

Pada tahun 1910, karya mendasar Jenderal V. A. Moshkov, “Teori Baru tentang Asal Usul Manusia dan Degenerasinya, Disusun Berdasarkan Data dari Zoologi dan Statistik,” diterbitkan. Karya ini mewujudkan teori siklus dalam sejarah perkembangan peradaban dan budaya dunia yang dikembangkan oleh ilmuwan ini. Setiap siklus, menurut V. Moshkov, berlangsung selama 400 tahun. Siklus empat ratus tahun dibaginya menjadi empat abad, yang dia beri nama: “emas”, “perak”, “tembaga” dan “besi”. Paruh pertama siklus perkembangan suatu peradaban atau negara - zaman "emas" dan "perak", yaitu dua ratus tahun pertama - ditandai dengan perkembangan dan pertumbuhannya, yang diakhiri dengan era stabilitas politik dan ekonomi. Namun dengan dimulainya paruh kedua siklus tersebut – “Zaman Tembaga” atau abad ketiga dalam siklus tersebut – negara-negara memasuki periode kemunduran. “Zaman Besi” - 100 tahun terakhir yang melengkapi siklusnya - adalah era kehilangan dan kehilangan bagi negara mana pun, abad pembusukan budaya. Moshkov rupanya menggunakan ajaran seseorang yang hidup pada awal abad ke-7. SM. Rhapsode Hesiod, seperti yang dituangkannya dalam puisinya "Works and Days" (Lihat: Hesiod. Terjemahan interlinear puisi dari bahasa Yunani dan catatan G. Vlastov. - St. Petersburg, 1885. Lihat juga: Hesiod. Works and Days. Pertanian puisi / Diterjemahkan oleh V. Veresaev - M.: Nedra, 1927). Misalnya, pada tahun 1212, penyatuan kerajaan-kerajaan Rusia dimulai di bawah kekuasaan Yaroslavl, dan kemudian Moskow, yaitu siklus 400 tahun dimulai dalam sejarah Rus. Siklus ini berakhir pada awal abad ke-17 dengan Masalah dan invasi orang Latin.
Setelah tahun 1612, kita mengamati penguatan kekuatan kedaulatan Rusia yang meyakinkan! “Zaman Keemasan Catherine” berhubungan dengan “Zaman Perak” dalam siklus empat ratus tahun. Ini adalah era stabilitas politik dan ekonomi di Rusia.
Jadi, berdasarkan teori Moshkov, Tyutchev, Lermontov, Pushkin, Griboedov dan Yazykov lahir di “Zaman Perak” dalam siklus empat ratus tahun! Terlebih lagi, mereka lahir pada pergantian zaman – pada masa puncak perkembangan budaya Rusia. Pada tahun 1812, Rusia mengalahkan kekuatan militer gabungan Barat. Pada tahun 1815, Alexander yang Terberkati diakui sebagai Kaisar Eropa, dan juga seluruh dunia! Energi pada masa itu tidak dapat tidak mempengaruhi mereka yang tinggal di Rusia pada waktu itu.
Bagaimana dengan mereka yang lahir setelah tahun 1820?
“Zaman Tembaga” mulai mempengaruhi mereka yang lahir pada saat ini... Era “Smerdyakovisme” akan datang. Saat itulah kalimat yang ditulis oleh Russophobe Pecherin muncul:

Betapa manisnya membenci tanah airmu,
Dan menantikan kehancurannya!
Dan lihatlah kehancuran tanah air
Tangan Renaisans Dunia!

Setelah tahun 1820, Rusia “menyerahkan” SETENGAH AMERIKA UTARA kepada Inggris dan Amerika Serikat. Rakyat Rusia tidak mengetahui hal ini...
Penyair Rusia pada paruh kedua abad ke-19 sepertinya telah kehilangan kekuatan kreatifnya.

Berikut ini contoh karya V. Solovyov:

Michal Matveich yang terhormat,
Saya menulis kepada Anda dari gua,
Membungkuk karena penyakit dalam bentuk busur
Dan penuh dengan segala macam kotoran.
Pekerjaan manis terlupakan
Dan Bacchus dan Cypris;
Mereka sudah memberitahuku sejak lama
Hanya wasir.

Sebagai seorang anak, V. Solovyov berperan sebagai petugas pemadam kebakaran dan ingin mencapai suatu prestasi, jadi di masa dewasanya dia mau tidak mau menulis karya ini:

Petugas pemadam kebakaran
Celakalah diangkat di atas abu
Dan, seperti seekor elang, penghuni eter,
Diberkahi dengan mata yang melihat segalanya.
Dia sendirian di puncak ini,
Dia di atas segalanya, dia adalah dewa, dia adalah raja...
Dan di bawah sana, di dalam lumpur busuk,
Seperti cacing, tukang emas menyeretnya, -
Mengerikan untuk hati yang lembut
Kontras kloaka dan depA...
Rendahkan dirimu! Hukum alam sudah jelas
Meski kebijaksanaan kita buta.
Matahari terbenam, matahari terbit,
Berabad-abad berlalu, tapi semuanya seperti sebelumnya,
Seorang kesatria yang bangga berjalan di atas menara
Dan tukang emas membersihkan lubang itu.

Pertengahan April 1889
[Soloviev V.S. “Hanya matahari cinta yang tidak bergerak…” Puisi. hal.55-56]

Namun dalam baris-baris ini, seperti yang diyakini V. Solovyov, ada juga beberapa pemikiran yang bermakna... Tidak diragukan lagi, Solovyov tidak bisa disebut sebagai penyair hebat.

V. Solovyov tidak bisa mengabaikan tema Timur dalam karyanya:

TURKI MUDA

Pada hari kesepuluh Mogaremma
Di taman ayah
Saya bertemu bunga harem
Dan sejak itu aku sudah menunggu
Aku menunggu dengan tidak sabar di taman
aku sedang memandikan rusaku...
Tapi ayah memperhatikan dengan cemburu
Semua mamzelmu.
Pantas saja namanya kasim tua
Dipetik dengan penusuk
Dan ke kantong uap yang deras
Mengikatnya dengan batu.
Saya perlu berhati-hati...
Sebaiknya aku pergi.
Dengan cara ini kamu bisa tinggal
kolam ayah!
Ya! ayah sangat keras kepala
Kemunduran lama,
Dan kasim yang gesit itu memperhatikan
Kota helikopter ayah.

Pertengahan April 1889
[Soloviev V.S. “Hanya matahari cinta yang tidak bergerak…” Puisi., P. 56)]

Nekrasov menggunakan tawa ambivalen secara berlebihan di hampir semua puisinya. Kita dapat mengatakan bahwa dia menyalahgunakannya:

Menutupi kulit dengan pakaian
Untuk tawa dan kecantikan,
Mazurochka dengan monyet
Anjing-anjing itu menari.
Dan pada saat mabuk,
Karena hasrat atau kebutuhan,
Penggiling Organ dengan Monyet
Mereka menari padede.
Semuanya melompat, semuanya khawatir,
Ini seperti penyamaran.
Dan orang-orang Rusia mengagumi:
“Betapa liciknya orang Jerman!”
Ya, pengetahuan mereka kuat,
Ketangkasan mereka rumit...
Benar-benar,
Jerman adalah negara ilmiah!
(Apakah Anda ingin sekuelnya?
Keajaiban yang dijelaskan -
Pergi ke pertunjukan
Drama terkenal.)

Namun inilah yang harus dimiliki seseorang, menurut Nekrasov, agar tidak terlihat lucu:

Lampu malam menyala,
Angin menderu-deru dan hujan turun deras,
Ketika dari provinsi Poltava
Saya memasuki ibu kota.
Ada tongkat yang sangat panjang di tangannya,
Ranselnya kosong,
Di bahu ada mantel kulit domba,
Ada 15 groschen di sakuku.
Tanpa uang, tanpa gelar, tanpa suku,
Perawakannya kecil dan berpenampilan lucu,
Ya, empat puluh tahun telah berlalu, -
Ada satu juta di sakuku.

Nekrasov hanya berhasil menggambarkan kekacauan dan kebingungan:

Lihat - mereka sudah mengambilnya!
Roman mendorong Pakhomushka,
Demyan mendorong Luka.
Dan dua saudara laki-laki Gubina
Mereka menyetrika Provo yang besar dan kuat, -
Dan semua orang berteriak sendiri!

Tujuh burung hantu elang terbang bersama,
Mengagumi pembantaian itu
Dari tujuh pohon besar,
Mereka tertawa, burung hantu malam!
Dan mata mereka berwarna kuning
Mereka terbakar seperti lilin yang terbakar
Empat belas lilin!
Dan burung gagak, burung yang cerdas,
Tiba, duduk di pohon
Tepat di dekat api,
Duduk dan berdoa kepada iblis,
Dipukul sampai mati
Yang mana!
Sapi dengan bel
Bahwa aku tersesat di malam hari
Dari kawanan, saya mendengar sedikit
Suara manusia -
Dia datang ke api dan menatap
Perhatikan para pria
Saya mendengarkan pidato-pidato gila
Dan aku mulai, sayangku,
Moo, moo, moo!
[Nekrasov N.A. Yang hidup dengan baik di Rus'. Favorit cit., hal.312]

Tahun 1990 dianggap sebagai awal Zaman Perak puisi Rusia. Mayoritas penyair pada pergantian abad ke-19 dan awal abad ke-20. tidak mencapai level Fofanov dalam hal keterampilan kreatif... Silver Age pada awalnya tidak mengangkat isu-isu sosial yang mendesak. Anggota kelompok penyair St. Petersburg "Gilea" menjadi pendiri futurisme Rusia. Salah satu tren era ini juga adalah kubo-futurisme. Di Rusia, “Budetlyans”, yang merupakan bagian dari kelompok puisi “Gilea”, menyebut diri mereka Cubo-Futurist. Mereka meninggalkan cita-cita estetika masa lalu dan secara aktif menggunakan sesekaliisme. Dalam kerangka Cubo-Futurisme, “puisi muskil” berkembang. “Zaumya” ditulis oleh Velimir Khlebnikov, Elena Guro, Davyd dan Nikolai Burliuk. Berikut ini contoh "zaumi":

Lampumu yang berderak
Saya diterangi oleh keheningan hutan.
Wahai penunggang kuda malam, menarilah
Di depan pagar yang pantang menyerah.
Istri berdada emas
Di pintu masuk yang nyaris tertutup.
Alam yang dingin menghangatkan,
Arti tulisan Anda sendiri.
Pandangan yang rajin dan buta.
Kami akan membuat kubahnya terkena hujan.
Aku membakar dadaku ke tanah,
Untuk mencabut cabang-cabang kejahatan,
Atas nama kebenaran dan pahala.
Pelukan sarang lebah putih yang terbakar.
Melodi halus diinginkan,
Namun masih lebih akurat dibandingkan Black Maiden
Madu yang tak terhindarkan mencolok.
[Burliuk D.D.: Dari koleksi “The Fishing Tank of Judges” (1910)]

Gilea adalah asosiasi futuris yang paling berpengaruh, tetapi bukan satu-satunya. Ada juga ego-futuris yang dipimpin oleh Igor Severyanin, yang tinggal di St.

Narsisme adalah pekerjaan umum para penyair pada zaman ini:

Jutaan ciuman wanita -
Tidak ada apa pun sebelum kehormatan para dewa:
Dan Klyuev mencium tanganku,
Dan Fofanov tersungkur di kakinya!

Valery menulis kepadaku terlebih dahulu,
Menanyakan betapa aku menyukainya;
Dan Gumilyov berdiri di depan pintu,
Memikat ke Apollo.

Tiga belas buku tiga ratus halaman
Kliping koran adalah caraku.
Saya menerimanya, tampak berseri-seri,
Pujian dan cacian adalah sampah manusia.

Benar dan sombong
Selalu jatuh cinta dengan Tidak Jelas,
Saya yakin dengan panggilan saya
Saya melihat kehidupan seperti mimpi indah.

Saya tahu gemuruh tepuk tangan
Lusinan kota di Rusia,
Dan pengangkatan pencarian,
Dan kemenangan puisiku!

Januari 1918
Petrograd
[Severyanin I.V.: Burung Bulbul. Puisi dan puisi, S.9]

Sebelum dimulainya Zaman Besi, lahirlah A. Blok, S. Yesenin, S. Bekhteev, I. Bunin. Kehidupan mereka, karya mereka - inilah Zaman Perak puisi Rusia yang sebenarnya.

Kirimkan kami, Tuhan, kesabaran,
Di saat badai, hari-hari gelap,
Untuk menanggung penganiayaan rakyat
Dan penyiksaan terhadap algojo kami.

Beri kami kekuatan, ya Tuhan yang benar,
Memaafkan kejahatan tetangganya
Dan salib itu berat dan berdarah
Untuk bertemu dengan kelembutanmu.

Dan di hari-hari kerusuhan yang memberontak,
Saat musuh merampok kita,
Untuk menanggung rasa malu dan hina
Kristus, Juru Selamat, tolong!

Tuhan dunia, Tuhan alam semesta!
Berkatilah kami dengan doamu
Dan memberikan ketenangan pada jiwa yang rendah hati,
Di saat kematian yang tak tertahankan...

Dan, di ambang kubur,
Bernafaslah ke dalam mulut hamba-hamba-Mu
Kekuatan manusia super
Berdoalah dengan lemah lembut untuk musuhmu!

S.S.Bekhteev

Apakah era perubahan memang diperlukan agar seorang penyair besar bisa tampil di suatu negara?

...
(1) Berbulu manusia - rupanya dengan bekas luka berbentuk sambaran petir di dahinya. Mungkin saja si rambut coklat memakai kacamata (dan memakai sapu).

Mengirimkan karya bagus Anda ke basis pengetahuan itu sederhana. Gunakan formulir di bawah ini

Pelajar, mahasiswa pascasarjana, ilmuwan muda yang menggunakan basis pengetahuan dalam studi dan pekerjaan mereka akan sangat berterima kasih kepada Anda.

Dokumen serupa

Ciri-ciri khusus awal abad ke-20 dalam kehidupan budaya Rusia, ciri-ciri tren baru dalam puisi: simbolisme, akmeisme, dan futurisme. Fitur dan motif utama karya penyair terkenal Rusia Solovyov, Merezhkovsky, Sologuba dan Bely.

abstrak, ditambahkan 21/06/2010


Pertimbangan tema utama dalam karya A. Pushkin. Sebuah studi tentang puisi "Zaman Perak": simbolisme, futurisme dan akmeisme. Perbandingan karya penulis dengan puisi A. Blok, A. Akhmatova, M. Tsvetaeva dan Mandelstam; menyoroti tema umum.

presentasi, ditambahkan 03/05/2012


Zaman Perak adalah masa kejayaan puisi Rusia di awal abad ke-20. Pertanyaannya adalah tentang kerangka kronologis fenomena ini. Tren utama puisi Zaman Perak dan ciri-cirinya. Karya penyair Rusia - perwakilan simbolisme, akmeisme, dan futurisme.

presentasi, ditambahkan 28/04/2013


Pembiasaan dengan karya penyair Zaman Perak sebagai perwakilan terkemuka era simbolisme. Analisis kontekstual gambaran raja dan pengemis dalam sastra Rusia (khususnya puisi Zaman Perak) menggunakan contoh karya A. Blok, A. Akhmatova dan lain-lain.

tugas kursus, ditambahkan 22/10/2012


Pentingnya puisi Zaman Perak bagi budaya Rusia. Pembaharuan berbagai jenis dan genre kreativitas seni, pemikiran ulang nilai-nilai. Karakteristik gerakan sastra dalam puisi Rusia awal abad kedua puluh: simbolisme, akmeisme, futurisme.

presentasi, ditambahkan 09.11.2013


Hubungan antara puisi Zaman Perak dan asal usul budaya Rusia, mitologi Slavia. Dampak budaya asli Rusia pada puisi Zaman Perak dan sastra modern. Kehidupan dan karya penyair Gumilyov, Khlebnikov, Severyanin, Burliuk.

abstrak, ditambahkan 18/10/2008


Esensi dan ciri-ciri puisi puisi Zaman Perak - sebuah fenomena budaya Rusia pada pergantian abad ke-19 dan ke-20. Ciri-ciri sosial politik pada zaman dan refleksi kehidupan masyarakat awam dalam puisi. Ciri ciri sastra dari tahun 1890 hingga 1917.

tugas kursus, ditambahkan 16/01/2012


Perkembangan tren baru dalam puisi Rusia di Zaman Perak - modernisme. Arah modernisme: simbolisme, akmeisme, futurisme. Kebudayaan sebagai titik tertinggi dalam hierarki nilai. Puisi Petani Baru, kegiatan Ordo Imagist Militan.