Zeus dan keluarganya. Dewa Yunani kuno Zeus - seperti apa rupa dewa guntur, mitos kelahiran Zeus

Dewa Yunani Kuno, Zeus, kita kenal sebagai dewa utama Olympian, yang menguasai seluruh dunia, langit, guntur, dan kilat. Dewa Yunani Kuno, Zeus, dikaitkan dengan takdir yang nyata. Ini dibenarkan oleh fakta bahwa orang dilindungi olehnya: bertanya dan berdoa. Zeus tidak hanya menaati rakyat, tetapi juga raja dan dewa lainnya.

Dewa Yunani Kuno Zeus

Dewa Yunani membedakan antara yang baik dan yang jahat, memperkenalkan orang pada konsep rasa malu dan hati nurani. Zeus, dewa tertinggi Olympus, memiliki tiga saudara laki-laki yang berbagi kekuasaan dengannya. Lokasi dewa itu adalah Gunung Olympus, karena patriarki Zeus disebut Olympian. Kekuatan pelindung tidak memuaskan dewa lain, karena mereka berusaha menggulingkannya dari tahta. Mereka gagal melakukan kudeta, oleh karena itu semua pelanggar dihukum.

Seperti apa rupa dewa Zeus?

Dewa Yunani Kuno, Zeus adalah ayah dari semua manusia dan dewa, dan mitologi Romawi mengidentifikasikannya dengan Jupiter. Berkat Zeus, Yunani memiliki tatanan sosial yang mapan. Deskripsi tradisional dewa Zeus adalah gambaran seorang pria dewasa dengan wajah mulia, ikal tebal seputih salju, janggut dan kemah kuat yang kuat, lengan ramping yang kuat. Seniman selanjutnya menggambarkan Tuhan dalam berbagai macam penyamaran, di antaranya Zeus muncul sebagai penipu wanita, karakter dalam urusan cinta.

Apa yang dilindungi Zeus?

Putra ketiga Kronos berbeda dari para Dewa lainnya. Dia bukan hanya pemimpin yang adil, jujur, dan sopan, tetapi juga bertanggung jawab atas kesejahteraan seluruh penduduk. Tugas utama Zeus adalah:

• melindungi kehidupan kota;
• mencegah kekacauan dan kekacauan;
• mengarahkan hidup ke arah yang benar;
• lindungi semua yang tersinggung;
• melindungi perapian keluarga;
• memantau pelaksanaan hukum dan kepatuhan terhadap bea cukai.

Ini bukanlah daftar keseluruhan dari apa yang menjadi tanggung jawab Zeus. Dewa langit dan guntur Yunani kuno mampu menyelesaikan masalah mendesak apa pun, menenangkan dan menenangkan setiap orang yang membutuhkan bantuan pada titik tertentu dalam hidupnya. Berkat "kekuatan" -nya, semua orang yakin bahwa keadilan akan selalu menang. Energi dewa menyebar ke seluruh Olympus dan senang dengan kemurniannya.

Atribut dewa Zeus

Setiap atribut memberi Zeus kekuatan Petir dan merupakan bagian integral dari keseluruhan gambar. Asosiasi utama dengan Zeus adalah kilat, yang ada di tangan pelindung, dan berfungsi sebagai senjata material. Namun, ini bukan semua sifat Tuhan.

1. Simbol kekuatan pertama dan salah satu yang utama adalah elang, yang diasosiasikan dengan Zeus.
2. Perisai Zeus adalah simbol kemarahan dan kemarahan.
3. Kereta yang ditarik oleh elang.
4. Tongkat kerajaan.
5. Hammer atau labrys.

keluarga Zeus

Zeus milik generasi raksasa. Ayahnya, Kronos, bahkan tahu sebelum lahir bahwa putranya sendiri akan menggulingkan kekuasaan ayahnya, jadi dia menelan setiap bayi yang lahir dari Rhea. Terbukti dari mitos kelahiran Zeus, ibunya menipu Kronos dan melahirkan seorang bayi, menyembunyikannya. Tidak mungkin untuk mengetahui tempat kelahiran anak yang tepat, tetapi pulau Kreta dianggap sebagai pemimpin di antara semua versi. Agar Kronos yang pintar tidak memperhatikan kelahiran putranya, dia harus menelan batu di dalam popok. Zeus yang lahir tertawa selama seminggu - setelah itu, angka 7 mulai dianggap suci.

Mitos versi Kreta menegaskan bahwa Zeus dibesarkan oleh Curetes dan Corybantes, diberi makan susu kambing, dan memakan madu lebah. Sulit untuk menganggap informasi ini sebagai satu-satunya yang benar. Versi lain dari legenda mengatakan bahwa anak laki-laki yang diberi susu kambing dijaga oleh penjaga setiap menit. Dalam kasus di mana anak itu menangis, para penjaga membenturkan tombak mereka ke perisai untuk mengelabui pendengaran Kronos.

Dewa dewasa menciptakan ramuan untuk membebaskan saudara-saudaranya dari Kronos. Kakak laki-laki yang perkasa memulai pertengkaran dengan ayah mereka, yang berlangsung selama 9 tahun. Setelah beberapa saat, tidak mungkin untuk menentukan pemenangnya. Tapi, Zeus si Petir yang cerdas menemukan jalan keluar, membebaskan para Cyclops dan Berlengan Seratus. Mereka membantu menjatuhkan titan dan menjatuhkannya. Setelah perjuangan yang berlarut-larut, ketiga bersaudara itu akhirnya mengambil alih kekuasaan pulau tersebut.

Ayah Zeus

Menurut mitologi Yunani kuno, Kronos adalah dewa tertinggi. Versi lain menegaskan bahwa Kronos, dewa para raksasa, ayah Zeus adalah dewa pertanian, diidentikkan dengan Chronos. Pemerintahan Kronos dianggap sebagai zaman keemasan di Yunani. Atribut utama Kronos adalah sabit. Kronos adalah dewa tertinggi, dan karena senioritas, dia menjadi raja.

ibu Zeus

Ibu dari dewa Zeus Rhea dianggap sebagai dewi bumi, adalah seorang Titanide dan putri Gaia dan Uranus. Rhea adalah ibu dari Hestia - dewi perapian, Demeter - dewi kesuburan - dewi keluarga, Hades, Poseidon, Zeus. Rhea dikenang oleh mitologi sebagai titanida pemberani dan pemberani yang mampu melawan keinginan suaminya dengan diam-diam melahirkan seorang anak. Rhea memiliki kekuatan penyembuhan, yang berguna baginya untuk menyelamatkan nyawa Dionysus.

istri Zeus

Menurut beberapa mitos, Zeus sangat terikat dengan Thetis, dia ingin berpisah dengan istrinya demi dia. Satu-satunya kendala untuk ini adalah ramalan. Zeus merayu yang terpilih, mengambil berbagai bentuk: angsa, banteng, ular, hujan, semut, burung, kumbang. Zeus tidak dibedakan oleh keteguhan dan memiliki banyak istri dan kekasih, di antaranya:

• Metis adalah satu-satunya istri Zeus yang ditelan;
• Themis;
• Gera - istri terakhir Tuhan
• Demeter;
• Thebe;
• Phthia;
• Aytos;
• Ganymede.
• Calliroy.

Putra Zeus

Zeus berkontribusi pada kelahiran putra terkuat, yang membekas dalam sejarah mitologi Yunani kuno. Tapi, anak laki-laki yang kuat dan pemberani menentang putri Zeus yang lembut, cerdas, dan produktif. Putra-putra Zeus adalah:

• Dewa cinta kelahiran Aphrodite, Eros;
• dewa gulat Ares;
• dewa api Hephaestus, yang melindungi pandai besi;
• Hermes, pelindung perdagangan;
• bayi bertanduk Sabazius;
• dewa anggur Dionysus;
• Apollo adalah putra Zeus, dewa cahaya, musik, kerajinan medis.
• aegypan;
• pelindung kawanan Pan;
• Karpos.

Putri Dewa Zeus

Zeus adalah ayah dari sebagian besar dewi yang dikenal dunia. Berdasarkan jumlah mereka, dibuat pembagian ke dalam kelompok sesuai dengan tugas yang dilakukan.

1. 9 Muses of Zeus dipimpin oleh Euterpe, Thalia, Melpomene, Terpsichore, Erato, Polyhymnia, Urania dan Calliope. Para dewi bertanggung jawab atas sains, puisi, seni.
2. Amal, bertanggung jawab atas kesenangan, kegembiraan hidup dan kesenangan.
3. Moira, termasuk Cloto, Atropos, Lachesis - bertanggung jawab.
4. Orami mengendalikan musim.
5. Erinyes melakukan tindakan balas dendam dan pemberontakan.
6. Renungan yang lebih tua termasuk Telksiope, Aeda, Arch dan Melet.

Orang yunani dewa Zeus adalah penguasa bumi dan penjara bawah tanah, menghakimi orang mati. Zeus yang adil dan kuat melakukan perbuatan baik dan perbuatan nyata atas nama kebaikan bersama. Zeus bukan hanya dewa, pelindung, dan pemimpin tertinggi yang nyata, dia adalah simbol cinta persaudaraan, kecerdasan, dan logika. Sejak usia dini, Zeus berbeda dari teman-temannya dalam kehausannya untuk hidup, memperjuangkan keadilan, dan menang. Titan legendaris adalah pejuang sejati dan pembangun ketertiban umum.

Ayah masa depan Zeus Kronos, atau sebaliknya - Kronos, adalah anak yang sulit di masa kanak-kanak. Dia mulai dengan fakta bahwa dia mengebiri ayahnya sendiri Uranus dengan sabit. Benar, dia melakukan ini atas dorongan ibunya, Gaia, yang kelelahan karena kesuburan suaminya yang tak kenal lelah. Tindakan radikal seperti itu berpengaruh, dan sejak itu para raksasa, yang menjadi pemilik Kron, telah menjadi penguasa mutlak kosmos.

Anak-anak yang sulit

Perlu dicatat bahwa Uranus pada umumnya tidak beruntung dengan keturunannya. Awalnya, monster mengerikan lahir dari pernikahannya dengan Gaia, yang membuat takut orang tua mereka. Di antara mereka ada monster seperti hecatoncheir bertangan seratus dan berkepala lima puluh dan raksasa bermata satu - cyclop. Kami akan membicarakannya dan yang lainnya nanti, mereka masih akan menunjukkan kemampuan mereka. Uranus sangat takut dengan kekuatan dan kekuatan mereka yang terus meningkat sehingga dia menganggap baik untuk mengikat anak-anaknya dan melemparkan mereka ke Tartarus. Kemudian keadaan menjadi lebih buruk. Tujuh saudara perempuan titanid dan enam saudara laki-laki titan lahir, di antaranya yang termuda adalah calon ayah Zeus dan Hades - Cronus.

Gaia yang malang, meneteskan air mata untuk anak-anaknya yang berlengan seratus yang mendekam di bawah tanah, memutuskan untuk membalas dendam pada Uranus dan untuk tujuan ini mempersiapkan pemberontakan para raksasa dan titanida. Mereka, mengikuti keinginan ibu mereka, dengan licik menyerang ayah mereka. Satu-satunya pengecualian adalah salah satunya, bernama Ocean. Peran khusus ditugaskan ke Kron. Gaia memberinya sabit yang terbuat dari bahan yang sangat tahan lama (bahkan mungkin berlian), dan dengan itu dia menghilangkan kesempatan lebih lanjut dari ayahnya untuk menghasilkan keturunan. Ngomong-ngomong, sejarawan mengatakan bahwa ini cukup konsisten dengan adat istiadat dunia kuno - merupakan kebiasaan untuk memotong alat kelamin musuh dan menyimpannya sebagai piala. Setelah memenuhi instruksi ibunya, Kronus memerintah di dunia.

Masa-masa indah Hellas

Menurut kesaksian penyair Yunani kuno pertama yang dapat diandalkan secara historis, Hesiod, periode ketika ayah masa depan Zeus memerintah dunia adalah waktu paling bahagia, yang tidak diketahui oleh semua sejarah mitologis. Menurutnya, manusia seperti dewa dan tidak mengenal kesedihan, kesedihan, atau kesedihan pekerjaan sehari-hari. Karena saya tidak harus bekerja, tetapi saya masih ingin menyibukkan diri dengan sesuatu, anak laki-laki Hellas Kuno terbagi menjadi penyair, pelukis dan pematung. Dengan demikian, era subur memberi umat manusia mahakarya seni yang tak terhitung jumlahnya.

Pemakan anak sendiri

Setelah mengambil tempat di atas takhta, calon ayah dewa Zeus Kronos memikirkan pewaris kekuasaannya dan menikah. Sebagai istrinya, dia mengambil saudara perempuannya sendiri - titanide Rhea, tetapi pernikahan ini hampir tidak bisa disebut bahagia, dan sama sekali bukan karena dia kerabat - dalam mitologi ini adalah hal yang biasa. Ibunya Gaia, seorang wanita yang bijaksana dan berpandangan jauh ke depan, memperingatkan bahwa salah satu putranya di masa depan akan melakukan hal yang sama dengan ayahnya Uranus: jika dia tidak mengebiri, maka dia pasti akan mencabut kekuasaannya. Tidak ada yang lebih buruk bagi Kron, dan dia berpikir keras tentang bagaimana membantu kesedihan.

Mungkin penguasa modern akan memilih jalan yang berbeda, tetapi para dewa kuno memiliki gagasan sendiri tentang apa yang benar dan apa yang salah. Kron tidak berpikir lama, tetapi hanya melahap semua bayi yang diproduksi Rhea dengan berlimpah. "Wahai waktu, wahai sopan santun!" - begitulah seruan filsuf Romawi Cicero setelah berabad-abad. Tapi apa itu Cronus bagi beberapa orang Romawi, yang utama adalah kekuatan kekuasaan negara, dan untuk mencapainya, semua jalan itu baik.

Ayah Zeus ditipu oleh istrinya sendiri

Tetapi hanya seorang pria, terlebih lagi, dibutakan oleh kecemerlangan kemuliaan, yang dapat berdebat seperti itu. Istrinya sama sekali tidak menyetujui pandangan seperti itu, dan suatu hari, setelah sekali lagi dibebaskan dari beban, dia memutuskan untuk menyelamatkan anaknya. Alih-alih korban lain, dia menyelipkan Krona sebuah batu yang dibungkus popok. Entah ketakutan yang ditimbulkan oleh ramalan sang ibu ternyata begitu besar, atau penguasa dunia sudah sangat tidak pandang bulu dalam makanan, tetapi dia hanya menelan batu besar ini seperti roti manis dan menjadi tenang.

Sementara itu, Rhea, dalam hati penuh kemenangan, menyembunyikan bayinya di sebuah gua di pulau Kreta, tempat dia membesarkannya, terlepas dari semua tipu daya suaminya. Dia menamai putranya Zeus dan mempercayakan perlindungannya kepada Kurets - makhluk yang mengerikan, jahat, tetapi sepenuhnya dijinakkan. Hesiod, yang telah disebutkan dalam cerita, menceritakan bahwa mereka menenggelamkan tangisan dan tangisan bayi dengan raungan mereka, yang membantu merahasiakan tempat dia disembunyikan. Di bawah pengawasan mereka yang waspada, Zeus muda tumbuh dengan kuat, cantik, dan sangat cerdas. Rupanya, faktor keturunan dan pengasuhan terpengaruh.

Trik istri Zeus muda

Setelah mencapai usia yang tepat, pemuda itu menikah dengan Metis yang cantik. Saya harus mengatakan bahwa orang pilihannya sejak lahir rentan terhadap segala macam intrik dan sangat ingin membantu suaminya mencapai kekuasaan tertinggi. Pada saat ini, Kronos - ayah dari Zeus - memerintah tanpa curiga, dan sangat yakin akan keselamatannya sepenuhnya. Khayalannya inilah yang dimanfaatkan Metis.

Dia mendapat minuman ajaib, yang diam-diam diberikan Zeus kepada ayahnya untuk diminum. Itu bukan racun biasa, itu adalah sesuatu yang luar biasa. Setelah mencicipinya, ayah Zeus yang haus darah tiba-tiba merasa mual dan, yang sangat menggembirakan orang-orang di sekitarnya, memuntahkan semua mantan anaknya, ditelan olehnya selama pernikahannya. Tak perlu dikatakan, mereka masih hidup, sehat dan penuh kekuatan... Sejarah telah melestarikan nama mereka: Poseidon, Hades, Hera, Demeter dan Hestia.

Perang Sepuluh Tahun

Saudara dan saudari dibebaskan dengan cara yang ajaib, dipimpin oleh Zeus, menyatakan perang terhadap para raksasa - kerabat mereka, lahir dari Gaia dan Uranus sebelum yang terakhir dikebiri. Karena ayah Zeus, Cronus, adalah adik laki-laki mereka, maka mereka sendiri adalah paman dan bibi dari pemberontak yang diselamatkan. Ada enam titan dan enam titanida. Perang dengan mereka berlangsung sepuluh tahun dan berlangsung dengan berbagai keberhasilan.

Zeus memiliki senjata rahasia - para Cyclops, yang dia bawa keluar dari kedalaman Tartarus yang suram pada saat perang. Makhluk bermata satu yang ganas ini bertarung dengan amarah dan putus asa, tetapi tidak dapat mengalahkan mereka yang dilawan oleh ayah Zeus. Saksi dari pertempuran ini berbicara tentang kilat mengerikan yang jatuh dari langit ke para raksasa, dan tentang guntur yang mengguncang bumi, tetapi semuanya sia-sia. Dan inilah titik balik yang telah lama ditunggu-tunggu selama pertempuran.

Ketika para raksasa siap merayakan kemenangan, makhluk hecatoncheira berlengan seratus tiba-tiba muncul dari perut bumi, yang diselamatkan Zeus di sana dalam kasus yang paling ekstrim. Selain seratus lengan, masing-masing memiliki lima puluh kepala lagi. Monster-monster ini mengangkat seluruh batu ke udara dan melemparkannya ke lawan mereka ketika mereka sudah cukup dekat. Penulis kuno tidak berhemat pada deskripsi kengerian yang dihasilkan oleh penampilan mereka di antara pasukan ayah Kron yang malang. Intervensi makhluk-makhluk ini menentukan hasil dari kasus tersebut - musuh dikalahkan, dan keadilan ditegakkan.

Puisi Yunani Kuno

Saat ini, beberapa orang skeptis, yang tidak cenderung mempercayai kesaksian Hesiod, Homer, dan penyair lain yang menggambarkan peristiwa pada zaman itu dalam karya mereka, melihat dalam perang sepuluh tahun ini hanya cerminan dari bencana alam yang pernah berkecamuk. planet. Jangan menghalangi mereka - mereka kehilangan kemampuan untuk menikmati permainan fantasi puitis. Tampaknya para penulis kuno itu sendiri tidak mengklaim sebagai film dokumenter tentang apa yang mereka kemukakan, tetapi dengan puisi mereka membuat hati banyak generasi orang membeku dengan manis.

Perayaan pemenang

Tapi mari kita kembali ke kaki Gunung Olympus, di mana hingga saat ini semuanya terbakar dan bergetar, dilanda pertempuran gila. Kedamaian yang telah lama ditunggu-tunggu berkuasa di sana. Para raksasa, ngeri melihat makhluk berlengan seratus itu, gemetar dan melarikan diri, tetapi segera mereka terlempar ke kedalaman perut bumi, diikat dengan rantai. Dewa-titan, ayah Zeus, berbagi nasib yang sama dan menjadi tawanan Tartarus. Dominasi kekuatan kosmik liar dan impersonal telah berakhir. Mereka digantikan oleh dewa humanoid - para Olympian.

Sebagai berikut dari sejumlah sumber, ayah Zeus, Poseidon dan Hades - lelaki tua Kron - diampuni, berdamai dengan anak-anaknya dan pergi untuk memerintah di atas Samudra - itulah nama sungai terbesar di zaman kuno. dunia, memisahkan kerajaan yang hidup dari dunia bayangan. Dia menunjukkan dirinya di sana sebagai penguasa yang bijaksana dan murah hati, itulah sebabnya masa pemerintahannya dianggap bahagia dan diberkati. Berangkat ke kerajaan orang mati, ayah Poseidon dan Zeus yang sembrono meninggalkan, selain anak-anak yang sah, juga anak-anak yang merupakan buah dari hobi sesaatnya. Yang paling terkenal adalah Chiron, seorang centaur bijak yang lahir dari bidadari muda Filira.

waktu abadi

Perlu dicatat bahwa menurut kesesuaian nama dalam etimologi yang diterima secara umum, nama Kronos sering diidentikkan dengan nama dewa waktu - Chronos. Banyak peneliti melihat simbolisme pergantian generasi pada anak-anak yang lahir dan dilahap oleh Kron. Inilah alasan mengapa dalam mitologi Romawi kuno, ayah Zeus Kron menerima inkarnasi baru dalam bentuk Saturnus, melambangkan kefanaan dan kefanaan waktu.

Perayaan dipersembahkan untuknya, di mana para pelayan dan tuan-tuan berganti peran, seolah-olah menggambarkan ketidakkekalan dan variabilitas zaman. Secara umum, hari raya seperti itu bersifat kegiatan karnaval yang menyenangkan. Siapa nama ayah Zeus orang Yunani kuno - Kronos atau Kronos, sekarang sulit untuk dikatakan, tetapi dalam bahasa modern ada kata-kata yang akar katanya diawetkan, misalnya: kronometer, kronologi, waktu, dan sebagainya. Semuanya terhubung dalam satu atau lain cara dengan konsep "waktu". Di dalamnya titan, ayah Zeus, menemukan keabadiannya yang sebenarnya.

Menurut mitos tentang para dewa Yunani Kuno, alam semesta didasarkan pada Kekacauan - kekosongan asli, kekacauan dunia, yang darinya, berkat Eros - kekuatan aktif pertama - dewa Yunani kuno pertama lahir: Uranus (langit) dan Gaia (bumi), yang menjadi pasangan. Anak-anak pertama Uranus dan Gaia adalah raksasa berlengan seratus, unggul dalam kekuatan, dan cyclop bermata satu (cyclop). Uranus mengikat mereka semua dan melemparkannya ke Tartarus, jurang gelap dunia bawah. Kemudian para raksasa lahir, yang termuda Kronos mengebiri ayahnya dengan sabit yang diberikan oleh ibunya: dia tidak bisa memaafkan Uranus atas kematian anak sulungnya. Dari darah Uranus, Erinyes lahir - seorang wanita yang tampak mengerikan, dewi pembalasan darah. Dari kontak bagian tubuh Uranus, yang dilempar oleh Kronos ke laut, dengan buih laut, lahirlah dewi Aphrodite, yang menurut sumber lain, adalah putri Zeus dan Titanides Dione.

Uranus dan Gaia. Mosaik Romawi Kuno 200-250 A.D.

Setelah dewa Uranus berpisah dari Gaia, para raksasa Kronos, Rhea, Oceanus, Mnemosyne (dewi ingatan), Themis (dewi keadilan) dan lainnya muncul ke permukaan bumi. Jadi, para raksasa adalah makhluk pertama yang hidup di bumi. Dewa Kronos, berkat siapa saudara laki-laki dan perempuannya dibebaskan dari penjara di Tartarus, mulai menguasai dunia. Dia menikahi saudara perempuannya Rhea. Karena Uranus dan Gaia meramalkan kepadanya bahwa putranya sendiri akan merampas kekuasaannya, dia menelan anak-anaknya segera setelah mereka lahir.

Dewa Yunani Kuno - Zeus

Lihat juga artikel terpisah.

Menurut mitos Yunani kuno, dewi Rhea merasa kasihan pada anak-anaknya, dan ketika putra bungsunya Zeus lahir, dia memutuskan untuk menipu suaminya dan memberi Kronos sebuah batu yang dibungkus dengan lampin, yang dia telan. Dan dia menyembunyikan Zeus di pulau Kreta, di Gunung Ida, tempat dia dibesarkan oleh bidadari (dewa yang mempersonifikasikan kekuatan dan fenomena alam - dewa mata air, sungai, pohon, dll.). Kambing Amalthea memberi makan dewa Zeus dengan susunya, yang kemudian Zeus menempatkannya di kumpulan bintang. Ini adalah bintang Capella saat ini. Sebagai orang dewasa, Zeus memutuskan untuk mengambil kekuasaan ke tangannya sendiri dan memaksa ayahnya untuk memuntahkan semua dewa anak yang dia telan. Ada lima di antaranya: Poseidon, Hades, Hera, Demeter, dan Hestia.

Setelah itu, "titanomachy" dimulai - perang perebutan kekuasaan antara dewa Yunani kuno dan para raksasa. Zeus dibantu dalam perang ini oleh raksasa berlengan seratus dan cyclop, yang dia bawa keluar dari Tartarus untuk ini. Para Cyclops menempa guntur dan kilat untuk dewa Zeus, helm tembus pandang untuk dewa Hades, dan trisula untuk dewa Poseidon.

Dewa Yunani Kuno. film video

Setelah mengalahkan para raksasa, Zeus melemparkan mereka ke Tartarus. Gaia, yang marah pada Zeus karena pembantaian para Titan, menikah dengan Tartarus yang suram dan melahirkan Typhon, monster yang mengerikan. Dewa-dewa Yunani kuno bergidik ngeri ketika Typhon berkepala seratus besar muncul dari perut bumi, mengumumkan dunia dengan lolongan yang mengerikan, di mana orang bisa mendengar gonggongan anjing, dan raungan banteng yang marah, dan geraman singa, dan suara manusia. Zeus membakar seratus kepala Typhon dengan kilat, dan ketika dia jatuh ke tanah, segala sesuatu di sekitarnya mulai meleleh karena panas yang memancar dari tubuh monster itu. Typhon, dilemparkan oleh Zeus ke Tartarus, terus menyebabkan gempa bumi dan letusan gunung berapi. Jadi, Typhon adalah personifikasi kekuatan bawah tanah dan fenomena vulkanik.

Zeus melempar petir ke Typhon

Dewa tertinggi Yunani Kuno, Zeus, dengan undian yang dilemparkan di antara saudara-saudara, menerima langit dan kekuasaan tertinggi atas segala sesuatu. Dia tidak memiliki kekuatan hanya atas takdir, yang dipersonifikasikan oleh ketiga putrinya Moira, yang memintal benang kehidupan manusia.

Meskipun para dewa Yunani kuno tinggal di wilayah udara antara langit dan bumi, tempat pertemuan mereka adalah puncak Gunung Olympus setinggi sekitar 3 kilometer yang terletak di Yunani utara.

Dengan nama Olympus, dua belas dewa utama Yunani kuno disebut Olympian (Zeus, Poseidon, Hera, Demeter, Hestia, Apollo, Artemis, Hephaestus, Ares, Athena, Aphrodite, dan Hermes). Dari Olympus, para dewa sering turun ke bumi, ke manusia.

Seni rupa Yunani kuno menggambarkan dewa Zeus sebagai pria dewasa dengan janggut keriting lebat dan rambut bergelombang sebahu. Atributnya adalah guntur dan kilat (karena itu julukannya "guntur", "petir", "pengumpul awan", "pengumpul awan", dll.), Serta pelindung - perisai yang dibuat oleh Hephaestus, yang bergetar yang menyebabkan badai dan Zeus hujan (maka julukan Zeus " aegiokh" - aegis-dominan). Kadang-kadang Zeus digambarkan dengan Nike - dewi kemenangan di satu tangan, dengan tongkat kerajaan di tangan lainnya, dan dengan seekor elang duduk di singgasananya. DI DALAM sastra Yunani kuno dewa Zeus sering disebut Kronid, yang berarti "putra Kronos".

"Zeus dari Otricoli". Patung abad ke-4 SM

Pertama kali masa pemerintahan Zeus, menurut konsep orang Yunani kuno, berhubungan dengan "zaman perak" (berbeda dengan "zaman keemasan" - masa pemerintahan Kronos). Di "Zaman Perak" orang-orang menjadi kaya, menikmati semua berkat kehidupan, tetapi kehilangan kebahagiaan mereka yang tak tergoyahkan, karena mereka kehilangan kepolosan mereka sebelumnya, mereka lupa untuk berterima kasih kepada para dewa. Dengan ini mereka menimbulkan murka Zeus, yang mengasingkan mereka ke dunia bawah.

Setelah "zaman perak", menurut gagasan orang Yunani kuno, datanglah "zaman tembaga" - zaman perang dan kehancuran, kemudian "zaman besi" (Hesiod memperkenalkan zaman pahlawan antara zaman tembaga dan besi) , ketika moral orang begitu rusak sehingga dewi keadilan Dika , dan dengan itu, Kesetiaan, Rasa Malu, dan Sejati meninggalkan bumi, dan orang-orang mulai mencari nafkah dengan keringat di kening mereka, dengan kerja keras.

Zeus memutuskan untuk menghancurkan umat manusia dan menciptakan yang baru. Dia mengirimkan banjir ke bumi, dari mana hanya pasangan Deucalion dan Pyrrha yang lolos, yang menjadi pendiri generasi baru manusia: atas perintah para dewa, mereka melemparkan batu ke belakang punggung mereka, yang berubah menjadi manusia. Pria bangkit dari batu yang dilempar oleh Deucalion, dan wanita dari batu yang dilempar oleh Pyrrha.

Dalam mitos Yunani Kuno, dewa Zeus mendistribusikan kebaikan dan kejahatan di bumi, ia menegakkan tatanan sosial, menegakkan kekuasaan kerajaan:

"Gemuruh, penguasa berdaulat, hakim-vendor,
Apakah Anda suka bercakap-cakap dengan Themis sambil duduk membungkuk?
(dari himne Homer ke Zeus, hlm. 2–3; diterjemahkan oleh V. V. Veresaev).

Meskipun Zeus menikah dengan saudara perempuannya, dewi Hera, dewi lain, bidadari, dan bahkan wanita fana menjadi ibu dari banyak anaknya dalam legenda Yunani kuno. Jadi, putri Theban Antiope melahirkan anak kembarnya Zeta dan Amphion, putri Argive Danae melahirkan seorang putra Perseus, ratu Spartan Leda melahirkan Helena dan Pollux, putri Fenisia Eropa melahirkan Minos. Banyak contoh seperti itu dapat dikutip. Ini dijelaskan oleh fakta bahwa, seperti yang disebutkan di atas, Zeus menggantikan banyak dewa lokal, yang istri-istrinya akhirnya mulai dianggap sebagai kekasih Zeus, sehingga ia berselingkuh dari istrinya Hera.

Pada acara-acara yang sangat khusyuk atau pada kesempatan yang sangat penting, Zeus dibawakan "hecatomb" - pengorbanan besar yang terdiri dari seratus lembu jantan.

Dewa Yunani Kuno - Hera

Lihat artikel terpisah.

Dewi Hera, yang di Yunani kuno dianggap sebagai saudara perempuan dan istri Zeus, dimuliakan sebagai pelindung pernikahan, personifikasi kesetiaan dalam pernikahan. Dalam literatur Yunani kuno, dia digambarkan sebagai penjaga moralitas, dengan kejam menganiaya pelanggarnya, terutama saingannya dan bahkan anak-anak mereka. Jadi, Io, kekasih Zeus, diubah oleh Hera menjadi seekor sapi (menurut mitos Yunani lainnya, dewa Zeus sendiri mengubah Io menjadi seekor sapi untuk menyembunyikannya dari Hera), Callisto menjadi beruang, dan putra Zeus dan Alcmene, pahlawan perkasa Hercules, istri Zeus dikejar sepanjang hidupnya, sejak bayi. Menjadi pelindung kesetiaan perkawinan, dewi Hera menghukum tidak hanya kekasih Zeus, tetapi juga mereka yang mencoba membujuknya untuk tidak setia kepada suaminya. Jadi, Ixion, dibawa oleh Zeus ke Olympus, mencoba mencapai cinta Hera, dan untuk ini, atas permintaannya, dia tidak hanya dilempar ke Tartarus, tetapi juga dirantai ke roda api yang terus berputar.

Hera adalah dewa kuno yang dipuja di Semenanjung Balkan bahkan sebelum orang Yunani tiba di sana. Tempat kelahiran pemujaannya adalah Peloponnese. Lambat laun, dewa wanita lain bergabung dengan citra Hera, dan dia mulai dianggap sebagai putri Kronos dan Rhea. Menurut Hesiod, dia adalah istri ketujuh Zeus.

Dewi Hera. Patung periode Helenistik

Salah satu mitos Yunani Kuno tentang para dewa menceritakan bagaimana Zeus, yang kesal dengan upaya Hera pada putranya Hercules, menggantungnya dengan rantai ke langit, mengikatkan landasan yang berat ke kakinya, dan membuatnya dicambuk. Tapi ini dilakukan karena kemarahan yang hebat. Biasanya, Zeus memperlakukan Hera dengan sangat hormat sehingga dewa-dewa lain, yang mengunjungi Zeus di dewan dan pesta, menunjukkan rasa hormat yang tinggi kepada istrinya.

Dewi Hera di Yunani kuno diberi kualitas seperti nafsu akan kekuasaan dan kesombongan, mendorongnya untuk membalas mereka yang menempatkan kecantikan mereka sendiri atau kecantikan orang lain di atas kecantikannya. Jadi, sepanjang seluruh perang Troya, dia membantu orang Yunani untuk menghukum Trojan karena preferensi yang diberikan oleh putra raja mereka, Paris, kepada Aphrodite daripada Hera dan Athena.

Dalam pernikahan dengan Zeus, Hera melahirkan Hebe - personifikasi masa muda, Ares dan Hephaestus. Namun, menurut beberapa legenda, dia melahirkan Hephaestus sendirian, tanpa partisipasi Zeus, dari aroma bunga, sebagai pembalasan atas kelahiran Athena dari kepalanya sendiri.

Di Yunani kuno, dewi Hera digambarkan sebagai wanita tinggi dan agung yang mengenakan gaun panjang dan dimahkotai dengan tiara. Di tangannya dia memegang tongkat - simbol kekuatan tertingginya.

Berikut adalah ungkapan himne Homer yang memuji dewi Hera:

“Saya memuliakan Tahta Emas Hera, lahir dari Rhea,
Ratu yang selalu hidup dengan wajah kecantikan yang tidak biasa,
Kakak dan istri Zeus yang bergemuruh keras
Mulia. Semua yang ada di Olympus agung adalah dewa yang diberkati
Dia dihormati setara dengan Kronidoma
(Artikel 1–5; diterjemahkan oleh V. V. Veresaev)

Dewa Poseidon

Dewa Poseidon, yang diakui di Yunani kuno sebagai penguasa elemen air (dia menerima warisan ini dengan undian, seperti Zeus - langit), digambarkan sangat mirip dengan saudaranya: dia memiliki janggut lebar keriting yang sama dengan Zeus , rambut bergelombang yang sama ke bahu , tetapi dia memiliki atributnya sendiri, yang dengannya mudah untuk membedakannya dari Zeus, sebuah trisula; dengan itu ia bergerak dan menenangkan gelombang laut. Dia menguasai angin; jelas, konsep gempa bumi dikaitkan dengan laut di Yunani kuno; ini menjelaskan julukan "pengocok bumi" yang digunakan oleh Homer dalam hubungannya dengan dewa Poseidon:

“Dia mengguncang tanah tandus dan laut,
Dia memerintah di Helikon dan di Eglas yang luas. Dobel
Kehormatan, hai Pengocok Bumi, para dewa menganugerahi Anda:
Untuk menjinakkan kuda liar dan menyelamatkan kapal dari bangkai kapal"
(dari himne Homer ke Poseidon, hlm. 2–5; diterjemahkan oleh V. V. Veresaev).

Oleh karena itu, trisula dibutuhkan oleh Poseidon untuk menyebabkan bumi berguncang, dan untuk, dengan memisahkan pegunungan, menciptakan lembah yang berlimpah air; dengan trisula, dewa Poseidon dapat memukul batu karang, dan mata air murni yang cerah akan segera menyembur keluar darinya.

Poseidon (Neptunus). Patung antik abad ke-2. menurut R.H.

Menurut mitos Yunani Kuno, Poseidon berselisih dengan dewa lain untuk memiliki tanah ini atau itu. Jadi, Argolis miskin air karena selama perselisihan antara Poseidon dan Hera, pahlawan Argos, Inah, yang ditunjuk sebagai hakim, memindahkan tanah ini kepadanya, dan bukan padanya. Attica, di sisi lain, kebanjiran karena para dewa memutuskan perselisihan antara Poseidon dan Athena (siapa yang seharusnya memiliki negara ini) demi Athena.

Istri dewa Poseidon dipertimbangkan Amfitrit, putri Samudra. Tapi Poseidon, seperti Zeus, memiliki perasaan yang lembut terhadap wanita lain. Jadi, ibu dari putranya, Cyclops Polyphemus, adalah bidadari Foos, ibu dari kuda bersayap Pegasus - Gorgon Medusa, dll.

Istana megah Poseidon, menurut legenda Yunani kuno, berada di kedalaman laut, di mana, selain Poseidon, ada banyak makhluk lain yang menempati tempat sekunder di dunia para dewa: lelaki tua Nereus- dewa laut kuno; Nereids (putri Nereus) - bidadari laut, di antaranya yang paling terkenal adalah Amphitrite, yang menjadi istri Poseidon, dan Thetis- ibu dari Achilles. Untuk memeriksa harta miliknya - tidak hanya kedalaman laut, tetapi juga pulau-pulau, dan daratan pesisir, dan terkadang daratan yang terletak di kedalaman daratan - dewa Poseidon berangkat dengan kereta yang ditarik oleh kuda yang malah memiliki ekor ikan. dari kaki belakang.

Di Yunani Kuno, Pertandingan Isthmian di Isthma, Isthmus of Corinth, di tepi laut, didedikasikan untuk Poseidon sebagai penguasa laut yang berdaulat dan pelindung pembiakan kuda. Di sana, di tempat suci Poseidon, ada patung besi dewa ini, yang didirikan oleh orang Yunani untuk menghormati kemenangan mereka di laut ketika armada Persia dikalahkan.

Dewa Yunani Kuno - Hades

Hades (Hades), dipanggil di Roma Pluto, menerima dunia bawah dengan undian dan menjadi tuannya. Gagasan orang dahulu tentang dunia ini tercermin dalam nama Yunani kuno dewa bawah tanah: Hades tidak terlihat, Pluto kaya, karena semua kekayaan, baik mineral maupun tumbuhan, dihasilkan oleh bumi. Hades adalah penguasa bayang-bayang orang mati, dan dia terkadang disebut Zeus Katahton - Zeus bawah tanah. Dianggap di Yunani kuno sebagai personifikasi perut bumi yang kaya, bukan kebetulan bahwa Hades ternyata adalah seorang suami. Persefone putri dewi kesuburan Demeter. Pasangan suami istri ini, yang tidak memiliki anak, dalam pandangan orang Yunani, memusuhi semua kehidupan dan mengirimkan rangkaian kematian yang terus menerus ke semua makhluk hidup. Demeter tidak ingin putrinya tetap tinggal di kerajaan Hades, tetapi ketika dia meminta Persephone untuk kembali ke bumi, dia menjawab bahwa dia telah mencicipi "apel cinta", yaitu dia telah memakan sebagian buah delima yang diterima darinya. suaminya, dan tidak bisa kembali. Benar, dia tetap menghabiskan dua pertiga tahun bersama ibunya atas perintah Zeus, karena, merindukan putrinya, Demeter berhenti mengirim panen dan mengurus pematangan buah. Jadi, dalam mitos Yunani Kuno, Persephone mempersonifikasikan interaksi antara dewi kesuburan, yang memberi kehidupan, membuat bumi berbuah, dan dewa kematian, yang mengambil kehidupan, menyeret semua makhluk di bumi kembali ke dadanya. .

Kerajaan Hades memiliki nama berbeda di Yunani Kuno: Hades, Erebus, Orc, Tartarus. Pintu masuk ke kerajaan ini, menurut orang Yunani, ada di Italia selatan, atau di Colon, dekat Athena, atau di tempat lain di mana terdapat kegagalan dan celah. Setelah kematian, semua orang pergi ke kerajaan dewa Hades dan, seperti yang dikatakan Homer, mereka menyeret keberadaan tanpa kegembiraan yang menyedihkan di sana, kehilangan ingatan akan kehidupan duniawi mereka. Para dewa dunia bawah mempertahankan kesadaran penuh hanya untuk beberapa orang terpilih. Dari yang hidup, hanya Orpheus, Hercules, Theseus, Odysseus, dan Aeneas yang berhasil memasuki Hades dan kembali ke bumi. Menurut mitos Yunani Kuno, anjing berkepala tiga yang menyeramkan, Cerberus, duduk di pintu masuk Hades, ular bergerak dengan desisan yang dahsyat di lehernya, dan dia tidak mengizinkan siapa pun meninggalkan kerajaan kematian. Beberapa sungai mengalir di Hades. Melalui Styx, tukang perahu tua Charon mengangkut jiwa orang mati, yang memungut biaya untuk pekerjaannya (oleh karena itu, sebuah koin dimasukkan ke dalam mulut almarhum agar jiwanya dapat melunasi Charon). Jika seseorang tetap tidak terkubur, Charon tidak membiarkan bayangannya masuk ke perahunya, dan dia ditakdirkan untuk mengembara di bumi selamanya, yang dianggap sebagai kemalangan terbesar di Yunani Kuno. Seorang pria yang kehilangan penguburan akan selamanya lapar dan haus, karena dia tidak akan memiliki kuburan di mana kerabat akan membuat persembahan dan meninggalkan makanan untuknya. Sungai lain di dunia bawah adalah Acheron, Piriflegeton, Cocytus dan Lethe, sungai pelupaan (setelah menyesap air dari Lethe, almarhum melupakan segalanya. Hanya setelah meminum darah pengorbanan, jiwa almarhum untuk sementara mendapatkan kembali kesadarannya sebelumnya. dan kemampuan untuk berbicara dengan yang hidup). Jiwa dari beberapa orang terpilih hidup terpisah dari bayangan lain di Elysia (atau di Champs Elysees), disebutkan dalam Odyssey dan Theogony: di sana mereka berada dalam kebahagiaan abadi di bawah naungan Kronos, seolah-olah di Zaman Keemasan; kemudian diyakini bahwa setiap orang yang memulai misteri Eleusinian memasuki Elysium.

Penjahat yang telah menyinggung dewa Yunani kuno dengan cara apa pun menanggung siksaan abadi di dunia bawah. Jadi, raja Frigia Tantalus, yang mempersembahkan daging putranya untuk dimakan para dewa, selamanya menderita kelaparan dan kehausan, berdiri di atas lehernya di dalam air dan melihat di sampingnya buah masak, dan juga dalam ketakutan abadi, karena sebuah batu tergantung di atas kepalanya, siap runtuh. Raja Corinthian Sisyphus selalu menyeret batu yang berat ke atas gunung, yang baru saja mencapai puncak gunung, terguling ke bawah. Sisyphus dihukum oleh para dewa karena keserakahan dan penipuan. Danaids, putri Danae, raja Argos, selamanya mengisi tong tak berdasar dengan air untuk pembunuhan suami mereka. Titius raksasa Euboean, karena menghina dewi Latona, bersujud di Tartarus, dan dua layang-layang menyiksa hatinya selamanya. Dewa Hades mengatur penilaiannya atas orang mati dengan bantuan tiga pahlawan yang terkenal karena kebijaksanaan mereka - Aeacus, Minos, dan Rhadamanthus. Aeacus juga dianggap sebagai penjaga gerbang dunia bawah.

Menurut gagasan orang Yunani kuno, kerajaan dewa Hades terbenam dalam kegelapan dan dihuni oleh segala macam makhluk dan monster yang mengerikan. Di antara mereka - Empusa yang mengerikan - vampir dan manusia serigala dengan kaki keledai, Erinyes, Harpies - dewi angin puyuh, Echidna setengah wanita setengah ular; inilah putri Echidna Chimera dengan kepala dan leher singa, berbadan kambing dan berekor ular, inilah dewa berbagai mimpi. Semua iblis dan monster ini didominasi oleh putri Tartarus dan Malam berkepala tiga dan berbadan tiga, dewi Yunani kuno Hekate. Penampilan rangkap tiganya dijelaskan oleh fakta bahwa dia muncul di Olympus, di bumi, dan di Tartarus. Tapi, sebagian besar, itu milik dunia bawah, adalah personifikasi dari kegelapan malam; dia mengirimkan mimpi buruk kepada orang-orang; dia dipanggil untuk melakukan semua jenis sihir dan mantra. Oleh karena itu, pengabdian dewi ini dilakukan pada malam hari.

Cyclops, menurut mitos Yunani kuno, memalsukan helm tembus pandang untuk dewa Hades; Jelas sekali, ide ini terkait dengan ide pendekatan kematian yang tidak terlihat kepada korbannya.

Dewa Hades digambarkan sebagai pria dewasa yang duduk di singgasana dengan tongkat atau bident di tangannya, dengan Cerberus di kakinya. Terkadang di sebelahnya ada dewi Persephone dengan buah delima.

Hades hampir tidak muncul di Olympus, jadi dia tidak termasuk dalam panteon Olimpiade.

Dewi Demeter

Dewi Yunani kuno Pallas Athena adalah putri kesayangan Zeus, lahir dari kepalanya. Ketika Metis (dewi nalar) kesayangan Zeus sedang menunggu seorang anak yang, menurut ramalan, akan melampaui kekuatan ayahnya, Zeus dengan licik membuatnya mengecil dan menelannya. Namun janin yang dikandung Metis tidak mati, melainkan terus berkembang di kepalanya. Atas permintaan Zeus, Hephaestus (menurut mitos lain, Prometheus) memotong kepalanya dengan kapak, dan dewi Athena melompat keluar dengan baju besi militer lengkap.

Kelahiran Athena dari kepala Zeus. Menggambar di amphora paruh kedua abad ke-6. SM

"Sebelum Zeus menguntungkan
Dia melompat dengan cepat ke tanah dari kepala abadinya,
Gemetar dengan tombak tajam. Di bawah lompatan berat bermata ringan
Olympus yang agung ragu-ragu, mereka mengerang dengan keras
Mengelilingi tanah yang terbentang, laut yang luas bergetar
Dan itu mendidih dengan gelombang merah ... "
(dari himne Homer ke Athena, hlm. 7–8; diterjemahkan oleh V. V. Veresaev).

Sebagai putri Metis, dewi Athena sendiri menjadi "Polymetis" (banyak berpikir), dewi akal dan perang yang cerdas. Jika dewa Ares bersuka ria dalam semua pertumpahan darah, menjadi personifikasi dari perang yang menghancurkan, maka dewi Athena memperkenalkan elemen kemanusiaan ke dalam perang. Di Homer, Athena mengatakan bahwa para dewa tidak membiarkan penggunaan panah beracun tidak dibiarkan begitu saja. Jika penampilan Ares menakutkan, maka kehadiran Athena dalam disiplin pertempuran, menginspirasi dan membawa rekonsiliasi. Jadi, dalam dirinya, orang Yunani kuno menentang akal dengan kekerasan.

Menjadi dewa Mycenaean kuno, Athena berkonsentrasi di tangannya untuk mengontrol banyak fenomena alam dan aspek kehidupan: pada suatu waktu dia adalah nyonya elemen surgawi, dan dewi kesuburan, dan penyembuh, dan pelindung persalinan yang damai ; dia mengajar orang untuk membangun rumah, mengekang kuda, dll.

Lambat laun, mitos Yunani kuno mulai membatasi aktivitas dewi Athena pada perang, pengenalan rasionalitas ke dalam tindakan manusia dan kerajinan wanita (memintalan, menenun, menyulam, dll.). Dalam hal ini, dia terkait dengan Hephaestus, tetapi Hephaestus adalah sisi unsur dari pesawat itu, terkait dengan api; di Athena, pikiran juga berlaku dalam kerajinan: jika untuk memberikan kebangsawanan pada seni Hephaestus, persatuannya dengan Aphrodite atau Charita diperlukan, maka dewi Athena sendiri adalah kesempurnaan, personifikasi kemajuan budaya dalam segala hal. Athena dihormati di mana-mana di Yunani, tetapi terutama di Attica, yang dimenangkannya dalam perselisihan dengan Poseidon. Di Attica dia adalah dewa favorit, untuk menghormatinya kota utama Attica bernama Athena.

Nama "Pallas" rupanya muncul setelah penggabungan kultus Athena dengan kultus dewa kuno Pallant, yang menurut pandangan orang Yunani, adalah raksasa yang dikalahkan oleh Athena selama perang para dewa dengan para raksasa.

Sebagai seorang pejuang dia adalah Pallas, sebagai pelindung dalam kehidupan yang damai dia adalah Athena. Julukannya adalah "bermata biru", "bermata burung hantu" (burung suci Athena adalah burung hantu sebagai simbol kebijaksanaan), Ergana (pekerja), Tritogenea (julukan dengan makna yang tidak jelas). Di Yunani kuno, dewi Athena digambarkan dengan cara yang berbeda, tetapi paling sering dengan jubah panjang tanpa lengan, dengan tombak dan perisai, dengan helm dan pelindung di dadanya, di mana kepala Medusa dipasang, diberikan kepadanya oleh Perseus; terkadang dengan ular (simbol penyembuhan), terkadang dengan seruling, karena orang Yunani kuno percaya bahwa Athena yang menemukan alat musik ini.

Dewi Athena belum menikah, dia tidak tunduk pada pesona Aphrodite, oleh karena itu kuil utamanya, yang terletak di akropolis, disebut "Parthenon" (parthenos - perawan). Di Parthenon, patung Athena "chryselephantine" (terbuat dari emas dan gading) yang besar dengan Nike di tangan kanannya (karya Phidias) dipasang. Tidak jauh dari Parthenon, di dalam tembok akropolis, berdiri patung Athena lainnya, perunggu; kilau tombaknya terlihat oleh para pelaut yang mendekati kota.

Dalam himne Homer, Athena disebut sebagai pembela kota. Memang, dalam periode sejarah Yunani kuno yang kita pelajari, Athena adalah dewa perkotaan murni, berbeda dengan, misalnya, Demeter, Dionysus, Pan, dll.

Dewa Apollo (Phoebus)

Menurut mitos Yunani Kuno, ketika ibu dewa Apollo dan Artemis, kekasih Zeus, Latona (Musim Panas) akan menjadi seorang ibu, dia dikejar habis-habisan oleh Hera, istri Zeus yang pencemburu dan kejam. Semua orang takut akan amukan Hera, jadi Latona diusir dari mana-mana, kemanapun dia berhenti. Dan hanya pulau Delos, mengembara, seperti Latona (menurut legenda, pernah mengapung), memahami penderitaan dewi dan membawanya ke negerinya. Terlebih lagi, dia tergoda oleh janjinya untuk melahirkan dewa besar di tanahnya, yang di sana, di Delos, sebuah hutan suci akan diletakkan dan sebuah kuil yang indah didirikan.

Di tanah Delos, seorang dewi Latona melahirkan anak kembar - dewa Apollo dan Artemis, yang menerima julukan untuk menghormatinya - Delius dan Delia.

Phoebus-Apollo adalah dewa paling kuno yang berasal dari Asia Kecil. Suatu kali dia dipuja sebagai penjaga ternak, jalan, pelancong, pelaut, sebagai dewa seni medis. Perlahan-lahan, dia mengambil salah satu tempat terdepan di jajaran Yunani Kuno. Kedua namanya mencerminkan sifat gandanya: jernih, cerah (Phoebus) dan destruktif (Apollo). Lambat laun, kultus Apollo menggantikan kultus Helios di Yunani kuno, yang awalnya dipuja sebagai dewa matahari, dan menjadi personifikasi sinar matahari. Sinar matahari, pemberi kehidupan, tetapi terkadang mematikan (menyebabkan kekeringan), dianggap oleh orang Yunani kuno sebagai panah dewa "membungkuk perak", "menyerang jauh", oleh karena itu busur adalah salah satu yang konstan atribut Phoebus. Atribut Apollo lainnya - kecapi atau cithara - berbentuk seperti busur. Dewa Apollo adalah musisi dan pelindung musik paling terampil. Ketika dia muncul dengan kecapi di pesta para dewa, dia ditemani oleh renungan - dewi puisi, seni, dan sains. Muses adalah putri Zeus dan dewi ingatan Mnemosyne. Ada sembilan inspirasi: Calliope - inspirasi epik, Euterpe - inspirasi lirik, Erato - inspirasi puisi cinta, Polyhymnia - inspirasi himne, Melpomene - inspirasi tragedi, Thalia - inspirasi komedi, Terpsichore - inspirasi tarian, Clio - inspirasi sejarah dan Urania - inspirasi astronomi. Pegunungan Helikon dan Parnassus dianggap sebagai tempat favorit Muses untuk tinggal. Berikut adalah bagaimana penulis himne Homer untuk Apollo Pythian menggambarkan Apollo-Musagetes (pemimpin Muses):

“Pakaian abadi itu harum pada dewa. string
Dengan penuh semangat di bawah plektrum, mereka terdengar keemasan di atas kecapi ilahi.
Pikiran dengan cepat berpindah dari bumi ke Olympus, dari sana
Dia memasuki kamar Zeus, kumpulan makhluk abadi lainnya.
Segera keinginan semua lagu dan kecapi muncul.
Muses yang cantik memulai lagu dengan paduan suara yang dapat dipertukarkan ... "
(Artikel 6–11; diterjemahkan oleh V. V. Veresaev).

Karangan bunga laurel di kepala dewa Apollo adalah kenangan akan kekasihnya, bidadari Daphne, yang berubah menjadi pohon salam, lebih memilih kematian daripada cinta Phoebus.

Fungsi medis Apollo secara bertahap diteruskan ke putranya Asclepius dan cucunya Hygieia, dewi kesehatan.

Di era kuno, Apollo si mata panah menjadi dewa paling populer di kalangan bangsawan Yunani kuno. Di kota Delphi, ada tempat perlindungan utama Apollo - oracle Delphic, tempat individu dan negarawan datang untuk prediksi dan nasihat.

Apollo adalah salah satu dewa Yunani Kuno yang paling tangguh. Dewa lain bahkan sedikit takut pada Apollo. Inilah yang dijelaskan dalam himne Apollo dari Delos:

“Dia akan melewati rumah Zeus - semua dewa, dan mereka akan gemetar.
Melompat dari kursi mereka, mereka berdiri ketakutan saat dia
Dia akan mendekat dan mulai menggambar busurnya yang bersinar.
Hanya Musim Panas yang tersisa di dekat Zeus yang mencintai petir;
Sang dewi melarutkan busur dan menutup tempat anak panah dengan penutup,
Dari bahu Phoebe, senjata ampuh ditembakkan dengan tangan mereka
Dan di pasak emas di tiang dekat kursi Zeus
Menggantungkan busur dan tempat anak panah; Apollo duduk di kursi.
Dalam mangkuk emas untuknya, putra penyambutan tersayang,
Ayah memberi nektar. Dan kemudian para dewa lainnya
Mereka juga duduk di kursi. Dan hati Summer bergembira
Bersukacita karena dia melahirkan seorang putra yang kuat dan kuat "
(Artikel 2–13; diterjemahkan oleh V. V. Veresaev).

Di Yunani kuno, dewa Apollo digambarkan sebagai seorang pemuda kurus dengan ikal bergelombang di pundaknya. Dia telanjang (yang disebut Apollo Belvedere hanya memiliki kerudung tipis yang jatuh dari bahunya) dan memegang tongkat gembala atau busur di tangannya (Apollo Belvedere memiliki tempat anak panah dengan panah di belakang bahunya), atau dengan jubah panjang, dalam karangan bunga laurel dan dengan kecapi di tangannya - Apollo Musaget atau Kifared ini.

Apollo Belvedere. Patung oleh Leohar. OKE. 330-320 SM

Patut dicatat bahwa meskipun Apollo adalah pelindung musik dan nyanyian di Yunani kuno, dia sendiri hanya bermain instrumen dawai- kecapi dan cithara, yang dianggap mulia oleh orang Yunani, menentang mereka dengan instrumen "barbar" (asing) - seruling dan seruling. Pantas saja dewi Athena menolak seruling tersebut, memberikannya kepada dewa yang lebih rendah, satir Marsyas, karena saat memainkan alat musik ini, pipinya menggembung jelek.

Dewa Yunani Kuno - Artemis

Dewa Dionysus

Dionysus (Bacchus), di Yunani kuno - dewa kekuatan tumbuhan alam, pelindung pemeliharaan anggur dan pembuatan anggur, pada abad ke-7 hingga ke-5. SM e. mendapatkan popularitas luar biasa dengan orang awam sebagai lawan dari Apollo, yang kultusnya populer di kalangan aristokrasi.

Namun, pertumbuhan popularitas Dionysus yang pesat ini, seolah-olah, merupakan kelahiran kedua dewa: pemujaannya sudah ada sejak milenium ke-2 SM. e., tapi kemudian hampir dilupakan. Homer tidak menyebut Dionysus, dan ini membuktikan ketidakpopuleran kultusnya di era dominasi aristokrasi, di awal milenium pertama SM. e.

Gambar kuno Dionysus, seperti dewa dianggap, ternyata, sebelum perubahan kultus, adalah seorang pria dewasa dengan janggut panjang; pada abad ke 5-4. SM e. orang Yunani kuno menggambarkan Bacchus sebagai pemuda yang dimanjakan, bahkan agak banci dengan anggur atau karangan bunga ivy di kepalanya, dan perubahan ini penampilan tuhan bersaksi tentang perubahan dalam kultusnya. Bukan kebetulan bahwa di Yunani kuno ada beberapa mitos yang menceritakan tentang perjuangan yang memperkenalkan kultus Dionysus, dan tentang perlawanan yang ditemuinya di Yunani. Salah satu mitos ini adalah dasar dari tragedi Euripides, The Bacchae. Melalui mulut Dionysus sendiri, Euripides dengan sangat masuk akal menceritakan kisah dewa ini: Dionysus lahir di Yunani, tetapi dilupakan di tanah airnya dan kembali ke negaranya hanya setelah dia mendapatkan popularitas dan mendirikan pemujaannya di Asia. Dia harus mengatasi perlawanan di Yunani, bukan karena dia adalah orang asing di sana, tetapi karena dia membawa alien orgasme ke Yunani Kuno bersamanya.

Memang, perayaan Bacchic (pesta pora) di era klasik Yunani Kuno sangat luar biasa, dan momen ekstasi jelas merupakan elemen baru yang diperkenalkan selama kebangkitan kultus Dionysus dan merupakan hasil dari penggabungan kultus tersebut. Dionysus dengan dewa kesuburan timur (misalnya, kultus yang berasal dari Balkan Sabasia).

Di Yunani kuno, dewa Dionysus dianggap sebagai putra Zeus dan Semele, putri raja Cadmus dari Thebes. Dewi Hera membenci Semele dan ingin menghancurkannya. Dia meyakinkan Semele untuk meminta Zeus untuk menampakkan diri kepada kekasih fananya dengan menyamar sebagai dewa dengan guntur dan kilat, yang tidak pernah dia lakukan (muncul di hadapan manusia, dia mengubah penampilannya). Ketika Zeus mendekati rumah Semele, petir terlepas dari tangannya dan menghantam rumah itu; dalam nyala api yang berkobar, Semele meninggal, sebelum kematiannya melahirkan seorang anak yang lemah dan tidak dapat hidup. Tapi Zeus tidak membiarkan putranya mati. Ivy hijau tumbuh dari tanah, menutupi anak itu dari api. Zeus kemudian mengambil putra yang diselamatkan dan menjahitnya ke pahanya. Di dalam tubuh Zeus, Dionysus tumbuh lebih kuat dan lahir untuk kedua kalinya dari paha seorang guntur. Menurut mitos Yunani Kuno, Dionysus dibesarkan oleh bidadari gunung dan iblis Silenus, yang oleh orang dahulu dibayangkan sebagai lelaki tua yang mabuk dan ceria, berbakti kepada dewa muridnya.

Pengenalan sekunder pemujaan dewa Dionysus tercermin dalam sejumlah cerita tidak hanya tentang kedatangan dewa di Yunani dari Asia, tetapi juga tentang perjalanannya dengan kapal pada umumnya. Sudah dalam himne Homer kita menemukan kisah Dionysus pindah dari pulau Ikaria ke pulau Naxos. Tidak tahu bahwa Tuhan ada di depan mereka, para perampok menangkap pemuda tampan itu, mengikatnya dengan tongkat dan memuatnya ke kapal untuk dijual sebagai budak atau mendapatkan uang tebusan untuknya. Namun dalam perjalanan, belenggu jatuh dari tangan dan kaki Dionysus, dan keajaiban mulai terjadi di hadapan para perampok:

"Manis di atas segalanya di kapal cepat di mana-mana
Tiba-tiba anggur harum bergumam, dan ambrosia
Bau telah naik di sekitar. Para pelaut memandang dengan takjub.
Langsung terentang, berpegangan pada layar tertinggi,
Merambat ke sana ke mari, dan kelompok-kelompok bergelantungan dengan berlimpah…”
(Artikel 35–39; diterjemahkan oleh V. V. Veresaev).

Berubah menjadi singa, Dionysus mencabik-cabik pemimpin bajak laut. Bajak laut lainnya, kecuali juru mudi yang bijak, yang diampuni Dionysus, menceburkan diri ke laut dan berubah menjadi lumba-lumba.

Mukjizat yang dijelaskan dalam bahasa Yunani kuno dalam himne ini - jatuhnya belenggu secara spontan, munculnya air mancur anggur, transformasi Dionysus menjadi singa, dll., Adalah karakteristik dari gagasan tentang Dionysus. Dalam mitos dan seni rupa Yunani kuno, dewa Dionysus sering direpresentasikan sebagai kambing, banteng, macan kumbang, singa, atau dengan atribut hewan tersebut.

Dionysus dan satyr. Pelukis Brigos, Attica. OKE. 480 SM

Rombongan Dionysus (fias) terdiri dari satyr dan bacchantes (maenad). Atribut Bacchantes dan dewa Dionysus sendiri adalah thyrsus (tongkat yang dililit ivy). Dewa ini memiliki banyak nama dan julukan: Iakh (berteriak), Bromius (sangat berisik), Bassarei (etimologi kata tidak jelas). Salah satu nama (Lei) jelas terkait dengan perasaan pembebasan dari kekhawatiran yang dialami saat minum anggur, dan dengan sifat kultus orgiastik, membebaskan seseorang dari larangan biasa.

Pan dan dewa hutan

Panci berada di Yunani kuno dewa hutan, pelindung padang rumput, ternak dan gembala. Putra Hermes dan bidadari Dryope (menurut mitos lain, putra Zeus), ia dilahirkan dengan tanduk kambing dan kaki kambing, karena dewa Hermes, yang merawat ibunya, berwujud kambing:

“Dengan nimfa yang cerah, dia berkaki kambing, bertanduk dua, berisik
Berkeliaran melalui hutan ek gunung, di bawah kanopi pohon yang gelap,
Nimfa dari puncak tebing berbatu memanggilnya,
Pan yang mereka sebut dengan wol kotor keriting,
Dewa padang rumput yang meriah. Batu-batu diberikan kepadanya sebagai warisan,
Kepala gunung bersalju, jalur tebing batu"
(dari himne Homer ke Pan, hlm. 2–7; diterjemahkan oleh V. V. Veresaev).

Berbeda dengan satyr yang berpenampilan sama, Pan digambarkan oleh orang Yunani kuno dengan seruling di tangannya, sedangkan satyr digambarkan dengan anggur atau ivy.

Mengikuti contoh para gembala Yunani kuno, dewa Pan menjalani kehidupan nomaden, berkeliaran di hutan, beristirahat di gua-gua tuli dan menimbulkan "ketakutan panik" pada pelancong yang tersesat.

Ada banyak dewa hutan di Yunani kuno, dan tidak seperti dewa utama, mereka disebut panisk.

Nama: Zeus

Negara: Yunani

Pencipta: mitologi Yunani kuno

Aktivitas: dewa langit, guntur dan kilat, yang bertanggung jawab atas seluruh dunia

Status keluarga: telah menikah

Zeus: Kisah Karakter

Mitologi Yunani Kuno, yang terkait erat dengan agama masyarakat ini, berasal dari jalur pembentukan umat manusia, tetapi masih populer, yang difasilitasi oleh monumen budaya.

Sutradara terkemuka dan penulis berbakat terinspirasi oleh para raksasa, Olympians, muses, cyclop, dan lainnya karakter fiksi, dan legenda yang melibatkan dewa dan pahlawan yang sangat kuat memikat semangat. Zeus, kepala Pantheon Yunani kuno, yang bertanggung jawab atas seluruh dunia, cukup sering ditemukan dalam teks-teks kuno. Nama guntur ini, mungkin, sudah tidak asing lagi bagi semua orang.

Mitologi

Seseorang terlihat sangat lemah dengan latar belakang dunia sekitarnya, perwakilan spesies Homosapiens tidak memiliki kekuatan fisik yang sama dengan, misalnya, beruang; manusia tidak bisa berlari kencang seperti singa atau cheetah, juga tidak memiliki gigi yang tajam dan cakar yang kuat.

Namun di sisi lain, secara alami, seseorang mencoba menjelaskan apa yang dia rasakan dan amati. Tidak heran dia menemukan hukum fisika, ditemukan meja kimia, tetapi mengajukan pertanyaan tentang filsafat. Tapi sebelumnya kapan pengetahuan ilmiah tidak begitu kuat, orang menjelaskan fenomena alam ini atau itu melalui mitos dan percaya bahwa para dewa mampu membawa kemakmuran ke dalam rumah, membantu memenangkan perang dan melindungi tanaman dari kekeringan.

Menurut sejarah, dari paruh pertama milenium kedua SM, generasi ketiga dewa yang dipimpin oleh Zeus mulai memerintah di dunia, yang menggulingkan para raksasa. Kepala dewa Olympian menjadi putra ketiga titan Kronos dan istrinya Rhea. Faktanya adalah peramal itu meramalkan kepada Kronos bahwa putranya sendiri akan mengambil mahkota ayahnya. Penguasa Waktu tidak mau menerima nasib seperti itu, oleh karena itu, tanpa sedikitpun suara hati, dia memakan anak-anak yang baru lahir, untuk berjaga-jaga, bahkan menelan anak perempuan.

Rhea tidak berniat menerima kesewenang-wenangan suaminya, oleh karena itu, sebagai wanita yang bijak, dia memutuskan untuk bertindak licik. Titanita yang hamil pergi ke gua yang dalam di Kreta, tempat dia melahirkan perampas kekuasaan di masa depan.

Agar Kronos tidak memperhatikan tipuannya, kekasihnya meletakkan batu Baytil yang dibungkus popok sebagai pengganti bayinya, yang segera ditelan raksasa itu. Dan ketika titan yang marah itu mengetahui tentang tipu muslihat istrinya, dia pergi mencari Zeus kecil . Para Kuret menyelamatkan bocah itu: mereka memukul dengan tombak dan pedang ketika bayi itu menangis agar Kronos tidak menebak di mana putranya berada.

Prediksi fatal yang dipelajari Kronos menjadi kenyataan: ketika Zeus dewasa, dia memulai perang melawan ayahnya, memenangkan kemenangan telak dan mengirim orang tuanya ke jurang maut di bawah kerajaan Hades - Tartarus. Menurut legenda lain, Thunderer memberi Kronos minuman madu untuk diminum, dan ketika dia tertidur, dia mengebirinya. Selanjutnya, Zeus memaksa leluhurnya untuk memuntahkan saudara laki-laki dan perempuannya dengan bantuan ramuan, yang dia jadikan dewa dan menetap di Olympus. Menurut sumber lain, Olympian merobek perut seorang titan.

Perang antara para dewa dan para raksasa berlangsung selama sepuluh tahun, dan para Cyclops dipanggil untuk membantu. Tapi, karena kekuatannya sama, lawan tidak bisa menentukan pemenang untuk waktu yang lama. Kemudian Zeus membebaskan raksasa berlengan seratus dari jurang, yang bersumpah setia kepadanya, dan mereka membantu mengirim mantan penguasa ke Tartarus. Putus asa, dewi bumi Gaia melahirkan monster mengerikan dengan seratus kepala naga - Typhon, tetapi dia dikalahkan oleh Zeus.

Ketika perdamaian berkuasa, Zeus, bersama saudara-saudaranya, membagi kekuasaan dengan bantuan undian. Poseidon menjadi penguasa laut, Hades mulai menguasai kerajaan kematian yang suram dan menakutkan, dan Zeus menguasai langit.

Ilmuwan bahkan membuat asumsi: kemungkinan besar orang Yunani mempersembahkan korban manusia kepada pemilik Olympus, tetapi yang lain membantah dugaan tersebut. Mungkin, hanya suku-suku yang terpisah dan sedikit yang melakukan pembunuhan demi pemilik langit, untuk meminta diakhirinya letusan gunung berapi. Pada dasarnya, di Yunani kuno, hewan dan makanan diberikan kepada para dewa, mengatur hari raya.

Gambar

Petir, yang menakuti penduduk Bumi dengan kilat dan awan gelap, muncul dalam mitologi sebagai bapak dewa dan manusia. Zeus berusaha menjadikan dunia ini paling harmonis, mendistribusikan yang baik dan yang jahat, dan juga menaruh rasa malu dan hati nurani pada seseorang. Dewa yang kuat duduk di singgasananya dan mengawasi tatanan kota, melindungi yang lemah dan tersinggung serta memberikan perlindungan kepada mereka yang berdoa.

Zeus, yang mengikuti hukum di seluruh dunia, tidak hanya dapat mengirimkan hujan dan menghukum orang yang bersalah dengan kilat, tetapi juga meramalkan masa depan, meramalkan masa depan dengan bantuan mimpi. Namun terkadang Zeus sendiri bergantung pada dewi Moir - wanita yang menenun benang takdir.

Seringkali, Thunderer digambarkan dalam lukisan dan pahatan sebagai pria paruh baya dengan ciri-ciri baik hati, yang dibingkai dengan rambut ikal tebal dan janggut lebat. Di tangan Zeus ada petir, yang merupakan garpu bercabang tiga dengan takik. Dari legenda diketahui bahwa petir untuk dewa dibuat oleh cyclop bermata satu. Dewa itu juga memiliki tongkat kerajaan, dan terkadang dia digambarkan dengan labrys atau palu, mirip dengan alat.

Tuhan memotong kereta yang ditarik oleh elang: seperti yang Anda ketahui, burung yang mulia ini dikaitkan dengan kebesaran dan kekuatan. Itu adalah elang yang mematuk hati Prometheus yang malang - jadi Zeus menghukum sepupunya karena mencuri api dari Hephaestus, menyebarkannya kepada orang-orang.

Antara lain, Zeus tahu bagaimana berubah menjadi makhluk duniawi apa pun: pernah seorang Olympian berubah menjadi banteng untuk menculik seorang putri. Namun, penguasa langit tidak dibedakan oleh keteguhannya. Ratusan wanita cantik mengunjungi tempat tidurnya, yang dia bujuk dengan berbagai penyamaran: entah dia akan menampakkan diri kepada gadis itu dalam bentuk awan, atau dia akan muncul sebagai angsa putih. Dan untuk menguasai Danae, Zeus berubah menjadi pancuran emas.

Keluarga

Seperti yang Anda ketahui, dalam mitologi Yunani kuno, semua dewa dalam arti tertentu adalah kerabat satu sama lain, yang diturunkan dari para raksasa. Selain itu, dilihat dari legenda, beberapa menikahi saudara perempuan mereka. Thunderer bukanlah pria keluarga teladan dan merayu lebih dari satu kecantikan; Eropa dengan mata terbelalak, Leda, Antelope, Io dan pemikat lainnya menjadi korban mantra Zeus.

Tetapi tiga wanita dianggap sebagai istri "resmi". Yang pertama adalah Metis yang bijak, yang meramalkan kepada suaminya bahwa putra Zeus yang lahir darinya akan melampaui ayahnya. Penjaga petir yang kesal mengikuti contoh Kronos, hanya saja dia menelan bukan bayi yang baru lahir, tapi istrinya. Setelah itu, pelindung perang terorganisir, Athena, lahir dari kepala dewa, dan Metis, yang duduk di dalam rahim suaminya, menjadi penasihatnya.

Istri kedua Zeus - dewi keadilan Themis - memberi suaminya tiga anak perempuan: Eunomia, Dike dan Eirene (menurut sumber lain, Themis adalah ibu dari Moira atau Prometheus). Kekasih terakhir Olympian adalah pelindung pernikahan, Hera, yang dibedakan oleh kekejaman dan watak cemburu.

Film

Zeus dapat dilihat di layar TV, Thunderer muncul di hadapan penonton dalam beberapa karya sinematik:

• 1969 - "Hercules di New York"
• 1981 - "Bentrokan para Titan"
• 2010 - Percy Jackson dan Pencuri Petir
• 2010 - "Bentrokan para Titan"
• 2011 - "Perang Para Dewa: Keabadian"
• 2012 - Murka para Titan

aktor

Dalam film petualangan Hercules di New York, di mana ia membintangi, aktor Ernest Graves yang kurang dikenal muncul dalam bentuk Thunderer. Selanjutnya, pada tahun 1981, film petualangan Desmond Davis, Clash of the Titans, dirilis.

Kali ini, citra Penguasa Olympus diadili oleh orang Inggris yang akrab bagi penonton dari film "" (1986), "King Lear" (1983), "" (1979) dan karya film penting lainnya.

Pada 2010, film keluarga Percy Jackson and the Lightning Thief dirilis. Mereka bermain di gambar ini Pada tahun 2011, film "War of the Gods: Immortals" dirilis, bereinkarnasi sebagai dewa utama, membelah set film Dengan dan .

• Zeus menculik tidak hanya jenis kelamin yang lebih adil. Bereinkarnasi dengan menyamar sebagai elang raksasa, wasit takdir mencuri seorang pemuda cantik, putra Trojan Tros - Ganymede. Thunderer memberi ayah ini pemuda pohon anggur emas, dan Ganymede menerima awet muda, menjadi "pembawa minuman" yang memberikan nektar dan ambrosia kepada para dewa.
• Zeus memiliki jubah magis yang terbuat dari kulit kambing - Aegis, yang seperti perisai, memiliki sifat pelindung. Legenda mengatakan bahwa putri pemilik petir - Athena - mengenakan kulit ini sebagai jubah, menempelkan bros bergambar Gorgon Medusa padanya.

• Pada abad ke-5 SM, Olympia adalah rumah bagi yang ketiga dari tujuh keajaiban dunia - patung marmer Zeus, yang ukurannya bahkan melebihi kuil. Monumen tersebut dibangun oleh pematung Phidias yang pilih-pilih bahan, terutama gading. Menurut rumor, 200 kg emas murni dibawa ke kaki Zeus dan permata. Sayangnya, patung raksasa Thunderer mati setelah perang dan perampokan.
• Zeus muncul baik dalam karya sinematik maupun di layar komputer, misalnya di game Dota2 ada hero yang menyandang nama putra Kronos dan membunuh lawan dengan kilat.
• Zeus dibesarkan oleh bidadari Kinosura. Setelah Thunderer menjadi penguasa langit, dia menempatkannya di antara bintang-bintang sebagai tanda terima kasih. Menurut legenda lain, Melissa membesarkan keturunan titan, memberi makan anak laki-laki itu dengan madu dan susu kambing, serta keluarga gembala, sambil menetapkan ultimatum bahwa semua domba akan diselamatkan dari serigala.

Kekuatan Zeus di Olympus diperkuat dengan cara lain. Dia masuk ke dalam hubungan ilegal demi prokreasi. Tapi, yang paling menarik, anak-anak dari pernikahan non-kanonik ini sama sekali tidak kalah dengan yang lain, yang sah. Sebaliknya, Zeus memantapkan dirinya di Olympus justru melalui dewi-dewi yang dia cintai, yang karenanya dia menanggung penghinaan dari Hera yang cemburu dan untuk itu dia harus melakukan tipuan.

Eurynome dan kelahiran Charit

EURINOME DAN KELAHIRAN HARIT. Istri tidak sah pertama Zeus (menurut jumlah total ketujuh pernikahannya - yang ketiga) adalah Oceanid Eurynomus (Hes. Theog. 907-911). Dia melahirkan Zeus tiga Charites yang menawan dan cantik (Yunani charis - belas kasihan). Mereka mewujudkan awal kehidupan yang baik, menyenangkan, dan awet muda. Nama Harit adalah Aglaya (Bersinar), Euphrosyne (Berpikir baik), Falia (Mekar). Di sini, alam berpaling kepada manusia dengan sisi dermawannya, terlepas dari unsur-unsur kuno yang jahat dan merusak.

Charites, bisa dikatakan, mutlak diperlukan di dunia yang disetujui oleh Olympian Zeus dan dibangun di atas harmoni dan ketertiban. Kebaikan, kasih sayang, kegembiraan bersama dengan perbuatan tinggi, nafsu dan penderitaan para pahlawan adalah keistimewaan mitologi klasik. Ini adalah sesuatu yang sangat kurang dalam hal kuno, yang benar-benar asing baginya dan yang memuliakan dan mengangkat di mata mereka sendiri seseorang yang mampu memiliki keberanian yang kuat dan kasih sayang yang baik untuk jenisnya sendiri.

Demeter dan kelahiran Persephone

DEMETRA DAN KELAHIRAN PERSEPHONE. Namun ternyata Zeus juga mengaku sebagai asisten dalam memperoleh mata pencaharian. Setelah menjalin hubungan ilegal dengan saudara perempuannya Demeter (pernikahan keempat berturut-turut), dewi tanah subur dan panen, Zeus mulai bertanggung jawab untuk memberi makan orang, untuk vitalitas mereka, untuk kesejahteraan fisik mereka (ibid. 912 -914). Dan jika kita memperhitungkan bahwa putrinya dari Demeter, Persephone, menjadi istri Hades dan nyonya kerajaan orang mati, maka Zeus, seolah-olah, sudah menjadi keturunannya, kembali ke fungsi kuno. dewa Zeus Bawah Tanah, atau Chthonius, dan bukan hanya Zeus Surgawi.

Mnemosyne dan kelahiran Muses

Mnemosyne dan kelahiran Muses. Bahkan lebih signifikan serikat cinta Zeus dengan Titanide Mnemosyne (Yunani mnemosyne - ingatan), meskipun dia tidak dikuduskan oleh hukum (total pernikahan kelima). Perkawinan ini mutlak diperlukan untuk memperkuat Zeus dalam dunia budaya nilai-nilai klasik (ibid. 915-917; 56-62).

Lagi pula, tanpa ingatan dan tanpa ingatan, gerakan maju tidak terpikirkan, perkembangan apa pun tidak mungkin. Zeus bersatu dengan Memori (karena dia sebelumnya bersatu dengan Pikiran) dan melahirkan sembilan saudara perempuan, yang disebut Muses.

Muses ini, lahir di Pieria, menyandang nama Olympians. Nama mereka - Calliope, Clio, Melpomene, Euterpe, Erato, Terpsichore, Thalia, Polyhymnia, Urania - menunjukkan hubungan Muses dengan nyanyian, tarian, musik dan, secara umum, dengan kesenangan jiwa yang halus. Urania (Surgawi) dan Clio (Memberi kemuliaan) memberi seseorang kemampuan untuk mempelajari langit dan bumi, jalannya benda langit dan urusan duniawi.

Selanjutnya, bukan lagi mitologis, tapi sejarah nyata budaya kuno punya banyak alasan untuk menganggap Urania sebagai pelindung studi astronomi, dan Clio - penelitian sejarah. Erato menjadi Muse puisi lirik, Euterpe - musik pengiring lagu lirik, Calliope - puisi epik, Melpomene - tragedi, Polyhymnia - lagu himne, Terpsichore - tarian dan Thalia - seni komedi.

Kesembilan renungan Olympian ini tampaknya berasal dari tiga renungan mitologi kuno, di mana mereka mengungkapkan permulaan pertama dari kebijaksanaan bumi. Renungan kuno dipuja bukan oleh penyanyi dan penyair, tetapi oleh raksasa Aloada (Pave. IX 29, 1-2), yang pernah berkorban di Gunung Helikon dan memberikannya nama-nama karakteristik- Meleta (Pengalaman), Mnema (Memori), Aoyda (Lagu). Ternyata dulu ada yang disebut renungan yang lebih tua, putri Uranus dan Gaia, dan mereka yang berasal dari Zeus adalah renungan yang lebih muda. Jadi, mitologi pra-Olimpiade sudah memiliki sejumlah prasyarat untuk pembentukan tidak hanya fisik, tetapi beberapa kebutuhan dan kemampuan baru yang lebih tinggi dari seseorang yang harus secara sadar menavigasi kehidupan, memperbaiki pengetahuannya dalam ingatan, dan merasakan kesenangan tertentu dari jiwa.

Rupanya, bagaimanapun juga, masa lalu chthonic dari renungan Olympian membuat dirinya terasa dalam mitologi klasik, karena mereka kadang-kadang memiliki keturunan dari tipe orgiastik dan spontan yang jelas, misalnya, Corybantes dan Sirene, bersama dengan penyanyi di masa heroik seperti Orpheus dan Lin. .

Mari kita dengarkan apa yang diceritakan Hesiod, seorang penyair dan petani dari desa Askra yang terletak di kaki Helikon, tentang Olympic Muses.

Dalam "Theogony" - sebuah puisi tentang kelahiran dan generasi para dewa, salah satu sumber utama mitologi - Hesiod menceritakan, tidak malu dengan ketidakmungkinan peristiwa, tentang pertemuannya dengan Muses di puncak Helicon. Ternyata sembilan bersaudara Olympian memiliki kebiasaan menari tarian melingkar di sana, melewati altar Zeus dan sumber air "violet-dark". Mereka membasuh tubuh mereka di arus Permes atau di musim semi Hippocrene (dia terlempar dari batu dengan kuku kuda bersayap Pegasus), lalu menikmati tarian. Saat malam tiba, kemudian, dengan mengenakan kabut yang tidak bisa ditembus, Muses turun dari gunung suci dan turun, lebih dekat ke orang-orang. Mereka menyanyikan lagu-lagu yang indah, memuliakan para Olympian yang agung - Zeus dan Hera, Athena dan Apollo dengan Artemis, Poseidon dan Aphrodite dengan Themis, Hebe, Dione dan putrinya Leto, - raksasa kuno Iapetus dan Kronos, Fajar dan Malam, Matahari dan Bulan, ibu Bumi dan air laut.

Para renungan Olympian inilah yang bertemu Hesiod ketika dia sedang menggembalakan domba di kaki Helikon, memberitahunya tentang bagaimana mereka ahli dalam penemuan licik, tentang bagaimana Anda dapat mengubah cerita palsu menjadi kebenaran yang paling murni.

Nyatanya, Muses mengungkapkan kepada Hesiod rahasia fiksi puitis - yang sekarang kita sebut fantasi. Dan setelah itu, mereka menyerahkan tongkat yang diukir oleh Hesiod dari pohon salam hijau, pohon penyanyi dan penyair favorit Apollo. Mempersembahkan hadiah mereka, Muses mengembuskan ke dalam gembala Hesiod hadiah lagu-lagu ilahi. Tanpa sepengetahuan dirinya sendiri, Hesiod memberikan contoh yang bagus tentang pemahaman fetishistik tentang inspirasi puitis. Ternyata itu, seperti makhluk hidup, hidup dalam pohon salam, dan karenanya dalam tongkat pohon salam, yang dengannya ia secara fisik murni menjadi milik Hesiod.

Jadi, Muses mengajarkan lagu-lagu Hesiod dan menciptakan seorang penyair, dan dia, pada gilirannya, memuliakan putri-putri Zeus dalam Theogony (1-116).

Mulut mereka mengeluarkan suara-suara manis, yang ditanggapi dengan lagu-lagu manis penduduk Olympus. Muses menyanyikan dunia ilahi dengan segala integritasnya, dari Bumi dan Surga hingga Zeus dan keturunannya. Sebagaimana layaknya para dewa dalam mitologi klasik, mereka tidak hanya memberi orang karunia kata-kata yang menyenangkan, tetapi juga menyanyikan hukum yang ditetapkan oleh Zeus, moral yang baik yang memerintah di Olympus, menginspirasi pikiran yang masuk akal, memadamkan kesedihan, dan menghentikan pertengkaran.

Dengan demikian, Muses memperbaiki dalam ingatan orang-orang dan dalam kata puitis semua usaha baik Olympian Zeus, mendukung, seperti Charites, Oras dan Moiras, pengaturan dunia yang harmonis, patuh pada hukum Zeus dan cukup bermakna secara sadar.

Musim panas melahirkan Zeus Apollo dan Artemis

MUSIM PANAS KELAHIRAN ZEUS APOLLO DAN ARTEMIS. Fungsi budaya umum Zeus ini semakin diperkuat di Olympus dengan kelahiran Apollo (Ges. Theog. 918-920).

Leto yang malang, yang dianiaya oleh sang Pahlawan, yang melarang bumi yang kokoh untuk memberikan perlindungan kepada calon ibu, sulit menemukan tempat ketika tiba waktunya untuk melahirkan. Dia mengembara melalui kota-kota, pegunungan dan pulau-pulau Yunani - dia berada di Athena, Miletus, Euboea, Samothrace, di pegunungan Pelion, Ida, di pulau Imbros, Lemnos, Lesbos, Knidos, Naxos, Paros, Skyros, Aegina . Dan akhirnya, Delos yang berbatu (saat itu disebut Ortigia dan mengambang, artinya, itu bukan tanah yang kokoh) memberikan perlindungannya sebagai tanggapan atas permohonan Leto dan sumpahnya bahwa pulau itu akan menjadi surga suci Apollo dan akan dihormati. selama berabad-abad kuil megah yang dimuliakan.

Musim panas menderita selama sembilan hari. Dia dibantu saat melahirkan oleh ibu Zeus - Rhea, mantan istrinya - Themis, ibu dari Aphrodite - Dione, istri Poseidon - Amphitrite. Hanya Hera yang jahat yang menunda Ilithyia, putrinya, dewi persalinan. Namun, para dewi menemukan jalan keluar. Mereka menyuap Ilithyia dengan hadiah yang melimpah. Kemudian Leto, menggenggam pohon palem dengan tangannya, melahirkan Apollo tepat di karpet padang rumput yang lembut (menurut Apollodorus I 4, 1, Leto pertama kali melahirkan Artemis, dan dengan bantuannya - Apollo). Dan segera bumi tersenyum, dan para dewi, setelah memandikan bayi itu, memelintirnya dengan kain putih tipis, mengikatnya dengan ikat pinggang emas. Themis membiarkan nektar dan ambrosia masuk ke bibir anak itu.

Sabuk emas terurai, popoknya lepas, dan sekarang Apollo meminta busur, kecapi, dan menyatakan ramalan masa depannya.

Setelah menerima apa yang dia inginkan, Phoebus yang "mencolok jauh" berjalan di sepanjang bumi, "para dewi tercengang", dan "Delos bersinar di mana-mana, seperti emas", seolah-olah semuanya mekar dengan bunga hutan. Dan ibu Leto bersukacita di dalam hatinya, bersukacita karena telah melahirkan seorang putra yang begitu kuat (Hom. himne. I 25-139; Kallim. IV 55-274).

Jadi, Summer, sebagai istri tidak sah Zeus, mengalami murka Hera, tetapi dia ternyata juga ibu yang bahagia dari si kembar Apollo dan Artemis. Dan jika citra Artemis, sang pemburu perawan, berakar pada lapisan mitologi kuno sebagai citra nyonya hutan dan hewan, maka Apollo adalah contoh dewa di mana esensi klasiknya berusaha dengan segala cara untuk menekannya. masa lalu kuno sendiri.

Sosok kuat dari dewa matahari yang cerah, pemanah yang menghukum monster, Musaget (Driver of the Muses), penyanyi yang diilhami, peramal dan tabib yang bijak, pelindung para gembala, pembangun kota dan pendiri undang-undang, tidak bisa benar-benar menggantikan manusia serigala, perusak ternak gembala, iblis fitomorfik, pembunuh orang yang suram, pengirim penyakit mematikan, perusak kota.

Namun, semakin Zeus menguat di Olympus, semakin banyak kekuatan yang diperoleh Apollo, secara bertahap menjadi semacam dewa klasik universal, identik dengan dunia cahaya, dan akhirnya, cahaya itu sendiri, bersinar, dan bahkan Pengemudi Moir (Moiraget), memegang bersama-sama semua harmoni dunia. Pada akhirnya, universalisme Apollo ini mencapai sedemikian rupa sehingga para ahli mitos di masa lalu akan mengidentifikasinya dengan Zeus. Tetapi jika Anda tidak masuk ke ekstrim mitografi akhir, dikonfigurasi secara filosofis dan simbolis, maka Apollo periode klasik memang, bersama dengan Athena, salah satu pilar utama Olympus dan, secara umum, prinsip heroik makhluk. Benar, tidak seperti Athena, yang sangat setia kepada ayahnya, di Apollo ada kecenderungan nyata untuk bersaing dengan Zeus dan penegasan diri yang bertentangan dengan keinginan ayahnya.

Aphrodite - putri Dione

APHRODITE - PUTRI DIONE. Menurut Homer versi klasik tradisional (Il. V 370), Aphrodite adalah putri Zeus dan dewi Dione, yang hidup damai bersama Hera di Olympus. Menurut versi kuno, dia lahir dari darah Uranus yang dikebiri oleh Kronos, yang jatuh ke laut. Namun, mitologi klasik, yang asing bagi chthonicism mentah, mengubah gambaran suram ini dan menggambarkan kelahiran dewi cinta dan kecantikan yang penuh kemegahan dan kemegahan, di luarnya dewa Olympian tidak dikandung.

Didorong oleh nafas angin sepoi-sepoi di sepanjang ombak, Aphrodite berlayar ke pulau Siprus dengan busa yang lapang. Anak perempuan Zeus, Ora, dengan gembira bertemu sang dewi, mendandaninya dengan pakaian yang tidak dapat binasa, memahkotai kepalanya dengan mahkota emas, memasang anting-anting emas di telinganya, dan melilitkan kalung emas di lehernya. Ditemani oleh Or - Eunomia, Diki, Eirena yang menawan - pendatang baru di dunia, bernama Cyprida, berbaris menuju dewa Olympian. Mereka, sebagai tanda salam, menjabat tangan kanannya dan, mengagumi Aphrodite bermahkota ungu, tersulut dengan hasrat untuk memperkenalkan istrinya ke dalam rumah sendiri(Hom. lagu kebangsaan. VI). Keindahan dan kekuatan Aphrodite tunduk pada para dewa (semua orang kecuali Athena, Artemis, Hestia), pahlawan dan bahkan hewan liar - serigala abu-abu, beruang, singa bermata berapi-api, macan tutul - dengan patuh mengibas-ngibaskan ekornya saat melihat sang dewi ( ibid.IV 2-72).

Jadi makhluk misterius, lahir di buih berdarah Uranus yang dikebiri, yang jatuh ke laut (dan Erinyes dan raksasa lahir dari tetesan darah yang sama di bumi), berubah menjadi Aphrodite bermahkota emas, tersenyum, lembut dengan melengkung bulu mata, menandai ini, seolah-olah, kelahiran kedua Zeus Olympus dan penegasan kecantikan di atasnya.

Hermes - putra Maya

HERMES - ANAK MAYA. Kelahiran Hermes juga dikaitkan dengan peristiwa luar biasa di Olympus (ibid. III). Jika dewa kuno, pra-Yunani, mungkin dewa Molo-Asia ini dulunya adalah jimat, tumpukan batu, pilar batu (kuman), yang menandai tempat pemakaman, batas properti, gerbang rumah, tanda pelindung di jalan , maka mitologi Olimpiade mengenal Hermes lain. Ini adalah putra Zeus dan Maya, salah satu putri Atlas, cucu titan Iapetus. Ia lahir di Arkadia. Ibunya adalah bidadari gunung yang tinggal di gua yang teduh - sebuah oread, yang dikunjungi Zeus pada malam hari, ketika Hera yang "bersiku putih" tidur dengan nyenyak.

Bayi Hermes tumbuh secepat anak dewa Zeus lainnya. Ia lahir pagi-pagi sekali, pada siang hari ia sudah bermain cithara, dan pada malam hari ia mencuri sapi dari Apollo.

Ia berhasil membuat Kifara dari cangkang kura-kura yang ia temukan. Dia hanya memusnahkan kura-kura dengan pisau, lalu memotong batang alang-alang, memperkuatnya pada cangkangnya, menutupinya dengan kulit sapi, membuat palang, memasang tujuh senar dari usus domba dan segera mencoba senar dengan plektrum, bernyanyi bersama dengan miliknya. bermain.

Hal pertama yang dilakukan Hermes adalah menyanyikan kelahirannya sendiri, memuliakan Zeus dan Maya, serta rumah ibu dan hidup yang bahagia dalam dirinya. Di malam hari, dia sangat lapar akan daging, dan dia mencuri sekawanan sapi Apollo, membawa mereka pergi dengan licik (dia memimpin mereka mundur, sementara dia sendiri berjalan tanpa alas kaki, juga mundur, melemparkan sandalnya ke laut).

Setelah mencicipi daging goreng yang berlimpah dari dua sapi yang disembelih, setelah kembali ke rumah, melewati lubang kunci, dia berbaring di buaian, mencengkeram kecapi untuk dirinya sendiri dan berbicara dengan ibunya tentang trik cerdiknya di masa depan, bermimpi memecahkan tembok kuil Delphic dan mencuri emas di sana.

Namun, Hermes harus berpisah dengan kecapi, yang dia berikan kepada Apollo sebagai ganti kawanan, terutama karena dewa yang marah mengancam untuk melemparkan Hermes yang gesit ke Tartarus yang berkabut, dari mana ayah maupun ibu tidak akan membawanya keluar. Direkonsiliasi oleh Zeus di Olympus, saudara tiri itu jatuh cinta satu sama lain. Hermes memberi Apollo seruling yang dibuat olehnya sebagai tambahan, tetapi dia menerima tongkat emas dan seni ramalan sebagai hadiah dari Apollo (Apollod. III 10, 2), setelah menyegel hadiah dengan sumpah di perairan Styx.

Jadi dari setan fetishistik kuno dan penipu primitif, Hermes, hanya satu hari setelah kelahirannya, mencapai posisi asisten di jalan hidup dan mati (berkat tongkat emas), yang berarti bahwa dia adalah pelindung dari pahlawan (kecapi diberikan kepada Apollo untuk pembangun Thebes, dia memberi Perseus pedang untuk pembunuhan Medusa, Odiseus - ramuan ajaib yang menyelamatkan dari sihir, dll.) dan, oleh karena itu, perantara antara dewa dan manusia, yang sangat diperlukan untuk Olympus klasik.

Pan - cucu atau putra Zeus

PAN - CUCU ATAU ANAK ZEUS. Kebingungan ceria di Olympus disebabkan oleh kelahiran cucu Zeus, putra Hermes dan bidadari pohon, putri Dryop (berbentuk Oak), Pan (Home himne. XIX). Dewa dengan dasar chthonicism dan mixanthropism (wol, tanduk kambing, kuku) dalam mitologi klasik ini tidak hanya menakuti orang yang dia temui dengan tipuannya, tetapi juga menyukai orang, menjaga ternak dan meningkatkan keturunan.

Seorang bayi berjanggut yang mengerikan, ditumbuhi wol, dibuang oleh ibunya dengan ngeri, tetapi Hermes, menggendongnya dan membungkusnya dengan kulit kelinci gunung, membawanya ke Olympus. Para dewa tertawa riang, melihat monster yang begitu lucu, memanggilnya, "semua" senang, Pan (Pan Yunani - semua) dan mengadopsinya ke dalam keluarga mereka. Posisi Pan dalam lingkaran Olimpiade para dewa ternyata begitu kuat sehingga, menurut beberapa versi, dia bahkan adalah putra Zeus dan peri Arcadian Callisto atau Zeus dan dewi Hybris - Insolence, pembimbing Apollo dalam ramalan (Apollod. saya 4, 1).

Kelahiran Dionysus, putra Zeus dan wanita fana Semele

KELAHIRAN DIONYSUS, PUTRA ZEUS DAN SEMELE PEREMPUAN MORTAL. Dewa lain, Dionysus - perwujudan kekuatan subur di bumi - juga berasal dari chthonic, spontanitas irasional yang kuat, dan orgiasme, ternyata adalah putra Zeus dalam mitologi klasik, yang memiliki penyamaran berbeda.

Entah ini adalah Dionysus Zagreus (Pemburu Hebat) yang paling kuno, yang terkait dengan mitologi Kreta, putra Zeus sang Ular dan Persephone, atau Dionysus Iacchus yang tidak kalah kuno, putra Zeus dan Demeter, yang terkait dengan mitologi Eleusinian dari bumi. Tetapi di tingkat Olimpiade, Dionysus adalah putra Zeus dan wanita fana Semele, putri raja Theban Cadmus.

Kelahirannya juga tidak biasa, seperti semua anak Kronion yang tidak berkerabat dengan Hera. Namun, kelicikan Hera juga terpengaruh di sini: dia menjadikan Zeus pembunuh Semele tanpa disadari. Hera, mengambil wujud seorang pengasuh tua, mengilhami Semele dengan ide untuk menuntut dari Zeus penampilannya di hadapan kekasihnya dengan segala kekuatan ilahinya. Terikat oleh sumpah, Zeus muncul di hadapan Semele, yang sedang menunggu kelahiran seorang anak, dalam guntur dan kilat.

Ketika guntur dan kilat membakar Semele dan membakar menaranya, Dionysus, lahir prematur (dia baru berusia enam bulan), direnggut dari api oleh Zeus (Apollo juga merebut putranya Asclepius dari nyala api), dijahit ke dalam paha, dibawa ke waktu yang dibutuhkan dan dilahirkan kembali oleh ayahnya sendiri (Ges. Theog. 940-942; Eurip. Bacchus. 1-9, 88-98, 266-297), sama seperti Athena lahir.

Zeus memberikan putranya melalui mediasi Hermes untuk dibesarkan oleh bidadari di pegunungan Nisa yang jauh, dan bayi itu dibesarkan di gua yang harum, diatapi hop dan laurel (Home himne XXVI).

Namun, Dionysus, yang secara ajaib lolos dari kematian, dikejar oleh murka Hera, yang membuatnya gila, memaksanya untuk mengembara ke Timur hingga ke India. Ini adalah dewa yang kejam, yang, pada gilirannya, menyebabkan kegilaan pada musuh, penentang kultusnya (pada kerabatnya raja Theban Pentheus, pada raja Thracian Lycurgus), bergegas dalam ekstasi, dikelilingi oleh bacchantes dan bacchantes, manusia serigala, selamanya mengubah wajahnya, berubah seperti alam itu sendiri. Sekarang ivy dan anggur, sekarang banteng dan kambing, singa dan macan kumbang, dia menghancurkan belenggu dan dinding, membebaskan seseorang dari kehidupan terukur yang biasa dan membosankan (tidak heran dia adalah Liei - Sang Pembebas).

Setelah menyerap orgiasme alam, Dionysus memungkinkan seseorang, dibatasi oleh institusi, tradisi, hukum, untuk mengekspresikan kelebihan kekuatan yang tersembunyi dalam diri setiap orang, untuk bergabung dengan elemen ketuhanan yang tak terbatas, untuk merasakan besarnya kebebasan dari ikatan apa pun, untuk merasakannya kekuatan sendiri. Tetapi Dionysus, sebagai dewa Olimpus, tidak menghalangi para pengikutnya untuk kembali ke kehidupan yang damai dan aktif, menunjukkan kesatuan kehancuran dan ciptaan, harmoni, ketidakterbatasan dan batas, pengenalan bebas manusia dengan keduanya. Dionysus, yang dalam inkarnasinya yang paling kuno dihancurkan oleh para Titan dan dihidupkan kembali oleh Athena, dewa mitos klasik ini, akhirnya mencapai ketinggian Olympus dan keabadian sebagai hadiah untuk semua penderitaannya dan bahkan mengklaim sebagai salah satu dari dua belas dewa Olympian yang agung.

Lahir di luar Olympus, Dionysus adalah ciri khas mitologi Olimpiade, karena dalam citranya, yang masuk ke kedalaman chthonicism, ada kecenderungan luar biasa untuk menumbuhkan kepahlawanan dengan segala cara yang mungkin, yang, berkat cobaan, penderitaan, dan eksploitasi yang luar biasa, akan persaingan terbuka dengan para dewa, meskipun tidak selalu berhasil, bahkan dihukum oleh yang abadi, namun dengan berani ditegaskan oleh manusia fana.

Di masa depan, kita akan menyaksikan bagaimana anak-anak Zeus, yang datang ke dunia dengan cara yang begitu menakjubkan, akan menjadi penolong dan perantara para pahlawan yang juga lahir dengan cara yang tidak biasa dari pernikahan para dewa dan manusia dan mimpi tentang keajaiban hidup abadi.

Jadi, kelahiran anak-anak Zeus bukanlah kesuburan berlebih yang tidak masuk akal dari chthonicism lama dengan monsternya yang menghirup pembunuhan.

Pewaris Zeus dilahirkan untuk tujuan besar, mereka hidup kembali, memenuhi rencana luhur ayah mereka, membangun hubungan baru yang masuk akal, melawan semua irasionalitas dan membersihkan bumi dari kekuatan destruktif yang pernah dihasilkan oleh Gaia dan keturunannya.