sistem genre sastra. Apa genre dalam sastra, gaya, dan tren dalam karya penulis dan penyair Rusia? Genre sastra lirik-epik

Genre sastra- kelompok karya sastra yang disatukan oleh seperangkat sifat formal dan isi (berbeda dengan bentuk sastra yang pemilihannya hanya didasarkan pada ciri formal).

Jika pada tahap cerita rakyat genre ditentukan dari situasi ekstra-sastra (pemujaan), maka dalam sastra genre menerima karakteristik esensinya dari norma-norma sastranya sendiri, yang dikodifikasikan oleh retorika. Seluruh nomenklatur genre kuno yang telah berkembang sebelum giliran ini kemudian dipikirkan kembali dengan penuh semangat di bawah pengaruhnya.

Sejak zaman Aristoteles, yang memberikan sistematisasi genre sastra pertama dalam Poetics-nya, telah diperkuat gagasan bahwa genre sastra adalah sistem yang teratur, sekali dan untuk selamanya, dan tugas penulis hanya untuk mencapai korespondensi yang paling lengkap dari karyanya ke sifat-sifat penting dari genre yang dipilih. Pemahaman tentang genre seperti itu - sebagai struktur siap pakai yang ditawarkan kepada pengarang - menyebabkan munculnya serangkaian puisi normatif, yang berisi petunjuk bagi pengarang tentang bagaimana tepatnya sebuah ode atau tragedi harus ditulis; puncak dari jenis tulisan ini adalah risalah Boileau The Poetic Art (1674). Ini tidak berarti, tentu saja, bahwa sistem genre secara keseluruhan dan ciri-ciri genre individu benar-benar tetap tidak berubah selama dua ribu tahun - namun, perubahan (dan yang sangat signifikan) tidak diperhatikan oleh para ahli teori, atau mereka ditafsirkan oleh mereka sebagai kerusakan, penyimpangan dari pola yang diperlukan. Dan hanya pada akhir abad ke-18, penguraian sistem genre tradisional, yang terkait, sesuai dengan prinsip umum evolusi sastra, baik dengan proses sastra internal maupun dengan pengaruh keadaan sosial dan budaya yang sama sekali baru, berjalan sejauh ini. bahwa puisi normatif tidak bisa lagi menggambarkan dan mengekang realitas sastra.

Dalam kondisi ini, beberapa genre tradisional mulai mati atau terpinggirkan dengan cepat, sementara yang lain, sebaliknya, berpindah dari pinggiran sastra ke pusat proses sastra. Dan jika, misalnya, kebangkitan balada pada pergantian abad ke-18 hingga ke-19, yang dikaitkan di Rusia dengan nama Zhukovsky, ternyata berumur pendek (meski kemudian memberikan gelombang baru yang tak terduga dalam puisi Rusia). pada paruh pertama abad ke-20 - misalnya, dengan Bagritsky dan Nikolai Tikhonov) , kemudian hegemoni novel - sebuah genre yang tidak ingin diperhatikan oleh puisi normatif selama berabad-abad sebagai sesuatu yang rendah dan tidak penting - terseret dalam sastra Eropa selama setidaknya satu abad. Karya-karya yang bergenre hibrida atau tidak terbatas mulai berkembang secara aktif: drama yang sulit dikatakan apakah ini komedi atau tragedi, puisi yang tidak dapat diberikan definisi genre apa pun, kecuali puisi liris. Jatuhnya identifikasi genre yang jelas juga diwujudkan dalam gerakan kepenulisan yang disengaja yang bertujuan untuk menghancurkan ekspektasi genre: dari novel Lawrence Stern The Life and Opinions of Tristram Shandy, Gentleman, yang terputus di tengah kalimat, hingga Dead Souls karya N. V. Gogol, di mana subtitle bersifat paradoks untuk teks prosa, puisi itu hampir tidak dapat sepenuhnya mempersiapkan pembaca untuk fakta bahwa ia akan tersingkir dari kebiasaan novel picaresque yang agak akrab sesekali dengan penyimpangan liris (dan terkadang epik).

Pada abad ke-20, genre sastra sangat dipengaruhi oleh pemisahan sastra massa dari sastra yang berorientasi pada pencarian artistik. Sastra massa kembali merasakan kebutuhan mendesak akan resep genre yang jelas yang secara signifikan meningkatkan prediktabilitas teks bagi pembaca, membuatnya mudah dinavigasi. Tentu saja, genre lama tidak cocok untuk sastra massal, dan dengan cepat membentuk sistem baru, yang didasarkan pada genre novel yang sangat plastis, yang telah mengumpulkan banyak pengalaman yang beragam. Pada akhir abad ke-19 dan paruh pertama abad ke-20, sebuah cerita detektif dan novel polisi, fiksi ilmiah, dan novel wanita ("merah muda") sedang disusun. Tidak mengherankan jika sastra kontemporer, yang ditujukan untuk pencarian artistik, berusaha untuk menyimpang sejauh mungkin dari sastra massa dan karenanya bergerak sejauh mungkin dari kekhususan genre. Tetapi karena ekstrem bertemu, keinginan untuk lebih jauh dari predestinasi genre terkadang mengarah pada pembentukan genre baru: misalnya, anti-novel Prancis tidak terlalu ingin menjadi novel sehingga karya utama gerakan sastra ini, diwakili oleh penulis asli seperti Michel Butor dan Nathalie Sarrot, adalah tanda-tanda genre baru yang diamati dengan jelas. Dengan demikian, genre sastra modern (dan asumsi seperti itu sudah kita temui dalam refleksi M. M. Bakhtin) bukanlah elemen dari sistem yang telah ditentukan sebelumnya: sebaliknya, mereka muncul sebagai titik konsentrasi ketegangan di satu tempat atau tempat lain di ruang sastra, sesuai dengan tugas artistik yang ditetapkan di sini dan saat ini oleh lingkaran penulis ini. Studi khusus tentang genre baru semacam itu tetap menjadi masalah besok.

Daftar genre sastra:

• Dengan bentuk
  • penglihatan
  • novel
  • Kisah
  • Cerita
  • candaan
  • novel
  • epik
  • bermain
  • sketsa
• isi
  • komedi
    • lelucon
    • vaudeville
    • pertunjukan tambahan
    • sketsa
    • parodi
    • sitkom
    • komedi karakter
  • tragedi
  • Drama
• Dengan lahir
  • epik
    • Fabel
    • Bylin
    • Kidung
    • novel
    • Kisah
    • Cerita
    • Novel
    • novel epik
    • Dongeng
    • fantasi
    • epik
  • Liris
    • Oh ya
    • Pesan
    • bait
    • Elegi
    • Epigram
  • Lyro epik
    • Kidung
    • Puisi
  • dramatis
    • Drama
    • Komedi
    • Tragedi

Puisi- (Yunani póiema), sebuah karya puitis besar dengan plot naratif atau liris. Sebuah puisi juga disebut epik kuno dan abad pertengahan (lihat juga Epos), tanpa nama dan pengarang, yang disusun baik melalui siklisasi lagu dan legenda lirik-epik (sudut pandang A. N. Veselovsky), atau dengan "bengkak" ( A. Heusler) dari satu atau beberapa legenda rakyat, atau dengan bantuan modifikasi kompleks dari plot paling kuno dalam proses keberadaan sejarah cerita rakyat (A. Lord, M. Parry). Puisi itu berkembang dari sebuah epik yang menggambarkan peristiwa penting sejarah nasional (Iliad, Mahabharata, Song of Roland, Elder Edda, dll.).

Banyak varietas genre puisi yang dikenal: heroik, didaktik, satir, olok-olok, termasuk komik heroik, puisi dengan plot romantis, liris-dramatis. Untuk waktu yang lama, cabang utama dari genre ini dianggap sebagai puisi bertema sejarah nasional atau sejarah dunia (agama) (Aeneid karya Virgil, Komedi Ilahi Dante, Lusiades karya L. di Camões, Jerusalem Liberated karya T. Tasso, Paradise Lost ” oleh J. Milton, “Henriad” oleh Voltaire, “Messiad” oleh F. G. Klopstock, “Rossiyada” oleh M. M. Kheraskov, dll.). Pada saat yang sama, cabang yang sangat berpengaruh dalam sejarah genre tersebut adalah puisi dengan ciri-ciri romantis dari plotnya ("The Knight in a Leopard's Skin" oleh Shota Rustaveli, "Shahnameh" oleh Ferdowsi, sampai batas tertentu, "Furious Roland” oleh L. Ariosto), terkait satu derajat atau lainnya dengan tradisi novel abad pertengahan , terutama kesatria. Lambat laun, masalah pribadi, moral dan filosofis mengemuka dalam puisi, elemen liris dan dramatis diperkuat, tradisi cerita rakyat ditemukan dan dikuasai - ciri-ciri yang sudah menjadi ciri khas puisi pra-romantis ("Faust" oleh I. V. Goethe, puisi oleh J. MacPherson, V. Scott). Masa kejayaan genre terjadi di era romantisme, ketika penyair terhebat dari berbagai negara beralih ke penciptaan puisi. Karya "puncak" dalam evolusi genre puisi romantis memperoleh karakter sosio-filosofis atau simbolis-filosofis ("Ziarah Childe Harold" oleh J. Byron, "The Bronze Horseman" oleh A. S. Pushkin, "Dzyady" oleh A. Mickiewicz , "The Demon" oleh M. Yu. Lermontov, "Jerman, dongeng musim dingin" oleh G. Heine).

Di paruh kedua abad XIX. penurunan genre terlihat jelas, yang tidak mengesampingkan munculnya karya individu yang luar biasa ("The Song of Hiawatha" oleh G. Longfellow). Dalam puisi N. A. Nekrasov (“Frost, Red Nose”, “Who Lives Well in Rus'”), kecenderungan genre yang menjadi ciri khas perkembangan puisi dalam sastra realistik (sintesis prinsip moralistik dan heroik) terwujud.

Dalam puisi abad ke-20 pengalaman yang paling intim berkorelasi dengan pergolakan sejarah yang hebat, yang dijiwai dengannya seolah-olah dari dalam ("Cloud in Pants" oleh V. V. Mayakovsky, "The Twelve (puisi)" oleh A. A. Blok, "First Date" oleh A. Bely).

Dalam puisi Soviet, ada berbagai jenis genre puisi: menghidupkan kembali prinsip heroik ("Vladimir Ilyich Lenin" dan "Bagus!" Mayakovsky, "Sembilan Ratus Tahun Kelima" oleh B. L. Pasternak, "Vasily Terkin" oleh A. T. Tvardovsky); puisi liris-psikologis ("Tentang ini" oleh V. V. Mayakovsky, "Anna Snegina" oleh S. A. Yesenin), filosofis (N. A. Zabolotsky, E. Mezhelaitis), historis ("Penulis sejarah Tobolsk" L. Martynov) atau menggabungkan masalah moral dan sosio-historis ("Pertengahan Abad Ini" oleh V. Lugovsky).

Puisi sebagai genre sintetik, liris, dan monumental yang memungkinkan Anda menggabungkan epik hati dan "musik", "elemen" pergolakan dunia, perasaan terdalam, dan konsep sejarah, tetap menjadi genre puisi dunia yang produktif: "Memperbaiki Wall” dan “Into the Storm” oleh R. Frost, “ Landmarks" oleh Saint-John Perse, "Hollow Men" oleh T. Eliot, "Universal Song" oleh P. Neruda, "Niobe" oleh K. I. Galchinsky, "Continuous Poetry " oleh P. Eluard, "Zoya" oleh Nazim Hikmet.

epik(Yunani kuno έπος - "kata", "narasi") - kumpulan karya yang sebagian besar jenis epik, disatukan oleh tema umum, era, identitas nasional, dll. Misalnya epik Homer, epik abad pertengahan, epik hewan.

Kemunculan epik tersebut bersifat stadial, namun karena keadaan sejarah.

Asal usul epik biasanya disertai dengan penambahan panegyrics dan ratapan, dekat dengan pandangan dunia yang heroik. Perbuatan besar yang diabadikan di dalamnya seringkali menjadi bahan yang digunakan para penyair heroik sebagai dasar narasinya. Panegyrics dan ratapan biasanya disusun dengan gaya dan ukuran yang sama dengan epik heroik: dalam sastra Rusia dan Turki, kedua jenis tersebut memiliki cara ekspresi dan komposisi leksikal yang hampir sama. Ratapan dan panegyrics diawetkan dalam komposisi puisi epik sebagai hiasan.

Epik tersebut mengklaim tidak hanya objektivitas, tetapi juga kebenaran ceritanya, sementara klaimnya, sebagai suatu peraturan, diterima oleh pendengar. Dalam Prolognya Lingkaran Bumi, Snorri Sturluson menjelaskan bahwa di antara sumbernya adalah “puisi dan lagu kuno yang dinyanyikan untuk orang-orang untuk bersenang-senang,” dan menambahkan: “Meskipun kami sendiri tidak tahu apakah cerita ini benar, kami tahu pasti bahwa orang bijak di masa lalu menganggapnya benar."

Novel- genre sastra, biasanya prosa, yang melibatkan narasi terperinci tentang kehidupan dan perkembangan kepribadian protagonis (pahlawan) dalam periode krisis / non-standar dalam hidupnya.

Nama "Romawi" muncul di pertengahan abad ke-12 bersamaan dengan genre romansa kesatria (Prancis Kuno. romanz dari bahasa Latin Akhir percintaan"dalam bahasa Roman (rakyat)"), berlawanan dengan historiografi dalam bahasa Latin. Berlawanan dengan kepercayaan populer, nama ini sejak awal tidak merujuk pada karya apa pun dalam bahasa sehari-hari (lagu heroik atau lirik para penyanyi tidak pernah disebut novel), tetapi pada karya yang dapat dikontraskan dengan model Latin, meskipun sangat jauh. : historiografi, fabel ( "The Romance of Renard"), vision ("The Romance of the Rose"). Namun, pada abad XII-XIII, jika tidak belakangan, kata-kata itu Roma Dan estore(yang terakhir juga berarti "gambar", "ilustrasi") dapat dipertukarkan. Dalam terjemahan terbalik ke dalam bahasa Latin, novel itu disebut (liber) romantisme, dari mana kata sifat "romantis" berasal dalam bahasa Eropa, yang hingga akhir abad ke-18 berarti "melekat dalam novel", "seperti dalam novel", dan baru kemudian maknanya, di satu sisi, disederhanakan menjadi “cinta”, namun di sisi lain memunculkan nama romantisme sebagai gerakan sastra.

Nama "roman" dipertahankan ketika, pada abad ke-13, novel syair yang dibawakan digantikan oleh novel prosa untuk dibaca (dengan pelestarian lengkap topik dan plot ksatria), dan untuk semua transformasi selanjutnya dari novel ksatria, hingga karya Ariosto dan Edmund Spenser, yang kami sebut puisi, dan novel dianggap oleh orang-orang sezaman. Itu bertahan bahkan kemudian, pada abad 17-18, ketika novel "petualangan" digantikan oleh novel "realistis" dan "psikologis" (yang dengan sendirinya mempermasalahkan dugaan pemutusan kontinuitas).

Namun, di Inggris nama genre juga berubah: nama novel "lama" tetap ada. percintaan, dan untuk novel "baru" dari pertengahan abad ke-17 namanya novel(dari novel Italia - "cerita pendek"). Pembelahan dua novel/romansa sangat berarti bagi kritik berbahasa Inggris, tetapi lebih memperkenalkan ketidakpastian tambahan ke dalam hubungan historis mereka yang sebenarnya daripada mengklarifikasi. Umumnya percintaan dianggap sebagai semacam variasi plot struktural dari genre tersebut novel.

Sebaliknya, di Spanyol, semua jenis novel disebut novel, dan turun dari yang sama percintaan kata percintaan sejak awal termasuk dalam genre puitis, yang juga ditakdirkan untuk memiliki sejarah panjang - hingga romansa.

Uskup Yue pada akhir abad ke-17, dalam mencari pendahulu novel, pertama kali menerapkan istilah ini pada sejumlah fenomena prosa naratif kuno, yang sejak saat itu juga disebut novel.

penglihatan

Fabliau dou dieu d'Amour"(Kisah Dewa Cinta)," Venus la deesse d'amors

penglihatan- genre naratif dan didaktik.

Plot tersebut disajikan atas nama orang yang diduga mengungkapkan dirinya dalam mimpi, halusinasi, atau mimpi lesu. Intinya sebagian besar terdiri dari mimpi atau halusinasi nyata, tetapi sudah di zaman kuno, cerita fiksi muncul, berpakaian dalam bentuk penglihatan (Plato, Plutarch, Cicero). Genre ini mendapat perkembangan khusus di Abad Pertengahan dan mencapai klimaksnya dalam Divine Comedy Dante, yang dalam bentuk mewakili visi paling detail. Sanksi otoritatif dan dorongan kuat untuk perkembangan genre diberikan oleh Dialog Keajaiban oleh Paus Gregorius Agung (abad VI), setelah itu penglihatan mulai muncul secara massal dalam literatur gereja di semua negara Eropa.

Hingga abad ke-12, semua penglihatan (kecuali yang Skandinavia) ditulis dalam bahasa Latin, terjemahan muncul dari abad ke-12, dan penglihatan asli dalam bahasa sehari-hari dari abad ke-13. Bentuk penglihatan yang paling lengkap disajikan dalam puisi Latin para pendeta: genre ini, pada asalnya, terkait erat dengan literatur agama kanonik dan apokrif dan dekat dengan khotbah gereja.

Para editor visi (mereka selalu dari pendeta dan harus dibedakan dari "peramal" itu sendiri) mengambil kesempatan atas nama "kekuatan yang lebih tinggi" yang mengirim visi untuk menyebarkan pandangan politik mereka atau jatuh ke musuh pribadi. Ada juga penglihatan fiktif murni - pamflet topikal (misalnya, penglihatan Charlemagne, Charles III, dll.).

Namun, sejak abad ke-10, bentuk dan isi penglihatan tersebut telah menimbulkan protes, yang seringkali datang dari lapisan ulama yang tidak diklasifikasikan itu sendiri (ulama miskin dan anak sekolah goliard). Protes ini menghasilkan visi parodi. Di sisi lain, puisi kesopanan dalam bahasa rakyat mengambil bentuk visi: visi memperoleh konten baru di sini, menjadi bingkai untuk alegori cinta-didaktik, seperti, misalnya, " Fabliau dou dieu d'Amour"(Kisah Dewa Cinta)," Venus la deesse d'amors"(Venus - dewi cinta) dan akhirnya - ensiklopedia cinta sopan - "Roman de la Rose" (Roman Mawar) yang terkenal oleh Guillaume de Lorris.

Konten baru menempatkan "keadaan ketiga" ke dalam bentuk visi. Dengan demikian, penerus novel yang belum selesai oleh Guillaume de Lorris, Jean de Meun, mengubah alegori indah pendahulunya menjadi kombinasi didaktik dan sindiran yang berat, yang ujungnya diarahkan pada kurangnya "kesetaraan", melawan yang tidak adil. hak istimewa aristokrasi dan melawan kekuatan kerajaan "perampok"). Begitulah "Harapan Rakyat jelata" oleh Jean Molinet. Yang tidak kalah menonjol adalah suasana "kedudukan ketiga" dalam "Visi Peter the Ploughman" yang terkenal di Langland, yang memainkan peran agitasi dalam revolusi petani Inggris abad ke-14. Tetapi tidak seperti Jean de Meun, perwakilan dari bagian perkotaan dari "perkebunan ketiga", Langland - ideolog kaum tani - mengalihkan pandangannya ke masa lalu yang diidealkan, memimpikan penghancuran para lintah darat kapitalis.

Sebagai genre independen yang lengkap, visi adalah karakteristik sastra abad pertengahan. Tetapi sebagai motif, bentuk penglihatan terus ada dalam literatur zaman modern, terutama disukai untuk pengenalan sindiran dan didaktik, di satu sisi, dan fantasi, di sisi lain (misalnya, "Kegelapan" Byron). .

novel

Sumber novel ini terutama bahasa Latin contoh, serta fablios, cerita diselingi dalam "Dialog tentang Paus Gregorius", pembela dari "Biografi Para Bapa Gereja", dongeng, cerita rakyat. Dalam bahasa Occitan abad ke-13, istilahnya nova.Oleh karena itu - Italia novel(dalam koleksi terpopuler akhir abad ke-13, Novellino, juga dikenal sebagai Seratus Novel Kuno), yang telah didistribusikan ke seluruh Eropa sejak abad ke-15.

Genre tersebut terbentuk setelah kemunculan buku karya Giovanni Boccaccio "The Decameron" (c. 1353), yang plotnya adalah beberapa orang, yang melarikan diri dari wabah ke luar kota, saling menceritakan cerita pendek. Boccaccio dalam bukunya menciptakan cerita pendek Italia jenis klasik, yang dikembangkan oleh banyak pengikutnya di Italia sendiri dan di negara lain. Di Prancis, di bawah pengaruh terjemahan Decameron, sekitar tahun 1462, koleksi Seratus Novel Baru muncul (namun, materinya lebih berhutang budi pada aspek Poggio Bracciolini), dan Margarita Navarskaya, meniru Decameron, menulis buku Heptameron (1559).

Di era romantisme, di bawah pengaruh Hoffmann, Novalis, Edgar Allan Poe, sebuah cerita pendek dengan unsur mistisisme, fantasi, kehebatan menyebar. Belakangan, dalam karya Prosper Mérimée dan Guy de Maupassant, istilah ini mulai digunakan untuk menyebut cerita realistik.

Untuk sastra Amerika, dimulai dengan Washington Irving dan Edgar Allan Poe, novella atau cerpen (eng. cerita pendek), sangat penting - sebagai salah satu genre yang paling khas.

Pada paruh kedua abad ke-19 hingga ke-20, tradisi cerita pendek dilanjutkan oleh penulis yang berbeda seperti Ambrose Bierce, O. Henry, H. G. Wells, Arthur Conan Doyle, Gilbert Chesterton, Ryunosuke Akutagawa, Karel Capek, Jorge Luis Borges .

Cerpen ini dicirikan oleh beberapa ciri penting: keringkasan yang ekstrim, plot yang tajam, bahkan paradoks, gaya penyajian yang netral, kurangnya psikologi dan deskriptif, dan kesudahan yang tidak terduga. Aksi novel berlangsung di dunia modern pengarang. Struktur plot novel ini mirip dengan yang dramatis, tetapi biasanya lebih sederhana.

Goethe berbicara tentang sifat cerita pendek yang penuh aksi, memberikan definisi berikut: "peristiwa yang belum pernah terjadi yang telah terjadi."

Ceritanya menekankan pentingnya kesudahan, yang berisi belokan tak terduga (pointe, "falcon turn"). Menurut peneliti Prancis, "pada akhirnya, seseorang bahkan dapat mengatakan bahwa seluruh novel dipahami sebagai sebuah kesudahan." Viktor Shklovsky menulis bahwa deskripsi cinta timbal balik yang bahagia tidak menciptakan cerita pendek, sebuah cerita pendek membutuhkan cinta dengan rintangan: “A mencintai B, B tidak mencintai A; ketika B mencintai A, maka A tidak lagi mencintai B. Dia memilih jenis kesudahan khusus, yang dia sebut "akhiran palsu": biasanya dibuat dari deskripsi alam atau cuaca.

Di antara para pendahulu Boccaccio, cerpen tersebut memiliki sikap moral. Boccaccio mempertahankan motif ini, tetapi moralitasnya mengikuti cerita pendek tidak secara logis, tetapi secara psikologis, dan seringkali hanya dalih dan alat. Cerpen selanjutnya meyakinkan pembaca tentang relativitas kriteria moral.

Kisah

Cerita

Candaan(fr. anekdot- dongeng, fiksi; dari bahasa Yunani τὸ ἀνέκδοτоν - tidak diterbitkan, lit. "tidak dikeluarkan") - genre cerita rakyat - cerita lucu pendek. Paling sering, sebuah anekdot dicirikan oleh resolusi semantik yang tidak terduga di bagian paling akhir, yang menimbulkan tawa. Ini bisa berupa permainan kata, arti kata yang berbeda, asosiasi modern yang membutuhkan pengetahuan tambahan: sosial, sastra, sejarah, geografis, dll. Anekdot mencakup hampir semua bidang aktivitas manusia. Ada lelucon tentang kehidupan keluarga, politik, seks, dan sebagainya. Dalam kebanyakan kasus, pembuat lelucon tidak diketahui.

Di Rusia abad XVIII-XIX. (dan dalam sebagian besar bahasa di dunia sejauh ini) kata "anekdot" memiliki arti yang sedikit berbeda - itu bisa saja berupa cerita menghibur tentang beberapa orang terkenal, tidak harus dengan tugas mengejeknya (lih. Pushkin: " Lelucon di masa lalu"). "Lelucon" tentang Potemkin menjadi klasik saat itu.

Oh ya

epik

Bermain(French pièce) - sebuah karya dramatis, biasanya dengan gaya klasik, dibuat untuk mementaskan semacam aksi di teater. Ini adalah nama khusus umum untuk karya drama yang dimaksudkan untuk dipentaskan dari panggung.

Struktur lakon meliputi teks karakter (dialog dan monolog) dan ucapan fungsional penulis (catatan yang menunjukkan tempat tindakan, fitur interior, penampilan karakter, perilaku mereka, dll.). Biasanya, drama tersebut didahului oleh daftar aktor, terkadang dengan indikasi usia, profesi, gelar, ikatan keluarga, dll.

Bagian semantik lengkap yang terpisah dari drama itu disebut tindakan atau tindakan, yang dapat mencakup komponen yang lebih kecil - fenomena, episode, gambar.

Konsep lakon itu murni formal, tidak termasuk makna emosional atau gaya apa pun. Oleh karena itu, dalam banyak kasus, lakon tersebut disertai dengan subtitle yang mendefinisikan genre-nya - klasik, utama (komedi, tragedi, drama), atau karya pengarang (misalnya: My poor Marat, dialog dalam tiga bagian - A. Arbuzov; Mari kita tunggu dan lihat, permainan yang menyenangkan dalam empat babak - B. Shaw, The Good Man from Sezuan, permainan parabola - B. Brecht, dll.). Penunjukan genre lakon tersebut tidak hanya menjalankan fungsi "petunjuk" bagi sutradara dan aktor dalam interpretasi panggung lakon tersebut, tetapi juga membantu memasuki gaya pengarang, struktur kiasan dramaturgi.

Karangan(dari fr. esai"percobaan, percobaan, esai", dari lat. exagium"menimbang") - genre sastra penulisan prosa volume kecil dan komposisi bebas. Esai tersebut mengungkapkan kesan dan pemikiran individu penulis pada kesempatan atau subjek tertentu dan tidak berpura-pura menjadi interpretasi topik yang lengkap atau menentukan (dalam tradisi parodi Rusia, "tampilan dan sesuatu"). Dari segi volume dan fungsinya, di satu sisi berbatasan dengan artikel ilmiah dan esai sastra (yang sering membingungkan esai), di sisi lain, dengan risalah filosofis. Gaya esai dicirikan oleh kiasan, mobilitas asosiasi, pemikiran aphoristik, seringkali antitesis, sikap terhadap kejujuran yang intim dan intonasi bahasa sehari-hari. Beberapa ahli teori menganggapnya sebagai fiksi keempat, bersama dengan epik, lirik dan drama.

Berdasarkan pengalaman pendahulunya, Michel Montaigne memperkenalkannya sebagai bentuk genre khusus dalam "Experiments" (1580) miliknya. Karya-karyanya yang diterbitkan dalam bentuk buku pada tahun 1597, 1612 dan 1625, Francis Bacon untuk pertama kalinya dalam sastra Inggris diberi nama Inggris. esai. Penyair dan dramawan Inggris Ben Jonson pertama kali menggunakan kata esais (Eng. eseis) pada tahun 1609.

Pada abad ke-18 hingga ke-19, esai adalah salah satu genre terkemuka dalam jurnalisme Inggris dan Prancis. Perkembangan esai dipromosikan di Inggris oleh J. Addison, Richard Steele, Henry Fielding, di Prancis oleh Diderot dan Voltaire, dan di Jerman oleh Lessing dan Herder. Esai tersebut adalah bentuk utama kontroversi filosofis dan estetika di antara para romantisme dan filsuf romantis (G. Heine, R. W. Emerson, G. D. Thoreau).

Genre esai berakar kuat dalam sastra Inggris: T. Carlyle, W. Hazlitt, M. Arnold (abad ke-19); M. Beerbom, G. K. Chesterton (abad XX). Pada abad ke-20, penulisan esai berkembang pesat: filsuf besar, penulis prosa, dan penyair beralih ke genre esai (R. Rolland, B. Shaw, G. Wells, J. Orwell, T. Mann, A. Maurois, J. P. Sartre ).

Dalam kritik Lituania, istilah esai (lit. esė) pertama kali digunakan oleh Balis Sruoga pada tahun 1923. Buku Smiles of God (lit. Dievo šypsenos, 1929) oleh Juozapas Albinas Gerbachiauskas dan Gods and Troublemakers (lit. Dievai ir smūtkeliai", 1935) oleh Jonas Kossu-Aleksandravičius. Contoh esai termasuk "puisi anti-komentar" "Lyrical Etudes" (lit. "Lyriniai etuidai", 1964) dan "Antakalnis Baroque" (lit. "Antakalnio barokas", 1971) oleh Eduardas Mezhelaitis, "Diary without date" (lit . “Dienoraštis be datų", 1981) oleh Justinas Marcinkevičius, "Poetry and the Word" (lit. "Poezija ir žodis", 1977) dan Papyri from the Graves of the Dead (lit. "Papirusai iš mirusiųjų kapų", 1991) oleh Marcelijus Martinaitis. Posisi moral antikonformis, konseptualitas, akurasi, dan polemik menjadi ciri esai Thomas Venclova

Untuk sastra Rusia, genre esai bukanlah tipikal. Contoh gaya esai ditemukan di A. S. Pushkin ("Perjalanan dari Moskow ke St. Petersburg"), A. I. Herzen ("Dari Pantai Lain"), F. M. Dostoevsky ("A Writer's Diary"). Pada awal abad ke-20, V. I. Ivanov, D. S. Merezhkovsky, Andrey Bely, Lev Shestov, V. V. Rozanov beralih ke genre esai, kemudian - Ilya Erenburg, Yuri Olesha, Viktor Shklovsky, Konstantin Paustovsky. Penilaian sastra dan kritis terhadap kritikus modern, pada umumnya, diwujudkan dalam berbagai genre esai.

Dalam seni musik, istilah karya biasanya digunakan sebagai nama khusus untuk karya musik instrumental.

Sketsa(Bahasa inggris) sketsa, secara harfiah - sketsa, sketsa, sketsa), pada abad XIX - awal abad XX. permainan singkat dengan dua, jarang tiga karakter. Sketsa tersebut telah menerima distribusi terbesar di atas panggung.

Di Inggris, acara televisi komedi sketsa sangat populer. Program serupa baru-baru ini mulai muncul di televisi Rusia ("Our Russia", "Six Frames", "Give Youth!", "Dear Program", "Gentleman Show", "Gorodok", dll.) Contoh nyata dari sketsa acara adalah serial televisi Monty Python's Flying Circus.

A.P. Chekhov adalah pencipta sketsa terkenal.

Komedi(Bahasa Yunani κωliμωδία, dari bahasa Yunani κῶμος, kỗmos, "pesta untuk menghormati Dionysus" dan bahasa Yunani. ἀοιδή / Yunani ᾠδή, aoidḗ / ōidḗ, "lagu") - genre fiksi, yang dicirikan oleh pendekatan humor atau satir, serta jenis drama di mana momen konflik atau perjuangan yang efektif dari karakter antagonis diselesaikan secara khusus.

Aristoteles mendefinisikan komedi sebagai "tiruan dari orang-orang terburuk, tetapi tidak dengan semua kekejaman mereka, tetapi dengan cara yang konyol" ("Poetics", bab V).

Jenis-jenis komedi antara lain genre farce, vaudeville, tontonan, sketsa, operet, parodi. Saat ini, banyak film komedi adalah model primitif semacam itu, dibangun secara eksklusif di atas komedi eksternal, komedi situasi di mana para karakter menemukan diri mereka dalam perkembangan aksi.

Membedakan komedi situasi Dan komedi karakter.

Sitkom (komedi situasi, komedi situasi) adalah komedi di mana peristiwa dan keadaan menjadi sumber kelucuan.

Komedi karakter (komedi sopan santun) adalah komedi yang sumber lucunya adalah intisari batin karakter (adat istiadat), lucu dan jelek sepihak, sifat atau hasrat yang berlebihan (sifat buruk, cacat). Seringkali komedi sopan santun adalah komedi satir yang mengolok-olok semua kualitas manusia ini.

Tragedi(Yunani τραγωδία, tragōdía, secara harfiah - lagu kambing, dari tragos - kambing dan öde - lagu), genre dramatis yang didasarkan pada perkembangan peristiwa, yang, sebagai suatu peraturan, tidak dapat dihindari dan selalu mengarah pada bencana. karakternya, seringkali penuh dengan kesedihan; sebuah bentuk drama yang merupakan kebalikan dari komedi.

Tragedi itu ditandai dengan keseriusan yang parah, menggambarkan realitas dengan sangat tajam, sebagai gumpalan kontradiksi internal, mengungkap konflik realitas yang paling dalam dalam bentuk yang sangat intens dan kaya, yang memperoleh makna simbol artistik; Bukan kebetulan bahwa sebagian besar tragedi ditulis dalam sajak.

Drama(Yunani Δρα´μα) - salah satu genre sastra (bersama dengan lirik, epik, dan kecapi-epik). Ini berbeda dari jenis sastra lain dalam cara penyampaian plot - bukan melalui narasi atau monolog, tetapi melalui dialog para tokoh. Karya sastra apa pun yang dibangun dalam bentuk dialogis, termasuk komedi, tragedi, drama (sebagai genre), lelucon, vaudeville, dll., Mengacu pada drama dengan satu atau lain cara.

Sejak zaman kuno, itu telah ada dalam cerita rakyat atau bentuk sastra di antara berbagai bangsa; secara terpisah satu sama lain, orang Yunani kuno, orang India kuno, orang Cina, orang Jepang, dan orang India Amerika menciptakan tradisi dramatis mereka sendiri.

Dalam bahasa Yunani, kata "drama" mencerminkan peristiwa atau situasi yang menyedihkan dan tidak menyenangkan dari satu orang tertentu.

Fabel- karya sastra puitis atau prosa yang bersifat moralisasi dan satir. Di akhir dongeng ada kesimpulan moralisasi singkat - yang disebut moralitas. Pelakunya biasanya hewan, tumbuhan, benda. Dalam dongeng, sifat buruk orang diejek.

Dongeng adalah salah satu genre sastra tertua. Di Yunani kuno, Aesop (abad VI-V SM) terkenal karena menulis dongeng dalam bentuk prosa. Di Roma - Phaedrus (abad I M). Di India, koleksi dongeng Panchatantra berasal dari abad ke-3. Fabulist paling terkemuka di zaman modern adalah penyair Prancis J. Lafontaine (abad XVII).

Di Rusia, perkembangan genre dongeng berasal dari pertengahan abad ke-18 - awal abad ke-19 dan dikaitkan dengan nama A.P. Sumarokov, I.I. Khemnitser, A.E. Izmailov, abad I.I. oleh Simeon dari Polotsk dan di paruh pertama. Abad XVIII oleh A. D. Kantemir, V. K. Trediakovsky. Dalam puisi Rusia, syair bebas dongeng dikembangkan, menyampaikan intonasi dongeng yang santai dan licik.

Dongeng I. A. Krylov, dengan keaktifan realistis, humor yang masuk akal, dan bahasa yang sangat baik, menandai masa kejayaan genre ini di Rusia. Di zaman Soviet, dongeng Demyan Bedny, S. Mikhalkov, dan lainnya mendapatkan popularitas.

Ada dua teori tentang asal usul dongeng. Yang pertama diwakili oleh sekolah Jerman Otto Crusius, A. Hausrath, dan lainnya, yang kedua oleh ilmuwan Amerika B. E. Perry. Menurut konsep pertama, cerita dalam dongeng adalah yang utama, dan moralitas adalah yang kedua; dongeng berasal dari dongeng binatang, dan dongeng binatang berasal dari mitos. Menurut konsep kedua, moralitas adalah yang utama dalam dongeng; dongeng dekat dengan perbandingan, peribahasa dan ucapan; seperti mereka, dongeng muncul sebagai bantuan untuk argumentasi. Sudut pandang pertama kembali ke teori romantisme Jacob Grimm, sudut pandang kedua menghidupkan kembali konsep rasionalistik Lessing.

Filolog abad ke-19 telah lama sibuk dengan kontroversi tentang prioritas fabel Yunani atau India. Sekarang dapat dianggap hampir pasti bahwa sumber umum bahan dongeng Yunani dan India adalah dongeng Sumero-Babilonia.

epos- Lagu epik rakyat Rusia tentang eksploitasi para pahlawan. Plot epik didasarkan pada beberapa peristiwa heroik, atau episode luar biasa dalam sejarah Rusia (karenanya nama populer dari epik tersebut - “ jaman dahulu”, “wanita tua”, menyiratkan bahwa tindakan tersebut terjadi di masa lalu).

Epik biasanya ditulis dalam ayat tonik dengan dua sampai empat tekanan.

Istilah "epos" pertama kali diperkenalkan oleh Ivan Sakharov dalam koleksi "Lagu Rakyat Rusia" pada tahun 1839, ia mengusulkannya berdasarkan ungkapan "menurut epos" dalam "The Tale of Igor's Campaign", yang berarti "menurut fakta".

Kidung

Mitos(Yunani kuno μῦθος) dalam sastra - legenda yang menyampaikan gagasan orang tentang dunia, tempat manusia di dalamnya, tentang asal mula segala sesuatu, tentang dewa dan pahlawan; gagasan tertentu tentang dunia.

Kekhususan mitos tampak paling jelas dalam budaya primitif, di mana mitos setara dengan sains, sebuah sistem integral yang dengannya seluruh dunia dipersepsikan dan dijelaskan. Belakangan, ketika bentuk-bentuk kesadaran sosial seperti seni, sastra, sains, agama, ideologi politik, dll., dipilih dari mitologi, mereka mempertahankan sejumlah model mitologis yang secara unik dipikirkan kembali ketika dimasukkan ke dalam struktur baru; mitos mengalami kehidupan keduanya. Yang menarik adalah transformasi mereka dalam karya sastra.

Karena mitologi menguasai realitas dalam bentuk narasi kiasan, pada dasarnya ia dekat dengan fiksi; secara historis, itu mengantisipasi banyak kemungkinan sastra dan memiliki pengaruh yang komprehensif pada perkembangan awalnya. Secara alami, sastra tidak berpisah dengan fondasi mitologis bahkan kemudian, yang berlaku tidak hanya untuk karya dengan fondasi mitologis plot, tetapi juga untuk penulisan kehidupan realistis dan naturalistik abad ke-19 dan ke-20 (cukup disebut Oliver Twist oleh C. Dickens, Nana oleh E. Zola, "The Magic Mountain" oleh T. Mann).

novel(Novel Italia - berita) - genre prosa naratif, yang dicirikan oleh singkatnya, plot yang tajam, gaya presentasi yang netral, kurangnya psikologi, dan penyelesaian yang tidak terduga. Terkadang digunakan sebagai sinonim untuk sebuah cerita, terkadang disebut sejenis cerita.

Kisah- genre prosa dengan volume yang tidak stabil (terutama rata-rata antara novel dan cerita pendek), condong ke plot kronik yang mereproduksi jalan alami kehidupan. Plotnya, tanpa intrik, berpusat di sekitar protagonis, yang kepribadian dan nasibnya terungkap dalam beberapa peristiwa.

Ceritanya bergenre prosa epik. Plot ceritanya cenderung lebih epik dan kronik plot dan komposisi. Kemungkinan bentuk ayat. Cerita menggambarkan rangkaian peristiwa. Itu tidak berbentuk, peristiwa sering kali hanya bergabung satu sama lain, dan elemen luar biasa memainkan peran independen yang besar. Itu tidak memiliki simpul plot yang kompleks, tegang dan lengkap.

Cerita- bentuk kecil prosa epik, berkorelasi dengan cerita sebagai bentuk narasi yang lebih detail. Itu kembali ke genre cerita rakyat (dongeng, perumpamaan); bagaimana genre menjadi terisolasi dalam sastra tertulis; sering tidak dapat dibedakan dari novel, dan dari abad ke-18. - dan esai. Terkadang cerita pendek dan esai dianggap sebagai variasi cerita yang kutub.

Sebuah cerita adalah karya bervolume kecil, berisi sejumlah kecil karakter, dan juga, paling sering, memiliki satu alur cerita.

Dongeng: 1) sejenis narasi, kebanyakan prosa cerita rakyat ( prosa yang luar biasa), yang mencakup karya-karya dari berbagai genre, yang isinya, dari sudut pandang pembawa cerita rakyat, tidak ada keandalan yang ketat. Cerita rakyat dongeng bertentangan dengan narasi cerita rakyat yang "ketat" ( prosa dongeng) (lihat mitos, epik, lagu sejarah, puisi spiritual, legenda, cerita demonologis, dongeng, penghujat, tradisi, bylichka).

2) genre narasi sastra. Dongeng sastra meniru cerita rakyat ( kisah sastra yang ditulis dalam gaya puitis rakyat), atau membuat karya didaktik (lihat literatur didaktik) berdasarkan cerita non-cerita rakyat. Cerita rakyat secara historis mendahului cerita sastra.

Kata " dongeng” dibuktikan dalam sumber tertulis tidak lebih awal dari abad ke-16. Dari kata " mengatakan". Itu penting: daftar, daftar, deskripsi yang tepat. Ini memperoleh signifikansi modern dari abad 17-19. Sebelumnya, kata fabel digunakan, hingga abad ke-11 - penghujat.

Kata "dongeng" menunjukkan bahwa mereka mempelajarinya, "apa itu" dan mencari tahu "untuk apa", dongeng itu dibutuhkan. Dongeng dengan tujuan diperlukan untuk pengajaran bawah sadar atau sadar seorang anak dalam keluarga aturan dan tujuan hidup, kebutuhan untuk melindungi "daerah" mereka dan sikap yang layak terhadap komunitas lain. Patut dicatat bahwa baik saga maupun dongeng membawa komponen informasi kolosal, yang diturunkan dari generasi ke generasi, kepercayaan yang didasarkan pada penghormatan terhadap leluhur seseorang.

Ada berbagai jenis dongeng.

fantasi(dari bahasa Inggris. fantasi- "fantasi") - sejenis sastra fantastis berdasarkan penggunaan motif mitologis dan dongeng. Dalam bentuknya yang modern, terbentuk pada awal abad ke-20.

Karya fantasi paling sering menyerupai novel petualangan sejarah, yang terjadi di dunia fiksi yang dekat dengan Abad Pertengahan yang sebenarnya, yang karakternya menghadapi fenomena dan makhluk supernatural. Seringkali fantasi dibangun atas dasar plot pola dasar.

Tidak seperti fiksi ilmiah, fantasi tidak berusaha menjelaskan dunia tempat karya tersebut berlangsung dalam istilah sains. Dunia ini sendiri ada dalam bentuk asumsi tertentu (paling sering lokasinya relatif terhadap realitas kita tidak ditentukan sama sekali: apakah itu dunia paralel, atau planet lain), dan hukum fisiknya mungkin berbeda dari realitas dunia kita. dunia. Di dunia seperti itu, keberadaan dewa, sihir, makhluk mitos (naga, gnome, troll), hantu, dan makhluk fantastis lainnya bisa menjadi nyata. Pada saat yang sama, perbedaan mendasar antara "keajaiban" fantasi dan rekan dongeng mereka adalah bahwa mereka adalah norma dunia yang dijelaskan dan beroperasi secara sistematis, seperti hukum alam.

Saat ini, fantasi juga menjadi genre dalam film, lukisan, komputer, dan permainan papan. Keserbagunaan genre seperti itu merupakan ciri khas fantasi Tiongkok dengan unsur seni bela diri.

epik(dari poieo epik dan Yunani - saya buat)

1. Narasi yang luas dalam sajak atau prosa tentang peristiwa sejarah nasional yang luar biasa ("Iliad", "Mahabharata"). Akar epik dalam mitologi dan cerita rakyat. Pada abad ke-19 sebuah novel epik muncul (“War and Peace” oleh L.N. Tolstoy)
2. Sejarah sesuatu yang kompleks dan panjang, termasuk sejumlah peristiwa besar.

Oh ya- puitis, serta karya musik dan puitis, dibedakan oleh kekhidmatan dan keagungan.

Awalnya di Yunani kuno, segala bentuk puisi liris yang dimaksudkan untuk mengiringi musik disebut ode, termasuk nyanyian paduan suara. Sejak zaman Pindar, sebuah ode telah menjadi lagu epinik paduan suara untuk menghormati pemenang dalam kompetisi olahraga permainan sakral dengan komposisi tiga bagian dan menggarisbawahi kekhidmatan dan kemegahan.

Dalam sastra Romawi, yang paling terkenal adalah odes Horace, yang menggunakan dimensi puisi lirik Aeolian, terutama bait Alcaean, mengadaptasinya ke bahasa Latin, kumpulan karya ini dalam bahasa Latin disebut Carmina - lagu, mereka mulai untuk dipanggil odes nanti.

Sejak Renaisans dan di era Barok (abad XVI-XVII), odes mulai disebut karya lirik dengan gaya yang sangat tinggi, dengan fokus pada sampel antik, dalam klasisisme ode menjadi genre kanonik dari lirik tinggi.

Elegi(Yunani ελεγεια) - genre puisi lirik; dalam puisi kuno awal, sebuah puisi yang ditulis dalam bahasa elegi, terlepas dari isinya; nanti (Callimach, Ovid) - puisi konten sedih. Dalam puisi Eropa baru, elegi mempertahankan ciri-ciri yang stabil: keintiman, motif kekecewaan, cinta yang tidak bahagia, kesepian, kelemahan keberadaan duniawi, menentukan retorika dalam penggambaran emosi; genre klasik sentimentalisme dan romantisme ("Pengakuan" oleh E. Baratynsky).

Puisi dengan karakter kesedihan yang bijaksana. Dalam pengertian ini, dapat dikatakan bahwa sebagian besar puisi Rusia disesuaikan dengan suasana elegi, setidaknya hingga puisi zaman modern. Hal ini, tentu saja, tidak memungkiri bahwa dalam puisi Rusia terdapat puisi yang sangat bagus dengan suasana hati yang berbeda dan non-elegi. Awalnya, dalam puisi Yunani kuno, e berarti puisi yang ditulis dalam bait dengan ukuran tertentu, yaitu bait - hexameter-pentameter. Memiliki karakter umum refleksi liris, E. di antara orang Yunani kuno sangat beragam isinya, misalnya sedih dan menuduh di Archilochus dan Simonides, filosofis di Solon atau Theognis, militan di Callinus dan Tyrtheus, politis di Mimnerm. Salah satu penulis Yunani terbaik E. - Callimachus. Di antara orang Romawi, E. menjadi lebih pasti dalam karakternya, tetapi juga lebih bebas dalam bentuknya. Arti penting asmara E. sangat meningkat Penulis Romawi terkenal dari E. - Propertius, Tibull, Ovid, Catullus (mereka diterjemahkan oleh Fet, Batyushkov, dan lainnya). Selanjutnya, mungkin hanya ada satu periode dalam perkembangan sastra Eropa, ketika kata E. mulai berarti puisi dengan bentuk yang kurang lebih stabil. Dan itu dimulai di bawah pengaruh elegi terkenal dari penyair Inggris Thomas Gray, yang ditulis pada tahun 1750 dan menyebabkan banyak peniruan dan terjemahan di hampir semua bahasa Eropa. Revolusi yang dihasilkan oleh E. ini didefinisikan sebagai permulaan periode sentimentalisme dalam literatur, yang menggantikan klasisisme palsu. Intinya, ini adalah kecenderungan puisi dari penguasaan rasional dalam bentuk yang sudah mapan ke sumber sejati pengalaman artistik batin. Dalam puisi Rusia, terjemahan Zhukovsky tentang keanggunan Gray ("Pemakaman Pedesaan"; 1802) jelas menandai dimulainya era baru yang akhirnya melampaui retorika dan beralih ke ketulusan, keintiman, dan kedalaman. Perubahan batin ini juga tercermin dalam metode syair baru yang diperkenalkan oleh Zhukovsky, yang dengan demikian merupakan pendiri puisi sentimental Rusia yang baru dan salah satu perwakilan besarnya. Dalam semangat umum dan bentuk keanggunan Gray, yaitu. dalam bentuk puisi besar yang diisi dengan renungan sedih, puisi semacam itu oleh Zhukovsky ditulis, yang dia sebut elegi, seperti "Malam", "Slavyanka", "Pada kematian Kor. Wirtembergskaya". "Theon dan Aeschylus" -nya juga dianggap elegi (lebih tepatnya, balada elegi). Zhukovsky menyebut puisinya "The Sea" sebagai elegi. Di paruh pertama abad XIX. itu umum untuk memberi puisi mereka nama elegi, terutama karya mereka sering disebut elegi oleh Batyushkov, Boratynsky, Yazykov, dll. ; kemudian, bagaimanapun, itu tidak lagi populer. Meski demikian, banyak puisi penyair Rusia yang dijiwai dengan nada elegi. Dan dalam puisi dunia hampir tidak ada pengarang yang tidak memiliki puisi elegi. Elegies Romawi Goethe terkenal dalam puisi Jerman. Elegies adalah puisi Schiller: "Ideal" (diterjemahkan oleh "Mimpi" Zhukovsky), "Pengunduran Diri", "Berjalan". Banyak yang termasuk elegi di Mathisson (Batyushkov menerjemahkannya "Di reruntuhan kastil di Swedia"), Heine, Lenau, Herweg, Platen, Freiligrath, Schlegel, dan banyak lainnya. orang Prancis menulis elegi: Milvois, Debord-Valmor, Kaz. Delavigne, A. Chenier (M. Chenier, saudara lelaki sebelumnya, menerjemahkan elegi Gray), Lamartine, A. Musset, Hugo, dan lain-lain Dalam puisi bahasa Inggris, selain Gray, ada Spencer, Jung, Sydney, nanti Shelley dan Byron. Di Italia, perwakilan utama puisi elegiac adalah Alamanni, Castaldi, Filican, Guarini, Pindemonte. Di Spanyol: Boscan Almogaver, Gars de les Vega. Di Portugal - Camões, Ferreira, Rodrigue Lobo, de Miranda.

Sebelum Zhukovsky, upaya untuk menulis elegi di Rusia dilakukan oleh penulis seperti Pavel Fonvizin, penulis Darling Bogdanovich, Ablesimov, Naryshkin, Nartov, dan lainnya.

Epigram(Yunani επίγραμμα "prasasti") - puisi satir kecil yang mengejek seseorang atau fenomena sosial.

Kidung- sebuah karya epik liris, yaitu sebuah cerita yang disajikan dalam bentuk puisi, yang bersifat sejarah, mitos atau heroik. Plot balada biasanya dipinjam dari cerita rakyat. Balada sering diatur ke musik.

Apakah Anda ingin menerima berita sastra seminggu sekali? ulasan buku dan rekomendasi untuk apa yang harus dibaca? Kemudian berlangganan buletin gratis kami.

Genre kuno yang telah berkembang sebelum giliran ini kemudian dipikirkan kembali dengan penuh semangat di bawah pengaruhnya.

Catatan

Daftar genre sastra

• Dengan bentuk
  • Cerita pendek
• isi

Tautan

• Sysoeva O. A. Genre pendekatan studi sastra dalam rangka pendidikan tambahan (pada contoh novel Sasha Sokolov "School for Fools")
• Puisi teoretis: konsep dan definisi Pembaca untuk mahasiswa fakultas filologi. Disusun oleh N.D. Tamarchenko

literatur

Yayasan Wikimedia. 2010 .

Lihat apa itu "genre sastra" di kamus lain:

NOVEL (Romawi Prancis, Romawi Jerman; novel / roman Inggris; novel Spanyol, romanzo Italia), genre sentral (lihat GENRE) sastra Eropa Zaman Baru (lihat WAKTU BARU (dalam sejarah)), fiksi, berbeda dari genre cerita yang berdekatan (lihat ... ... Kamus ensiklopedis

Elegi (έλεγεία) adalah puisi liris dari suasana hati yang sedih dan termenung: begitulah konten yang sekarang biasanya dimasukkan ke dalam kata yang memiliki arti berbeda dalam puisi sebelumnya. Etimologinya masih bisa diperdebatkan: berasal dari paduan suara seharusnya έ λέγε ... Kamus Ensiklopedis F.A. Brockhaus dan I.A. Efron

Saat ini, bentuk karya sastra paling populer dan terkaya, mencerminkan kehidupan modern dengan segala ragam persoalan yang menyangkutnya. Untuk mencapai makna universal seperti itu, novel harus... ... Kamus Ensiklopedis F.A. Brockhaus dan I.A. Efron

Menangis adalah salah satu genre sastra kuno yang bercirikan improvisasi lirik-dramatis bertema kesialan, kematian, dll. Gaya menangis digunakan, khususnya, dalam beberapa teks Alkitab ... Wikipedia

- (puitis) jenis karya sastra tertentu. Genre utama dapat dianggap epik, liris, dan dramatis, tetapi istilah ini lebih tepat diterapkan pada varietas masing-masing, seperti novel petualangan, komedi badut ... Ensiklopedia Sastra

Genre- GENRE (puitis) jenis karya sastra tertentu. Genre utama dapat dianggap epik, liris dan dramatis, tetapi lebih akurat untuk menerapkan istilah ini ke varietas masing-masing, seperti novel petualangan, ... ... Kamus istilah sastra

- (sejarah dan khusus digunakan dalam sinematografi) karya penulisan skenario yang sudah jadi. Itu harus berisi deskripsi plot yang lengkap, konsisten dan spesifik, terdiri dari adegan dan episode yang dikembangkan, dialog dan gambar terbuka ... ... Wikipedia

GENRE- sastra (dari genus genre Prancis, tipe), jenis karya sastra yang muncul secara historis (novel, puisi, balada, dll.); dalam konsep teoretis Zh., ciri-ciri karakteristik dari kelompok karya yang kurang lebih luas digeneralisasikan ... ... Kamus Ensiklopedia Sastra

Di sekolah, dalam pelajaran sastra, mereka mempelajari cerita, novel, novel, esai, elegi. Di bioskop, berbagai film ditayangkan - film aksi, komedi, melodrama. Dan bagaimana semua fenomena ini bisa disatukan dalam satu istilah? Untuk ini, konsep "genre" diciptakan.

Mari kita cari tahu apa itu genre dalam sastra, jenis apa yang ada dan bagaimana menentukan ke arah mana suatu karya tertentu berada.

Pembagian karya berdasarkan genre sudah dikenal sejak jaman dahulu. Apa genre dalam sastra kuno? Ini:

• tragedi;
• komedi.

Fiksi praktis tidak dapat dipisahkan dari teater, oleh karena itu setnya terbatas pada apa yang dapat diwujudkan di atas panggung.

Pada Abad Pertengahan, daftarnya diperluas: sekarang termasuk cerita pendek, novel, dan cerita. Munculnya puisi romantis, novel epik, serta balada termasuk dalam Zaman Baru.

Abad ke-20, dengan perubahannya yang luar biasa dalam kehidupan masyarakat dan individu, melahirkan bentuk-bentuk sastra baru:

• cerita menegangkan;
• Film aksi;
• fantastis;
• fantasi.

Apa itu genre dalam sastra

Totalitas beberapa ciri kelompok bentuk sastra (tanda bisa formal dan bermakna) - ini adalah genre sastra.

Menurut Wikipedia, mereka dibagi menjadi tiga kelompok besar:

• berdasarkan konten;
• memberitahukan;
• berdasarkan kelahiran.

Wikipedia menyebutkan setidaknya 30 arah yang berbeda. Ini termasuk (yang paling terkenal):

• cerita;
• cerita;
• novel;
• elegi,

dan lain-lain.

Ada juga yang kurang umum:

• sketsa;
• karya;
• bait.

Cara menentukan genre

Bagaimana cara menentukan genre suatu karya? Jika kita berbicara tentang novel atau ode, maka kita tidak akan bingung, tetapi sesuatu yang lebih kompleks - sketsa atau bait - dapat menimbulkan kesulitan.

Jadi kami memiliki buku terbuka. Anda dapat segera menyebutkan dengan benar bentuk-bentuk sastra terkenal, yang definisinya bahkan tidak kami butuhkan. Misalnya, kita melihat kreasi tiga dimensi yang menggambarkan periode waktu yang lama di mana banyak karakter muncul.

Ada beberapa alur cerita - satu yang utama dan jumlah yang tidak terbatas (sesuai kebijaksanaan penulis) dari yang sekunder. Jika semua persyaratan tersebut terpenuhi, maka setiap siswa sekolah menengah akan mengatakan dengan yakin bahwa kami memiliki sebuah novel.

Jika ini adalah narasi pendek, terbatas pada deskripsi suatu peristiwa, sedangkan sikap pengarang terhadap apa yang dibicarakannya terlihat jelas, maka ini adalah sebuah cerita.

Lebih sulit, misalnya dengan opus.

Penafsiran konsepnya ambigu: paling sering itu berarti sesuatu yang menimbulkan ejekan, yaitu esai, cerita atau cerita, yang manfaatnya diragukan.

Pada prinsipnya, banyak karya sastra yang dapat dikaitkan dengan konsep "opus", jika tidak berbeda dalam kejelasan gaya, kekayaan pemikiran, dengan kata lain biasa-biasa saja.

Apa itu bait? Ini semacam ingatan puisi, refleksi puisi. Ingat, misalnya, Stanzas Pushkin, yang ditulis olehnya dalam perjalanan musim dingin yang panjang.

Penting! Untuk mengklasifikasikan bentuk sastra ini atau itu dengan benar, pastikan untuk mempertimbangkan tanda dan konten eksternal.

Mari kita coba satukan genre sastra, dan untuk ini kita akan mengumpulkan jenis-jenis karya yang kita kenal dalam sebuah tabel. Tentu saja, kami tidak akan dapat mencakup semuanya - tren sastra terlengkap disajikan dalam karya filologis yang serius. Tapi daftar kecil bisa dibuat.

Tabel akan terlihat seperti ini:

Definisi genre (dalam pengertian konvensional)	Ciri ciri
Cerita	Plot akurat, deskripsi satu peristiwa cerah
Fitur Artikel	Semacam cerita, tugas esai adalah mengungkap dunia spiritual para tokoh
Kisah	Deskripsi tersebut bukanlah peristiwa melainkan konsekuensinya bagi dunia spiritual para karakter. Ceritanya mengungkapkan dunia batin para karakter
Sketsa	Drama pendek (biasanya terdiri dari satu babak). Jumlah orang yang aktif sangat minim. Dirancang untuk pertunjukan panggung
Karangan	Sebuah cerita pendek, di mana kesan pribadi pengarangnya mendapat tempat yang cukup besar
Oh ya	Puisi khidmat yang didedikasikan untuk seseorang atau peristiwa

Jenis genre berdasarkan konten

Sebelumnya, kami menyentuh pertanyaan tentang bentuk tulisan dan membagi genre sastra dengan tepat atas dasar ini. Namun, arah dapat diartikan lebih luas. Isi, makna dari apa yang ditulis sangat penting. Pada saat yang sama, istilah di kedua daftar dapat "bergema", bersinggungan.

Katakanlah sebuah cerita terbagi dalam dua kelompok sekaligus: cerita dapat dibedakan berdasarkan fitur eksternal (singkat, dengan sikap penulis yang diungkapkan dengan jelas), dan berdasarkan konten (satu peristiwa cerah).

Di antara area yang dibagi berdasarkan konten, kami mencatat:

• komedi;
• tragedi;
• kengerian;
• drama.

Komedi mungkin adalah salah satu genre paling kuno. Definisi komedi beragam: bisa berupa komedi situasi, komedi karakter. Ada juga komedi:

• rumah tangga;
• romantis;
• heroik.

Tragedi juga dikenal di dunia kuno. Pengertian genre sastra ini adalah sebuah karya yang hasilnya pasti sedih, putus asa.

Genre sastra dan definisinya

Daftar genre sastra dapat ditemukan di buku teks mana pun untuk siswa filologi. Siapa yang peduli untuk mengetahui ke arah mana bentuk sastra menonjol?

Informasi ini diperlukan oleh para profesional berikut:

• penulis;
• wartawan;
• guru;
• ahli filologi.

Saat membuat sebuah karya seni, pengarang menyerahkan ciptaannya ke kanon tertentu, dan kerangka kerjanya - batas bersyarat - memungkinkan kita untuk mengaitkan ciptaan dengan kelompok "novel", "esai", atau "odes".

Konsep ini relevan tidak hanya untuk karya sastra, tetapi juga untuk jenis seni lainnya. Wikipedia menjelaskan: istilah ini juga dapat digunakan dalam kaitannya dengan:

• lukisan;
• foto;
• film;
• pidato;
• musik.

Penting! Bahkan permainan catur pun mengikuti standar genre-nya.

Namun, ini adalah topik terpisah yang sangat besar. Kami sekarang tertarik pada genre apa yang ada dalam sastra.

Contoh

Konsep apa pun harus dipertimbangkan dengan contoh, dan jenis bentuk sastra tidak terkecuali. Mari kita lihat contoh-contoh praktis.

Mari kita mulai dengan yang paling sederhana - dengan sebuah cerita. Tentunya semua orang mengingat karya Chekhov "Saya ingin tidur" dari sekolah.

Ini adalah kisah yang mengerikan, ditulis dengan gaya sehari-hari yang sengaja dibuat sederhana, intinya adalah kejahatan yang dilakukan oleh seorang gadis berusia tiga belas tahun dalam keadaan penuh gairah, ketika pikirannya diselimuti oleh kelelahan dan keputusasaan.

Kami melihat bahwa Chekhov mematuhi semua hukum genre:

• deskripsi praktis tidak melampaui satu peristiwa;
• penulis "hadir", kami merasakan sikapnya terhadap apa yang terjadi;
• dalam cerita - satu karakter utama;
• Esai ini pendek dan dapat dibaca dalam beberapa menit.

Sebagai contoh ceritanya, kita dapat mengambil "Mata Air" Turgenev. Penulis di sini lebih banyak berargumen, seolah membantu pembaca menarik kesimpulan, dengan lembut mendorongnya ke kesimpulan tersebut. Dalam cerita, tempat penting diberikan pada masalah moralitas, etika, dunia batin karakter - semua masalah ini mengemuka.

– juga cukup spesifik. Ini semacam sketsa, di mana pengarang mengungkapkan pemikirannya sendiri pada kesempatan tertentu.

Esai ini dicirikan oleh citra yang hidup, orisinalitas, kejujuran. Jika Anda pernah membaca André Maurois dan Bernard Shaw, Anda akan mengerti apa yang sedang kita bicarakan.

Novel dan ciri khasnya - lamanya peristiwa dalam waktu, banyak alur cerita, rantai kronologis, penyimpangan berkala penulis dari topik tertentu - tidak memungkinkan seseorang untuk mengacaukan genre dengan yang lain.

Dalam novel tersebut, pengarang menyinggung banyak masalah: dari pribadi hingga sosial yang akut. Saat menyebut novel, "War and Peace" oleh L. Tolstoy, "Fathers and Sons", "Gone with the Wind" oleh M. Mitchell, "Wuthering Heights" oleh E. Bronte langsung muncul di benak.

Jenis dan pengelompokan

Selain pengelompokan berdasarkan isi dan bentuk, kita dapat memanfaatkan usulan para filolog dan membagi semua yang dibuat oleh penulis, penyair, dan penulis drama berdasarkan jenis kelamin. Bagaimana cara menentukan genre suatu karya - termasuk jenis apa?

Anda dapat membuat daftar varietas:

• epik;
• liris;
• dramatis.

Yang pertama dibedakan oleh narasi yang tenang, deskriptif. Epik bisa berupa novel, esai, puisi. Yang kedua adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan pengalaman pribadi para pahlawan, serta dengan peristiwa-peristiwa khidmat. Ini termasuk ode, elegi, epigram.

Drama adalah komedi, tragedi, drama. Sebagian besar, teater mengungkapkan "hak" mereka.

Meringkas apa yang telah dikatakan, kita dapat menerapkan klasifikasi berikut: ada tiga bidang utama dalam sastra, yang mencakup segala sesuatu yang pernah diciptakan oleh penulis prosa, penulis drama, dan penyair. Pekerjaan dibagi menjadi:

• membentuk;
• isi;
• jenis tulisan.

Dalam kerangka satu arah, bisa ada banyak karya yang sangat beragam. Jadi, jika kita membaginya dengan bentuk, maka di sini kita akan memasukkan cerita, novel, esai, odes, esai, novel.

Kami menentukan arah mana pun berdasarkan "struktur eksternal" karya tersebut: ukurannya, jumlah alur cerita, sikap penulis terhadap apa yang terjadi.

Pembagian berdasarkan kelahiran adalah karya liris, dramatis dan epik. Liris bisa berupa novel, cerita, esai. Epik genus termasuk puisi, dongeng, epos. Drama - ini adalah drama: komedi, tragikomedi, tragedi.

Penting! Waktu baru membuat penyesuaian pada sistem tren sastra. Dalam beberapa dekade terakhir, genre detektif yang berasal dari abad ke-19 telah berkembang. Berbeda dengan novel utopis yang muncul di akhir Abad Pertengahan, lahirlah distopia.

Video yang bermanfaat

Menyimpulkan

Sastra terus berkembang hingga saat ini. Dunia berubah dengan kecepatan yang luar biasa, oleh karena itu mengalami perubahan dalam bentuk ekspresi pikiran, perasaan, kecepatan persepsi. Mungkin di masa depan, genre baru akan terbentuk - sangat tidak biasa sehingga masih sulit bagi kita untuk membayangkannya.

Bisa jadi mereka akan ditempatkan di persimpangan beberapa jenis seni sekaligus, misalnya bioskop, musik, dan sastra. Tapi ini di masa depan, tapi untuk saat ini tugas kita adalah belajar memahami warisan sastra yang sudah kita miliki.

Berhubungan dengan

Video pelajaran 2: Genera sastra dan genre

Kuliah: Genera sastra. Genre sastra

Genera sastra

epik- cerita tentang peristiwa masa lalu. Karya epik besar berisi deskripsi, penalaran, penyimpangan lirik, dan dialog. Epik tersebut melibatkan partisipasi sejumlah besar aktor, banyak peristiwa yang tidak dibatasi oleh ruang atau waktu. Dalam karya-karya yang bersifat epik, peran penting diberikan kepada narator atau narator, yang tidak ikut campur dalam jalannya peristiwa, menilai apa yang terjadi dari kejauhan, secara objektif (novel I. Goncharov, cerita A. Chekhov). Seringkali narator menceritakan sebuah cerita yang didengar dari narator.

Lirik menyatukan banyak genre puitis: soneta, elegi, lagu, romansa. Sebuah karya liris mudah dibedakan dari dua jenis sastra utama lainnya - epik dan drama - dengan tidak adanya peristiwa dan adanya gambaran dunia batin seseorang, gambaran tentang perubahan suasana hati, kesannya. Dalam liriknya, gambaran tentang alam, peristiwa atau objek disajikan dari sudut pandang pengalaman pribadi.

Di antara jenis sastra utama ini ada perantara, genre liris-epik. Lyro-epos menggabungkan narasi epik dan emosi liris menjadi satu kesatuan (A. Pushkin "Eugene Onegin").

Drama- genus sastra utama, berada dalam dua hipotesa - genus aksi panggung dan genre sastra. Dalam sebuah karya dramatik tidak ada deskripsi detail naratif, teks seluruhnya terdiri dari dialog, replika, monolog karakter. Agar sebuah aksi panggung memiliki tanda-tanda drama, diperlukan konflik (utama dan satu-satunya, atau beberapa situasi konflik). Beberapa penulis naskah dengan ahli mampu menunjukkan aksi batin, ketika karakter hanya merefleksikan dan mengalami, dengan demikian "memindahkan" plot ke penyelesaian.

Jadi, ingat apa perbedaan antara genre sastra utama:

Epik - acara diceritakan

Lirik - acara tersebut dialami

Drama - peristiwa itu digambarkan

Genre sastra

Novel- termasuk dalam genre sastra epik, dibedakan dengan periode waktu yang signifikan dalam pengembangan plot, diisi dengan banyak karakter. Beberapa novel melacak nasib beberapa generasi dari keluarga yang sama ("kisah keluarga"). Dalam novel, sebagai aturan, beberapa alur cerita berkembang secara bersamaan, proses kehidupan yang kompleks dan mendalam diperlihatkan. Sebuah karya yang ditulis dalam genre novel penuh dengan konflik (internal, eksternal), peristiwa tidak selalu mengikuti kronologi.

Subjek	Varietas struktural
otobiografi	perumpamaan
historis	roman bersambung
petualang	pamflet
satiris	novel dalam sajak
filosofis	epistolari, dll.
petualangan, dll.

Romawi - epik menggambarkan lapisan luas kehidupan rakyat pada puncaknya, pada pergantian era sejarah. Ciri-ciri epik lainnya mirip dengan ciri-ciri novel sebagai karya epik. Genrenya termasuk "Quiet Flows the Don" oleh M. Sholokhov, "War and Peace" oleh L. Tolstoy.

Kisah- karya prosa bervolume sedang (kurang dari novel dalam jumlah teks dan jumlah karakter, tetapi lebih dari satu cerita).

Ciri-ciri komposisi: cerita dicirikan oleh perkembangan peristiwa yang kronik, penulis tidak menetapkan tugas sejarah berskala besar untuk pembaca. Dibandingkan dengan novel, ceritanya lebih bergenre sastra "kamar", di mana aksi utamanya difokuskan pada karakter dan nasib sang protagonis.

Cerita merupakan karya berbentuk prosa kecil. Tanda-tanda karakteristik:

durasi acara yang singkat

sejumlah kecil karakter (hanya ada satu atau dua karakter),

satu masalah,

satu acara.

Fitur Artikel- karya sastra prosa bentuk kecil, sejenis cerita. Esai ini sebagian besar membahas masalah sosial yang mendesak. Plot didasarkan pada fakta, dokumen, pengamatan penulis.

Perumpamaan- cerita prosa pendek yang bersifat instruktif, isinya disampaikan dengan bantuan alegori, secara alegoris. Perumpamaan itu sangat mirip dengan dongeng, tetapi tidak seperti itu, itu tidak mengakhiri cerita dengan moral yang sudah jadi, tetapi mengajak pembaca untuk berpikir dan menarik kesimpulan untuk dirinya sendiri.

Puisi

Puisi- sebuah karya plot puitis yang banyak. Puisi itu menggabungkan ciri-ciri lirik dan epik: di satu sisi, ini adalah konten yang mendetail dan banyak, di sisi lain, dunia batin sang pahlawan terungkap dalam semua detail, pengalamannya, gerakan jiwanya dengan hati-hati dipelajari oleh penulis.

Kidung. Karya-karya yang ditulis dalam genre balada tidak umum dalam sastra modern seperti puisi atau lagu, tetapi pada masa lalu kreativitas balada sangat tersebar luas dan populer. Pada zaman kuno (mungkin di Abad Pertengahan), balada adalah karya cerita rakyat yang bersifat ritual yang menggabungkan nyanyian dan tarian. Balada mudah dikenali dari alur narasinya, tunduk pada ritme yang ketat, pengulangan (refrain) kata-kata individu atau seluruh baris. Balada sangat disukai di era romantisme: keragaman tematik dari genre tersebut memungkinkan penyair romantis untuk menciptakan karya yang fantastis, luar biasa, bersejarah, dan lucu. Cukup sering, plot dari literatur terjemahan diambil sebagai dasar. Balada mengalami kelahiran kembali di awal abad ke-20, genre ini dikembangkan selama tahun-tahun perkembangan gagasan romansa revolusioner.

Puisi lirik. Perwakilan genre puisi yang paling disukai oleh pembaca dan pendengar adalah puisi lirik. Kecil dalam volume, sering ditulis sebagai orang pertama, puisi itu menyampaikan perasaan, suasana hati, pengalaman pahlawan liris, atau langsung penulis ayat tersebut.

Lagu. Karya puisi bentuk kecil yang berisi bait (bait) dan refrain (paduan suara). Sebagai genre sastra, lagu itu ada dalam budaya setiap bangsa, ini adalah contoh tertua seni lisan amatir - lagu daerah. Lagu-lagu disusun dalam berbagai genre: ada sejarah, heroik, rakyat, lucu, dll. Sebuah lagu mungkin memiliki penulis resmi - seorang penyair profesional, sebuah lagu mungkin memiliki penulis kolektif (seni rakyat), lagu-lagu tersebut dibuat oleh amatir profesional (yang disebut "penulis", lagu amatir).

Elegi. Orang bisa menebak apa itu keanggunan dengan menerjemahkan arti kata dari bahasa Yunani - "lagu sedih". Memang elegi selalu membekas suasana sedih, sedih, bahkan terkadang duka. Beberapa pengalaman filosofis dari pahlawan liris diubah menjadi bentuk elegi. Syair elegi sangat populer di kalangan penyair romantis dan sentimentalis.

Pesan. Surat dalam sajak yang ditujukan kepada orang atau sekelompok orang tertentu disebut "pesan" dalam puisi. Isi karya semacam itu bisa ramah, liris, mengejek, dll.

Epigram. Puisi kecil ini bisa sangat luas isinya: seringkali hanya beberapa baris yang berisi deskripsi yang luas dan menghancurkan tentang seseorang atau beberapa orang. Pengakuan epigram diberikan oleh dua keadaan: kecerdasan dan singkatnya ekstrim. A. Pushkin, P. Vyazemsky, I. Dmitriev, N. Nekrasov, F. Tyutchev terkenal dengan epigramnya yang luar biasa, terkadang tidak menyenangkan. Dalam puisi modern, A. Ivanov, L. Filatov, V. Gaft dianggap sebagai master luar biasa dari "garis yang mencolok".

Oh ya disusun untuk menghormati suatu peristiwa atau orang tertentu. Sebuah karya puitis dalam bentuk kecil dipenuhi dengan konten yang khusyuk, dibedakan oleh kemegahan penyajiannya ("ketenangan tinggi"), keangkuhan. Jika Ode didedikasikan untuk orang yang berkuasa, bentuk kecil itu dapat "diperbesar" secara signifikan sehingga penyair dapat menandai dengan syair semua kualitas luar biasa dari penerima.

Sonet- puisi 14 baris (4 + 4 + 3 + 3), memiliki aturan konstruksi tertentu:

Tiga baris. peleraian

Tiga baris. Penyelesaian direncanakan

Sajak empat baris. Pengembangan eksposisi

Sajak empat baris. eksposisi

Baris terakhir dari kesudahan mengungkapkan esensi puisi itu.

Komedi, tragedi, drama

Sulit untuk mendefinisikan lucu. Apa sebenarnya yang menciptakan tawa? Kenapa lucu?

Komedi(Yunani "lagu riang") dari saat kemunculannya hingga saat ini adalah jenis karya panggung dan kreativitas sastra yang paling disukai. Dalam karya konten komedi, pengarang menggambarkan tipe manusia dan berbagai situasi kehidupan dalam wujud komik: kejelekan dihadirkan sebagai keindahan, kebodohan dihadirkan sebagai perwujudan pikiran yang cemerlang, dan sebagainya.

Komedi terdiri dari beberapa jenis:

"Tinggi" ("Celakalah dari Kecerdasan") - situasi kehidupan yang serius disajikan dengan latar belakang tindakan karakter komik.

Satir ("Inspektur") - memperlihatkan karakter dan tindakan dengan cara yang lucu dan konyol.

Liris ("The Cherry Orchard") - tidak ada pembagian pahlawan menjadi "baik" dan "buruk", tidak ada aksi, tidak ada konflik yang terlihat. Suara, detail, simbolisme sangat penting.

Tragedi- genre drama khusus: tidak ada, dan tidak mungkin, penyelesaian yang membahagiakan dalam karya tersebut. Plot karya tragis itu terletak pada benturan pahlawan yang tidak dapat didamaikan dengan masyarakat, dengan Takdir, dengan dunia luar. Hasil dari sebuah tragedi selalu menyedihkan - pada akhirnya sang pahlawan harus mati. Yang paling tragis adalah tragedi Yunani kuno, yang diciptakan menurut aturan yang ditentukan secara ketat. Belakangan (pada abad ke-18), tragedi mulai kehilangan kekakuan genre secara bertahap, semakin mendekati drama. Genre baru sedang dibentuk - sejarah heroik, drama tragis. Di akhir abad XIX. tragedi dan komedi bersatu, genre baru muncul - tragikomedi.

Drama berbeda sebagai genre sastra dan sebagai semacam pertunjukan panggung.

Untuk memahami ciri-ciri sebuah drama, seseorang dapat membandingkan ciri-ciri, ciri-ciri sebuah tragedi dan sebuah karya drama.

Sastra adalah konsep amuba (dalam istilah yang sama, serta jenis sastra): selama berabad-abad perkembangan peradaban manusia, ia pasti berubah baik dalam bentuk maupun isinya. Seseorang dapat dengan yakin berbicara tentang evolusi jenis seni ini dalam skala global, atau secara ketat terbatas pada periode waktu tertentu atau wilayah tertentu (sastra kuno, Abad Pertengahan, sastra Rusia abad ke-19, dan lainnya), namun demikian, seseorang harus melihatnya sebagai seni kata yang sebenarnya dan bagian integral dari proses budaya global.

seni Kata

Secara tradisional, ketika berbicara tentang sastra, yang dimaksud individu adalah fiksi. Konsep ini (sering digunakan sebagai sinonim - "seni kata") muncul di tanah subur kesenian rakyat lisan. Namun, tidak seperti dia, sastra saat ini tidak ada dalam bentuk lisan, tetapi dalam bentuk tertulis (dari bahasa Latin lit(t)eratura - secara harfiah "tertulis", dari lit(t)era - secara harfiah "huruf"). Fiksi menggunakan kata-kata dan konstruksi bahasa tertulis (manusia alami) sebagai bahan tunggal. Sastra dan bentuk seni lainnya mirip satu sama lain. Tetapi kekhususannya ditentukan dalam perbandingan dengan jenis seni yang menggunakan bahan lain sebagai pengganti linguistik-verbal (seni rupa, musik) atau bersama-sama dengannya (lagu, teater, bioskop), sebaliknya - dengan jenis teks verbal lainnya. : ilmiah, filosofis, jurnalistik, dll. Selain itu, fiksi menggabungkan karya penulis mana pun (termasuk anonim), berbeda dengan kreasi cerita rakyat yang jelas tidak memiliki penulis tertentu.

Tiga genera utama

Jenis dan jenis sastra adalah asosiasi yang signifikan menurut kategori hubungan "pembawa ucapan" (berbicara) dengan keseluruhan artistik. Ada tiga genera utama:

Jenis dan genre sastra

Dalam klasifikasi yang paling umum, semua jenis fiksi dibagi menjadi bingkai, bisa epik, yang meliputi cerita, novel, dan cerita pendek; puisi liris meliputi; balada dan puisi bersifat liris; dramaturgi dapat dibagi menjadi drama, tragedi dan komedi. Jenis sastra dapat dibedakan satu sama lain dengan jumlah karakter dan alur cerita, volume, fungsi dan konten. Dalam periode sejarah sastra yang berbeda, satu spesies dapat direpresentasikan dalam genre yang berbeda. Misalnya: novel filosofis dan psikologis, novel detektif, novel sosial dan picaresque. Secara teoritis, Aristoteles mulai membagi karya ke dalam jenis-jenis sastra dalam risalahnya yang berjudul Poetics. Karyanya dilanjutkan di zaman modern oleh penyair-kritikus Prancis Boileau dan Lessing.

Tipifikasi sastra

Penyusunan redaksional dan penerbitan, yaitu pemilihan esai tertulis untuk edisi berikutnya, biasanya dilakukan oleh redaktur penerbitan. Namun agak sulit bagi pengguna biasa untuk bernavigasi secara akurat di laut tak berbatas.Lebih bijaksana menggunakan pendekatan sistematis, yaitu perlu membedakan dengan jelas antara jenis literatur dan tujuannya.

• Novel adalah bentuk karya yang mengesankan, memiliki sejumlah besar karakter dengan sistem hubungan yang cukup berkembang dan terhubung erat di antara mereka. Sebuah novel bisa bersifat sejarah, keluarga, filosofis, petualangan, dan sosial.
• Epik adalah rangkaian karya, lebih jarang satu karya, selalu meliput era sejarah yang signifikan atau peristiwa berskala besar yang signifikan.

• Novela - genre utama prosa naratif, jauh lebih pendek dari novel atau cerita pendek. Kumpulan cerita itu biasa disebut cerpen, dan pengarangnya disebut penulis cerpen.

Bukan yang terakhir dari yang signifikan

• Komedi adalah ciptaan yang mengolok-olok kekurangan individu atau sosial, dengan fokus pada situasi yang sangat canggung dan konyol.

• Lagu adalah jenis puisi tertua, yang tanpanya kategori "jenis fiksi" tidak akan lengkap. Karya itu adalah bentuk puitis dengan banyak syair dan refrein. Ada: rakyat, liris, heroik dan sejarah.

• Dongeng adalah prosa, tetapi lebih sering puitis, karya yang bersifat moralistik, moralistik, dan satir.

• Cerita adalah karya sastra dengan ukuran tertentu, seringkali kecil, yang menceritakan tentang peristiwa tersendiri dalam kehidupan seorang tokoh.

• Mitos - narasi juga termasuk dalam bagian "jenis sastra" dan membawa gagasan nenek moyang tentang alam semesta, pahlawan, dan dewa kepada generasi mendatang.

• Puisi liris adalah ungkapan pengalaman emosional pengarang dalam bentuk puisi yang nyaman baginya.

• Esai - sebuah narasi, subspesies dari epik, yang secara andal menceritakan tentang peristiwa nyata, fakta.

• Cerita adalah karya yang strukturnya mirip dengan cerita, tetapi volumenya berbeda. Ceritanya bisa menceritakan beberapa peristiwa dari kehidupan tokoh utama sekaligus.

• Melodrama - sepatutnya melanjutkan daftar kategori "jenis sastra", ini adalah karya drama naratif, dibedakan dengan pembagian kategori pahlawan menjadi positif dan negatif.

Sastra dan modernitas

Kehidupan itu sendiri setiap hari semakin ngotot meyakinkan setiap orang bahwa tingkat konsistensi dan kesatuan materi terbitan buku, surat kabar dan majalah merupakan salah satu kriteria utama efektifitas pendidikan masyarakat. Secara alami, tahap awal pengenalan sastra (tidak termasuk sastra anak-anak) dimulai di sekolah. Oleh karena itu, literatur apa pun untuk guru berisi berbagai literatur yang membantu menyampaikan pengetahuan yang diperlukan dalam bentuk yang dapat diakses oleh persepsi anak.

pilihan individu

Sulit untuk melebih-lebihkan peran sastra dalam kehidupan manusia modern, karena buku telah melahirkan lebih dari satu generasi. Merekalah yang membantu orang memahami dunia di sekitar mereka dan diri mereka sendiri, merangsang keinginan akan kebenaran, prinsip moral dan pengetahuan, mengajari mereka untuk menghormati masa lalu. Sayangnya, sastra dan bentuk seni lainnya sering diremehkan dalam masyarakat modern. Ada kategori individu tertentu yang menyatakan bahwa sastra sudah usang kegunaannya, telah digantikan sepenuhnya oleh televisi dan bioskop. Tetapi apakah akan memanfaatkan peluang yang disediakan buku atau tidak adalah pilihan individu untuk semua orang.