Yakuts (informasi umum). Tradisi dan adat istiadat Yakuts Sejarah dan budaya nasional Yakuts

Adat istiadat orang Sakha. - Yakutsk: NIPC Sakhapoligraphizdat, 1996. - 48 hal.

ISBN 5-85259-110-6

© Nikolaev S.I. -Somogotto, 1996

Diserahkan ke set 19.03.96. Ditandatangani untuk publikasi pada 22 April 1996. Format 70x108/z2 - Cetak tinggi.

Jenis huruf sastra. Konv. hal.l. 2.1. Uch.-ed. l. 2.13. Sirkulasi 3000 eksemplar. Zach. Nomor 33.

NIPC "Sakhapolygraphizdat" 677000 Yakutsk, st. Kirov, 9

(Nama file: Custom_of_Sakha)

© Somogotto S.I.

© Safonova V.N.

Kebiasaan orang Sakha (Yakuts)

praktik lingkungan

kebiasaan berburu

Adat untuk memperbaiki nasib dan kebahagiaan

Nama adat

adat bahasa

Adat bermacam-macam

praktik lingkungan

Karena tingginya biaya publikasi, tidak perlu menulis karya, tetapi memberikan beberapa skema mereka. Di bawah ini saya hanya akan memberikan daftar skema bea cukai. Detail dan interpretasinya harus diisi oleh pembaca sendiri. Orang dahulu sangat takut akan kontaminasi tanah yang mencair selama musim panas. Polusi disebut "eteh abaahyta" - "setan dari perkebunan tua dan tempat parkir yang tercemar." Semakin tipis tanah yang dicairkan, semakin sedikit orang dan ternak yang harus menggunakan tanah tersebut. Dilarang tinggal berdampingan dengan dua atau lebih keluarga. Bahkan paksa dyukkashchestvo (hidup bersama dua keluarga) berusaha membatasi. Dilarang mengunjungi eteh 'Dan tidak perlu. Saat datang ke eteh setelah lama absen dari tempat asalnya, eteh seharusnya diletakkan di perapian 'A sebuah batu dengan lubang tembus dan dengan permohonan untuk memberi makan api. Mereka yang tidak melakukan ritual menjadi korban eteh 'A- eteh abaahyta. Setibanya dari jauh, di usia tua, mereka tidak disarankan mengunjungi eteh, karena setan pasti akan “memakannya”. Mereka yang datang dari jauh untuk meninggal di usia tua diyakini bahwa mereka "tertarik pada diri mereka sendiri oleh kuburan asli mereka" ("buora tardybyt"). Dilarang membangun rumah baru di situs tersebut tidak hanya 'A, tetapi ada rumah yang dibongkar dan dibakar.

Larangan ini juga berlaku untuk perkebunan telgehe, khoton, dll. Setiap keluarga memiliki setidaknya empat perkebunan musiman "surt": surt musim gugur, surt musim semi, dll. "Surt" dari "yurt" Ugro-Samody, dari dia dan " yurt "(yurt). Tempat tinggal Yakut memiliki nama Uganda-Samoyedic "mo" (holomo dari kalamo - rumah nelayan, khaltaama - rumah kulit kayu). Kata "mo" menggantikan Tungus "duu" atau "mati". Orang Turki memiliki "rumah" - "uy". Dilarang keras memusatkan ternak, kuda, dan rusa di satu tempat. Untuk membubarkannya, kemiripan yang khas dari kapasitas rusa, kapasitas ternak, dan kapasitas manusia di daerah itu digunakan. Dari sini Anda akan mengerti mengapa Yakutia kuno tidak memiliki satu pemukiman pun. Anda juga akan mengerti mengapa mereka yang tumbuh dalam kebersihan ekologis seperti itu sejak zaman kuno, hari ini telah membusuk di pemukiman yang meniru kota dan desa di Barat dengan tanah yang dicairkan selamanya. Di sana, tanah yang dicairkan membersihkan dirinya sendiri, dan tanah Yakutia hanya menumpuk polusi. Tambahkan lebih banyak bahan kimia pertanian, dll. Hasilnya sering didapat di beberapa tempat, mungkin lebih buruk daripada masalah di Laut Aral. Jadi sebut orang dahulu "biadab". Orang dahulu menganggap sifat mereka tergantung pada seutas benang (“kyl sa5attan inngnen”). Dari sini - dilarang menggerakkan jari ke arah perubahan alam: penampilannya. Itulah mengapa hampir tidak ada rilis sebelum Rusia; danau, membuka hutan, mengeringkan rawa untuk lahan pertanian. Karenanya jumlah kecil hewan peliharaan dan hampir tidak adanya yang benar-benar kaya. Mereka hidup dengan menggembalakan rusa, yaitu berburu dan memancing, pada rusa dan beberapa ekor sapi dan kuda betina untuk susu bagi anak-anak. Kompleks itu sebagian dibubarkan setelah Rusia. Ada juga pembatasan akumulasi ternak hewan peliharaan. Kebiasaan "kyi" membuktikan hal itu. Ketika jumlah kuda peliharaan mencapai batas terlarang, pelanggar terpaksa mengusir sejumlah kuda peliharaan ke beting liar mereka di rerumputan hulu sungai. Detail dari kebiasaan diring Paleolitik itu tidak diperlukan dalam praktik saat ini. Dan saya tidak merasa perlu membebani panduan singkat ini dengan mereka. Untuk mendapatkan ikan dan hewan buruan yang melebihi kebutuhan dihukum tanpa ampun. Anak-anak dilarang bermain dengan bangkai hewan buruan dan ikan hasil tangkapan. Dalam kasus pembunuhan yang tidak disengaja dan mendapatkan ikan dan hewan buruan yang tidak bisa dimakan, bea cukai memaksa mereka untuk dimakan oleh si pengambil. Kalau tidak, dia harus jatuh di bawah kutukan para korban. Kutukan seperti itu disebut "buu". "Seren buuluo5a!" ("Hati-hati, dia akan mengutuk!") - semua orang diperingatkan. Terutama berbahaya dianggap "buu" tidak dapat dimakan: semua serangga, reptil, bagian ikan, semua burung (kecuali burung dataran tinggi dan unggas air), anjing, rubah kucing liar, serigala. Sangat berbahaya; dianggap perdukunan bertaring ("aryngastaakh"), bercakar ("tyngyrakhtaakh") dan kenabian ("tyllaakh", "sangalaakh", "toyuktaakh"): burung beo, mata emas, burung loon, kukuk, burung, burung bulbul lokal. Agar "nabi" yang terbunuh secara tidak sengaja tidak membahayakan, sepotong dagingnya sendiri ditempatkan di paruh atau mulutnya dan jenazahnya dikuburkan di aranga, di dahan dan garpu pohon. Diyakini bahwa pembalas mereka harus "menyalahkan" orang mati itu sendiri, melihat sepotong daging di paruhnya dan merumput, kata mereka, "dia mencurinya sendiri." Dalam praktiknya, larangan "tidak bisa dimakan" adalah jenis "Buku Merah" tertua.

Akan sulit membayangkan yang lebih aman. Setiap elemen, fenomena, lokalitas, kelangkaan alam diberkahi dengan semangat utamanya - pelindung ekologisnya. Misalnya, Sung Diaahyn ("Sung" - onomatopoeic, "Dyaahyn" - from "diaahyy" - menguap) adalah guntur dengan cambuk yang berapi-api. Dia dianggap sebagai pemburu surgawi dari setan pengembara duniawi. Di bawah pohon yang patah karena petir, biasanya dicari: batu kebahagiaan "gyol taha", di mana "gyol" ada di "batu" Tunguska. Ini ditemukan jika pohon itu kebetulan merupakan situs orang dahulu dengan alat-alat batu. Alat batu yang ditemukan berfungsi sebagai jimat kebahagiaan dan jimat melawan penyakit dan kecelakaan. Untuk mencari "batu kebahagiaan", mereka datang hanya saat fajar, segera setelah badai petir. Mereka mendekati pohon yang patah, mengintai seperti binatang. Penggalian dimulai dengan gumaman doa yang tenang. Dalam hal menemukan yang diinginkan, seruan gembira diucapkan: "ala-kyy" atau "alyas" dari bahasa Tungus "alak!" - "hore!". Ngomong-ngomong, seruan "Urui" dan "Aikhal" hanya diucapkan pada Uruu (pernikahan) dan Ysyakh. "Urui" dari "uruu" - "keturunan" dan berarti "memberi keturunan dan keturunan ternak." "Aikhal" dalam bahasa Tunguska memiliki arti yang serupa. Teriakan "kyyryk" digunakan saat menyoraki pemenang dan saat memenangkan kompetisi olahraga. Dia mengganti "hore!" dan di lingkungan militer. Mereka mengambil batu kebahagiaan hanya dengan memberi makan api di atas api dan memercikkan cairan dari makanan. Catatan: dalam "olonkho berkuda" seruan dan seruan olahraga militer kuno dari epos Tungus-Khamnigan, yang menyampaikan konsep "uluger" (darurat, skandal) dan kata "gahai" - "kerabat atau kerabat ibu" ( khahaydaan) ke Yakuts, sama sekali tidak ada. Ternyata "kuda" olonkho lebih muda dari Tungus nimngakan di Yakutia. Roh pemilik gunung digambarkan oleh adat sebagai monyet, dan kata "monyet" dalam kamus diterjemahkan sebagai "haya ichchite", atau "roh pemilik gunung". Seringkali konsep Chuchunaa ("Bigfoot") dikacaukan dengan semangat master pegunungan. Di antara "keturunan stepa", konsep "padang rumput" - "syhyy" sesuai dengan "sygyi" Tungus - "hutan". Dalam gagasan semangat utama taiga, heterogenitas dan multibahasa orang-orang Sakha kemudian tercermin. Di lembah Vilyuy, penguasa roh taiga dianggap sebagai beruang alami, digambarkan sebagai Ehekeen (secara harfiah berarti "Kakek"). Ini akan dibahas di bawah ini. Di hulu anak sungai Vilyui dan di bagian terpencil Yakutia, Singken (hingken) atau Sebeki (hebeki) dianggap sebagai roh penguasa hutan. Mereka dianggap Tungus. Faktanya, ini adalah roh Samoyed, karena Enet dan Nganasan memiliki Sibichi dan Sibuchi yang serupa - bukti lain dari Yakutia yang dulunya berbicara sendiri dengan bahasa Tungus. Sementara itu, ada gagasan tentang Kakak yang sama, dalam pribadi Sibian, sebagai sosok yang eksentrik, nakal, tapi baik hati. Pemburu berubah menjadi Singken-Sebeki portabel pribadi - semua anomali: kulit tupai beraneka ragam, batang talina, yang membentuk cincin atau simpul dalam pertumbuhan alaminya, dll. Ada juga kuku rusa kesturi, dua depan pemotong gigi rusa liar, bola bulu subkutan rusa (muyeelle), dll. n.Bagian Genap dari Singken yang sama bernama Ydyk. Dari situlah konsep Yakut "Ytyk" berasal. Di sini konsep roh penguasa hutan menyatu dengan konsep dewa perburuan. Pemburu menyimpan dewa pribadinya di tempat tinggalnya di sudut kehormatan. Di perikanan, dia membawanya dalam tas khusus. Dengan keberuntungan di bidang perikanan, dengan kata-kata terima kasih, dia “memberi makan” dia dari pialanya. Pemberian makan dilakukan dengan mengoleskan lemak pada hidung jimat dan memutar-mutar asap lemak dan darah mangsa yang dituangkan ke atas bara api.

Lemak dan darah yang meleleh dalam kasus seperti itu ditaburkan di atas bara dan api yang panas. Hal itu dilakukan agar api tidak padam hanya dengan menambahkan darah dan lemak. Karenanya asal usul taburan, yaitu hyakh. Jauh lebih tua dari lemak susu, darah dan lemak menjadi objek taburan pengorbanan, yaitu domestikasi hewan. Jika gagal menangkap ikan, alih-alih "memberi makan", pemburu memukul dewanya dengan talina tipis, sambil berkata: "Kamu adalah penolong yang buruk: kami datang dengan tangan kosong." Di Yakutia Tengah dan di Barat Laut, Bayanay atau Barylakha dianggap sebagai roh penguasa taiga dan dewa perburuan. Di sini lagi Ugro-Samoyed Payanay dan Barulak. ("bar" - besar, "-l" - fleksi, "-ak" - mulut, mis. "bermulut besar", dan berhala mereka dibuat bermulut besar.). Kadang-kadang pohon lebat yang sangat tua dari spesies apa pun (dan pohon "kuduk" khusus) kadang-kadang dianggap sebagai roh dan penguasa taiga dan perburuan. Pohon berumur panjang seperti itu sangat dihormati. dianggap sebagai pertanda kemalangan besar di distrik ini. Cabang bawahnya selalu digantung dengan hadiah berupa model mainan barang-barang rumah tangga. Salama di Ysyakh dan karangan bunga di pohon Natal Eropa berasal dari ornamen pohon keramat yang semuanya Siberia ini. katakanlah seolah-olah pohon Natal pertama berasal dari istana Swedia, yang meminjam hiasan pohon Natal dari Finno-Finlandia. Dan kami mengambil kembali milik kami hanya dalam bentuk tiruan dari Barat. Ada banyak contoh serupa. Seperti itu adalah hasil yang menyedihkan dari penghinaan kronis: milik sendiri dan meninggikan hanya milik orang lain, kata mereka, " hanya milik orang lain yang lebih baik." Pohon "kuduk" (dari distorsi yang muncul "aar-kuduk", "aal-k utuk" dan "aal-luuk") - pohon yang sangat aneh. Itu terjadi pada semua ras. Keanehannya terletak pada kenyataan bahwa ia, seperti magnet, menarik makhluk hidup apa pun di lingkungan itu tanpa diketahui siapa pun. Di sekelilingnya selalu diinjak-injak, cabang-cabangnya ditanam hingga berkilau, dan kulit kayunya tergores oleh pemanjatan kayu dan bekas cakar kaki pengkor. Fenomena serupa juga diamati di antara semak-semak, karena hanya di atasnya ada pelet dan urea yang menunjukkan batas "kepemilikan" yang tersisa. Tidak ada perbedaan eksternal dalam "kuduk". Pemburu sangat menghormati "kuduk" dan tidak mendekatinya, agar tidak menakuti pengunjungnya dengan baunya. Sebuah kecelakaan langka yang tersandung dalam kegelapan dan cuaca buruk dianggap pertanda nasib buruk yang akan datang. Namun, para Pemburu tua, bahkan tanpa melihat mereka, merasakan pendekatan ke "kuduk" dan tidak tahu ke arah mana. Mereka mengatakan "akal". Ternyata, semua makhluk hidup di taiga dibimbing oleh hal yang sama. Karenanya perhatian diberikan kepadanya oleh paganisme.

adat berburu

Bab di atas disebut "lingkungan" secara kondisional - untuk membahas masalah lingkungan secara umum. Namun nyatanya, lingkungan hidup meresapi sebagian besar kebiasaan ekonomi suku Yakut di masa lalu. Kebiasaan "chalbarang" atau "hebeerin" adalah versi penyederhanaan lokal yang lebih kuno dari "liburan beruang" utara umum, yang terjadi dari Amur Pasifik hingga Yamal. Hal ini tampaknya terkait dengan kehadiran terus menerus di jalur ini dari trio Nanai-Khan-Manchi dan Nenei-Khanty-Mansi (Manchi) yang tidak terpisahkan ini. Kehadiran trio ini di Yakutia jelas disamarkan oleh fragmentasi mereka menjadi konstituen kecil: Nanagirs-Mayaats, Odu berbahasa Marah, Maya, Maimaga, Kup, Dyap (dyabyl), Chap, dll. Karena kemiripannya yang mencolok dengan pria telanjang , bangkai beruang tanpa kulit, Hewan ini dianggap oleh seluruh trinitas suku sebagai kerabat wanita yang diduga menikah dengan kaki pengkor. Dari legenda itu dan semua konvensi dengan beruang hidup dan mati.

Beruang itu digambarkan sebagai manusia setengah dewa. Dari cerita-cerita itu, sebagai seorang demigod, dia tahu semua yang mereka pikirkan dan katakan tentang dia. Mereka mengutip setengahnya tentang bagaimana beruang itu menghukum mereka yang sangat ingin bertemu dengannya dan para pembual yang membual bahwa mereka akan mendapatkan kaki pengkor. Mereka juga berbicara banyak tentang kebaikan dan kebijaksanaan pemilik taiga. Oleh karena itu, di masa lalu tidak ada yang berani berpikir buruk tentang beruang. Semua orang menahan diri untuk tidak mengumpat, bahkan ketika beruang itu menggertak orang dan ternak. "Kakek dikutuk" (Sameleete) - kata yang terluka oleh beruang itu. Namun, seperti berburu singa, mendapatkan beruang seperti melewati ujian keberanian. Berbeda dengan Tungus, perburuan beruang di antara suku Yakut adalah sejenis olahraga khusus. Tidak semua orang diizinkan melihatnya - bahkan dari kalangan pemburu profesional. Kepala olahraga "esehit" (pemburu beruang) memilih siswa dari antara para pemburu yang tidak hanya dikeraskan secara fisik, tetapi juga dengan pengerasan dan ketenangan saraf yang cukup. Ketika gejala kecemasan dan ketakutan sekecil apa pun terdeteksi, bahkan pria kuat pun ditolak dan disingkirkan. Kecepatan reaksi, ketangkasan, dan akal sangat dihargai. Yakut esehit hanyalah olahraga laki-laki. Dan di antara Tungus, wanita tidak hanya berpartisipasi dalam serangan kelompok, tetapi sering kali berhasil bertempur dengan kaki pengkor. Perbedaan lain antara Yakut esehit dan Tungus adalah berburu beruang terutama di sarang. Dan Tungus menambangnya di luar sarang. Selama perburuan beruang, semua peserta sepenuhnya beralih ke bahasa gaul khusus - "belakang harrystal" - bahasa jimat. Dia mengganti hampir setiap kata dari ucapan biasa dengan kata-kata bersyarat. Misalnya, “Yl ere, nykaa Khara, kirgille, kytaanahta khachiy, kytararda tart” (secara harfiah: “Black Lembut, ambil burung pelatuk, ketuk yang keras, isi daya merah”). Ungkapan ini berarti: "Anak muda, ambil kapak, potong kayu, nyalakan api." Anda dapat membaca penggalan dari kamus ini di buku karya S. Nikolaev “Evens and Evenks of South-Eastern Yakutia”. Orang yang menemukan sarang memberi tahu secara sepintas di akhir percakapan normal: "Umuha5y chongttum" (melihat lubang) atau "Ongkholu ukteetim" - "Kaki menabrak benjolan". Mendengar ungkapan itu, esahit pura-pura melewatkan ucapan itu. Hari berikutnya dihabiskan untuk menyiagakan para peserta penggerebekan. Pada saat yang sama, tidak ada pembicaraan langsung tentang penangkapan itu. Dari luar, sepertinya nelayan baru saja datang berkunjung. Untuk mengetahui tentang penyerbuan yang akan datang, dia memberikan tatapan diam dan gerakan bersyarat yang tidak mencolok. Kerahasiaan dibawa ke titik di mana tidak seorang pun kecuali penerima yang tahu tentang serangan yang akan datang. Orang luar seharusnya baru mengetahui tentang yang terakhir nanti. Menjelang subuh keesokan harinya, semua peserta diam-diam memasuki kediaman pemimpin. Juga diam-diam, dalam satu barisan di belakang pemimpin, mereka mendekati sarang, membawa di pundak mereka yang telah disiapkan jauh dari sarang, colokan tiang. Mendekati, pemimpin bergegas memasukkan ke mulut sarang semua colokan yang disediakan oleh relai. Hanya setelah memperbaiki colokannya, mereka mulai membangunkan beruang yang sedang tidur itu. Sampai kebangkitan penuhnya, dilarang untuk mengambil tindakan. Mereka terbangun karena keyakinan agar beruang lain tidak menyerang mereka dalam keadaan tidur. Memang, kasus penyerangan beruang terhadap orang dalam keadaan mengantuk sangat jarang terjadi. Pada beruang yang terbangun, mereka mulai menembak secara bergantian. Di sini esahit mengajar murid-muridnya dalam praktek.

Namun, untuk keamanan, para pemburu terutama terdiri dari yang paling berpengalaman. Sebelum senjata api, beruang di sarang dibunuh dengan tombak, yang menyusahkan karena penghindaran dan pertahanan diri korban. Untuk yang tidak kompeten, pengorbanan datang dengan mengorbankan banyak tombak yang patah. Seringkali korban berhasil kabur dari sarangnya. Kemudian anjing beruang yang berpengalaman, diam dengan tali, dilepaskan padanya. Murid diminta untuk menjaga anjing dengan tali. Itu tidak mudah, karena anak beruang pada saat itu lebih marah daripada kaki pengkor itu sendiri. Kesulitannya adalah tidak ada seutas tali pun yang tertinggal di leher anak beruang. Pada anjing yang robek, talinya dipotong dengan pukulan pisau, kapak atau pohon palem. Seekor anjing yang pergi dengan seutas tali mati justru karena tali itu, karena pemangsa yang cerdas tidak melewatkan kesempatan untuk memanfaatkan kekurangan anak beruang itu. Melompat keluar dari sarang yang terkepung jarang tanpa cedera. Di sinilah ketenangan, kecepatan reaksi, akal dalam tindakan menjadi penyelamat. Kadang-kadang para pemburu yang bingung menjadi berbahaya satu sama lain. Kebetulan pukulan dengan pohon palem, tombak, kapak dan tembakan mengenai rekan mereka sendiri. Anjing beruang yang paling setia membantu di sini. Seringkali mereka menarik yang terluka dari bawah cakar beruang yang terluka. Biasanya setidaknya dua anak beruang diambil untuk ditangkap. Semakin banyak dari mereka, semakin dapat diandalkan. Anak beruang yang berpengalaman mati hanya karena kedalaman salju dan jumlah kawanan yang sedikit. Diyakini bahwa dalam kasus ini tidak ada yang setara dengan husky Yakut, yang mampu terlibat dalam pertempuran tunggal dengan kaki pengkor satu lawan satu untuk membela pemilik yang terluka. Yang termuda dari mereka yang berpartisipasi dalam penyerbuan untuk pertama kalinya wajib turun ke sarang untuk hewan yang dibunuh. Itu adalah kebiasaan tertua untuk menanamkan keberanian dan ketenangan. Semua perampok diharuskan melewatinya. Turun ke sarang hewan mati adalah ujian yang nyata. Saya harus turun tanpa tangga, diikatkan di dada saya dengan tali asuransi. Jika perlu, mereka yang berdiri di luar sarang harus menarik orang yang diselamatkan dengan tali itu. Alat ini tidak dapat diandalkan. Jika perlu, pelarian paksa dari hewan yang tiba-tiba dihidupkan kembali atau ketika hewan muda yang cukup dewasa dan tidak diperhatikan muncul dari balik bangkai hewan yang dibunuh. Selain itu, di mahkota sarang, mata hewan hidup dan mati bersinar sama. Metode menarik keluar bangkai binatang itu juga mengerikan bagi seorang pemula. Itu diperlukan untuk membuka mulut dan melewati tongkat di belakang taring. Setelah menjepit mulutnya dengan tongkat itu, mereka memasang tali tali yang diturunkan dari atas pada moncong binatang itu. Jerat, dilemparkan ke belakang tongkat, menjepit mulut, dan taringnya tidak membiarkan simpul terlepas saat bangkai ditarik ke atas dengan tali. Ketat dan bau sarang mempengaruhi saraf pemula dengan kekuatan yang menakutkan. Dan jika kebangkitan binatang dan binatang muda yang masih hidup ditambahkan ke semuanya, maka yang lain harus ditarik keluar dari sarang dalam keadaan pingsan dan seringkali sudah terluka. Namun, sekolah keberanian itu tidak menolak ujian ini. Setelah menarik bangkainya, subjek harus melewati semua tempat tidur hewan yang bau di lantai atas dan membersihkan sarangnya. Tumpukan alas tidur yang dicabut dari dahan dihancurkan sehingga tidak ada bekasnya yang tertinggal di dekat sarang. Ini adalah kebiasaan yang tidak bisa dipatahkan. Seringkali sarang yang sama kemudian ditemukan dipilih oleh hewan lain. Pada tusukan pertama dengan pisau pengulit, mereka berkata: “Hati-hati kakek (wanita), dahan tajam: jangan potong dirimu!”. Skinners harus bekerja dengan pisau sambil berdiri hanya di satu sisi bangkai. Dilarang bekerja di kedua sisi bangkai, sehingga beruang lain dalam perkelahian berikutnya tidak akan memukul pemburu dengan kedua cakarnya.

Beruang dianggap kidal, dan selama perkelahian mereka sangat berhati-hati saat memukul kaki kiri mereka. Saat bermanuver di antara batang, mereka mencoba mengelak ke kanan. Setelah dikeluarkan kulitnya, lapisan lemak bangkai dihilangkan dengan cara yang sama. Berikutnya adalah pengangkatan jeroan dan pengulitan tanpa mematahkan tulang. Chalbarang atau sebeerin, yaitu pesta daging beruang adalah pesta yang nyata dalam arti memperoleh kenikmatan yang langka dari makan. Pemuda hari ini tidak tahu apa itu kelaparan yang sebenarnya ketika orang membengkak dan mati. Dia juga tidak terbiasa dengan kekurangan gizi kronis, ketika saat sarapan mereka memimpikan makan siang dan makan malam, dan mimpi entah bagaimana makan sepuasnya dan kenyang menghantui selama berbulan-bulan dan bertahun-tahun. Mereka tidak tertarik pada alkohol atau obat-obatan. Benar-benar lapar, kecuali mimpi memuaskan rasa lapar, tidak ada keinginan. Pertanian pra-revolusioner dan pra-kolektif Yakutia adalah tanah malnutrisi kronis. Sebagian besar orang Yakutia tidak memiliki pertanian yang subur bahkan di bawah Richard Maak, sampai pertengahan abad ke-19. R.K. Maak, dengan statistik di tangan, menyebut Yakut sebagai pemakan pohon dan pemakan ikan. Singkatnya, makanan utama mereka adalah kulit pohon (gubal) dan ikan kecil danau (mundu). Kami tidak sepantasnya membuang ikan ini ke tempat pembuangan sampah. Lagi pula, ikan kecil pada kambing dan kerupuk ikan kecil dalam minyak ikan (olorbo - salamat ikan) tidak kalah lezatnya dengan sprat dan sprat dalam minyak. Di depan orang asing, kami bangga, seperti masakan kami, dengan mash (salamat) dan adonan goreng (panekuk) orang lain, tetapi tidak semuanya dapat diterima: jeroan ayam itik. Menawarkan jeroan kepada orang asing sama dengan memperlakukan mereka dengan belalang Afrika dan ular tenggara serta daging anjing. Tapi kami tidak memperhatikan hidangan menarik kami, seperti olorbo, mundu on the goat, yukola, daging asap dan daging kering. Pertama kali dilupakan, lalu dicuri oleh koki lokal di tahun 60-an abad XX. di Somogotto, daftar hidangannya sekarang disebut masakan rakyat. Dan mereka tidak mengerti apa yang bergengsi di sana untuk orang asing dan milik mereka sendiri. Namun ternyata, tanpa penulis, alokasi tidak selalu dibawa ke standar nasional yang sebenarnya. Domaakov dan Maakov pemakan pohon dan mundue sepanjang hidup mereka dari Deering-Yuryakh secara kronis kekurangan lemak - pertahanan utama tubuh melawan rekor salju. Ada banyak mentega yang bisa didapat dari beberapa sapi perah rendah. Dengan kekurangan makan yang kronis, penyembelihan juga tidak menyediakan cukup lemak. Akibatnya, aryy-sya (mentega dan lemak babi) menjadi makanan lezat yang langka dan sangat diinginkan orang Yakut. Kekayaan semua pesta diukur dengan jumlah mentega dan lemak babi yang diletakkan di atas meja. “Mereka memiliki begitu banyak mentega dan lemak babi di pernikahan mereka”, “Byttyka Marya memiliki begitu banyak chabych mentega”, “Jangan memotong lemak babi” (“Sya kyrbyyr buolbatah”), “Tidak, itu akan hangat dengan bacon” (“ syanan a5aabat”), kata mereka kemudian. Baca karya R.K. Maak "Distrik Vilyui" (St. Petersburg, 1886). Kebijakan itu, kata mereka, tidak membengkokkan dan menyatakan kebenaran yang sebenarnya. Maka jangan percaya cerita "ilmiah" dan "sejarah" apa pun tentang surga kuno Yakuts. Saya pribadi mengalami ujung “surga” itu. Dalam terang diceritakan, Anda akan mengerti mengapa chalbarang bearish 'Dan dari Amur ke Yamal disebut "liburan beruang". Seperti pernikahan mewah dan ysyakh, chalbarangs adalah satu-satunya kesempatan untuk makan sepuasnya dan berpesta dengan lemak paling tajam hingga kenyang. Dan mereka tidak membutuhkan anggur atau koumiss. Chalbarang tidak membutuhkan undangan. Hanya sedikit yang tinggal pada jarak yang dapat diakses, dan setiap orang yang ingin memiliki hak untuk datang tanpa undangan. Kebiasaan nimaat'a kuno menganggap beruang yang diburu bukan milik pribadi pemburu. Yang terakhir wajib memberikan kulitnya kepada yang tertua atau orang yang paling cantik. Jika diinginkan, yang terakhir memiliki hak pre-emptive untuk mendapatkan kulit yang indah jika penambang belum menikah. Pesta dimulai dengan memberi makan api dan esekeen secara bersamaan. Pengucapan algys apa pun dilarang di sini.

Api dan eseken'a diberi makan secara diam-diam dan berlimpah. Eseken'om disebut kepala beruang itu sendiri, diletakkan di atas meja khusus, diletakkan di sudut kehormatan tempat tinggal. Meja itu memiliki satu kaki, dihiasi garis melintang dari arang. Saat "memberi makan", hidung dan mulut kepala hewan itu digosok dengan mentega sapi, dan darah serta lemak beruang disiramkan ke dalam api. Pada saat yang sama, semua orang berteriak “hoo!” serempak. Semua orang memasukkan potongan pertama bacon dan daging ke dalam mulut mereka dengan seruan "hoo!", ada yang berteriak "hoo!" disertai lambaian tangan seperti sayap. Artinya, bukan orang yang memanjakan diri dengan daging beruang, melainkan gagak hutan. Usai makan, setiap orang yang berangkat diberi sepotong daging beruang sebagai oleh-oleh untuk keluarganya. Jadi, dari bangkai seringkali tidak ada yang tersisa untuk para penambang itu sendiri. Itu adalah hukum kuno yang tidak bisa diganggu gugat. Bahkan dalam pikirannya, penambang itu tidak punya hak untuk menggerutu, takut akan datangnya nasib buruk di perikanan. Nimat serupa yang disebut "taraan" (dari "tar5at" - "distribusi") juga menyebar selama penyembelihan sapi dan kuda untuk diambil dagingnya, pertanda perburuan yang relatif baru untuk hewan ini, seperti beruang. Pepatah tentang pembagian daging menurut adat “kecoa”, A.P. Okladnikov dalam jilid pertama "Sejarah YASSR" diterjemahkan sebagai millet (taraan buolan tarkammyt). Padahal, peribahasa itu hanya mengeluhkan kebiasaan kecoa yang merusak. A.P. Okladnikov, yang hampir tidak membagikan daging sapi potongnya sendiri, hampir tanpa jejak, bagaimana mungkin untuk memahami tentang kehancuran Yakut dari jenis niamat itu'A. Kebiasaan dengan rusa kesturi (buucheen) bersifat instruktif. Hewan kecil, seukuran kelinci, dan cantik ini hampir sepenuhnya dimusnahkan karena penyembuhan "aliran rusa kesturi". Dari segi daging, satu bangkai rusa kesturi tidak bisa memberi makan banyak orang yang kelaparan. Ketika bayi seperti itu jatuh ke dalam perangkap yang dirancang untuk rusa, mereka melakukan adegan yang sangat lucu dengan sangat serius. Setelah dibawa ke urasa, penghuni urasa diberi sinyal terkondisi yang digunakan dalam kasus ekstraksi rusa gemuk ("lakei") terbesar, yaitu ketika mereka mendekati pintu, mereka tidak masuk, tetapi mengetuk. Untuk pertanyaan: "Siapa disana?" mereka menjawab: "Bayanai datang, hanya pintunya kecil - tidak muat." Nyonya rumah dan anak-anak dengan tawa gembira bergegas memberi makan api dengan kata-kata: "Terima kasih Bayanay!". Anak laki-laki yang sudah dewasa mulai mendemonstrasikan tiruan meremas bagian kusen pintu dan membongkar paksa bagian pintu masuk untuk menyeret mangsa yang terlalu besar ke dalam hunian. Kemudian semua yang hadir melakukan aksi yang diduga kuat untuk mengangkat bangkai berat yang “tidak muat” ke dalam pintu; "Entah bagaimana" menyeret mangsa "hebat", menari - "hook-hook", - mereka meneriakkan: "Selamat datang di kami, Bayanay yang murah hati." Ritual diakhiri dengan memberi makan dewa perburuan pribadi. Kebiasaan ini diajarkan untuk sama-sama bersukacita dalam hadiah besar dan kecil. Diyakini bahwa dewa perburuan menyukai yang ramah dan berterima kasih, marah pada yang tidak puas dan acuh tak acuh. Dari perburuan saya akan memberikan kebiasaan lain yang penuh warna - kebiasaan dengan Bangau Siberia. Bangau Siberia dianggap sebagai burung kebahagiaan dan kesialan. Secara umum diterima bahwa hanya orang yang beruntung yang dapat melihat dan mendengar, tanpa menakuti tarian kawin Bangau Siberia. Burung bangau, yang secara tidak sengaja ketakutan dalam tarian kawin, diyakini membawa sebagian kebahagiaan pelakunya. Itu diizinkan untuk memanen Bangau Siberia hanya di luar pernikahan dan setelah pertumbuhan terakhir anak ayam. Membunuh Bangau Siberia saat menari kawin dianggap sebagai dosa yang tidak dapat diperbaiki.

Penambang memperingatkan keluarganya dengan tidak mengetuk pintu, tetapi di jendela. Dilarang menunjukkan kegembiraan yang berisik di sini. Setelah diam-diam memberi makan api, nyonya rumah melewati jendela ke penambang pakaian wanita dan syal. Perlahan, setelah mengenakan pakaian itu, pengambil melewati Bangau Siberia melalui jendela yang terbuka ke nyonya rumah dengan kata-kata: “Menantu perempuan telah tiba. Ada tamu!" Nyonya rumah, setelah mendudukkan "menantu perempuan" di meja kehormatan, mulai merawat dan merawat, seolah hidup, menantu perempuan. Upacara itu membosankan dan panjang, tetapi tidak ada yang berani mempersingkatnya. Hanya sehari kemudian, ketika "menantu cukup tidur", Bangau Siberia dimakan seperti hewan buruan biasa. Sterkh dianggap sebagai dewa hidup dari mereka yang lahir dari dewa Song dan syair "Yrya terdutten". Bagi mereka, Bangau Siberia adalah burung yang benar-benar tabu dengan banyak konvensi dan ritual. Mereka hanya dapat digambarkan sebagai buku yang berdiri sendiri. Secara umum, lahir dari yrya terde dianggap sebagai kemalangan, karena kebahagiaan orang-orang seperti itu seharusnya hanya terdiri dari kesuksesan dalam kreativitas, disertai dengan kesialan dalam kehidupan pribadi mereka. "Dia dari yrya terdntten" - mereka berbicara tentang mereka yang memiliki simpati yang menyedihkan.

Adat untuk memperbaiki nasib dan kebahagiaan

Saat ini, semakin tinggi tingkat pendidikan, semakin kuat takhayulnya. Mungkin sebentar lagi kita akan mencapai kebiasaan orang tua Yakut Tua yang mencuri anak mereka sendiri, yang dijelaskan di bawah ini. Terima kasih kepada para dukun, orang yang buta huruf mengaitkan penyakit flu yang tinggi dan kematian bayi lingkungan dengan setan. Untuk menipu yang terakhir, atur yang berikut ini. Para orang tua, yang anaknya sekarat, setelah mengetahui kelahiran berikutnya, diam-diam dari semua orang, tiba-tiba membangun gubuk baru di tempat yang baru. Mereka mengambil perempuan jalang yang mengharapkan anak anjing pada saat yang sama dengan wanita yang akan melahirkan. Pada saat izin, seharusnya hanya wanita yang akan melahirkan dan bidan yang hadir di gubuk tua itu. Suami dengan perempuan jalang saat itu harus bersama kuda-kuda di jalan dekat dengan wanita yang akan melahirkan. Bidan memberi tahu ayah dari keluarga tentang izin dan penyelesaian prosedur pertama yang diperlukan dengan anak dan wanita yang akan melahirkan dengan tangisan bersyarat dari burung apa pun melalui jendela yang terbuka. Kemudian sang suami, dengan satu anak anjing di dadanya, berjalan mundur, pergi ke jendela dan mengulurkan anak anjing itu. Sang nenek, yang datang ke jendela, juga mundur, sedang menggendong seorang anak yang dibedong melalui jendela, malah mengambil seekor anak anjing. Suami dengan anaknya melompat ke gubuk baru. Di sana anak itu diserahkan kepada perawat sementara. Sang nenek, sebaliknya, memasukkan anak anjing yang dibedong ke dalam gelombang di mana anak yang baru lahir seharusnya dibaringkan. Sesampainya lagi, sang suami melemparkan jalang itu bersama anak-anaknya yang lain ke dalam gubuk tua melalui jendela lain. Melalui jendela yang sama, seorang wanita yang akan melahirkan dan seorang nenek merangkak keluar, mendekati jendela, juga mundur. Dari jendela ke kuda, semua orang hanya bergerak mundur, sehingga tidak ada jejak yang tersisa. Operasi itu dilakukan hanya di bawah sinar matahari, di mana setan, sebagai makhluk malam, seharusnya tidak muncul dan melihat apa yang terjadi. Semua perabotan sederhana di gubuk tua itu tidak tersentuh. Dan jauh sebelum melahirkan, ternak tersebut dipelihara secara khusus di tempat lain. Tidak ada yang kembali ke gubuk itu. Dilarang pergi ke sana nanti. "Peramal" dan dukun menceritakan bagaimana setan, "melahap" bayi yang baru lahir, mencari anak dan keluarga. Menurut mereka, setan, seperti pelacak, dengan hati-hati mencari jejak orang mati. Karena jejak kaki hanya masuk, dan tidak ada jalan keluar yang tersisa, setan sampai pada kesimpulan bahwa tidak ada wanita yang melahirkan, tetapi hanya wanita jalang. Banyak yang yakin bahwa dengan cara ini mereka menyingkirkan setan. Anehnya, semakin tinggi tingkat kesejahteraan keluarga, semakin tinggi pula persentase tidak memiliki anak dan kematian bayi.

Di Yakutia di masa lalu, tidak memiliki anak dan kematian bayi adalah penyakit utama keluarga kaya dan kaya. “Orang miskin dikenali oleh kerumunan anak-anak, dan kekayaan dikenali dari kesunyian yang mencekam karena tidak adanya suara anak-anak,” kata mereka kemudian. Pada kesempatan kali ini diadakan diskusi tentang penyelarasan jenis kebahagiaan menurut takdir: kepada siapa - pada anak, kepada siapa - pada kekayaan. Berdasarkan penilaian seperti itu tentang bagian-bagian kebahagiaan yang berbeda, segala macam kebiasaan muncul untuk meminjam, memindahkan, mencegat, dan bahkan mencuri kebahagiaan. Inilah beberapa di antaranya. Keluarga dengan anak yang tidak dapat bertahan hidup berusaha mendapatkan anak asuh dari keluarga besar. Itu didominasi oleh transfer kekerabatan. Ingin memberikan keamanan kepada setidaknya satu dari anak-anak atau mengasihani seorang kerabat, orang miskin dengan banyak anak dengan rela menyerahkan anak mereka kepada orang kaya. Namun, dalam kasus penganiayaan terhadap anak angkat, ada kasus pengambilan yang diberikan oleh orang tuanya dan anak itu sendiri melarikan diri. Untuk menghindari yang terakhir, hampir semua orang lebih suka berurusan hanya dengan anak bungsu. Ada kepercayaan bahwa jika anak angkat melarikan diri, anak-anak yang muncul setelahnya pada mantan anak-anak yang tidak memiliki anak mulai mati lagi. “Seorang anak asuh lari dari mereka - penjaga kebahagiaan semua anaknya,” kata mereka dalam kesempatan ini. Keyakinan ini sering membuat hidup lebih mudah bagi anak asuh dalam keluarga asing, dan banyak yang menjadi terlalu manja, karena mereka yang menderita memandang anak asuh secara harfiah sebagai dewa keluarga yang hidup. Dalam kasus adopsi anak dari orang asing, jual beli anak juga ikut ambil bagian. Menggunakan perdagangan rahasia, anak-anak dari keluarga besar dibeli dan sama sekali tidak memiliki anak. Mereka membeli untuk mengubah yang dibeli menjadi pekerja murah. Seringkali ini terjadi ketika anak-anak dibeli dari jauh, yaitu jauh dari tempat tinggal orang tuanya. Ada pendapat bahwa di antara mereka yang diserahkan ke tangan yang salah adalah anak-anak, membawa serta semua kebahagiaan keluarga yang ditinggalkan dan kemakmuran orang yang secara tidak sengaja menerima pembawa kebahagiaan itu. Jadi, bahkan mereka yang memiliki banyak anak merobek anak mereka sendiri hanya dalam kasus yang ekstrim. Karena pendapat ini, adopsi anak yatim ke dalam keluarga mana pun dilakukan secara luas. Di mana ada jaminan bahwa keluarga ini atau itu mulai memperbaiki urusannya secara serius setelah adopsi anak yatim piatu ini atau itu. Gagasan tentang pembawa kebahagiaan dan kesejahteraan hidup meluas ke makhluk hidup, yang disebut "uruulaakh" dan "suehy terde". Mereka berbicara tentang bagaimana kebahagiaan pada makhluk hidup hilang setelah kematian dan penjualan "uruulaakh" dan "suehy terde". Mereka yang percaya pada keajaiban mengubah hewan itu menjadi tempat suci “ytyk c?ehu” yang hidup. Ini adalah kuda, sapi, rusa, anjing. Pada hewan seperti itu, ekor, surai, tanduk tidak dipotong. Mereka tidak didesak, mereka tidak dicambuk. Pada hari-hari khusus, mereka dihiasi dengan salama: kain perca dan pita. Bersamaan dengan “ytyk” seperti itu, perdukunan “toluk ytyk” (tyyn toluk ytyk), di Even “ydyk” juga bisa ditemukan dalam keluarga. Ini adalah hewan di mana dukun "menderita" satu atau beberapa penyakit mematikan dari pemiliknya. Ini bisa berupa semua jenis hewan peliharaan. Diyakini bahwa selama hewan itu hidup, pemiliknya juga harus hidup. Mereka memperlakukan hewan seperti itu sebagai manusia, yaitu sebagai pemiliknya. Yang berpengalaman berada dalam posisi yang sama: “ibu-sapi” (iye ynakh), “ibu-kuda” (iye bie), dll. Ternyata sejak awal diring sapientation, umat manusia melakukan upaya untuk mengatur dengan pikirannya tidak hanya tuas fisik untuk bertahan hidup, tetapi juga menunjukkan bakat seorang filsuf yang luar biasa. Hampir semua kebiasaan memikat, menentramkan, dan memihak pada semua jenis makhluk halus dan dewa-dewa praktis merupakan upaya untuk mengatur distribusi kebahagiaan.

Konsep “bayanaidaah bulchut” (pemburu dengan Bayanay) memiliki arti pujian dan kutukan. Dalam kasus pertama, yang mereka maksud adalah master kerajinan, yang disukai oleh dewa perburuan. Pada saat yang sama, mereka mengutuk para pemburu yang mendapatkan keberuntungan mereka bukan karena keterampilan, tetapi dengan bantuan roh perdukunan, yang memaksa Bayanai untuk membantu nelayan yang tidak ramah itu. Diyakini bahwa roh-roh perdukunan itu tidak membantu secara gratis, tetapi untuk pengorbanan berdarah. Menurut kepercayaan populer, selama tahun-tahun panen yang makmur untuk permainan, pengorbanan berdarah dapat dilunasi dengan mengorbankan piala berburu. Dan pada musim kesialan, pembayaran dengan darah pertama-tama harus ditutupi dengan darah hewan piaraan sendiri, dan kemudian dengan darah anggota keluarga dan kerabat. Dan setan perdukunan itu dianggap hampir gigih. Mereka tidak pergi sampai keluarga benar-benar hancur. Dan tidak semua dukun bisa melepaskannya. Ada kebiasaan untuk memperoleh roh perdukunan seperti itu dan dalam hal pengayaan dengan segala jenis nilai kehidupan. Roh-roh itu, meskipun membantu pengayaan, tetap haus darah yang menyakitkan, seperti di Bayanay perdukunan. Orang yang memperoleh roh perdukunan untuk tujuan pengayaan disebut "nyaadylaah" atau "tanghalaah". Singkatnya, kedua istilah itu adalah nama dari roh-roh perdukunan ini. Pada saat yang sama, "nyaady" perdukunan identik dengan konsep "nyaady" - "seorang kerabat wanita dari fratri pernikahan". Kata "tangha" adalah takdir. Roh perdukunan ini secara eksplisit disebut "tangha" karena intervensi mereka dalam urusan nasib dan takdir "tangha". Kebiasaan menguping tangha tidak lain adalah menguping obrolan orang-orang yang secara tidak sah mencampuri urusan 'Tangha' (takdir) alami, seperti roh-roh perdukunan dan lainnya. Ternyata urusan birokrasi nasib "tangha" dibereskan oleh semua orang. Istilah "tangha" sendiri merupakan kerabat satu bahasa dari "tangra". Yang terakhir dalam superlatif dengan "-ra". Dan yang pertama, "-ra" yang luar biasa diganti dengan "ka" (ha) - "man". Seri ini juga memuat kebiasaan tuduhan mencuri hasil susu dari sapi tetangga. Alasan munculnya kebiasaan itu ke permukaan selalu merupakan wabah penyakit laktasi pada sapi perah. Epidemi itu selalu muncul di puncak susu besar musim panas. Sapi yang menderita penyakit ini menjadi sangat kurus, bulunya mengering, ekornya menjadi rapuh, ambingnya berkerut, tanduk, kuku, dan putingnya menjadi retak. Hasil susu mereka turun tajam atau berhenti sama sekali. Dalam kasus terakhir, cairan bening mengalir dari puting susu. Pada saat yang sama, hanya sapi perah yang menderita penyakit ini. Akibat penyakit ini, kematian anak sapi perah dimulai. Ancaman kelaparan membayangi para peternak sapi tanpa produk susu. Saat itulah, karena putus asa, para peternak sapi mulai mencari dukun yang diduga “mencuri” hasil susu sapi pada siang hari dengan api. Pencarian itu praktis adalah jenis Yakut dari "perburuan penyihir" Afrika yang terkenal di dunia, mengingatkan pada pencarian "kambing hitam". Pencarian "penyihir", yaitu penyihir, diduga menyulap produksi susu, dimulai dengan pertunjukan amatir massal yang biasa, yaitu dari penemuan: diduga siapa, kapan dan di mana "melihat dengan matanya sendiri" bagaimana penyihir pencuri ini atau itu diam-diam mendekati milik orang lain sapi dan melakukan gerakan menggenggam atau membelai secara ajaib pada ambing dan tulang ekor sapi perah. Jumlah "saksi mata" di sini bertambah seperti penemuan siapa, di mana dan kapan melihat abaasy.

Mereka juga menceritakan tentang bagaimana penyihir itu memerah susu dari salah satu sapinya, sama dengan hasil susu dari tiga atau empat sapi biasa. Untuk cerita-cerita itu mereka menambahkan bahwa susu penyihir yang "dicuri" itu penuh dengan cacing putih kecil yang bergerak dan piring susu di ruang bawah tanahnya dikelilingi oleh kadal dan katak. Yang lainnya, lewat, melemparkan penyihir dari berbagai reptil reptil ke dalam gudang susu untuk mendapatkan "bukti". Dalam hal racun dan ketajaman genre, "dulu" seperti itu tidak ada bandingannya. Di sini pendongeng Yakut memiliki anugerah kekuatan yang luar biasa sehingga N.V. Gogol akan iri pada mereka. Pada seorang wanita yang dicurigai santet, piring susunya diam-diam ditusuk dengan jarum "anti santet", ternak, rumah, bangunannya dimutilasi dengan penusuk, anak, suami, dan kerabatnya dianiaya. Beberapa bajingan tua yang telah lama menderita itu masih berhasil mencapai masa mudaku. Menurut mereka, tuduhan "pencurian susu" sihir semacam itu praktis merupakan pembunuhan kolektif, karena banyak dari mereka yang dianiaya meletakkan tangan pada diri mereka sendiri atau menjadi gila. Begitulah kekejaman "budaya" takhayul. Namun, seperti yang saya ketahui kemudian, saat mempelajari perdukunan, di antara orang-orang lain di bekas Uni Soviet, tuduhan serupa tentang dugaan mencuri hasil susu dari sapi tetangga terjadi pada hampir semua penggembala di bekas Uni Soviet. Akibatnya, penyakit kehilangan susu laktasi pada sapi telah menjadi penyakit umum pada sapi perah. Adapun masalah sihir jenis ini, saya memiliki kecurigaan tentang kemungkinan penyangkalan oleh mereka yang dianiaya sendiri tentang penggunaan sihir jenis itu di masa lalu. Singkatnya, dan saya tanpa sadar untuk sementara memihak massa, yang meyakinkan akan adanya fakta sihir semacam ini. Dari sini, tidak percaya pada kemampuan pribadi saya, saya di mana-mana berangkat mengejar para ahli fenomena dari antara mantan dukun yang telah pensiun dari perdukunan karena tidak berguna. Yang terakhir, setelah memasukkan semua baju besi perdukunan mereka ke dalam peti mati, dengan rela mulai menyelidiki para penyintas yang dianiaya karena "pencurian susu" sihir. Dan kesimpulan mereka sama di mana-mana. Jenis sihir ini sama sekali tidak memiliki tempat di gudang sihir dan ilmu sihir. Konsekuensinya, para tertuduh hanya menjadi kambing hitam atas rasa puas diri atas wabah penyakit laktasi pada sapi perah tersebut. Ternyata kekejaman situasi itu sendiri menciptakan kekejaman takhayul. Oleh karena itu muncul pertanyaan: “Situasi tak terhindarkan seperti apa yang menyebabkan kekejaman “kepahlawanan” olonkho pada suatu waktu? Lagipula, menurut olonkho, "bogatyrisme" adalah penghindaran paling keras dari kompromi damai dan penyelesaian semua konflik hanya dengan perkelahian dan penusukan. Dan apakah kekejaman dan tanpa kompromi seperti itu akan berguna di masa depan dan kehidupan sekarang, terserah pemuda itu sendiri untuk memutuskan. Selain persyaratan kebijakan Soviet, masih ada teka-teki tentang alasan vital untuk penyangkalan diri olonkho yang hampir dengan suara bulat oleh olonkhosuts sendiri. Pencipta bijak dari yang terakhir dengan jelas melihat sesuatu yang memaksa untuk mengambil langkah putus asa. Selain itu, keputusan olonkhosuts yang ditunjukkan ternyata merupakan pengulangan penolakan para ahli epik seluruh planet dari epos mereka. Dan para olonkhosut sama sekali buta huruf untuk dicurigai meniru gaya universal planet ini menurut epos. Seperti yang Anda lihat, tidak sesederhana itu. Diskusi yang tenang dan bijaksana akan dibutuhkan di sini tanpa menggunakan metode penganiayaan sebelumnya terhadap "penyihir - pencuri karena mencuri susu".

Penggunaan nama

Nama pribadi dan nama etnos (etnonim) merupakan paspor pribadi rakyat dan konstituennya. Hilangnya etnonim, nama generik dan nama etnis seseorang adalah hilangnya paspor, yaitu kematian etnos, karena nama dihapuskan hanya dengan kematian. Dengan nama-nama di Yakutia situasinya sangat buruk. Budaya daerah ini hampir mati selamanya. Selama lompatan administratif, nama-nama suku dan marga yang ada sejak zaman Deering telah dimusnahkan sama sekali. Mereka diganti dengan nama-nama daerah, seolah takut tersesat di tanah airnya. Jadi, keturunan suku-suku itu berubah menjadi chocks tanpa nama. Pejabat voivodship yang buta huruf memahami dan menghargai monumen budaya kuno itu lebih dari yang berpendidikan tinggi di kemudian hari. Ternyata pendidikan tidak membantu dalam memahami nilai-nilai budaya.

Etnonim kelompok etnis juga diperlakukan secara acak. Ini karena komposisinya berubah dari hari ke hari. Lebih banyak karet dari semua komposisi kecil. Saat manfaat berikutnya muncul, yang kecil lari dari kelompok etnis ke kelompok etnis dan sebaliknya. Dan penurunan jumlah mereka dengan cara yang sama, mereka yang tidak mengerti, merujuk pada kematian fisik kelompok etnis tersebut. Namun, desersi di etnos asing telah menjadi keteraturan hilangnya etnos sejak zaman kuno, di mana rasa malu untuk etnos mereka sendiri menghilangkan etnos itu. Proses ini selalu tak terhindarkan, karena bergantung pada hilangnya kebanggaan etnis. Pembelotan yang ditandai dari kelompok etnis ke kelompok etnis juga dikaitkan dengan kepalsuan asli dari penciptaan kelompok etnis Yakutia. Mereka diciptakan dalam bentuk unit administrasi untuk kemudahan mengumpulkan yasak dan menyelenggarakan pemerintahan sendiri: lebih tepatnya tanggung jawab bersama. Namun, pembentukan kelompok etnis tersebut mengalami kendala yang tidak dapat diatasi. Tidak ada kelompok etnis di Yakutia dengan kedatangan Rusia. Tidak ada orang Yakutian yang mengenali apa pun selain jenis mereka sendiri. Yang terakhir tidak punya waktu untuk menyatukan diri menjadi kelompok etnis. Ini bisa dimengerti. Bagaimanapun, klan dibentuk menjadi suku dan kelompok etnis dalam kondisi kebutuhan untuk mengatur pertahanan diri kolektif dari musuh eksternal dan internal. Dari musuh eksternal, Yakutia dengan andal melindungi dan memberi Sinterklas. Dan tidak ada musuh internal di Yakutia karena tidak ada yang dijarah. Setiap keluarga tinggal puluhan kilometer dari tetangga terdekat. Dia entah bagaimana hidup dari berburu dan memancing rusa dan memelihara beberapa sapi dan kuda betina untuk susu anak-anaknya. Peternakan rusa ini mulai hancur menjadi cabang-cabang khusus di bawah tsar dan pertanian kolektif. Sebagian darinya dipertahankan hingga hari ini. Inilah orang-orang Yakutia yang pertama kali coba dibagi oleh voivodship dalam bahasa Rusia menjadi volost, menempatkan mereka di depan "yang terbaik" dengan gelar "pangeran" atau "tiun". Tidak ada yang mengenali unit-unit itu.

Mereka bahkan tidak datang untuk menebus para "amanat", yaitu para sandera, karena kelahiran itu tidak bersifat administratif, tetapi hanya untuk mengenali siapa yang akan dinikahi. Tidak ada kontrol atau kekuasaan di klan tersebut. Itu sebabnya olonkho sampai abad XIX - XX. tidak dapat menemukan seorang polisi atau administrator dengan otoritas. Karena tidak ada penjara, tidak ada polisi, tidak ada bos, maka tidak ada pertanyaan tentang kekuasaan atau kenegaraan. Itu adalah sistem primitif yang tidak dikelola oleh siapa pun, di mana setiap orang tidak memerintah siapa pun, tidak mematuhi siapa pun. Semua ini digambarkan dengan jelas dalam olonkho dan legenda. Mereka tidak memberikan kesempatan yang lengkap untuk membuat unit pembayaran yasak dan oasis bahasa. Batas-batas mereka tidak jelas, dan multibahasa tersebar luas. Dalam daftar yasak, seringkali satu orang yang sama memiliki beberapa nama dalam bahasa yang berbeda. Dalam legenda dan cerita lama tidak ada sepatah kata pun tentang penerjemah dan kesulitan bahasa dalam komunikasi. Selain itu, tidak mungkin membedakan Dolganin dari Yakut, Tungus dari Lamut, Koryak dari Chukchi berdasarkan bahasa. Akhirnya, voivodeship memutuskan untuk membuat kelompok etnis administratif (unit pembayaran) yang digabungkan menurut karakteristik linguistik dan pekerjaan. Jadi, semua grosir "kaki" utara disebut Yukaghir, penggembala rusa - Lamut dan Tungus (di Amur "Orochi", "Oroki", "Orochen", yaitu rusa), "kuda" disebut Yakuts - Yakoltsy. Pada saat yang sama, tunjangan pajak hanya diberikan jika ada "kuda". Itulah sebabnya olonkho pergi untuk mempertahankan kepemilikan seekor kuda. Karena keuntungan itu, hampir semua yang kecil bergabung dengan barisan Yakuts dan Buryat berkuda. Jadi, tanpa disadari, voivodeship meletakkan dasar untuk desersi segelintir orang dari kelompok etnis dan bahasa mereka.

Penciptaan kelompok etnis dengan istilah preferensial yang tidak setara segera berubah menjadi skandal etnis yang berlangsung selama satu setengah abad. Di antara Yakuts, itu disebut "zaman berdarah Kirgis" atau "zaman berburu orang untuk nama mereka" (aatyn ylaary). Menurut interpretasi populer, "Zaman Kyrgys" sedang memburu semua orang untuk "mengambil namanya darinya". Dengan kata lain, pengumpul yasak memburu setiap orang untuk menuliskan namanya sebagai pembayar yasak dalam daftar satu atau beberapa suku yang baru dibentuk, tanpa bertanya hendak ke mana. Tapi dia tidak bisa bertanya, karena semua orang sangat ingin menyelinap ke "Yakut" preferensial. Orang-orang yang tidak puas melarikan diri berbondong-bondong. Sejarawan menyebut fenomena ini sebagai "migrasi massal suku Yakut ke pinggiran", tetapi seharusnya disebut "pemberontakan umum melawan pendaftaran paksa dalam kelompok etnis". Peternak rusa kutub yang memiliki lebih sedikit kuda dan sapi menjadi buronan, dan karena itu tidak termasuk dalam daftar "Yakut". Sangat sulit bagi Dolgans yang berbahasa Saga, ketika yang lebih makmur dari mereka dengan mudah masuk ke dalam daftar "Yakuts". Jadi itu terjadi dan pemisahan Dolgans dari Yakuts dan penggabungan sebagian dari mereka dengan Yakuts. Fenomena ini menghancurkan munculnya jembatan linguistik, yang berpindah dari tangan ke tangan bahasa saga dari bahasa saga Yenisei Khakass ke penduduk Lena. Bagaimana dalam praktiknya "perburuan berdarah Kirgis" dilanjutkan untuk setiap nama yang "tidak jelas" "diturunkan" untuk dimasukkan dalam daftar kelompok etnis dipertahankan oleh "permainan Kyrgyz" anak-anak. Waktu saya kecil, saya memainkan permainan itu. Permainan dimulai dengan catch-up. Setelah tertangkap, mereka berkelahi atau berkelahi. Pemenang duduk di atas yang kalah, berteriak: "Maukah kamu membayar upeti?" (Daangnyn biere5in duo?) atau “Apakah Anda memberikan nama Anda?” (Aakkyn biere5in duo?). Bagi para pria, game ini tidak bisa dilakukan tanpa darah dari hidung. Ini adalah permainan "darah Kirgistan". Anak-anak tidak mengambil permainan itu dari langit-langit. Ini jelas merupakan gambaran “kelahiran” administratif kelompok etnis Yakutia melalui penangkapan pribadi masing-masing untuk dimasukkan dalam daftar pembayar yasak, yaitu dalam kelompok etnis yang baru dibentuk. Oleh karena itu, daftar yasak tersebut menjadi bukti lahirnya semua suku bangsa Yakutia. Dokumennya sulit ditemukan.

Sebenarnya, "etnos", "rakyat", dan "bangsa" adalah konsep politik dan administrasi untuk pertahanan diri kolektif atau untuk pemaksaan kolektif atas kehendak seseorang pada orang lain yang lebih lemah. "Kelahiran" orang Yakut seperti itu dipahami bahkan oleh orang Yakut yang buta huruf di abad ke-19. Dan mereka dengan suara bulat memulai silsilah mereka dari Tygyn, seorang pria abad ke-17. Ternyata studi ilmiah Yakut lebih rendah dari Yakut abad ke-19 dalam memahami kebenaran kehidupan sehari-hari. Saat membuat kelompok etnis melalui administrasi semacam itu, nama etnik diberikan kepada mereka sama sekali bukan karena keinginan. Ketidakpuasan tersebut diekspresikan dalam bentuk munculnya nama-nama diri secara berbondong-bondong yang diterjemahkan sebagai "orang yang nyata". Ini adalah: Nenets - neney, gold - ulch, Oirot - tyva, dll. Etnonim "yaka" (yuka) adalah salinan persis dari "yuka" Yukagir, hanya tanpa "-gir". Yakut "Odun khaantan" ("dari darah Odun") sekali lagi merupakan salinan persis dari odul Yukagir. Hanya bentuk jamak yang dibentuk dari bunyi berbeda "-n" dan "-l". Yukagir "omok" di antara "omuk" Yakut adalah fratri pernikahan. Suku Indian Amerika juga memiliki suku Omok (lihat: lagu "Pipe of Peace" dalam epik "Song of Hiawatha"). Yakut "hoi baha" - pemujaan tengkorak - lagi-lagi merupakan salinan pemujaan Yukaghir terhadap tengkorak "koil". "Tyy", "khayyhrar" dari suku Yakut mirip dengan Yukagir. Yakut "ungk" dan "ungkuu" dibangun di Yukagir. Apakah ada terlalu banyak persamaan? Lalu "sakha" dimana? Ini adalah yaka, haka, sakha - nama dari tiga bahasa saga: bahasa saga Khakass, bahasa saga Dolgan, dan bahasa saga Yakut. Dan apa alasan kita tidak mempercayai pernyataan bahasa Yakut itu sendiri, yang berasal dari tiga bahasa saga "us sakha", lahir dalam bahasa uren-urenkhai, urengoy? Dan mengapa dia tidak menyatakan bahwa dia juga berasal dari bahasa Turki, Khunkhuz-Khun, Mongolia, dan Kurykan? Ternyata kita dengan prasangka menyumbat telinga kita ketika seorang saksi hidup berbicara menentang kita. Namun demikian, kami secara tidak sengaja mendarat di titik ketika kami menyebut republik kami "Sakha-Yakutia", karena kami membedakan diri dari Saga-Khakass dan dari Saga-Dolgan. Sekarang kebangkitan wajah orang-orang atas nama pribadi akan datang. Lagipula, tidak sia-sia "Zaman Kyrgys" memburu nama kita. Untuk penghancuran dan penggantian mereka dengan nama gereja, mereka diberi gelar "baptis baru", dibebaskan dari yasak untuk waktu yang singkat, bahkan diberi beberapa tembaga. Agar tidak dianggap "terbelakang", nenek moyang kita menjual budaya nama mereka pada abad ke-17 bukan untuk mendapatkan kepingan perak, tetapi untuk koin tembaga yang menyedihkan. Saat ini, untuk memulihkannya, perlu mengatasi kawat berduri hukum. Hanya penulis dan jurnalis yang berhak atas nama "Yakut" palsu yang ilegal. Dan nama mereka masih menggunakan nama palsu - nama samaran. Sekarang mereka mengganti paspor, dan sama sekali tidak menyakitkan untuk mengganti nama resmi dengan nama Yakut mereka. Itu hanya perlu izin resmi.

adat bahasa

Adat dan kebiasaan bahasa, sesuai dengan ciri perbedaan pribadi individu, berada pada batas-batas berbagai cabang ilmu pengetahuan. Yang terakhir mengangguk satu sama lain, atau tidak menemukan diri mereka cukup berpengetahuan untuk mempelajari hal-hal yang komprehensif seperti kebiasaan yang ditunjukkan. Akibatnya, yang terakhir tetap tidak hanya belum dijelajahi, tetapi bahkan dijelaskan dengan lumayan. Oleh karena itu, seringkali bahkan di antara akademisi di masa lalu, gagasan mereka tentang mereka tetap berada pada level wanita tua paling tertindas di masa pra-revolusioner. Anda tidak perlu pergi jauh untuk contoh di sini. Lagi pula, selama lebih dari tiga abad, banyak sarjana Yakut, seperti nenek kuno, harus meyakinkan pembacanya bahwa bahasa Turki dapat disampaikan ke Yakutia hanya oleh pencipta bahasa Turki secara pribadi. Singkatnya, mereka (dan tetap sampai hari ini) yakin bahwa bahasa disampaikan dan dikirim ke daerah berbahasa asing hanya oleh pencipta bahasa secara pribadi, melalui pemukiman kembali mereka. Cara lain untuk mentransmisikan bahasa tidak dikenali dan tidak dikenali. Dari ide kegilaan nenek tentang Yakut, studi Yakut kami selama lebih dari tiga abad menganggap penduduk asli telah tiba di Yakutia dari selatan, dan Yakut sendiri dinyatakan dianggap bukan orang merdeka, tetapi hanya ampas dari Turki-Mongol - sama seperti tidak lazim untuk tidak menganggap orang Siberia sebagai kelompok etnis independen Rusia. Bagian terpelajar dari Yakut saat ini bahagia, senang dengan penghancuran Yakut yang "teoretis" sebagai suatu bangsa dan dengan bangga memberikan kemenangan berdarah khaganat dan khanat asing dengan "sejarah Yakut" dan "kemenangan Yakut".

Dalam euforia penerbitan sejarah orang lain sebagai milik sendiri, masa lalu suku Yakut tetap belum dijelajahi sama sekali. Ada titik putih disana... Agar tidak berdebat sia-sia tentang masa lalu, mari kita lihat kebiasaan penyebaran bahasa ke wilayah berbahasa asing. Di Yakutia saat ini, belajar bahasa asing menjadi mode. Banyak orang Yakut sudah fasih berbahasa asing. Berdasarkan pengalaman "mempelajari" masa lalu, dari fakta yang ditunjukkan tentang penguasaan bahasa asing oleh banyak orang Yakut, penelitian Yakut seharusnya sudah menyimpulkan bahwa orang Yakut yang berbahasa asing itu adalah keturunan dari orang asing yang pindah ke Yakutia dan secara pribadi dipindahkan ke suku Yakut memiliki hubungan darah dan bahasa mereka. Dan, lihatlah, studi Yakut diam tentang bagaimana bahasa asing itu sampai ke Yakutia, dan tidak berbicara tentang asal usul Yakut berbahasa asing dari Napoleon, Churchill dan Barbarossa. Guru bahasa asing di Yakutia saat ini sebagian besar adalah orang Yakut sendiri, yang mempelajari bahasa-bahasa itu bukan di negara asing itu sendiri, tetapi di kota-kota Rusia. Oleh karena itu, ternyata bahasa asing yang diinginkan tidak serta merta dapat diperoleh dari tangan pencipta bahasa itu sendiri, melainkan dengan lari estafet, melalui jalur transmisi. Kemudian di Yakutia di masa lalu, di mana tidak ada pesawat, tidak ada kereta api, tidak ada jalan raya, bahasa asing yang jauh hampir tidak dapat dilakukan dengan cara lain selain melalui transmisi relai multi-link. Hanya buta huruf dari mereka yang lulus tongkat estafet yang dapat menjelaskan keadaan bahasa Turki Yakut sedemikian rupa sehingga bahasa ini tidak dapat memahami penutur bahasa Turki mana pun, baik dulu maupun sekarang. Untuk pengetahuan bahasa yang lebih dalam dan untuk memperluas wawasan mereka, bagian kaya dari Yakutian saat ini memiliki kebiasaan bepergian ke negara-negara asing Barat. Setibanya dari sana, mereka menjadi orang paling modis di wilayah tersebut dan melakukan kampanye visual langsung untuk mengikuti transisi ke bahasa yang telah mereka pelajari. Jika kebiasaan hari ini dipindahkan ke masa lalu Yakutia, maka bukan orang asing yang seharusnya pindah ke Yakutia untuk menyampaikan bahasa selatan, tetapi sebaliknya, orang Yakutia sendiri, yang iri dengan selatan, seharusnya sering pergi ke selatan untuk bahasa ​dan pengetahuan, karena roti itu sendiri tidak lewat mulut. Itu adalah orang-orang Yakut yang pergi ke sana untuk meniru orang-orang "maju" mereka karena iri hati, dan bukan orang asing, orang asing acak yang tidak diundang dari luar. Mereka yang tidak mau mengakui fakta ini harus diingatkan bahwa orang Yakut tidak ingin mengganti bahasa asli mereka dengan bahasa Rusia hingga paruh kedua abad ke-20, meskipun ada banyak orang Rusia di Yakutia dari abad ke-20 hingga ke-20. abad. Di sisi lain, jauh lebih mudah bagi orang Yakutia untuk pergi ke selatan daripada orang selatan ke Yakutia. Faktanya adalah bahwa peternak murni selatan tidak dapat masuk ke Yakutia karena kurangnya pakan untuk ternak selama ribuan mil. Dan penggembala rusa dari Yakutia akan dengan mudah mengatasi jalan rusa itu, makan berburu dan memancing, dan menjadi tamu rimbawan seperti dirinya. Studi Kabinet Yakut tidak pernah memperhatikan aspek praktis murni dari penyebaran bahasa dan cerita rakyat serta asal usul suku Yakut. Itu hanya menyelidiki setengah kemiripan kata dan suara yang meragukan dan menunda-nunda jari telunjuk di atas peta Asia. Saya tidak memperhatikan praktik hidup karena prasangka meremehkan orang Yakut, tidak menganggap mereka sebagai orang yang aktif dan amatir, mampu melangkah jauh untuk kemajuan diri mereka sendiri.

Studi Yakut selalu berangkat dari pendapat bahwa orang Yakut di masa lalu tidak memiliki pemikiran, dan hanya dapat dengan terampil dan kikuk meminjam solusi yang sudah jadi dari orang asing yang cerdas. Singkatnya, teori pemukiman kembali secara terbuka menganggap suku Yakut sebagai orang biadab. Dengan pendekatan yang berbeda, mereka tidak akan dipamerkan sebagai bukti pemukiman kembali dari selatan, diisi dengan cerita orang bodoh, palsu tentang keturunan Er Sogotokh Ellyai dari surga - sebagai keturunan hilir dari hulu Lena. Dengan adat istiadat saat ini, alasan utama untuk mengganti bahasa asli dengan bahasa asing adalah minoritas numerik di lingkungan berbahasa asing yang berlaku, atau hilangnya kualitas makan oleh bahasa asli. Sejumlah kecil orang yang tidak banyak berbicara di lingkungan berbahasa Yakut diciptakan selama pemukiman dan perluasan pemukiman. Sejak saat itu, bahasa dari segelintir orang dan jumlah dari segelintir itu sendiri mulai menghilang melalui pergantian etnis. Fenomena itu hari ini sering dinyatakan sebagai kepunahan dari segelintir orang. Namun nyatanya, ini bukanlah kepunahan, melainkan desersi dari jajaran satu suku bangsa dan peralihan desertir ke jajaran suku bangsa lain. Dan ini terjadi karena beberapa alasan. Yang utama adalah rasa malu pada kelompok etnisnya dan iri pada orang lain. Inilah alasan abadi yang menghancurkan semua kelompok etnis dan masyarakat yang telah meninggal di planet ini. Rasa malu terhadap kelompok etnis seseorang dan rasa iri terhadap orang lain adalah epidemi psikologis yang sangat melekat. Saat gejala epidemi ini muncul, kelompok etnis langka pulih dan pasien hampir mati. Salah satu ukuran pemulihan bahasa, pasien seperti itu tidak dapat diselamatkan. Rasa malu terhadap kelompok etnis seseorang dan iri hati terhadap orang lain merusak kelompok etnis tersebut, seperti karat logam. Hingga era Soviet, sementara suku Yakut bangga dengan kemenangan mereka atas yang kecil, kelompok etnis Yakut yang kuat adalah salah satu yang paling sehat di wilayahnya. Tetapi setelah penyebaran kebingungan tentang asal usul orang-orang yang diduga selatan melalui pendidikan, karat pertama dari kecemburuan orang selatan dan rasa malu atas kelahiran mereka di Utara dan karena menjadi bagian dari kelompok etnis yang terlalu damai muncul di jiwa. etnos Yakut, yang tidak menodai biografinya dengan lautan darah asing. Dan rasa malu atas kedamaian yang berlebihan dari nenek moyang mereka yang tersayang memaksa mereka untuk menyatakan suku mereka adalah keturunan dari siapa pun yang membedakan dirinya dengan menumpahkan lebih banyak darah. Jumlah darah asing yang tertumpah telah menjadi standar: hanya di antara orang-orang Yakut terpelajar yang pergi mencari nenek moyang mereka yang diduga kuno. Pada saat yang sama, mereka melupakan jumlah kecil kronis mereka sejak zaman kuno; dan jumlah yang sama dalam pertumpahan darah besar-besaran di zaman kuno tidak pernah mengarah pada kelangsungan hidup. Dan beberapa leluhur Yakut tidak bisa menjadi satu-satunya pengecualian di penggiling daging kuno ini. Karena gandum hitam itu, kecemburuan terhadap orang asing hilang sejak paruh kedua abad ke-20. hilangnya massal bahasa Yakut oleh kaum muda. Ancaman hilangnya bahasa Yakut dalam waktu dekat membayangi kelompok etnis tersebut. Saat itulah keributan perjuangan kebangkitan bahasa ibu dan perjuangan budaya dimulai. Pada saat yang sama, memberitakan kebangkitan nasional dengan satu mulut, mereka terus mempermalukan kelompok etnis mereka di perisai: “memalukan menjadi orang Yakut - kami adalah Hunno-Hunhuz dan Turki - keturunan dari perusak kuno. bangsa!”. Dan dengan rasa malu untuk etnos mereka, mereka bermimpi untuk menyelamatkan etnos mereka dari kehancuran ... Sementara itu, kebiasaan bahasa Yakut pecah menjadi fragmen "bahasa" profesional yang tidak terpaku dan mengganti bahasa asli dengan bahasa asing telah berubah menjadi bahasa asing. pola yang tak terbendung. Bahasa Yakut di masa depan mengharapkan nasib yang sama menimpa bahasa segelintir orang. Hilangnya bahasa asli dimulai dengan kota, pusat regional, dan pemukiman industri. Prosesnya sekarang bergerak ke desa-desa yang diperbesar dan kecil di pedalaman. Begitu kereta api memunculkan kontingen tambahan orang-orang berbahasa asing, prosesnya akan berpacu. Oleh karena itu, penyebaran awal linguisme Saga (bukan berbahasa Tungus) jelas mengikuti pola arus dari episentrum ke pinggiran.

Sisa-sisa dari proses yang sama, dengan mempertahankan aksen genap, dipertahankan hingga hari ini. Namun, tidak ada yang mempelajari pola dan detailnya: semuanya disalahkan pada dialek bahasa Yakut yang “tunggal, tak terpisahkan”, hingga penugasan ke dialek bahasa Yakut dari bahasa saga Dolgan - nenek moyang dari bahasa Yakut Bahasa saga Yakut. Atribusi bahasa saga Dolgan ke Yakut menipu semua studi Yakut, menghancurkan jembatan yang menyampaikan unsur-unsur bahasa saga Khakass ke Yakutia. Jika bahasa Kurykan telah disampaikan, maka bahasa Yakut akan menyebut dirinya bukan "bahasa Saga", tetapi "bahasa Kurykan" atau "bahasa Turki". Namun, adat Yakut terbiasa mendengarkan hanya apa yang mereka inginkan dan menutup telinga ketika bahasa Yakut sendiri mengatakan bahwa itu hanya "bahasa saga", dan bukan bahasa Turki atau Kurykan, Mongol, Xiongnu. Singkatnya, bias lahir sebelum orang Yakut yang terpelajar itu sendiri. Praktis tidak ada yang mempelajari alasan persiapan diri bahasa Yakut untuk dilupakan. Langkah-langkah yang diambil hari ini untuk menyelamatkan bahasa, menurut saya, sebaliknya, akan mempercepat matinya bahasa tersebut. Pertama-tama, penemuan istilah baru yang diambil dari langit-langit untuk konsep paling umum dengan kerumitan tambahan akan semakin mengasingkan mereka yang ingin menggunakannya dari bahasa. Pengisian ulang kamus dengan konsep kuno yang sudah lama terlupakan dan aktivitas yang sudah lama hilang dari kehidupan, akan menimpa otak dengan pemberat yang tidak perlu. Pengayaan kamus dengan cara ini tentunya akan menjadi sumber kebanggaan ketika bahasa Yakut kemudian mengambil tempat di antara bahasa-bahasa yang mati. Saat ini, bahasa Yakut yang ditinggalkan tidak lagi membutuhkan kerumitan kapur barus, tetapi penyederhanaan dan menjadikannya bisnis yang ringkas. Proses serupa terjadi di mana-mana di planet ini saat ini. Di sana sampai pada titik bahwa sastra klasik digantikan oleh komik pendek dan bahasa bisnis jurnalisme yang singkat menjadi dominan. Secara spontan, bahasa jurnalistik sudah lama menjadi dominan di negara kita. Hanya efisiensinya yang akhir-akhir ini mengganggu gaya novel "Tygyn Darkhan" dan bahasa perdukunan. Kedua mode ini memperkenalkan kefasihan dan verbositas kuno dan hiasan. Jalan hidup menuntut penghematan tidak hanya dalam rubel, tetapi juga dalam kata-kata. Alasan sebenarnya dari kepergian bertahap dari kehidupan bahasa Yakut dan bahasa sejumlah kecil masih bukan kurangnya patriotisme. Bahasa-bahasa ini secara bertahap kehilangan kualitas makannya karena keterikatan pada jenis pekerjaan yang kehilangan keuntungannya. Misalnya, semua bahasa kecil telah melayani berburu, memancing, dan menggembala rusa sejak zaman kuno. Dengan pelanggaran terhadap intensitas dan ekologi manusia saat ini, jenis pekerjaan tersebut hampir berhenti memberi makan penganutnya. Bersama mereka, bahasa yang melayani mereka mulai menderita. Di sini, patriotisme saja tidak dapat menghidupkan kembali bahasa-bahasa itu. Yang paling banyak akal dari sedikit dan orang Yakut telah lama pindah ke kota dan kota industri dengan bahasa dan jenis pekerjaan lain. Dan tindakan mereka seperti itu tidak dapat dikutuk: bagaimanapun juga, mereka tidak dapat mati seiring dengan punahnya jenis pekerjaan dan bahasa yang melayani mereka. Hal lain adalah ketika, jika diinginkan, mereka dapat mencoba melestarikan bahasa kuno mereka sebagai alat komunikasi dengan sesama suku di tempat tinggal dan pekerjaan baru. Namun, bahkan di sini mereka terhalang oleh kurangnya akomodasi yang kompak. Bahasa Yakut memiliki nasib yang persis sama. Setelah membuka Deering veteran - penggembalaan rusa, mendapatkan kemerdekaan sebagai cabang peternakan dan peternakan rusa, jenis peternakan tersebut secara bertahap mulai menggali kuburan masa depan mereka. Dengan kata lain, mereka melanggar kapasitas manusia dan menghancurkan integritas pelindung diri alam.

Dari penistaan ​​\u200b\u200bseperti itu, sumber utama kehidupan mereka sebelumnya, berburu dan memancing, mulai menghilang. Semua jenis peternakan dulunya hanya merupakan industri pelengkap dari industri utama - berburu dan menangkap ikan. Jadi, suku Yakut bahkan sebelum R.K. Maaka, hingga pertengahan abad ke-19, tetap menjadi pemakan pohon dan pemakan ikan. Saat ini, pada akhirnya, tanpa basis hijauan, peternakan sapi Yakut secara bertahap berhenti memberi makan Yakut. Seiring dengan punahnya peternakan sapi, tentu saja bahasa Yakut yang terkait dengannya juga mengalami penurunan. Yang terakhir akan diberi nafas segar jika mereka berhasil memasukkan bahasa Yakut ke pekerjaan keperawatan non-pastoral yang baru. Dan jika gagal, bahasa tidak dapat diselamatkan hanya dengan patriotisme. Di Timur kuno, mereka memenggal kepala seorang utusan yang membawa kabar buruk. Seperti kebiasaan liar itu, penulis baris-baris ini harus takut bahwa sesama anggota suku yang emosional akan menyerangnya karena kebenaran yang dilaporkan di sini tentang nasib bahasa Yakut dan bahasa minoritas. Namun, seseorang perlu diberi tahu kebenaran yang tak terselubung bahwa kepala lain juga harus dilibatkan dalam pencarian jalan keluar dari pola tak terhindarkan yang akan datang itu. Dan diam tidak akan membantu masalah di sini. Kebiasaan saat ini untuk mengganti bahasa asli dengan jelas mengklarifikasi sejumlah masalah lain yang harus dibingungkan saat membuat ulang gambar asal usul suku Yakut. Ternyata bahasa itu sama sekali bukan milik beberapa suku dan masyarakat. Menugaskannya ke etnos tertentu seringkali bisa menjadi privatisasi sederhana oleh bukan pencipta asli bahasa tersebut. Bahasa bukanlah pelayan etnos, tetapi budak dari jenis pekerjaan yang dilayani olehnya. Misalnya, bahasa pastoral sama sekali tidak mempedulikan siapa, berdasarkan etnis, yang akan menggunakannya. Dengan semangat yang sama, dia akan melayani siapa pun asalnya yang berusaha memberi makan ternak jenis yang dia layani. Jadi, bahasa Turki berfungsi dengan cara yang sama dari Baikal hingga Istanbul di segala usia, yang terlibat dalam pembiakan ternaknya. Di antara mereka adalah Kok Turks, Tavgachs, Urankhai-Airats (arats), Sogds, Kushans, Baktras, Parthia, Oguzes, Seljuk, Ottoman, Tatar, Tatab, dll. Siapa penulis asli bahasa itu disembunyikan selama berabad-abad. Mungkin saja mereka mengambilnya dan memprivatisasi, bersama dengan peternakan, dari beberapa suku yang dihancurkan. Ternyata jenis pekerjaan, yang ternyata membuat iri orang lain, bersama dengan bahasa yang melayani, seperti benda, berpindah dari tangan ke tangan. Dengan transfer seperti koin piala, banyak privatisasi sementara dimusnahkan secara fisik, hanya menyisakan satu jenis pekerjaan dengan bahasa pelayannya. Hanya bahasa-bahasa yang melayani jenis pekerjaan yang tidak menarik yang tidak bergerak. Misalnya, lidah yang melayani bisnis perburuan sirkumpolar hewan laut Arktik tidak akan dijemput di mana hewan laut itu tidak ada. Bahasa Turki dari saga Khakass dari Yenisei hingga Dolgan pergi ke Lena karena penggembalaan rusa. Dan kemudian dia tidak pergi seluruhnya, tetapi hanya untuk bagian yang ternyata hanya cocok untuk bagian peternakan dari peternakan rusa kutub Dolgan-Yakut. Ini menjelaskan penyalinan bahasa saga Khakass yang tidak lengkap oleh bahasa saga Dolgan dan Yakut. Dan jika bahasa saga Dolgan dan Yakut ternyata berbeda, maka jenis penggembalaan rusa mereka juga berbeda.

Di Yakut Turkology, mereka mencari dengan sia-sia dan masih mencari kekerabatan secara nominal, karena bahasa pemenang dari bahasa yang dikalahkan membuang semua yang tampak seperti dana leksikalnya. Dari bahasa yang ditaklukkan, dia hanya mengambil perbedaan untuk dirinya sendiri. Karenanya, batang nominal bukanlah indikator utama perkawinan bahasa. Indikator perpaduan bahasa adalah sufiks, imbuhan, awalan, infleksi. Set mereka dapat menggambarkan berapa banyak dan tangan siapa bahasa itu. Seperti yang ditunjukkan oleh adat istiadat saat ini, tokoh utama dalam mengganti tampilan linguistik suatu daerah bukanlah orang luar dengan bahasa impornya, tetapi penduduk asli itu sendiri, meniru orang lain, mengganti bahasa ibunya dengan bahasa orang lain. Di sini, satu-satunya pengecualian adalah pengembangan sudut-sudut sepi oleh satu populasi pendatang baru. Dan dalam mengganti bahasa ibu dengan bahasa asing, hanya anak-anak yang menjadi aktor, yang diterjemahkan oleh orang tua mereka dari buaian ke dalam bahasa asing. Dalam peralihan anak ke bahasa asing yang mengubah tampilan linguistik suatu daerah, pemangku kepentingan utama bukanlah orang asing, melainkan orang tua anak itu sendiri. Dan mereka mengubah bahasa anak untuk memberi anak mereka bahasa keperawatan yang menjanjikan. Di sini kecerdikan orang tua tidak ada habisnya. Mereka mendapatkan bahasa yang diperlukan dengan cara apa pun. Kebiasaan mapan dari perubahan bahasa dan etnis sebenarnya adalah masakan utama dan "kelahiran" dan disintegrasi etnos dan orang-orang. Dengan kata lain, bertentangan dengan pendapat nenek kuno dan beberapa ilmuwan, tidak ada satu pun kelompok etnis dan orang yang lahir dalam bentuk siap pakai dengan satu sentakan ibu di ruang bersalin dan tidak mati, menghembuskan nafas terakhir. di rumah sakit. Proses pembentukan rakyat dengan kedok adat istiadat yang berbeda berlangsung dalam kehidupan sehari-hari yang tidak mencolok setiap hari dari awal munculnya tanda-tanda lemah munculnya jargon linguistik hingga pelemahan total tanda-tanda hilangnya kelompok etnis dan orang-orang, yang adalah, kelompok etnis dan orang-orang "lahir" dan "mati" pada saat yang bersamaan. Dan, karena tidak memahami kesatuan ganda dari proses ini, nenek dan ilmuwan mencari "tanggal lahir" yang paling akurat hingga saat ini dari kelompok etnis dan orang ini atau itu. Kesalahan seperti itu dibenarkan hanya dalam kasus-kasus ketika orang-orang dan kelompok etnis "melahirkan" keputusan dan perintah, keputusan dan keputusan lembaga administrasi, seperti "untuk membentuk orang yang disebut" Khakas "dan daftar nama Yakuts di abad ke-17 , membagi Yakuts menjadi unit administrasi pembayar pajak" Yakol", "Tungus", "Lamut", "Chukcha", "Dolgan", "Yukagir", dll. Pengaruh timbal balik oasis linguistik pra-Rusia satu sama lain, yang berjalan tanpa pembagian politik ke dalam kelompok etnis, praktis berlanjut hari ini dalam menghadapi kebiasaan mengganti bahasa asli dan kelompok etnis. Mengerjakan kebangkitan adat istiadat, nyatanya perlu menyerahkan kebangkitan kedua adat ultra-dasar ini ke tangan yang bisa diandalkan. Dan hari ini yang kami maksud dengan adat istiadat lebih merupakan kebiasaan takhayul dan hal-hal kecil dari teater sehari-hari. Kami mencarinya di siang hari dengan api, menciptakan yang dianggap kuno dari diri kami sendiri, dan mencoba memasukkannya ke dalam otak anak sekolah, terlepas dari apakah itu akan berguna dalam kehidupan praktis mereka di abad ke-21. Pada saat yang sama, kami menganggap hal utama sebagai penekanan yang berlebihan pada kekhasan nasional. Singkatnya, menjulurkan kebiasaan teater itu, kami mewakili abad ke-21, tidak kurang dari panggung berbagai teater. Dan bagaimana jika abad ke-21 itu ternyata bukan panggung pop dan penonjolan karakteristik nasional akan dianggap oleh mayoritas numerik sebagai tantangan demonstratif bagi orang lain ... Kebiasaan mengganti bahasa dan kelompok etnis di Yakutia sejak abad ke-17. berlanjut hingga hari ini. Mereka melanjutkan sebagai satu proses berkelanjutan. Tugas ahli etnografi, ahli cerita rakyat, ahli bahasa, dan sejarawan adalah mengamati dengan cermat semua fitur dan detail dari laboratorium vital yang sangat besar ini. Sejak abad ke-17 sampai hari ini dalam proses itu tetap tidak berubah: anak-anak adalah pemecah masalah fisik pengganti bahasa dan etnis asli asing; bahasa mereka yang menjanjikan dipilih oleh orang tua mereka sendiri; bukan pendatang asing yang mengajarkan bahasa asing kepada seorang anak, tetapi orang tua bilingual mereka atau sesama suku mereka yang telah menguasai bahasa asing; peralihan ke bahasa asing dan etnos memperoleh karakter massa hanya ketika pengajaran bahasa asing menjadi massal, pengajaran bahasa itu dilakukan secara massal oleh sesama suku mereka, dan ketika sejumlah besar sesama suku mulai memberi makan pada buah dari jenis pekerjaan yang dilayani oleh bahasa bergengsi itu.

Dengan demikian, Russifikasi massal Yakuts dengan hilangnya bahasa Yakut mereka baru dimulai pada paruh kedua abad ke-20, ketika pasukan besar guru bahasa Rusia muncul dari Yakuts sendiri dan ketika sejumlah besar Yakuts pergi untuk mencari makan. "pekerja kulit putih" (urung ule), dilayani oleh bahasa Rusia, dan ketika hampir tidak ada orang yang tidak mengerti bahasa Rusia di antara suku Yakut. Saat mentransfer gambar Rusifikasi Yakuts hari ini ke pengganti bahasa kuno di Yakutia, kami mendapatkan keselarasan berikut. Dalam toponim besar dan sedang, serta dalam etnonim kuno satu-dua suku kata di seluruh Eurasia dan Amerika Utara, hanya varietas bahasa dari sistem Ugro-Samody yang mendominasi secara sirkumpolar. Akibatnya, penduduk asli belahan bumi utara kuno hanyalah Diringian, yang berbicara dalam sistem bahasa Uganda-Samody. Di masa depan, berbagai cabang dari sistem bahasa paleo itu mulai membentuk berjuta bahasa lokal yang mandiri melalui kawin silang. Di Yakutia, karena keunikan tiang benteng dingin, bahasa kuno dan etnonim tersebut bertahan hingga abad ke-17. diawetkan seperti di museum barang langka. Sebelum bahasa Tungus, wilayah ini mungkin didominasi oleh bahasa Odul (Odun), Alai dan Hanga-Yi (Ngana-Yi atau Maya-Mayaatov-Nganasan). Bahasa Odul-Odun milik kelompok Ugric. Alai - rupanya, berbicara Khanty, dan Khanga (Khangal) berbicara sendiri. Ini adalah kondisi di mana legenda tentang "api Yukaghir" atau api unggun yang terkenal mungkin muncul. Orang berbahasa Uganda kuno itu untuk pertama kalinya ditabrak dari Samudra Pasifik ke Ob, yang muncul entah dari mana, berbahasa Tungus. Episentrum asal mula bahasa massa ini jelas tidak terletak di pinggiran wilayah. Jika tidak, penyebarannya ke seluruh wilayah akan meninggalkan legenda, seperti kampanye militer dan migrasi massal orang-orang berbahasa Turki ke Barat. Bahasa Tungus rupanya berasal dari suatu tempat di tengah wilayah dan mulai menyebar ke segala arah, seperti lingkaran gelombang di atas air dari benda yang jatuh. Hanya penyebaran seperti itu yang bisa diam dan tidak sensasional. Bagaimanapun, setelah Ugro-Samody kuno, bahasa Tungus adalah master lengkap pra-Turki dari latar belakang linguistik Yakutia. Toponimi juga menegaskan hal ini. Basis ekonomi bahasa Tungus tampaknya adalah penggembalaan rusa. Tentang bagaimana dalam kehidupan itu sendiri terjadi penggantian bahasa Yakutia yang berbahasa Tungus universal dengan bahasa saga, diikuti dengan penggantian etnis Yakuts, diam dan diam semua orang yang mencari dan mencari asal mula suku Yakut. Mereka bungkam karena rekonstruksi gambaran kehidupan para pengganti itu akan membuat sia-sia perburuan kemiripan kata "Sakha" guna mengungkap sejarah kemunculan bangsa lajang ini dalam sejarah kelahiran di abad-abad. . Sementara itu, semuanya secara terbuka mengakui bahwa bahasa saga Yakut adalah bahasa hibrida yang hanya muncul di Yakutia sendiri. Dari pengakuan seperti itu, tampaknya pengakuan akan munculnya orang Sakha sendiri di Yakutia sendiri seharusnya mengikuti sebagai akibat dari penggantian bahasa asli Tungus sebelumnya dengan bahasa Saga hibrida. Kelahiran suatu bangsa belum pernah melampaui transisi ke bahasa "asli" baru. Dengan pengecualian penggantian etnis administrasi-prikzny tanpa memperhitungkan bahasa, seperti di Khakassia, dan di Yakutia pada abad ke-17. munculnya oasis saga-pagan bukanlah indikator “kelahiran” kelompok etnis. Selain itu, istilah "saga" hanyalah nama sebuah bahasa, yang kemudian dialihkan ke kelompok etnis yang baru terbentuk sebagai nama etnik mereka.

Kata "saga", kemungkinan besar, pernah berarti "bahasa", karena buku bacaan pertama untuk anak-anak Yakut diberi nama alih-alih "sakha belakang" - "sakha sangata". Dari kata yang sama "saga" muncullah nama-nama epos "The Saga of the Forsytes", "The Saga of the Nivelungs", surat kabar Vietnam "Nyan-zan", serta di antara suku Mayaat Nganasan yang "bernyanyi" - " bahasa". Dalam hal asal etnonim, kata "saga" tetap tidak diawali dengan bunyi "s", karena di wilayah Yenisei dan Lena tidak ada etnonim "sak" berbahasa Iran. Penutur Tungus dari Yenisei dan Lena melafalkan etnonim "saga" sebagai "dyoko" dan "nyoko". Akibatnya, mereka berarti "yaka" dari: kelompok "yu," yuren "," yurenhai "," yurengoy ". Telah disebutkan di atas bahwa masing-masing; bahasa di zaman kuno bukanlah pelayan dari suatu kelompok etnis, tetapi dari suatu jenis pekerjaan, dan melayani semua orang secara setara, tanpa memandang etnis, yang berusaha untuk memakan jenis pekerjaan yang dilayaninya. Karena jenis pekerjaan dengan nama yang sama diprofesionalkan dalam diri mereka sendiri sesuai dengan kekhususannya, maka bahasa dengan nama yang sama, yang melayani bagian khusus dari jenis pekerjaan dengan nama yang sama, seharusnya dibagi, menurut profesi mereka, ke dalam berbagai jenis internal mereka. Jadi, misalnya, seorang akuntan adalah seorang akuntan. Oleh karena itu, menurut spesialisasi mereka, akuntan dibagi menjadi akuntan transportasi, akuntan perdagangan, akuntan konstruksi, dll. Spesialisasi inilah, dalam aliansi dengan isolasi teritorial, yang tampaknya menciptakan dialek hacking dan shecking dan banyak dialek bahasa Evenki. Pada saat yang sama, bahasa Tungus umum, jelas bukan tanpa spesialisasi dan keterikatan pada zona alam dan iklim tertentu, terpecah menjadi cabang Genap, Genap, dan Manchuria. Oleh karena itu, cabang Manchuria selatan tidak dapat berakar di Kutub Utara dengan penangkaran rusa subkutub pegunungannya, dan cabang subtropis Amur dari bahasa Evenk tidak dapat beradaptasi dengan kondisi penangkaran rusa utara Olenyok. Tanah air orang Hun jelas merupakan stepa gersang dan daerah semi-gurun yang dekat dengan gurun Gobi. Mereka mengatakan bahwa rute favorit kampanye predator mereka. Mereka menyerbu Khingan yang tidak berair, mengancam Tiongkok melalui pasir dan memaksa mereka membangun tembok besar. Dalam keadaan waras, perampok seperti itu tidak bisa mengarahkan hidung mereka ke arah kutub dingin. Dalam hal profesionalisasi, pembiakan ternak dan bahasa orang Turki kuno mirip dengan orang Hun. Bahasa dan ekonomi orang Aigur (Uighur) sama. Hanya etnonim mereka yang dekat dengan Yenisei Samoyed. Namun, tujuan sementara militer mereka, pembiakan ternak, yang tidak dapat bertahan hidup tanpa perampokan, hampir tidak akan dengan sendirinya mengubah wajahnya ke Utara menuju padang rumput kecil, hutan, dan cuaca dingin. Menyimpulkan leluhur Yakuts dari ketiga antek perampokan stepa itu benar-benar absurd, baik dari segi ekonomi maupun linguistik. Bahkan tidak dapat diterima untuk mengirim pengungsi dan desertir dari antara mereka menuju Yakutia, karena serigala, bahkan di ranjang kematiannya, menjangkau kandang domba, dan bukan ke sisi di mana tidak ada untungnya. Karena ketidaklogisan yang begitu komprehensif, para pendukung asal selatan, seolah-olah dari api, takut untuk secara ekonomis menciptakan kembali gambaran kehidupan "migrasi" nenek moyang Yakut dari selatan.

Adat istiadat linguistik pada zamannya sama dengan zaman umat manusia itu sendiri. Seperti yang telah disebutkan di atas, kurangnya pengetahuan mereka menimbulkan desas-desus di hampir semua bidang pengetahuan kemanusiaan. Itulah mengapa perlu mengalokasikan sedikit lebih banyak ruang untuk kebiasaan ini daripada kebiasaan lainnya. Saya yakin pembaca saya akan mengerti bahwa dalam catatan singkat ini lebih dari setengah abad pengamatan penulis di semua bidang kehidupan dikumpulkan dalam gumpalan terkompresi. Pernyataan penulis tersebut hanyalah abstrak untuk studi monografi besar di masa depan dari para pengikut pandangannya tentang masalah ini. Dalam monograf abstrak-pendek ini, penulis terpaksa menyoroti hanya beberapa adat istiadat. Perekonomian saat ini memaksanya untuk lakonisme tersebut. Namun, merupakan dosa bagi penulis untuk mengeluh tentang ciri kehidupan seperti itu. Kebutuhan ekonomi dalam penelitian humaniora telah matang pada abad terakhir. Nilai tenaga kerja kemudian mulai diukur bukan dengan nilai pemikiran, tetapi dengan ketebalan halaman dan jumlah unit yang diterbitkan. Kelanjutan dari kebiasaan kemanusiaan seperti itu, bersama dengan lautan kertas koran, dalam waktu dekat mengancam kehancuran total sisa kawasan hutan planet ini - paru-paru dunia. Oleh karena itu, kita harus menyambut pembatasan hidup itu sendiri yang dipaksakan, kata-kata yang berlebihan dengan pemborosan uang dan kertas yang tidak perlu.

Kebiasaan jijik "pyy, bajak!"

Rasa jijik yang tulus ditemukan dalam situasi ekstrim. Dalam pengembaraan panjang saya untuk mencari "rumah leluhur" leluhur saya, saya tidak meninggalkan titik putih untuk diri saya sendiri dari seluruh wilayah bekas Uni Soviet. Pada saat yang sama, dia tidak menemukan rasa jijik yang setara dengan Yakuts. Yang terakhir, karena jijik, hanya memiliki sedikit yang tersisa untuk memberi makan anak kecil dan wanita hamil, yang hanya diberi makan makanan segar dan aman. Segera setelah seorang wanita hamil, mereka mulai memberinya makan dengan hewan buruan yang baru dibunuh dan ikan yang masih hidup, merebusnya tanpa penundaan. Ikan yang berhasil "tertidur" dianggap tidak cocok untuk itu. Daging bahkan dari penyembelihan baru-baru ini dianggap tidak disajikan kepada bayi dan wanita yang akan melahirkan. Dilarang menyajikannya bahkan makanan hangat hari ini. Semuanya disajikan segar dan segar. Mereka berusaha untuk tidak menyajikan daging sapi kepada yang dilindungi ini, karena percaya bahwa sapi menderita penyakit manusia. Dari penilaian itu, susu mentah dan produknya, tidak ada orang Yakut yang memasukkannya ke dalam mulut mereka: "Pyy, mentah!" dan dengan kasar berbalik. Karenanya sumpah: "belenehkho meskeybut" (dibesarkan dengan susu kental mentah), yaitu, najis." Susu asam suorat dibuat dari susu rebus. Air baku juga tidak dikonsumsi. Bahkan ketika didinginkan, mereka dengan jelas mengenali mana yang direbus dan tidak direbus: air. Jumlah makhluk hidup yang sangat terbatas termasuk dalam jumlah yang dapat dimakan dalam penampilan, penciuman, dan makanan. Akademisi Johann Georg Gmelin jelas tidak menyukai Yakut di masa lalu karena suatu alasan. Untuk pertanyaannya tentang makanan yang dapat dimakan, mereka hanya mencantumkan makanan yang tidak dapat dimakan: anjing, kucing, reptil, hingga wanita dan ternak terakhir. Agaknya, itu sama dalam urutan terbalik: para dukun juga memberikan informasi sebagai jawaban atas pertanyaan yang mengganggu tentang rahasia profesional mereka. Dalam 40 - 50 tahun. abad ke-20 (dan untuk pertanyaan pribadi saya tentang urusan dukun) mereka langsung menuntut: "Tunjukkan dulu apa yang Anda ketahui dan dapat Anda lakukan, dan saya akan mengatakannya sesuai dengan itu." Yang lain dengan bercanda menyarankan untuk menanyakan klien mereka yang lebih banyak bicara tentang hal itu.

Ini hampir semua informasi ilmiah dan mempertanyakan dari semua perdukunan yang diterbitkan dan tidak diterbitkan, Stroganina kemudian dibuat dari ikan sungai terbesar dan paling gemuk karena waduk tersebut tidak langsung mencemari air dengan limbahnya. Perkebunan yang terakhir tidak pernah terletak di tepi sungai besar yang tertiup angin. Daging sapi selalu dimakan hanya dalam bentuk direbus dan digoreng dengan hati-hati. Daging kuda dan anak kuda diperlakukan berbeda, karena seluruh populasi kuda disimpan di padang rumput liar yang jauh dan tidak dapat diganggu gugat. Karenanya daging mereka dianggap aman dari kontaminasi manusia. Jenis daging ini direbus dan digoreng hampir hanya untuk pasteurisasi ("suulungui" - kurang matang, mengawetkan jus). Daging kuda dan kuda jantan, karena kemurnian alaminya, juga digunakan untuk perencanaan. Stroganina yang dicairkan dari ikan dan anak kuda tidak enak untuk dimakan. Hingga saat ini, di antara suku Yakut sendiri, terjadi perselisihan tentang penilaian kualitas kemurnian alami berbagai jenis acar ikan. Bahkan ada yang mengumpat “simahyt”. Daerah-daerah terpencil adalah yang terakhir memelihara "sym". Dan menurut penggalian arkeologi, orang-orang Diringov Yakut Tengahlah yang memulai budaya "Syma", dan penemuan Kuullaty ureh mengakhiri kutukan "Symahyt". Ternyata orang Yakutia menguasai teknologi fermentasi ikan dan daging dengan sangat sukses: keracunan dari fermentasi yang mirip dengan keracunan dari makanan kaleng tidak pernah terjadi. Penggunaan teknologi fermentasi yang ahli juga dapat dibuktikan dengan pembuatan beberapa jenis racun untuk panah oleh orang Yakut di masa lalu. Yang terakhir bertindak hampir seperti kurapé.

Adat bermacam-macam

1. Orang-orang dari profesi perdukunan apa pun tidak diizinkan menghadiri pesta dan perayaan apa pun. Penampilan mereka di hari raya dan perayaan termasuk pertanda buruk.

2. Pisau itu tidak ada di antara hadiah. Jika diberikan, maka setelah mengetukkan ujungnya pada logam atau batu. Sebuah pisau dengan ujung tumpul dipersembahkan sebagai hadiah kepada orang yang memberi anjing itu.

3. Bagaimanapun, sudah menjadi kebiasaan untuk memberikan pisau kepada siapa saja hanya dengan sisi pegangannya, memegang ujungnya sendiri. Dalam kasus tantangan untuk pertarungan tunggal (duel), alih-alih melempar sarung tangan ke lantai di Eropa, mereka menjulurkan pisau ke arah musuh dengan ujung ke depan.

4. Dilarang mengaduk bara dan bahan bakar di api, perapian dan tungku dengan pisau, pohon palem, tombak, garpu rumput dan benda tajam lainnya.

6. Memperlakukan tamu dengan tulang belikat dan bagian leher yang disebut holduk dianggap menghina.

7. Kuda kukus, pegulat, pelari “diikat” sampai dingin, tanpa diberi setetes pun minuman. Tiang penyangga serge diciptakan agar kuda yang berkeringat tidak akan mencengkeram sampai salju mendingin. Jika aturan "mengikat" dilanggar, penyakit catarrhal "urut" (opoy) yang sulit diobati muncul di kukus. Pada penyakit ini, pertama-tama, diare kronis dengan radang pasak terjadi pada kuda. Kuda manja dengan penyakit ini terburu-buru memotongnya untuk diambil dagingnya.

8. Seleen dianggap bisa dihukum 'om penghancuran dan penggalian kuburan.

Menurut kebiasaan orang Yakut, saya memiliki banyak akumulasi selama latihan yang lama. Jika ada pesanan ringkas khusus yang didukung oleh sponsor tertentu, saya dapat melanjutkan penerbitan.

Dalam kondisi permafrost yang sulit, suku Yakut mendirikan negara bagian, menghasilkan keturunan sapi dan kuda yang tahan beku yang disesuaikan dengan alam utara, dan menciptakan olonkho epik artistik dan filosofis yang unik. Berkembang secara komprehensif, orang-orang memperkuat posisinya dan menjadi lebih kuat dengan datangnya zaman baru.

Daerah distribusi

Kita tidak boleh lupa bahwa masyarakat Yakutia adalah keturunan pengembara, tetapi menurut legenda, mereka pernah menemukan sebuah lembah yang ideal untuk ditinggali, yang disebut Tuymaada. Saat ini, di tengahnya adalah ibu kota republik - Yakutsk. Sejumlah besar Yakut diamati di wilayah Irkutsk, Krasnoyarsk, dan Khabarovsk di Federasi Rusia, tetapi tentu saja, jumlah terbesar dapat ditemukan di tempat habitat lama mereka - sekarang Republik Sakha.

Kata "Yakuts" dan "Sakha" menurut salah satu versinya kembali ke satu konsep umum sebelumnya, yang tersebar luas sebagai nama diri. Di sisi lain, diasumsikan bahwa kelompok etnis lain memanggil orang terlebih dahulu, dan Sakha - mereka sendiri.

Setelah mendirikan pusat di tempat tinggal mereka saat ini, sepanjang sejarah suku Yakut terus meningkatkan habitatnya. Pindah ke timur Siberia, mereka menguasai dan meningkatkan peternakan rusa, mengembangkan teknik tali kekang mereka sendiri. Alhasil, mereka berhasil mengakar di bagian tersebut.

Sejarah dan asal-usul

Kebangsaan terbentuk pada abad 14-15. Secara umum diterima bahwa Kurykan dari Transbaikalia pindah ke bagian tengah Sungai Lena, menggusur Tungus dan pengembara "lokal" lainnya. Meski sebagian kelompok bersatu, tercipta interelasi yang bersifat bisnis, meski dengan latar belakang ini konflik tidak berhenti berkobar.

Tentu saja, ada banyak toins (pemimpin) yang menjadi terkenal karena mood pemersatu mereka. Mencoba untuk menekan pemberontakan internal, serta untuk menenangkan musuh eksternal (pesaing padang rumput dan tanah), ada upaya untuk menyelesaikan masalah dengan cara yang agresif - cucu Badzhey, Toyon Tygyn. Namun, metode kekerasan hanya mengasingkan warga negara lain dari Yakuts, sehingga meningkatkan konfrontasi.

Titik balik dalam sejarah adalah aksesi wilayah itu ke negara Rusia, yang terjadi pada 1620-30. Dengan perkembangan dan kemajuan, Ortodoksi juga mengetuk setiap pintu bilik (perumahan). Metode yang mendorong bagi mereka yang dibaptis, dan metode hukuman bagi penganut kepercayaan para ayah, mencapai tujuan mereka - sebagian besar suku Yakut mengadopsi agama baru.

Budaya dan kehidupan masyarakat Yakutia

Suku Yakut telah belajar untuk bertahan hidup dalam kondisi sulit, dan tradisi serta adat istiadat masyarakat ditentukan oleh faktor-faktor yang berkontribusi terhadap hal ini. Tempat tinggal yang terletak jauh tidak mempengaruhi aktivitas sosial para wakil rakyat.

Di akhir hidupnya, sesepuh memiliki sesuatu untuk diceritakan kepada generasi muda - persahabatan dilakukan pada hari libur umum dan selama ritual, dan musuh muncul ketika wilayah terbagi. Orang-orang tidak damai. Kebiasaan lama berburu, berjuang untuk hidup dan kemampuan memegang senjata (busur) menciptakan kondisi konflik antara kelompok etnis lain di lokasi tersebut.

Keluarga telah dihormati sejak dahulu kala, generasi yang lebih tua telah dan tetap dijunjung tinggi. Mereka tidak diperlakukan dengan merendahkan, seperti yang terjadi di dunia modern, sebaliknya, mereka dihormati karena pengalaman hidup mereka yang luar biasa, mereka mendengarkan instruksi mereka, dan terlebih lagi mereka menganggap itu suatu kehormatan untuk menerima mereka di rumah.

Tempat tinggal Yakut

Yurt rakyat - stan - berfungsi sebagai rumah di sini. Itu dibangun dalam bentuk trapesium dari kayu gelondongan muda, dan celah di antara mereka padat dengan pupuk kandang, serutan dan tanah. Bentuk dinding yang melebar ke arah tanah memungkinkan untuk memanaskan ruangan secara ekonomis dan cepat dengan kompor gubuk yang terletak di tengah. Tidak ada jendela atau ada bukaan kecil yang mudah ditutup.

Di musim panas, kulit kayu birch digunakan untuk konstruksi, membuat urasa - perumahan musiman. Dia berdiri di dekat stan. Semua hal bahkan tidak ditransfer ke dalamnya, karena musim dingin segera kembali. Yurt adalah tenda berbentuk kerucut dengan pintu membulat di bagian atasnya. Tempat tidur terletak di sepanjang perimeter, terkadang dipisahkan oleh sekat simbolis. Tidak ada kompor di sini - api dinyalakan di tanah, sedemikian rupa sehingga asapnya langsung menembus lubang di atasnya.

Kain

Awalnya, tujuan pakaian adalah untuk melindungi tubuh dari hawa dingin, sehingga dijahit dari kulit hewan mati. Setelah menguasai beternak sapi, kulit hewan peliharaan menggantikannya. Sabuk dan liontin logam berfungsi sebagai komponen estetika dengan latar belakang barang bulu yang besar. Selain itu, pengrajin wanita mencoba memadukan warna dan ketebalan bulu sehingga muncul hiasan yang menarik di bagian bahu atau lengan. Belakangan mereka mulai menggunakan kain dan sulaman. Di musim panas, warnanya penuh variasi, mencerminkan kerusuhan alam.

Set klasiknya adalah:

• topi bulu dijahit atau dengan sisipan kain;
• mantel bulu yang diikat dengan sabuk logam;
• celana kulit;
• kaus kaki wol rajutan.

Sepatu dan sarung tangan juga terbuat dari bulu, tidak lupa tangan dan kaki yang pertama membeku.

Masakan Yakut

Mengingat kondisi kelangsungan hidup, makanan hewani digunakan sepenuhnya - dari ikan, unggas (dari perburuan), sapi, kuda atau rusa, tidak ada jejak yang tersisa setelah dimasak. Semuanya bergerak:

• daging;
• jeroan;
• kepala;
• darah.

Sup dimasak dari produk naif, direbus, digiling menjadi hati. Produk susu menempati tempat khusus dalam makanan. Mereka bergantung pada kehadiran di rumah minum - ayran, sourat, makanan penutup - chokhoon, serta keju dan mentega.

Salah satu cara memasak yang paling tidak biasa adalah pembekuan. Anda tidak dapat hidup tanpanya di Siberia, jadi suku Yakut membanggakan hidangan seperti stroganina (sebelumnya "struganina"). Ikan (chir, nelma, muskun, omul dan lain-lain) atau daging rusa dibekukan di alam dan disajikan di atas meja dalam bentuk lapisan atau serutan yang paling tipis. "Makanina" juga dipikirkan, yang memberi rasa pada produk mentahnya. Itu terdiri dari campuran garam dan lada 50/50.

Yang menyembah Yakut sejak zaman kuno

Terlepas dari adopsi agama Kristen, budaya Yakutia masih terkait erat dengan kanon iman yang ditetapkan oleh nenek moyang mereka. Menurut legenda rakyat, setiap elemen alam dan dunia sekitarnya memiliki roh master yang membangkitkan rasa takut dan hormat. Sebagai pengorbanan, rambut kuda dari surai, kepang kain, kancing dan koin tertinggal di atasnya. Ada pelindung yang berkuasa:

• jalan - dia akan menunjukkan jalan dan membantu Anda untuk tidak tersesat;
• waduk - karena itu, seseorang tidak dapat melempar pisau atau busur tajam ke sungai, dan perahu kecil dari kulit kayu birch dengan simbol orang di dalamnya dianggap sebagai persembahan;
• bumi - semangat feminin, yang bertanggung jawab atas kesuburan semua makhluk hidup;
• angin - melindungi bumi dari permusuhan;
• guntur dan kilat - jika unsur itu jatuh ke pohon, sisa-sisanya dianggap menyembuhkan;
• api - menjaga kedamaian dalam keluarga, sehingga perapian dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain dalam pot tanah liat, agar tidak pernah padam;
• hutan adalah asisten dalam berburu dan memancing.

kerajinan tangan

Setelah bersatu dengan Rusia yang besar dan kuat, kehidupan masyarakatnya berubah. Peternakan sapi terus berkembang, dengan munculnya ras sapi dan kuda yang tahan beku, yang hingga hari ini tetap unik dalam jenisnya. Namun, pertanian juga berkembang, terlepas dari kenyataan bahwa dalam kondisi iklim kontinental yang tajam, termometer jalanan tetap berada di sekitar 40-50º untuk waktu yang lama, dan musim dingin berlangsung selama 9 bulan dalam setahun.

Berburu dan memancing, yang dulunya merupakan harapan terakhir untuk mendapatkan makanan, memudar menjadi latar belakang. Perkembangan ekonomi membantu mempertahankan populasi, karena musim dingin yang keras sering kali berakhir dengan fatal. Dalam cuaca sedingin es beberapa kilometer dari pemukiman, berkelahi dengan hewan beku dan liar, tidak semua pemburu kembali ke rumah. Sebuah keluarga muda yang tidak memiliki siapa pun untuk diandalkan dapat dibiarkan tanpa makanan, dan, karena kekurangan persediaan (tidak ada yang bisa dikirim ke tempat sampah), mati kelaparan.

Orang-orang mempercayakan gerakan di atas penutup salju kepada ras Laika yang dibesarkan sendiri, dan perlindungan rumah - kurang gesit dan berukuran besar, tetapi dengan "mantel bulu" hangat yang sama kepada anjing Yakut.

Yakuts (nama sendiri Sakha; pl. H. Sakhalar) adalah orang berbahasa Turki, penduduk asli Yakutia. Bahasa Yakut termasuk dalam kelompok bahasa Turki. Menurut hasil Sensus Penduduk Seluruh Rusia 2010, 478,1 ribu Yakut tinggal di Rusia, terutama di Yakutia (466,5 ribu), serta di wilayah Irkutsk, Magadan, Khabarovsk, dan Krasnoyarsk. Suku Yakut adalah orang yang paling banyak (49,9% dari populasi) di Yakutia dan masyarakat adat Siberia terbesar di dalam perbatasan Federasi Rusia.

Daerah distribusi

Distribusi suku Yakut di seluruh wilayah republik sangat tidak merata. Sekitar sembilan di antaranya terkonsentrasi di wilayah tengah - di bekas distrik Yakut dan Vilyui. Ini adalah dua kelompok utama orang Yakut: yang pertama jumlahnya agak lebih banyak daripada yang kedua. "Yakut" (atau Amga-Lena) Yakut menempati segi empat antara Lena, Aldan bawah dan Amga, dataran tinggi taiga, serta tepi kiri Lena yang berdekatan. Yakut "Vilyui" menempati cekungan Vilyui. Di wilayah adat Yakut ini, cara hidup yang paling khas dan murni Yakut telah berkembang; di sini, pada saat yang sama, terutama di dataran tinggi Amga-Lena, paling baik dipelajari. Kelompok Yakut ketiga yang jauh lebih kecil menetap di wilayah Olekminsk. Orang Yakut dari kelompok ini menjadi lebih Russified, dalam cara hidup mereka (tetapi tidak dalam bahasa) mereka menjadi lebih dekat dengan orang Rusia. Dan, terakhir, kelompok Yakut terakhir, terkecil, tetapi berpenduduk luas adalah populasi di wilayah utara Yakutia, yaitu cekungan sungai. Kolyma, Indigirka, Yana, Olenek, Anabar.

Suku Yakut utara dibedakan oleh cara hidup budaya dan sehari-hari yang benar-benar unik: dalam kaitannya dengan itu, mereka lebih suka berburu dan memancing orang-orang kecil di Utara, seperti Tungus, Yukagir, daripada seperti anggota suku selatan mereka. Yakut utara ini kadang-kadang bahkan disebut "Tungus" (misalnya, di hulu Olenek dan Anabar), meskipun mereka adalah Yakut dalam bahasa mereka dan menyebut diri mereka Sakha.

Sejarah dan asal-usul

Menurut hipotesis yang tersebar luas, nenek moyang Yakut modern adalah suku nomaden Kurykans, yang hidup hingga abad ke-14 di Transbaikalia. Pada gilirannya, orang Kurykan datang ke wilayah Danau Baikal karena Sungai Yenisei.

Kebanyakan ilmuwan percaya bahwa pada abad XII-XIV Masehi. e. Suku Yakut bermigrasi dalam beberapa gelombang dari wilayah Danau Baikal ke cekungan Lena, Aldan, dan Vilyui, tempat mereka sebagian berasimilasi dan sebagian lagi menggusur suku Evenk (Tungus) dan Yukaghir (Odul) yang tinggal di sini sebelumnya. Suku Yakut secara tradisional terlibat dalam pembiakan sapi (sapi Yakut), setelah memperoleh pengalaman unik dalam beternak sapi di iklim kontinental yang tajam di garis lintang utara, beternak kuda (kuda Yakut), memancing, berburu, mengembangkan perdagangan, pandai besi, dan urusan militer.

Menurut legenda Yakut, nenek moyang suku Yakut berlayar menyusuri Lena dengan rakit bersama ternak, barang-barang rumah tangga, dan manusia sampai mereka menemukan lembah Tuymaada - cocok untuk peternakan. Sekarang tempat ini adalah Yakutsk modern. Menurut legenda yang sama, nenek moyang suku Yakut dipimpin oleh dua pemimpin Elley Bootur dan Omogoi Baai.

Menurut data arkeologi dan etnografi, suku Yakut terbentuk sebagai hasil penyerapan suku-suku lokal di bagian tengah Lena oleh para pemukim berbahasa Turki selatan. Diyakini bahwa gelombang terakhir leluhur selatan suku Yakut menembus Lena Tengah pada abad XIV-XV. Secara rasial, suku Yakut termasuk dalam tipe antropologis Asia Tengah dari ras Asia Utara. Dibandingkan dengan orang-orang Siberia yang berbahasa Turki lainnya, mereka dicirikan oleh manifestasi terkuat dari kompleks Mongoloid, formasi terakhir yang terjadi pada pertengahan milenium kedua Masehi di Lena.

Diasumsikan bahwa beberapa kelompok Yakut, misalnya, penggembala rusa di barat laut, muncul relatif baru-baru ini sebagai hasil dari percampuran kelompok individu Evenk dengan Yakut, imigran dari wilayah tengah Yakutia. Dalam proses pemukiman kembali di Siberia Timur, suku Yakut menguasai cekungan sungai utara Anabar, Olenka, Yana, Indigirka, dan Kolyma. Suku Yakut memodifikasi peternakan rusa Tungus, menciptakan jenis peternakan rusa kutub Tungus-Yakut.

Dimasukkannya suku Yakut ke dalam negara Rusia pada tahun 1620-an–1630-an mempercepat perkembangan sosial ekonomi dan budaya mereka. Pada abad 17-19, pekerjaan utama suku Yakut adalah beternak (berternak sapi dan kuda), dari paruh kedua abad ke-19, sebagian besar mulai terlibat dalam pertanian; berburu dan memancing memainkan peran sekunder. Jenis hunian utama adalah bilik kayu, di musim panas - urasa yang terbuat dari tiang. Pakaian dibuat dari kulit dan bulu. Pada paruh kedua abad ke-18, sebagian besar orang Yakut menjadi Kristen, tetapi kepercayaan tradisional juga dipertahankan.

Di bawah pengaruh Rusia, onomastik Kristen menyebar di antara suku Yakut, hampir seluruhnya menggantikan nama Yakut pra-Kristen. Saat ini, suku Yakut menyandang nama Yunani dan Latin (Kristen) dan nama Yakut.

Yakut dan Rusia

Informasi sejarah yang akurat tentang Yakut hanya tersedia sejak kontak pertama mereka dengan Rusia, yaitu sejak tahun 1620-an, dan bergabung dengan negara Rusia. Suku Yakut pada saat itu bukan merupakan satu entitas politik, tetapi terbagi menjadi beberapa suku yang tidak bergantung satu sama lain. Namun, hubungan kesukuan sudah hancur, dan terjadi stratifikasi kelas yang agak tajam. Gubernur dan prajurit tsar menggunakan perselisihan suku untuk mematahkan perlawanan sebagian penduduk Yakut; mereka juga menggunakan kontradiksi kelas di dalamnya, mengejar kebijakan dukungan sistematis untuk strata aristokrat yang berkuasa - para pangeran (mainan), yang mereka ubah menjadi agen mereka untuk mengelola wilayah Yakut. Sejak saat itu, kontradiksi kelas di antara suku Yakut mulai semakin parah.

Posisi massa penduduk Yakut sulit. Suku Yakut membayar yasak dengan bulu musang dan bulu rubah, melakukan sejumlah tugas lain, diperas oleh para pelayan tsar, pedagang Rusia, dan mainan mereka. Setelah upaya pemberontakan yang gagal (1634, 1636-1637, 1639-1640, 1642), setelah transisi mainan ke sisi gubernur, massa Yakut hanya dapat menanggapi penindasan dengan upaya perlawanan dan pelarian yang tersebar dan terisolasi dari ulus pribumi ke pinggiran. Pada akhir abad ke-18, sebagai akibat dari pengelolaan predator oleh otoritas tsar, ditemukan menipisnya kekayaan bulu di wilayah Yakutsk dan sebagian kehancurannya. Pada saat yang sama, populasi Yakut, yang karena berbagai alasan bermigrasi dari wilayah Lena-Vilyui, muncul di pinggiran Yakutia, yang sebelumnya tidak pernah ada: di Kolyma, Indigirka, Olenek, Anabar, hingga cekungan Tunguska Bawah .

Namun dalam dekade pertama itu, kontak dengan orang Rusia memiliki pengaruh yang menguntungkan bagi ekonomi dan budaya Yakut. Orang Rusia membawa serta budaya yang lebih tinggi; sejak pertengahan abad ke-17. ekonomi pertanian muncul di Lena; jenis bangunan Rusia, pakaian Rusia yang terbuat dari kain, jenis kerajinan baru, perabotan baru, dan barang-barang rumah tangga secara bertahap mulai merambah ke lingkungan penduduk Yakut.

Sangatlah penting bahwa dengan berdirinya kekuatan Rusia di Yakutia, perang antar suku dan serangan predator Toyons dihentikan, yang dulunya merupakan bencana besar bagi penduduk Yakut. Kemauan sendiri para prajurit Rusia, yang telah berperang satu sama lain lebih dari sekali dan menyeret Yakut ke dalam perselisihan mereka, juga ditekan. Tatanan yang telah ditegakkan di tanah Yakut sejak tahun 1640-an lebih baik daripada keadaan anarki kronis dan perselisihan terus-menerus sebelumnya.

Pada abad ke-18, sehubungan dengan kemajuan lebih lanjut Rusia ke timur (pencaplokan Kamchatka, Chukotka, Kepulauan Aleutian, Alaska), Yakutia memainkan peran sebagai rute transit dan basis untuk kampanye baru dan pengembangan "tanah" yang jauh. Masuknya populasi petani Rusia (terutama di sepanjang lembah Sungai Lena, sehubungan dengan penataan jalur pos pada tahun 1773) menciptakan kondisi saling pengaruh budaya elemen Rusia dan Yakut. Sejak akhir abad ke-17 dan ke-18 di antara suku Yakut, pertanian mulai menyebar, meskipun pada awalnya sangat lambat, rumah-rumah bergaya Rusia muncul. Namun, jumlah pemukim Rusia tetap ada bahkan di abad ke-19. relatif kecil. Seiring dengan penjajahan petani di abad XIX. mengirim pemukim yang diasingkan ke Yakutia sangatlah penting. Bersama dengan para penjahat buangan, yang memiliki pengaruh negatif terhadap Yakuts, di paruh kedua abad ke-19. orang buangan politik muncul di Yakutia, populis pertama, dan pada tahun 1890-an juga kaum Marxis, yang memainkan peran besar dalam perkembangan budaya dan politik massa Yakut.

Pada awal abad XX. dalam perkembangan ekonomi Yakutia, setidaknya di wilayah pusatnya (distrik Yakutsky, Vilyuisky, Olekminsky), terlihat keberhasilan besar. Pasar internal diciptakan. Tumbuhnya ikatan ekonomi mempercepat perkembangan identitas nasional.

Selama revolusi borjuis-demokratik tahun 1917, gerakan massa Yakut untuk pembebasan mereka berkembang semakin dalam. Pada awalnya (terutama di kota Yakutsk) di bawah kepemimpinan dominan kaum Bolshevik. Tetapi setelah kepergian (pada Mei 1917) mayoritas pengasingan politik ke Rusia di Yakutia, kekuatan kontra-revolusioner dari toionisme memperoleh keunggulan, yang bersekutu dengan bagian Sosialis-Revolusioner-borjuis Rusia. populasi perkotaan. Perebutan kekuasaan Soviet di Yakutia berlangsung lama. Baru pada tanggal 30 Juni 1918, kekuatan Soviet diproklamirkan untuk pertama kalinya di Yakutsk, dan baru pada bulan Desember 1919, setelah likuidasi Kolchakisme di seluruh Siberia, kekuatan Soviet akhirnya didirikan di Yakutia.

Agama

Hidup mereka terhubung dengan perdukunan. Pembangunan rumah, kelahiran anak dan banyak aspek kehidupan lainnya tidak berjalan tanpa partisipasi seorang dukun. Di sisi lain, sebagian besar dari setengah juta penduduk Yakut menganut agama Kristen Ortodoks atau bahkan menganut kepercayaan agnostik.

Orang-orang ini memiliki tradisinya sendiri, sebelum bergabung dengan negara Rusia, mereka mengucapkan "Aar Aiyy". Agama ini mengasumsikan kepercayaan bahwa suku Yakut adalah anak-anak Tanar - Tuhan dan Kerabat Dua Belas Putih Aiyy. Bahkan sejak pembuahan, anak itu dikelilingi oleh roh, atau sebagaimana orang Yakut menyebutnya - "Ichchi", dan ada juga makhluk surgawi yang juga dikelilingi oleh anak yang masih lahir. Agama didokumentasikan dalam administrasi Kementerian Kehakiman Federasi Rusia untuk Republik Yakutia. Pada abad ke-18, Yakutia menjadi sasaran Kekristenan universal, tetapi orang-orang memperlakukannya dengan harapan agama tertentu dari negara bagian Rusia.

Perumahan

Suku Yakut adalah keturunan dari suku nomaden. Itu sebabnya mereka tinggal di yurt. Namun, berbeda dengan yurt flanel Mongolia, tempat tinggal bundar suku Yakut dibangun dari batang pohon kecil dengan atap berbentuk kerucut. Banyak jendela diatur di dinding, di mana kursi berjemur terletak di ketinggian yang berbeda. Partisi dipasang di antara mereka, membentuk kemiripan ruangan, dan perapian berlumuran tiga kali lipat di tengahnya. Yurt sementara dari kulit kayu birch - urases - dapat didirikan untuk musim panas. Dan sejak abad ke-20, beberapa orang Yakut telah menetap di gubuk.

Permukiman musim dingin (kystyk) terletak di dekat ladang pemotongan, terdiri dari 1-3 yurt, musim panas - dekat padang rumput, berjumlah hingga 10 yurt. Yurt musim dingin (bilik, diie) memiliki dinding miring yang terbuat dari batang kayu tipis berdiri di atas bingkai kayu persegi panjang dan atap pelana rendah. Dindingnya diplester di luar dengan tanah liat dan pupuk kandang, atap di atas lantai kayu ditutupi dengan kulit kayu dan tanah. Rumah ditempatkan di titik mata angin, pintu masuk diatur di sisi timur, jendela - di selatan dan barat, atap diorientasikan dari utara ke selatan. Di sebelah kanan pintu masuk, di sudut timur laut, diatur perapian (oosh) - pipa yang terbuat dari tiang yang dilapisi tanah liat, yang keluar melalui atap. Ranjang papan (oron) disusun di sepanjang dinding. Yang paling terhormat adalah sudut barat daya. Di tembok barat ada tempat master. Ranjang di sebelah kiri pintu masuk ditujukan untuk pemuda laki-laki, pekerja, di sebelah kanan, di perapian, untuk perempuan. Sebuah meja (ostuol) dan bangku ditempatkan di sudut depan. Di sisi utara, sebuah gudang (khoton) dipasang ke yurt, seringkali di bawah atap yang sama dengan perumahan, pintu dari yurt berada di belakang perapian. Di depan pintu masuk yurt, diatur kanopi atau kanopi. Yurt itu dikelilingi oleh gundukan rendah, seringkali dengan pagar. Sebuah tiang penyangga ditempatkan di dekat rumah, seringkali dihiasi dengan ukiran. Yurt musim panas sedikit berbeda dari yurt musim dingin. Alih-alih hoton, kandang untuk anak sapi (titik), kandang, dll. Sejak akhir abad ke-18, yurt log poligonal dengan atap piramidal telah dikenal. Dari paruh ke-2 abad ke-18, gubuk Rusia menyebar.

Kain

Pakaian tradisional pria dan wanita - celana kulit pendek, perut bulu, kaki kulit, kaftan dada tunggal (tidur), di musim dingin - bulu, di musim panas - dari kulit kuda atau sapi dengan wol di dalamnya, untuk orang kaya - dari kain. Belakangan, kemeja kain dengan kerah turn-down (yrbakhs) muncul. Pria mengikatkan diri dengan sabuk kulit dengan pisau dan batu api, yang kaya - dengan plakat perak dan tembaga. Ciri khasnya adalah kaftan panjang bulu pernikahan wanita (sangyah), disulam dengan kain merah dan hijau dan jalinan emas; topi bulu wanita yang elegan terbuat dari bulu mahal yang turun ke punggung dan bahu, dengan atasan kain tinggi, beludru atau brokat dengan plakat perak (tuosakhta) dan dekorasi lainnya dijahit di atasnya. Perhiasan perak dan emas wanita tersebar luas. Sepatu - sepatu bot tinggi musim dingin yang terbuat dari kulit rusa atau kuda dengan wol di luar (eterbes), sepatu bot musim panas yang terbuat dari kulit lembut (saary) dengan atasan yang dilapisi kain, untuk wanita - dengan applique, stoking bulu panjang.

Makanan

Makanan utamanya adalah susu, terutama di musim panas: dari susu kuda - koumiss, dari susu sapi - yogurt (suorat, sora), krim (kuercheh), mentega; minyak diminum dengan lelehan atau dengan koumiss; suorat disiapkan untuk musim dingin dalam bentuk beku (tar) dengan tambahan beri, akar, dll.; rebusan (butugas) dibuat darinya dengan tambahan air, tepung, akar, gubal pinus, dll. Makanan ikan memainkan peran utama bagi orang miskin, dan di wilayah utara, di mana tidak ada ternak, daging dikonsumsi terutama oleh orang kaya. Daging kuda sangat dihargai. Pada abad ke-19, tepung jelai mulai digunakan: digunakan untuk membuat kue tidak beragi, pancake, rebusan salamat. Sayuran dikenal di distrik Olekminsk.

kerajinan tangan

Pekerjaan tradisional utama adalah beternak kuda (dalam dokumen Rusia abad ke-17, suku Yakut disebut "manusia kuda") dan beternak. Laki-laki mengurus kuda, perempuan mengurus ternak. Rusa dibesarkan di utara. Ternak disimpan di musim panas untuk merumput, di musim dingin di lumbung (hotons). Haymaking sudah dikenal sebelum kedatangan Rusia. Breed ternak Yakut dibedakan oleh ketahanannya, tetapi tidak produktif.

Penangkapan ikan juga dikembangkan. Mereka memancing terutama di musim panas, tetapi juga di musim dingin di dalam lubang; pada musim gugur, penangkapan ikan pukat kolektif diselenggarakan dengan pembagian mangsa di antara semua peserta. Bagi orang miskin yang tidak memiliki ternak, memancing adalah pekerjaan utama (dalam dokumen abad ke-17, istilah "nelayan" - balyksyt - digunakan dalam arti "miskin"), beberapa suku juga berspesialisasi di dalamnya - itu yang disebut "kaki Yakuts" - osekui, ontuly, kokui , Kirikian, Kyrgydais, Orgoth, dan lainnya.

Perburuan tersebar luas di utara, menjadi sumber makanan utama di sini (rubah kutub, kelinci, rusa kutub, rusa, burung). Di taiga, dengan kedatangan Rusia, perburuan daging dan bulu (beruang, rusa, tupai, rubah, kelinci, burung, dll.) Diketahui, tetapi kemudian, karena penurunan jumlah hewan, kepentingannya menjatuhkan. Teknik berburu khusus adalah ciri khas: dengan banteng (pemburu menyelinap ke mangsanya, bersembunyi di balik banteng), menunggang kuda mengejar binatang itu di sepanjang jalan, terkadang dengan anjing.

Ada pertemuan - pengumpulan getah pinus dan larch (lapisan dalam kulit kayu), dipanen untuk musim dingin dalam bentuk kering, akar (saran, koin, dll.), Sayuran (bawang liar, lobak pedas, coklat kemerah-merahan), raspberry, yang dianggap najis, tidak digunakan dari buah beri.

Pertanian (jelai, pada tingkat lebih rendah gandum) dipinjam dari Rusia pada akhir abad ke-17, sampai pertengahan abad ke-19 pertanian itu berkembang sangat buruk; penyebarannya (terutama di distrik Olekminsk) difasilitasi oleh para pemukim Rusia yang diasingkan.

Pengolahan kayu (ukiran artistik, pewarnaan dengan kaldu alder), kulit kayu birch, bulu, dan kulit dikembangkan; piring dari kulit, permadani dari kulit kuda dan sapi yang dijahit dengan pola kotak-kotak, selimut dari bulu kelinci, dll; Tali dipelintir dari rambut kuda dengan tangan, dianyam, disulam. Tidak ada pemintalan, penenunan, dan peleburan kain kempa. Produksi keramik plesteran, yang membedakan suku Yakut dari suku Siberia lainnya, telah dipertahankan. Peleburan dan penempaan besi, yang memiliki nilai komersial, peleburan dan pengejaran perak, tembaga, dll., Dikembangkan, dari abad ke-19 - ukiran pada gading mammoth.

Masakan Yakut

Ini memiliki beberapa ciri umum dengan masakan Buryat, Mongol, masyarakat utara (Evenk, Evens, Chukchi), serta Rusia. Metode memasak dalam masakan Yakut hanya sedikit: direbus (daging, ikan), atau difermentasi (koumiss, suorat), atau dibekukan (daging, ikan).

Dari daging, daging kuda, daging sapi, daging rusa, burung buruan, serta jeroan dan darah secara tradisional digunakan. Hidangan dari ikan Siberia tersebar luas (sturgeon, whitefish lebar, omul, muksun, peled, nelma, taimen, uban).

Ciri khas masakan Yakut adalah penggunaan semua komponen produk asli semaksimal mungkin. Contoh yang sangat khas adalah resep memasak ikan mas di Yakut. Sebelum dimasak, sisiknya dikupas, kepala tidak dipotong atau dibuang, ikan praktis tidak dimusnahkan, dibuat sayatan kecil di samping, di mana kantong empedu dikeluarkan dengan hati-hati, sebagian usus besar dipotong dan gelembung renang ditusuk. Dalam bentuk ini, ikan direbus atau digoreng. Pendekatan serupa digunakan untuk hampir semua produk lain: daging sapi, daging kuda, dan sebagainya. Hampir semua produk sampingan digunakan secara aktif. Secara khusus, sup jeroan ayam itik (adalah miine), makanan lezat darah (khaan), dll sangat populer Jelas, sikap hemat terhadap makanan seperti itu adalah hasil dari pengalaman orang bertahan hidup dalam kondisi kutub yang keras.

Iga kuda atau sapi di Yakutia dikenal sebagai oyogos. Stroganina terbuat dari daging dan ikan beku, yang dimakan dengan bumbu pedas dari labu (ramson), sendok (seperti lobak) dan saranka (tanaman bawang). Dari darah sapi atau kuda, diperoleh khaan - puding hitam Yakut.

Minuman nasional adalah koumiss, populer di antara banyak orang timur, dan juga lebih kuat koonnyoruu kymys(atau koiurgen). Suorat (susu kental), kuerchekh (krim kocok), kober (mentega diaduk dengan susu untuk membentuk krim kental), chokhoon (atau chehon- mentega diaduk dengan susu dan beri), iedegey (keju cottage), suumeh (keju). Dari tepung dan produk susu, orang Yakut memasak salamat yang kental.

Tradisi dan adat istiadat masyarakat Yakutia yang menarik

Adat istiadat dan ritual suku Yakut terkait erat dengan kepercayaan rakyat. Bahkan banyak Ortodoks atau agnostik mengikuti mereka. Struktur kepercayaan sangat mirip dengan Shintoisme - setiap perwujudan alam memiliki rohnya sendiri, dan dukun berkomunikasi dengannya. Peletakan yurt dan kelahiran anak, perkawinan dan penguburan tidak lengkap tanpa ritus. Patut dicatat bahwa hingga saat ini, keluarga Yakut berpoligami, setiap istri dari satu suami memiliki rumah tangga dan tempat tinggalnya sendiri. Rupanya, di bawah pengaruh asimilasi dengan Rusia, suku Yakut tetap beralih ke sel masyarakat monogami.

Tempat penting dalam kehidupan setiap Yakut ditempati oleh hari raya koumiss Ysyakh. Berbagai ritual dirancang untuk menenangkan para dewa. Pemburu memuliakan Bai-Bayanai, wanita memuji Aiyysyt. Liburan dimahkotai dengan tarian universal matahari - osouhai. Semua peserta bergandengan tangan dan mengatur tarian bundar yang besar. Api memiliki sifat sakral setiap saat sepanjang tahun. Oleh karena itu, setiap makan di rumah Yakut dimulai dengan mengolah api - membuang makanan ke dalam api dan mengairinya dengan susu. Memberi makan api adalah salah satu momen penting dari setiap liburan dan bisnis.

Fenomena budaya yang paling khas adalah cerita puitis olonkho, yang dapat memiliki hingga 36 ribu baris berima. Epik ini diwariskan dari generasi ke generasi di antara para pemain ahli, dan baru-baru ini kisah-kisah ini dimasukkan dalam Daftar Warisan Budaya Takbenda UNESCO. Ingatan yang baik dan harapan hidup yang tinggi adalah salah satu ciri khas suku Yakut. Sehubungan dengan fitur ini, muncul kebiasaan yang menurutnya orang tua yang sekarat memanggil seseorang dari generasi muda kepadanya dan memberi tahu dia tentang semua ikatan sosialnya - teman, musuh. Suku Yakut dibedakan oleh aktivitas sosialnya, meskipun pemukiman mereka berupa beberapa yurt yang terletak pada jarak yang mengesankan. Hubungan sosial utama berlangsung pada hari-hari besar, yang utamanya adalah hari raya koumiss - Ysyakh.

Budaya tradisional paling lengkap diwakili oleh Amga-Lena dan Vilyui Yakuts. Yakuts utara dekat dalam budaya dengan Evenks dan Yukaghirs, Olyokma sangat berakulturasi dengan Rusia.

12 fakta tentang suku Yakut

1. Di Yakutia tidak sedingin yang dipikirkan semua orang. Hampir di seluruh wilayah Yakutia, suhu minimum rata-rata -40-45 derajat, yang tidak terlalu buruk, karena udaranya sangat kering. -20 derajat di St. Petersburg akan lebih buruk dari -50 derajat di Yakutsk.
2. Suku Yakut memakan daging mentah - daging anak kuda beku, diiris dan diiris atau dipotong dadu. Daging kuda dewasa juga dimakan, tapi rasanya tidak begitu enak. Dagingnya sangat enak dan sehat, kaya akan vitamin dan zat bermanfaat lainnya, khususnya antioksidan.
3. Stroganina juga dimakan di Yakutia - daging ikan sungai, terutama ikan putih dan omul, dipangkas dengan keripik tebal, stroganina dari sturgeon dan nelma paling dihargai (semua ikan ini, kecuali sturgeon, berasal dari keluarga bandeng, Hering). Semua kemegahan ini bisa dikonsumsi dengan mencelupkan keripik ke dalam garam dan merica. Beberapa juga membuat saus yang berbeda.
4. Berlawanan dengan kepercayaan populer, kebanyakan orang di Yakutia belum pernah melihat rusa. Rusa ditemukan terutama di Far North of Yakutia dan, anehnya, di South Yakutia.
5. Legenda linggis menjadi rapuh seperti kaca dalam cuaca beku yang parah adalah benar adanya. Jika, pada suhu di bawah 50-55 derajat, Anda menabrak benda padat dengan linggis besi tuang, linggis tersebut akan pecah berkeping-keping.
6. Di Yakutia, hampir semua biji-bijian, sayuran, dan bahkan beberapa buah matang sempurna selama musim panas. Misalnya, semangka yang cantik, enak, merah, dan manis ditanam tidak jauh dari Yakutsk.
7. Bahasa Yakut termasuk dalam kelompok bahasa Turki. Ada banyak kata dalam bahasa Yakut yang diawali dengan huruf "Y".
8. Di Yakutia, bahkan dalam suhu beku 40 derajat, anak-anak makan es krim tepat di jalan.
9. Saat suku Yakut makan daging beruang, mereka mengeluarkan suara "Hook" sebelum makan atau meniru teriakan burung gagak, dengan demikian, seolah-olah menyamar dari roh beruang - bukan kami yang memakan daging Anda, tetapi burung gagak.
10. Kuda Yakut adalah jenis yang sangat kuno. Mereka merumput sepanjang tahun sendiri tanpa pengawasan apa pun.
11. Yakut sangat pekerja keras. Di musim panas, pembuatan jerami dapat dengan mudah bekerja 18 jam sehari tanpa istirahat untuk makan siang, lalu minum enak di malam hari dan setelah 2 jam tidur, kembali bekerja. Mereka dapat bekerja 24 jam dan kemudian membajak 300 km di belakang kemudi dan bekerja di sana selama 10 jam lagi.
12. Suku Yakut tidak suka dipanggil Yakut dan lebih suka dipanggil "Sakha".

Yakutia, Republik Sakha adalah wilayah kecil, terpencil, dan agak dingin di Federasi Rusia. Itu saja, sebagai aturan, sebagian besar penduduk negara kita tahu tentang daerah ini. Sementara itu, suku Yakut adalah orang-orang yang luar biasa.

Secara singkat tentang wilayah tersebut

Beberapa abad yang lalu, distrik Yakutsk, pendahulu wilayah modern, terletak di wilayah Yakutia modern. Republik Sakha saat ini dibentuk pada April 1922 - awalnya sebagai Republik Sosialis Soviet Otonomi. Pada tahun 1990, itu diubah menjadi RSK Yakut-Sakha, dan menerima nama modernnya setahun kemudian.

Yakutia adalah bagian dari Distrik Federal Timur Jauh dan mencakup area seluas lebih dari tiga juta kilometer persegi. Pada saat yang sama, populasi seluruh distrik hampir mencapai satu juta. Kota utama Yakutia adalah Yakutsk, yang tumbuh dari penjara Yakut di tepi kanan Lena. Salah satu ciri wilayah ini adalah bahwa dua bahasa negara secara resmi hidup berdampingan di wilayahnya - Rusia dan Sakha.

Dari mana Yakut berasal

Ada legenda tentang asal usul suku Yakut. Salah satunya, misalnya, mengklaim bahwa orang-orang ini adalah prinsip dasar seluruh umat manusia, karena Adam dan Hawa, yang merupakan keturunan semua orang di Bumi, adalah orang utara. Versi lain berbicara tentang keberadaan Tygyn tertentu di zaman kuno, yang diduga berasal dari Yakuts. Ada juga pendapat bahwa Yakuts adalah suku Tatar pada zaman Horde, bahwa mereka adalah keturunan orang Eropa kuno, bahwa suku Evenk secara genetik dekat dengan mereka dan banyak lagi lainnya. Namun demikian, penelitian para arkeolog mengungkapkan bahwa orang-orang mulai hidup di wilayah Yakutia masa depan pada zaman Paleolitik. Pada milenium pertama era kita, nenek moyang suku Evenk dan Evens datang ke sini, suku-suku berbahasa Turki terus menghuni wilayah tersebut hingga abad kelima belas. Menurut sejarawan, suku Yakut terbentuk sebagai hasil percampuran suku-suku berbahasa Turki dan lokal. Juga di dalam darah suku Yakut mungkin terdapat gen alien Tungus.

Fitur Yakut

Secara tampilan, Yakut mudah dikenali. Mereka cenderung memiliki wajah oval dengan dahi lebar, kelopak mata agak miring, dan mata besar berwarna hitam. Mulutnya juga besar, enamel giginya kekuningan, hidungnya biasanya bungkuk, tapi bisa juga lurus. Warna kulit mengeluarkan kuning keabu-abuan atau berkulit gelap. Rambutnya hitam, kasar, tidak keriting. Pertumbuhan biasanya kecil. Yakuts memiliki harapan hidup yang cukup tinggi.

Bangsa ini memiliki pendengaran yang berkembang dengan baik, penglihatan, sebaliknya, tidak terlalu baik. Mereka tidak berbeda dalam kecepatan gerakan, semuanya dilakukan dengan lambat. Tidak ada atlet super kuat di antara Yakuts. Bangsa ini sangat produktif. Sejak zaman kuno, beternak kuda, beternak, memancing, dan berburu bulu telah dianggap sebagai pekerjaan utama mereka. Suku Yakut juga mengolah kayu, mendandani kulit, menjahit karpet, pakaian, selimut.

Agama menempati tempat yang sangat besar dalam kehidupan suku Yakut. Sekarang mereka Ortodoks, tetapi sejak zaman kuno kehidupan mereka terkait erat dengan perdukunan (di beberapa tempat hal ini bertahan hingga hari ini).

Tempat tinggal Yakut

Karena nenek moyang suku Yakut adalah orang nomaden, suku Sakhalar saat ini (ini nama mereka sendiri) tinggal di yurt (tentu saja tidak semua, ini tidak berlaku untuk penduduk kota). Pemukiman mereka adalah kumpulan dari beberapa rumah. Tempat tinggal orang Yakut berbeda dari yurt Mongolia karena dibangun dari kayu bulat, dan bukan dari kain kempa. Dalam hal ini, hanya pohon kecil yang digunakan. Memotong tinggi, besar bagi mereka adalah dosa - ini adalah salah satu tradisi dan kebiasaan suku Yakut.

Atapnya dibuat berbentuk kerucut, dan pintunya terletak dari arah timur. Selain itu, yurt Yakut memiliki banyak jendela kecil, di mana terdapat berbagai kursi berjemur - rendah dan tinggi, lebar dan sempit, berpagar satu sama lain sehingga diperoleh kamar-kamar kecil. Kursi berjemur tertinggi ditujukan untuk pemiliknya, yang terendah terletak di dekat pintu masuk rumah.

Biasanya, yurt ditempatkan di dataran rendah agar tidak tertiup angin. Seringkali rumah dibuat dapat dilipat - jika suku tersebut menjalani gaya hidup nomaden. Pilihan tempat untuk membangun tempat tinggal sangat penting bagi suku Yakut - itu harus membawa kebahagiaan.

Kostum nasional

Kostum Yakut secara langsung bergantung pada kondisi suhu - iklim di Republik Sakha tidak panas, oleh karena itu pakaian sering dijahit dengan menggunakan kulit kuda atau sapi (dan bukan hanya kain). Untuk pakaian musim dingin, bulu diambil.

Kostumnya sendiri berupa kaftan dengan lengan lebar dan ikat pinggang yang dipadukan dengan celana kulit dan kaus kaki bulu. Selain itu, orang Yakut mengenakan kemeja kain yang diikat dengan ikat pinggang. Bahannya, selain bulu dan kulit, paling beragam digunakan - sutra, kain, dan rovduga. Pada zaman dahulu, setelan suede sering dijahit. Kostum pestanya lebih melebar ke bawah, dengan lengan mengembang dan kerah lipat.

Pernikahan Yakut

Pernikahan di antara orang Yakut adalah fenomena khusus. Ada tradisi sakral kuno, yang menurutnya orang tua dari seorang bayi, hampir sejak saat kelahiran, harus mencarikannya pasangan hidup di masa depan. Mereka memilih seorang anak laki-laki dan selama bertahun-tahun mengamati kehidupan, karakter, kebiasaan, sikapnya - lagipula, sangat penting untuk tidak membuat kesalahan dalam permainan untuk putri Anda. Biasanya, pertama-tama, mereka memperhatikan anak laki-laki yang ayahnya dalam keadaan sehat, kuat, tangguh, mampu bekerja dengan tangan mereka - membuat yurt, mendapatkan makanan, dan sebagainya. Artinya, pria seperti itu akan mentransfer semua keterampilan dan kemampuannya kepada putranya. Jika tidak, anak laki-laki tersebut tidak dianggap sebagai calon "pengantin pria". Beberapa orang tua dari anak perempuan berhasil memilih calon suami untuk buah hatinya dengan cepat, bagi sebagian orang proses ini memakan waktu yang cukup lama.

Perjodohan juga mengacu pada tradisi dan kebiasaan suku Yakut dan berlangsung sebagai berikut. Gadis itu dilarang keluar rumah pada hari ini, dan orang tuanya pergi ke rumah calon tangan dan hatinya. Mereka tidak berbicara dengan pria itu sendiri, tetapi dengan orang tuanya, mengecat mereka dengan warna semua kebajikan putri mereka - di sini sangat penting untuk mencoba menjadikan menantu masa depan seperti mereka secara in absentia. Jika orang tua lelaki itu tidak keberatan, maka mereka menyebut ukuran mahar - sebelumnya, uang pengantin diberikan dalam bentuk rusa (ini masih dipertahankan di beberapa tempat), sekarang menjadi uang. Saat orang tua berjabat tangan, persiapan pernikahan yang khusyuk dimulai. Sang ibu mempersiapkan gadis itu untuk upacara. Dia juga harus memberikan mahar kepada putrinya, yang tentunya termasuk pakaian yang dihias dengan mewah - ini menunjukkan bahwa pengantin wanita bukan dari orang miskin.

Busana pernikahan suku Yakut yang dulu hanya dijahit dari bahan alami, kini tidak begitu dibutuhkan. Hanya satu hal yang penting: warna putih yang mempesona, artinya kesucian dan kesucian. Selain itu, gaun itu harus memiliki ikat pinggang yang ketat.

Waktu pernikahan dipilih oleh gadis itu. Awalnya, kedua mempelai berada di yurt yang berbeda. Dukun (alih-alih dia mungkin ada ayah dari pengantin wanita atau ibu dari pengantin pria) mengasapi mereka dengan asap kulit kayu birch - diyakini bahwa ini membersihkan pengantin baru dari berbagai fitnah dan segala sesuatu yang buruk. Baru setelah upacara ini mereka diperbolehkan untuk bertemu satu sama lain dan membuat lingkaran tradisional di sekitar rumah masa depan mereka (penting: sampai saat ini kedua mempelai tidak saling bertatapan, harus selalu ada orang di samping mereka). Kemudian mereka dinyatakan sebagai suami dan istri yang sah dan makan dimulai, di mana gadis itu harus memiliki jimat - mereka melindungi keluarga baru dari kejahatan dan penyakit. Hidangan tradisional di pesta pernikahan Yakut adalah daging rusa, daging sapi, ikan, anak kuda. Dari minuman - koumiss dan anggur.

Sebelum pernikahan, gadis Yakut bisa berjalan dengan kepala tidak tertutup, setelah menikah, istri muda harus menyembunyikan rambutnya dari semua orang kecuali suaminya.

Seni Yakut

Lagu Yakut juga spesial. Pertama-tama, kita berbicara tentang olonkho - cerita rakyat epik lokal, yang dianggap sebagai sejenis puisi. Itu dilakukan seperti opera. Ini adalah jenis seni Yakut tertua, yang sekarang dianggap sebagai warisan UNESCO.

Olonkho bisa dalam berbagai ukuran - maksimum mencapai tiga puluh enam ribu (!) Garis. Mereka memasukkan semua legenda tradisional dan legenda Yakuts. Jauh dari semua orang dapat membawakan lagu-lagu Yakut - untuk ini perlu memiliki bakat oratoris dan kemampuan berimprovisasi, serta mampu memberikan intonasi dan warna suara yang berbeda. Olonkho dibacakan tanpa gangguan - hingga tujuh malam berturut-turut, jadi pemainnya juga harus memiliki ingatan yang baik (namun, ini adalah ciri khas semua Yakut).

Suku Yakut juga memiliki alat musik nasionalnya sendiri. Kelihatannya seperti kecapi Yahudi, ada yang menganggapnya hanya variasi dari kecapi Yahudi. Alat musik ini disebut khomus. Seni suku Yakut juga mencakup nyanyian tenggorokan, yang membuat mereka sangat terkenal.

Tradisi dan adat istiadat

Beberapa tradisi dan adat istiadat suku Yakut telah lama tidak berubah. Jadi, bahkan hari ini mereka sangat menghormati alam, percaya bahwa alam itu hidup. Mereka percaya pada keberadaan roh baik dan jahat dan bahwa alam membantu melawan yang terakhir. Jadi, misalnya kilat, guntur, badai petir, menurut kepercayaan mereka, mengejar roh jahat. Angin juga memiliki rohnya sendiri - mereka menjaga kedamaian di bumi. Suku Yakut sangat menghormati air, mereka membawa persembahan ke sana - perahu yang terbuat dari kulit kayu birch. Jangan memasukkan benda tajam ke dalam air - itu bisa melukainya. Api di antara suku Yakut dianggap sebagai santo pelindung perapian, sebelum tidak padam, tetapi berpindah dari satu tempat ke tempat lain, mereka membawanya dalam pot khusus. Suku Yakut sangat menghormati semangat hutan, yang membantu mereka dalam berburu. Hewan suci bagi orang-orang ini adalah beruang, yang cakarnya mereka pakai sebagai jimat dan jimat.

Banyaknya liburan mereka terkait erat dengan tradisi dan adat istiadat suku Yakut. Misalnya Ysyakh yang berlangsung di awal musim panas. Ini adalah hari libur keluarga, melambangkan persahabatan orang-orang, dianggap paling penting di antara suku Yakut. Nama lainnya adalah "Kumiss Feast". Pada akhirnya, sangat penting untuk melakukan tarian keliling khusus untuk menghormati matahari - dengan cara ini sang termasyhur berterima kasih atas kehangatannya.

Perseteruan darah juga termasuk dalam tradisi dan adat istiadat suku Yakut. Ada juga banyak ritual kelahiran. Dan saat kematian, Anda perlu memanggil salah satu pemuda untuk diri Anda sendiri dan menyerahkan semua koneksi Anda kepadanya - beri tahu dia tentang teman dan musuh.

1. Yakutia adalah satu-satunya wilayah di negara kita di mana tiga zona waktu beroperasi sekaligus (perbedaannya dengan Moskow adalah 6, 7, dan 8 jam).
2. Hampir separuh wilayah Yakutia terletak di luar Lingkaran Arktik.
3. Yakutia menempati urutan pertama di Federasi Rusia dalam hal jumlah total cadangan semua sumber daya alam.
4. Selain dua bahasa negara, dialek Evenki, Even, Dolgan dan Yukaghir tersebar luas di Republik Sakha.
5. Yakut tidak menumbuhkan rambut tubuh.
6. Hampir setiap keluarga Yakut memiliki pisau nasional khusus dengan bilah asimetris.
7. Legenda Yakut mengatakan bahwa batu Sat, yang diambil dari perut burung dan hewan, dianggap ajaib, tetapi akan kehilangan kekuatannya jika dilihat oleh seorang wanita.
8. Sakhalar adalah nama diri suku Yakut, dan Sakhalyar adalah orang yang lahir dari perkawinan seorang Yakut dan orang Eropa.

Ini tidak semua fitur dan kebiasaan orang Yakut. Bangsa yang begitu menarik perlu dipelajari dalam waktu yang lama dan hati-hati agar dapat sepenuhnya dijiwai dengan semangat mereka - bagaimanapun, seperti kebangsaan lain di Bumi.

Yakut(dari Evenki cincin), Sakha(nama diri)- orang-orang di Federasi Rusia, penduduk asli Yakutia. Kelompok utama Yakuts adalah Amga-Lena (antara Lena, Aldan bawah dan Amga, serta di tepi kiri Lena yang berdekatan), Vilyui (di cekungan Vilyui), Olekma (di cekungan Olekma), utara (di zona tundra di lembah sungai Anabar, Olenyok, Kolyma). , Yana, Indigirka). Mereka berbicara bahasa Yakut dari kelompok Turki dari keluarga Altai, yang memiliki kelompok dialek: tengah, Vilyui, barat laut, Taimyr. orang percaya - Ortodoks.

Informasi sejarah

Baik populasi Tungus di taiga Siberia maupun suku Turki-Mongolia yang menetap di Siberia pada abad ke-10 hingga ke-13 berpartisipasi dalam etnogenesis suku Yakut. dan berasimilasi dengan penduduk setempat. Etnogenesis suku Yakut selesai pada abad ke-17.

Di timur laut Siberia, pada saat Cossack Rusia dan industrialis tiba di sana, Yakut (Sakha) adalah orang paling banyak yang menempati tempat terkemuka di antara orang lain dalam hal tingkat perkembangan budaya.

Nenek moyang suku Yakut tinggal lebih jauh ke selatan, di wilayah Baikal. Menurut Anggota Korespondensi dari Academy of Sciences A.P. Derevyanko, pergerakan nenek moyang suku Yakut ke utara dimulai, tampaknya, pada abad ke-8 hingga ke-9, ketika nenek moyang legendaris Yakut menetap di wilayah Baikal - Kurykans, orang-orang berbahasa Turki, informasi tentang yang diawetkan bagi kami dengan prasasti rahasia Orkhon. Eksodus suku Yakut, didorong ke utara oleh tetangga yang lebih kuat, bangsa Mongol - pendatang baru di Lena dari stepa Trans-Baikal, meningkat pada abad ke-12 hingga ke-13. dan berakhir sekitar abad XIV-XV.

Menurut legenda yang tercatat pada awal abad ke-18. Yakov Lindenau, anggota ekspedisi pemerintah untuk mempelajari Siberia, pendamping Akademisi Miller dan Gmelin, pemukim terakhir dari selatan datang ke Lena pada akhir abad ke-16. dipimpin oleh Badzhey, kakek dari pemimpin suku (toyon) Tygyn, yang terkenal dalam legenda. A.P. Derevyanko percaya bahwa dengan pergerakan suku-suku ke utara, perwakilan dari berbagai negara juga masuk ke sana, tidak hanya Turki, tetapi juga Mongolia. Dan selama berabad-abad terjadi proses yang kompleks untuk menggabungkan budaya yang berbeda, yang terlebih lagi diperkaya dengan keterampilan dan kemampuan suku asli Tungus dan Yukagir. Beginilah cara orang Yakut modern terbentuk secara bertahap.

Pada awal kontak dengan Rusia (1620-an), Yakuts dibagi menjadi 35-40 "suku" eksogami (Dion, Aimakh, "volost" Rusia), yang terbesar - Kangalas dan Namtsy di tepi kiri Lena, Megins , Borogons, Betuns, Baturus - antara Lena dan Amga, berjumlah hingga 2000-5000 orang.

Suku-suku sering bermusuhan satu sama lain, dibagi menjadi kelompok suku yang lebih kecil - "klan ayah" (aga-uusa) dan "klan ibu" (iye-uusa), yaitu, tampaknya naik ke istri nenek moyang yang berbeda. Ada kebiasaan perseteruan darah, biasanya diganti dengan tebusan, inisiasi militer anak laki-laki, penangkapan ikan kolektif (di utara - menangkap angsa), keramahtamahan, bertukar hadiah (belakh). Seorang bangsawan militer menonjol - mainan, yang memerintah klan dengan bantuan para tetua dan bertindak sebagai pemimpin militer. Mereka memiliki budak (kulut, bokan), 1-3, jarang sampai 20 orang dalam satu keluarga. Budak berkeluarga, sering tinggal di yurt terpisah, laki-laki sering bertugas di regu militer toyon. Pedagang profesional muncul - yang disebut penduduk kota (yaitu orang yang bepergian ke kota). Ternak berada dalam kepemilikan pribadi, berburu, padang rumput, ladang jerami, dll. - terutama di masyarakat. Pemerintah Rusia berusaha memperlambat perkembangan kepemilikan pribadi atas tanah. Di bawah pemerintahan Rusia, suku Yakut dibagi menjadi "jenis" (aga-uusa), diperintah oleh "pangeran" (kines) terpilih dan disatukan dalam naslegs. Di kepala nasleg adalah "pangeran agung" terpilih (ulakhan kines) dan "administrasi suku" dari mandor suku. Anggota masyarakat berkumpul untuk pertemuan suku dan turun-temurun (munni). Nasleg bersatu dalam ulus yang dipimpin oleh kepala ulus terpilih dan "dewan asing". Asosiasi ini naik ke suku lain: Meginsky, Borogonsky, Baturussky, Namsky, ulus Kangalassky Barat dan Timur, Betyunsky, Batulinsky, nasleg Ospetsky, dll.

Hidup dan ekonomi

Budaya tradisional paling lengkap diwakili oleh Amga-Lena dan Vilyui Yakuts. Yakuts utara dekat dalam budaya dengan Evenks dan Yukaghirs, Olyokma sangat berakulturasi dengan Rusia.

Keluarga kecil (kergen, yal). Sampai abad ke-19 poligami dilestarikan, dan para istri sering hidup terpisah dan masing-masing mengurus rumah tangganya sendiri. Kalym biasanya terdiri dari ternak, sebagian (kurum) dimaksudkan untuk pesta pernikahan. Untuk mempelai wanita diberikan mas kawin yang nilainya sekitar setengah kalym, terutama berupa pakaian dan perkakas.

Pekerjaan tradisional utama adalah beternak kuda (dalam dokumen Rusia abad ke-17, suku Yakut disebut "manusia kuda") dan beternak. Laki-laki mengurus kuda, perempuan mengurus ternak. Rusa dibesarkan di utara. Ternak disimpan di musim panas untuk merumput, di musim dingin di lumbung (hotons). Haymaking sudah dikenal sebelum kedatangan Rusia. Breed ternak Yakut dibedakan oleh ketahanannya, tetapi tidak produktif.

Penangkapan ikan juga dikembangkan. Mereka memancing terutama di musim panas, tetapi juga di musim dingin di dalam lubang; pada musim gugur, penangkapan ikan pukat kolektif diselenggarakan dengan pembagian mangsa di antara semua peserta. Bagi orang miskin yang tidak memiliki ternak, memancing adalah pekerjaan utama (dalam dokumen abad ke-17, istilah "nelayan" - balyksyt - digunakan dalam arti "miskin"), beberapa suku juga berspesialisasi di dalamnya - itu yang disebut "kaki Yakuts" - osekui, ontuly, kokui, kirikian, kyrgydais, orgoth, dan lainnya.

Perburuan tersebar luas di utara, menjadi sumber makanan utama di sini (rubah kutub, kelinci, rusa kutub, rusa, burung). Di taiga, dengan kedatangan Rusia, perburuan daging dan bulu (beruang, rusa, tupai, rubah, kelinci, burung, dll.) Diketahui, tetapi kemudian, karena penurunan jumlah hewan, kepentingannya menjatuhkan. Teknik berburu khusus adalah ciri khas: dengan banteng (pemburu menyelinap ke mangsanya, bersembunyi di balik banteng), menunggang kuda mengejar binatang itu di sepanjang jalan, terkadang dengan anjing.

Ada pertemuan - pengumpulan getah pinus dan larch (lapisan dalam kulit kayu), dipanen untuk musim dingin dalam bentuk kering, akar (saran, koin, dll.), Sayuran (bawang liar, lobak pedas, coklat kemerah-merahan), raspberry, yang dianggap najis, tidak digunakan dari buah beri.

Pertanian (jelai, pada tingkat lebih rendah gandum) dipinjam dari Rusia pada akhir abad ke-17, hingga pertengahan abad ke-19. dikembangkan dengan sangat buruk; penyebarannya (terutama di distrik Olekminsk) difasilitasi oleh para pemukim Rusia yang diasingkan.

Pengolahan kayu (ukiran artistik, pewarnaan dengan kaldu alder), kulit kayu birch, bulu, dan kulit dikembangkan; piring dari kulit, permadani dari kulit kuda dan sapi yang dijahit dengan pola kotak-kotak, selimut dari bulu kelinci, dll; Tali dipelintir dari rambut kuda dengan tangan, dianyam, disulam. Tidak ada pemintalan, penenunan, dan peleburan kain kempa. Produksi keramik plesteran, yang membedakan suku Yakut dari suku Siberia lainnya, telah dipertahankan. Peleburan dan penempaan besi yang memiliki nilai komersial, peleburan dan pengejaran perak, tembaga, dll. dikembangkan sejak abad ke-19. - ukiran pada tulang mammoth.

Mereka bepergian terutama dengan menunggang kuda, mengangkut barang dalam kemasan. Ada ski terkenal yang dilapisi dengan kamus kuda, kereta luncur (silis syarga, kemudian - kereta luncur seperti mobil Rusia), biasanya diikat ke lembu jantan, di utara - kereta luncur rusa kutub berdebu; jenis perahu yang umum dengan Evenk - kulit kayu birch (tyy) atau alas datar dari papan; kapal layar-karbasy dipinjam dari Rusia.

tempat tinggal

Permukiman musim dingin (kystyk) terletak di dekat ladang pemotongan, terdiri dari 1-3 yurt, musim panas - dekat padang rumput, berjumlah hingga 10 yurt. Yurt musim dingin (bilik, diie) memiliki dinding miring yang terbuat dari batang kayu tipis berdiri di atas bingkai kayu persegi panjang dan atap pelana rendah. Dindingnya diplester di luar dengan tanah liat dan pupuk kandang, atap di atas lantai kayu ditutupi dengan kulit kayu dan tanah. Rumah ditempatkan di titik mata angin, pintu masuk diatur di sisi timur, jendela - di selatan dan barat, atap diorientasikan dari utara ke selatan. Di sebelah kanan pintu masuk, di sudut timur laut, diatur perapian (oosh) - pipa yang terbuat dari tiang yang dilapisi tanah liat, yang keluar melalui atap. Ranjang papan (oron) disusun di sepanjang dinding. Yang paling terhormat adalah sudut barat daya. Di tembok barat ada tempat master. Ranjang di sebelah kiri pintu masuk ditujukan untuk pemuda laki-laki, pekerja, di sebelah kanan, di perapian, untuk perempuan. Sebuah meja (ostuol) dan bangku ditempatkan di sudut depan. Di sisi utara, sebuah gudang (khoton) dipasang ke yurt, seringkali di bawah atap yang sama dengan perumahan, pintu dari yurt berada di belakang perapian. Di depan pintu masuk yurt, diatur kanopi atau kanopi. Yurt itu dikelilingi oleh gundukan rendah, seringkali dengan pagar. Sebuah tiang penyangga ditempatkan di dekat rumah, seringkali dihiasi dengan ukiran.

Yurt musim panas sedikit berbeda dari yurt musim dingin. Alih-alih hoton, kandang untuk anak sapi (titik), kandang, dll. Dari akhir abad XVIII. yurt log poligonal dengan atap piramidal dikenal. Dari paruh ke-2 abad XVIII. Gubuk Rusia menyebar.

Kain

Pakaian tradisional pria dan wanita - celana kulit pendek, perut bulu, kaki kulit, kaftan dada tunggal (tidur), di musim dingin - bulu, di musim panas - dari kulit kuda atau sapi dengan wol di dalamnya, untuk orang kaya - dari kain. Belakangan, kemeja kain dengan kerah turn-down (yrbakhs) muncul. Pria mengikatkan diri dengan sabuk kulit dengan pisau dan batu api, yang kaya - dengan plakat perak dan tembaga. Ciri khasnya adalah kaftan panjang bulu pernikahan wanita (sangyah), disulam dengan kain merah dan hijau dan jalinan emas; topi bulu wanita yang elegan terbuat dari bulu mahal yang turun ke punggung dan bahu, dengan atasan kain tinggi, beludru atau brokat dengan plakat perak (tuosakhta) dan dekorasi lainnya dijahit di atasnya. Perhiasan perak dan emas wanita tersebar luas. Sepatu - sepatu bot tinggi musim dingin yang terbuat dari kulit rusa atau kuda dengan wol di luar (eterbes), sepatu bot musim panas yang terbuat dari kulit lembut (saary) dengan atasan yang dilapisi kain, untuk wanita - dengan applique, stoking bulu panjang.

Makanan

Makanan utamanya adalah susu, terutama di musim panas: dari susu kuda - koumiss, dari susu sapi - yogurt (suorat, sora), krim (kuercheh), mentega; minyak diminum dengan lelehan atau dengan koumiss; suorat disiapkan untuk musim dingin dalam bentuk beku (tar) dengan tambahan beri, akar, dll.; rebusan (butugas) dibuat darinya dengan tambahan air, tepung, akar, gubal pinus, dll. Makanan ikan memainkan peran utama bagi orang miskin, dan di wilayah utara, di mana tidak ada ternak, daging dikonsumsi terutama oleh orang kaya. Daging kuda sangat dihargai. Pada abad ke-19 tepung barley digunakan: digunakan untuk membuat kue tidak beragi, pancake, semur-salamat. Sayuran dikenal di distrik Olekminsk.

Agama

Ortodoksi menyebar pada abad XVIII-XIX. Kultus Kristen digabungkan dengan kepercayaan pada roh baik dan jahat, roh dukun mati, roh tuan, dll. Unsur totemisme dipertahankan: klan memiliki pelindung hewan yang dilarang untuk dibunuh, dipanggil dengan nama, dll. dunia terdiri dari beberapa tingkatan, kepala yang atas dianggap Yuryung ayy toyon, yang lebih rendah - Ala buuray toyon, dll. Pemujaan dewa kesuburan wanita Aiyysyt penting. Kuda dikorbankan untuk roh yang hidup di dunia atas, sapi dikorbankan di dunia bawah. Hari libur utama adalah liburan koumiss musim semi-musim panas (Ysyakh), disertai dengan persembahan koumiss dari cangkir kayu besar (choroon), permainan, kompetisi olahraga, dll.

Dikembangkan. Rebana dukun (dungur) dekat dengan rebana Evenk.

Budaya dan pendidikan

Dalam cerita rakyat, epik heroik (olonkho) dikembangkan, dibawakan secara resitatif oleh pendongeng khusus (olonkhosut) dengan banyak orang; legenda sejarah, dongeng, terutama dongeng tentang binatang, peribahasa, lagu. Alat musik tradisional adalah vargan (khomus), biola (kyryympa), perkusi. Dari tarian tersebut, tarian keliling osuokhay, tarian permainan, dll.

Sekolah telah berlangsung sejak abad ke-18. dalam bahasa Rusia. Menulis dalam bahasa Yakut sejak pertengahan abad ke-19. Di awal abad XX. kecerdasan terbentuk.

Tautan

1. V.N. Ivanov Yakut // Rakyat Rusia: situs web.
2. Sejarah kuno suku Yakut // Dixon: situs web.