Jan Sibelius: biografi, fakta menarik, video, kreativitas. Biografi Jean Sibelius Struktur figuratif dan ekspresi karya piano oleh Jean Sibelius dapat menjadi sarana yang sangat baik untuk pendidikan musik dan estetika anak sekolah

Jan Sibelius(Swedia. Jean Sibelius, Orang Swedia Johan Christian Julius Sibelius; 8 Desember 1865, Hämeenlinna, Kadipaten Agung Finlandia, Kekaisaran Rusia - 20 September 1957, Järvenpää, Finlandia) - komposer Finlandia asal Swedia.

Biografi

Jean Sibelius lahir pada tanggal 8 Desember 1865 di Tavastgus di Kadipaten Agung Finlandia. Merupakan anak kedua dari tiga bersaudara dari Dr. Christian Gustav Sibelius dan Mary Charlotte Borg. Dia kehilangan ayahnya lebih awal, menghabiskan masa kecilnya bersama ibu, saudara laki-laki dan perempuannya di rumah neneknya di kampung halamannya.

Keluarga itu berbicara bahasa Swedia dan mempertahankan tradisi budaya Swedia. Namun, orang tua Jan mengirimnya ke sekolah menengah berbahasa Finlandia. Dari tahun 1876 hingga 1885 ia belajar di Normal Lyceum of Hämeenlinna.

Mengikuti tradisi keluarga, anak-anak diajari memainkan alat musik. Sister Linda memainkan piano, Brother Christian memainkan cello, Januari- awalnya di piano, tapi setelah itu dia lebih suka biola.

Sudah di usia sepuluh tahun Januari menulis drama pendek.

Selanjutnya, ketertarikannya pada musik meningkat dan dia memulai studi sistematis di bawah bimbingan pemimpin band brass lokal, Gustav Lewander.

Pengetahuan praktis dan teoretis yang diperoleh memungkinkan pemuda itu untuk menulis beberapa komposisi instrumen kamar.

Pada tahun 1885 ia masuk fakultas hukum Universitas Kekaisaran di Helsinki, tetapi ia tidak tertarik pada profesi pengacara, dan segera ia pindah ke Institut Musik, di mana ia menjadi murid Martin Vegelius yang paling cemerlang. Banyak dari komposisi awalnya untuk ansambel kamar dibawakan oleh siswa dan guru institut.

Pada tahun 1889 Sibelius menerima beasiswa negara untuk belajar komposisi dan teori musik dengan Albert Becker di Berlin. Tahun berikutnya dia mengambil pelajaran dari Karl Goldmark dan Robert Fuchs di Wina.

Setelah kembali Sibelius di Finlandia, ia membuat debut resminya sebagai komposer: puisi simfoni Kullervo, op. 7, untuk solois, paduan suara pria dan orkestra - berdasarkan salah satu legenda Kalevala epik rakyat Finlandia. Ini adalah tahun-tahun kebangkitan patriotik yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan Sibelius langsung dielu-elukan sebagai musik harapan bangsa. Segera dia menikah dengan Aino Jarnefelt, yang ayahnya adalah letnan jenderal dan gubernur terkenal yang mengambil bagian dalam gerakan nasional - August Alexander Jarnefelt.

Kullervo diikuti oleh puisi simfoni En Saga, op. 9 (1892); suite "Karelia" (Karelia), op. 10 dan 11 (1893); "Lagu Musim Semi", op. 16 (1894) dan suite "Lemminkäinen" (Lemminkissarja), op. 22 (1895). Pada tahun 1897 Sibelius berpartisipasi dalam kompetisi untuk mengisi posisi guru musik di universitas, tetapi gagal, setelah itu teman-temannya meyakinkan senat untuk menetapkan beasiswa tahunan sebesar 3.000 nilai Finlandia untuknya.

Pengaruh penting pada pekerjaan awal Sibelius dua musisi Finlandia memberinya: seni orkestrasi diajarkan oleh Robert Kajanus, konduktor dan pendiri Asosiasi Orkestra Helsinki, dan kritikus musik Karl Flodin adalah mentor di bidang musik simfoni. Pertunjukan Perdana Simfoni Pertama Sibelius berlangsung di Helsinki (1899). Dalam genre ini, sang komposer menulis 6 karya lagi - yang terakhir adalah Seventh Symphony (satu gerakan Fantasia sinfonica), op. 105, pertama kali dilakukan pada tahun 1924 di Stockholm. ketenaran internasional Sibelius memperolehnya berkat simfoni, tetapi konser biolanya dan banyak puisi simfoni juga populer, seperti Putri Pohjola (Fin. Pohjolan tytär), Lompat Malam dan Matahari Terbit (Swedia. Nattlig ritt och soluppgang), Tuonel swan" (Tuonelan joutsen) dan "Tapiola" (Tapiola).

Kebanyakan tulisan Sibelius untuk teater drama (totalnya ada enam belas) - bukti kegemaran khususnya pada musik teater: khususnya, ini adalah puisi simfoni "Finlandia" (Finlandia) (1899) dan "Sad Waltz" (Valse triste) dari musik untuk lakon oleh saudara ipar dari komposer Arvid Järnefelt " Kematian" (Kuolema); drama tersebut pertama kali dipentaskan di Helsinki pada tahun 1903. Banyak lagu dan karya paduan suara Sibelius sering terdengar di tanah airnya, tetapi di luar hampir tidak diketahui: jelas, kendala bahasa mencegah distribusinya, dan selain itu, mereka tidak memiliki ciri khas simfoni dan puisi simfoni. Ratusan karya piano dan biola serta beberapa suite untuk orkestra juga kalah dengan karya terbaik komposernya.

Posisi khusus dalam budaya nasional Finlandia ditempati oleh puisi simfoni "Finlandia", yang merupakan ilustrasi musik tentang sejarah rakyat dan berorientasi anti-Rusia. Melodi itu sukses dan menjadi lagu kebangsaan. Penampilannya, termasuk bersiul di tempat umum, dihukum oleh otoritas Rusia dengan penjara.

Aktivitas kreatif Sibelius sebenarnya berakhir pada tahun 1926 dengan puisi simfoni Tapiola, op. 112. Selama lebih dari 30 tahun, dunia musik telah menunggu komposisi baru dari komposer - terutama Simfoni Kedelapannya, yang telah banyak dibicarakan (pada tahun 1933 pemutaran perdana bahkan diumumkan); Namun, harapan tidak terpenuhi. Selama tahun-tahun ini Sibelius hanya menulis drama kecil, termasuk musik dan lagu Masonik, yang tidak memperkaya warisannya. Namun, ada bukti bahwa pada tahun 1945 sang komposer menghancurkan sejumlah besar makalah dan manuskrip - mungkin di antaranya adalah komposisi selanjutnya yang tidak mencapai perwujudan akhir.

Karyanya diakui terutama di negara-negara Anglo-Saxon. Pada tahun 1903-1921, dia datang ke Inggris lima kali untuk membawakan karyanya, dan pada tahun 1914 dia mengunjungi Amerika Serikat, di mana, di bawah arahannya, puisi simfoni Oceanides (Aallottaret) ditayangkan sebagai bagian dari Festival Musik Connecticut. Kepopuleran Sibelius di Inggris dan Amerika Serikat mencapai puncaknya pada pertengahan 1930-an. Penulis besar Inggris seperti Rosa Newmarch, Cecil Grey, Ernest Newman dan Constant Lambert mengaguminya sebagai komposer yang luar biasa pada masanya, penerus Beethoven yang layak. Di antara penganut yang paling bersemangat Sibelius di AS ada O. Downes, kritikus musik The New York Times, dan S. Koussevitzky, konduktor Orkestra Simfoni Boston; pada tahun 1935 ketika musik Sibelius dibawakan di radio oleh New York Philharmonic Orchestra, pendengar memilih komposer sebagai "simfonis favorit" mereka.

Sejak 1940-an, minat terhadap musik Sibelius secara nyata menurun: terdengar suara-suara yang mempertanyakan inovasinya di bidang bentuk. Sibelius tidak membuat sekolahnya sendiri dan tidak secara langsung mempengaruhi para komposer generasi selanjutnya. Saat ini, ia biasanya disejajarkan dengan perwakilan romantisme akhir-akhir ini seperti R. Strauss dan E. Elgar. Pada saat yang sama, di Finlandia dia ditugaskan dan diberi peran yang jauh lebih penting: di sini dia diakui sebagai komposer nasional yang hebat, simbol kebesaran negara.

Bahkan selama hidup Sibelius menerima penghargaan yang hanya diterima oleh beberapa artis. Cukuplah untuk menyebutkan banyak jalan Sibelius, taman Sibelius, festival musik tahunan "Week Sibelius". Pada tahun 1939, almamater komposer, Institut Musik, dinamai sesuai nama Akademi Sibelius.

Sibelius di Freemasonry

Dia adalah seorang Freemason selama bertahun-tahun, dan merupakan salah satu tokoh Freemasonry Finlandia yang luar biasa. Sibelius adalah salah satu pendiri Suomi Lodge No. 1 di Helsinki. Kemudian dia menjadi kepala organ di Grand Lodge of Finland. Pada tahun 1927 Sibelius menulis sembilan komposisi vokal dan instrumental, dikumpulkan olehnya dengan judul umum "Masonic Music for Rites". Edisi pertama skor, yang ditujukan untuk didistribusikan di antara kaum Mason, diterbitkan pada tahun 1936. Edisi kedua diterbitkan pada tahun 1950, dikoreksi dan dilengkapi oleh penulis dengan komposisi baru, termasuk puisi simfoni terkenal "Finlandia", disertai dengan teks khusus selama pertunjukan Masonik.

Karya-karya besar

Simfoni

• "Kullervo", simfoni untuk solois, paduan suara dan orkestra, op.7 (1899)
• Simfoni No. 1 dalam e-moll, op.39 (1899)
• Simfoni No. 2 dalam D-dur, op.43 (1902)
• Simfoni No. 3 dalam C-dur, op.52 (1907)
• Simfoni No. 4 a-moll, op.63 (1911)
• Simfoni No. 5 Es-dur, op.82 (1915)
• Simfoni No. 6 dalam d-moll, op.104 (1923)
• Simfoni No. 7 dalam C-dur, op.105 (1924)

Puisi simfoni

• "Saga", op.9 (1892, edisi kedua 1901)
• "Nimfa Hutan", Op. 15 (1894)
• "Lagu Musim Semi", Op. 16 (1894)
• "Finlandia", op.26 (1899)
• Putri Pohjola, op.49 (1906)
• "Night Ride and Sunrise", op.55 (1907)
• Dryad, op.45 (1910)
• "Luonnotar" untuk sopran dan orkestra, op. 70 (1913)
• Bard, op.64 (1914)
• Oceanides, op.73 (1914)
• Tapiola, op.112 (1926)
• "Tuonel Angsa"

Suite simfoni

• "Lemminkäinen" (empat legenda simfoni: "Lemminkäinen dan gadis-gadis di pulau Saari", "Lemminkäinen di Tuonele", "Angsa Tuonela", "Kembalinya Lemminkäinen"; 1893-1895)
• "Karelia", suite, Op. 11 (1893)
• Pelléas et Mélisande (1905, dari musik menjadi drama oleh Maurice Maeterlinck)
• Adegan Sejarah I, Op. 25 (1. Overture 2. Adegan 3. Pesta) (1899)
• "Love Suite" untuk senar, timpani dan segitiga (Rakastava), op. 14 (1911)
• Adegan Sejarah II, Op. 66 (1. Berburu 2. Lagu cinta 3. Di jembatan gantung) (1912)
• "Three Pieces for Orchestra, Op. 96. (1. Lyrical Waltz, 2. Past (pastoral), 3. Knightly Waltz) (1920)
• "Little Suite" untuk 2 seruling dan orkestra dawai, Op. 98a (1921)
• Country Suite untuk orkestra dawai, Op. 98b (1921)
• "Genre Suite" (Suite caracteristique), Op. 100 (1922)

Karya konser

• Concerto untuk biola dan orkestra dalam d-moll, op.47 (1903)
• Dua Serenade untuk Biola dan Orkestra, op. 69 (1912)
• Dua Melodi Khidmat untuk biola atau cello dan orkestra, op. 77 (1914, 1915)
• Enam humor untuk biola dan orkestra, op. 87 dan 89 (1917)
• Suite untuk orkestra biola dan dawai (1929)

Karya teater

• The Making of a Boat, opera (1894, belum selesai; berdasarkan materi pembukaan, lakon The Swan of Tuonela ditulis)
• The Maiden in the Tower, opera dalam satu babak (1896)
• "King Christian II", musik untuk drama oleh A. Paula (1898)
• "Pelleas and Mélisande", musik untuk drama oleh M. Maeterlinck (1905)
• "Death", musik untuk drama oleh A. Yarnefelt, Op. 44 (termasuk "Sad Waltz" yang terkenal) (1903)
• "Scaramouche", balet-pantomim berdasarkan lakon P. Knudsen, op. 71 (1913)
• “The Feast of Belshazzar”, musik untuk drama oleh Hjalmar Prokope (1906) Op. 51.
• “White as a Swan”, musik untuk drama oleh August Strindberg (1908) Op. 54.
• "The Lizard", musik untuk lakon oleh Mikael Liebeck (1909) Op. 8
• "The Name", musik untuk drama oleh Hugo von Hofmannsthal (1916) Op. 83.
• "The Tempest", musik untuk drama oleh William Shakespeare, Op. 109 (1925)

Pekerjaan lain

• "Karelia" - pembukaan, op.10 1893
• "Pan dan Gema", op.53a 1906

Komposisi kamar

• Dua potong (Romance dan Epilog) untuk biola dan piano (1888) Op. 2.
• String Quartet B-dur (1889) Op. 4.
• "Melancholia" untuk cello dan piano (1901) Op. 20.
• "Voces intimae" ("Suara Rahasia"), kuartet gesek dalam d-moll (1909) Op. 56.
• Empat bagian untuk biola (atau cello) dan piano (1915) Op. 78.
• Enam Potongan untuk Biola dan Piano (1915) Op. 79.
• Sonatina dalam E mayor untuk biola dan piano (1915) Op. 80.
• Lima Potongan untuk Biola dan Piano (1915) Op. 81.
• Novelleta untuk biola dan piano (1923) Op. 102.
• Village Dances, lima lagu untuk biola dan piano (1925) Op. 106.
• Empat karya untuk biola dan piano (1929) Op. 115.
• Tiga potong untuk biola dan piano (1929) Op. 116.

untuk pianika

• Enam Operasi Dadakan. 5.
• Sonata dalam F mayor (1893) Op. 12.
• Sepuluh Potongan (1894-1903) Op. 24.
• Sepuluh bagatelles (1914-1916) Op. 34.
• "Pensees lyriques", 10 buah (1912-1914) Op. 40.
• Küllikki, tiga karya liris (1904) Op. 41.
• Sepuluh Potongan (1909) Op. 58.
• Tiga Sonatina (1912) Op. 67.
• Dua Rondo Kecil (1912) Op. 68.
• Empat Potongan Lirik (1914) Op. 74.
• Lima Potongan (1914) Op. 75.
• Tiga Belas Potongan (1914) Op. 76.
• Lima Potongan (1916) Op. 85.
• Enam Potongan (1919) Op. 94.
• Enam bagatelles (1920) Op. 97.
• Delapan Potongan Pendek (1922) Op. 99.
• Lima Karya Romantis (1923) Op. 101.
• Lima kesan karakteristik (1924) Op. 103.
• Lima Sketsa (1929) Op. 114.

Untuk organ

• Dua Potong Op. 111.
• 1.Intrada (1925)
• 2. Musik pemakaman (1931)

untuk paduan suara

• Enam paduan suara laki-laki a cappella dengan teks "Kalevala", "Kanteletar" dan kata-kata Kivi (1893-1901) Op. 18.
• Paduan suara dadakan dan orkestra wanita dengan kata-kata oleh Rydberg (1902) Op. 19.
• Natus di Curas. Himne untuk paduan suara laki-laki a cappella (ed. 1899) Op. 21.
• "University Cantata 1897" untuk paduan suara campuran a cappella (1897) Op. 23.
• "Sandels", improvisasi untuk paduan suara pria dan orkestra dengan kata-kata oleh Runeberg (1898) Op. 28.
• "The Origin of Fire" untuk bariton, paduan suara pria dan orkestra (1902) Op. 32.
• "The Captive Queen", balada untuk paduan suara dan orkestra (1906) Op. 48.
• Dua lagu untuk paduan suara campuran a cappella (1911-1912) Op. 65.
• Paduan suara lima pria a cappella (1915) Op. 84.
• Native Land, kantata untuk paduan suara dan orkestra, kata-kata oleh Kallio (1918) Op. 92.
• "Song of the Earth", kantata untuk paduan suara dan orkestra pada sebuah teks oleh Jarl Gemmer - untuk memperingati pembukaan universitas di Turku (1919) Op. 93.
• "Hymn to the Earth", kantata untuk paduan suara dan orkestra, teks oleh Eino Leino (1920) Op. 95.
• "Hymn" untuk paduan suara dan organ (1925) Op.107.
• Dua paduan suara laki-laki a cappella (1925) Op.108.
• “Hymn to Väinyo” (“Kalevala”) untuk paduan suara dan orkestra (1926) Op.110.
• "Masonic Ceremonial Music", siklus karya untuk solois, paduan suara pria dan organ (1926-1948) Op.113.

Untuk suara dengan iringan

Lima Lagu Natal untuk suara dan piano (1895-1913) Op.1
Arioso mengikuti kata-kata Runeberg untuk orkestra suara dan dawai (1911) Op.3.
Tujuh lagu per kata oleh Runeberg dengan iringan piano (1891-1892) Op.13.
Seven Songs to Words oleh Runeberg, Tavastjern dan lainnya untuk suara dan piano (1894-1899) Op.17.
The Carrier's Brides untuk bariton atau mezzo-soprano dan orkestra (1897) Op.33.
Dua lagu untuk suara dan piano (1907) Op.35.
Enam lagu untuk suara dan piano (1899), di antaranya - "March Snow" (No. 5), "Diamonds in the Snow" (No. 6) (versi penulis kedua - untuk suara dan orkestra) Op.36.
Lima lagu untuk suara dan piano (1898-1902), di antaranya - "Gadis itu kembali dari kencan" (No. 5) dengan kata-kata Runeberg Op. 37.
Lima Lagu untuk suara dan piano (1904) Op. 38.
Enam Lagu untuk Suara dan Piano (1906), di antaranya "Kota Tenang" (No. 5) hingga lirik oleh Demel Op.50.
Delapan lagu untuk suara dan piano hingga kata-kata oleh Josephson (1909) Op.57.
Dua lagu untuk suara dan piano (atau gitar) pada teks dari Shakespeare's Twelfth Night (1909) Op.60.
Delapan lagu untuk suara dan piano hingga kata-kata oleh Tavastierne, Runeberg dan lainnya (1910) Op.61.
Luonnottar, puisi untuk sopran dan orkestra (1913) Op.70.

Enam lagu untuk suara dan piano ke kata-kata oleh Topelius, Rydberg dan lain-lain (1914-1915) Op.72.
Enam Lagu untuk suara dan piano (1916) Op.86.
Enam Lagu untuk suara dan piano hingga kata-kata oleh Franzen dan Runeberg (1917) Op.88.
Enam Lagu untuk suara dan piano untuk kata-kata oleh Runeberg (1917) Op.90.

melodeklamasi

• Dryad (kata-kata oleh Rydberg), dengan iringan piano, dua terompet dan orkestra dawai (1894) Op.15.
• "Snowy Peace" (kata-kata oleh Rydberg), dengan paduan suara dan iringan orkestra (1900) Op.29.
• “Ice drift on the Oulu River” (kata-kata oleh Topelius), diiringi paduan suara dan orkestra pria (1899) Op.30.

Komposisi tanpa penunjukan opus

• Trio a-moll (1881-1882)
• Kuartet piano e-moll (1881-1882)
• Suite untuk biola dan piano (1883)
• Andantino untuk cello dan piano (1884)
• Kuartet Dawai Es-dur (1885)
• Sonata untuk biola dan piano di F-dur (1886)
• Trio Piano (1887)
• "Tranaden" ("Berharap"), melodeklamasi kata-kata Stagnelius, dengan iringan piano (1887)
• "Nights of Jealousy", melodeklamasi kata-kata Runeberg, dengan iringan piano trio (1888)
• Serenade untuk suara dan piano untuk kata-kata oleh Runeberg (1888)
• "Water Spirit", dua lagu dengan iringan trio piano untuk karya Vennerberg (1888)
• Tema dan Variasi untuk kuartet gesek (1888)
• Suite untuk biola, viola dan cello A-dur (1889)
• String Quartet a-moll (1889)
• Kuintet piano dalam g minor (1889)
• Overture minor (1890-1891)
• Overture di E-dur (1890-1891)
• Kuartet Piano dalam C-dur (1891)
• Oktet untuk seruling, klarinet, dan dawai (1891), kemudian digunakan dalam Saga
• Adegan balet untuk orkestra (1891)
• "Tiera", karya untuk pita kuningan (1894)
• Dryad, puisi simfoni (1894)
• "University Cantata 1894", untuk paduan suara dan orkestra (1894)
• "Min rastas", untuk paduan suara pria a cappella (1894)
• Rondo untuk biola dan piano (1895)
• "Endless Day" (lirik oleh Erkko), untuk suara anak-anak acapela (1896)
• "One Power" (kata-kata oleh Cajander), untuk paduan suara pria a cappella (1898)
• "Berenang", untuk suara dan piano (1899)
• "Hymn to Thais", kata-kata dari Borgstrom, untuk suara dan piano (1900)
• "Cortege", untuk orkestra (1901)
• "Potret", untuk orkestra dawai (1901)
• "Penunggang Kuda", untuk piano (1901)
• Enam Lagu Rakyat Finlandia untuk piano (1903)
• "Tidak perlu keluhan" (menurut kata-kata Runeberg), untuk paduan suara campuran a cappella (1905)
• "Carminalia", untuk paduan suara anak laki-laki (1905)
• "The Language of Birds", musik untuk drama oleh Adolf Paul (1911)
• "Drommarna", untuk paduan suara campuran (1912)
• "Uusimaa", untuk paduan suara campuran (1912)
• "Juhlamarssi", untuk paduan suara campuran (1912)
• "Spagnuolo", karya piano (1913)
• "Mimpi" (untuk kata-kata oleh Runeberg), untuk dua sopran dan piano (1915)
• "Mandolinata", untuk piano (1917)
• "The Recklessness of Fridolin" (untuk kata-kata oleh Karlfeldt), untuk paduan suara pria a cappella (1917)
• Narcissus (untuk lirik oleh Gripenberg), untuk suara dan piano (1918)
• "Sails", untuk suara dan piano (1918)
• "Girls" (untuk kata-kata oleh Prokope), untuk suara dan piano (1918)
• "Faded", untuk suara dan piano (1918)
• Dua lagu untuk paduan suara pria a cappella (1918)
• "Persaudaraan" (untuk kata-kata oleh Aho), untuk paduan suara laki-laki a cappella (1920)
• "Kemiripan" (untuk kata-kata oleh Runeberg), untuk paduan suara laki-laki a cappella (1920)
• "Johan's Journey" (ke kata-kata oleh Fröding), untuk paduan suara pria a cappella (1920)
• "Romantic Piece", untuk piano (1920)
• "Passionate Desire", untuk piano (1920)
• "The Solemn March of the Singing Brotherhood in Vyborg" I, untuk paduan suara pria (1920)
• "Andante festivo", untuk kuartet gesek (1922). Ada aransemen pengarang untuk orkestra dawai dan timpani ad libitum, dibuat tahun 1938.
• "Andante lirico", untuk orkestra gesek (1924)
• "Blue Duck", untuk suara dan piano (ed. 1925)
• "Lonely Ski Trail", melodeklamasi (dengan kata-kata Gripenberg) dengan iringan piano (1925). Ada aransemen penulis untuk pembaca, instrumen harpa dan busur, dibuat pada tahun 1948.
• Dua mazmur untuk paduan suara campuran a cappella (1925-1927)
• "Guards on the Bridge", untuk paduan suara pria a cappella (1929)
• "The Solemn March of the Singing Brotherhood in Vyborg" II, untuk paduan suara pria a cappella (1929)
• "The Fate of Karelia", untuk paduan suara pria dan piano (1930)

Pertunjukan musik Sibelius

Konduktor yang telah merekam semua simfoni Sibelius (termasuk atau tidak termasuk Kullervo) termasuk Vladimir Ashkenazy (dua kali), John Barbirolli, Paavo Berglund (tiga kali), Leonard Bernstein (dua kali), Osmo Vänskä, Alexander Gibson, Sir Colin Davis (tiga kali ), Kurt Sanderling, Lorin Maazel, Gennady Rozhdestvensky, Simon Rattle, Petri Sakari, Jukka-Pekka Saraste, Leif Segerstam (dua kali), Neeme Järvi (dua kali).

Rekaman penting dari beberapa simfoni Sibelius juga dibuat oleh Karel Ancherl (No. 1), Thomas Beecham (No. 4, 7), Herbert von Karajan (No. 1, 2, 4-7), Robert Cajanus (No. 1-3, 5), Kirill Kondrashin (No. 2, 3, 5), Sergey Koussevitzky (No. 2, 5, 7), James Levine, Evgeny Mravinsky (No. 3, 7), Eugene Ormandy (No. 1 , 2, 4, 5, 7), Evgeny Svetlanov ( No. 1), Georg Tintner (No. 7), Sergiu Celibidache (No. 2, 5), Georg Sneevoigt (No. 6), Paavo Järvi (Kullervo). Karya orkestra lain oleh Sibelius juga direkam oleh konduktor Hans Rosbaud dan Wilhelm Furtwängler.

Rekaman konser biola dibuat oleh pemain biola Camilla Wix, Ida Handel, Gidon Kremer, Anna-Sophie Mutter, David Oistrakh, Itzhak Perlman, Isaac Stern, Jascha Heifetz, Henrik Schering.

Jean Sibelius(Finnish Jean Sibelius; 8 Desember 1865, Hämeenlinna, Finlandia - 20 September 1957, Järvenpää, Finlandia) adalah seorang komposer Finlandia.

Biografi

Jean Sibelius lahir pada tanggal 8 Desember 1865 di Hämeenlinna (nama Swedia Tavastehus) di Finlandia. Dia adalah anak kedua dari tiga bersaudara dari Dr. Christian Gustav Sibelius dan Maria Charlotte Borg. Meskipun keluarganya mempertahankan tradisi budaya Swedia, yang berasal dari nenek moyang sang komposer, dia dikirim ke sekolah menengah Finlandia. Pada tahun 1885 ia masuk Universitas Kekaisaran di Helsinki, tetapi ia tidak tertarik pada profesi pengacara, dan segera ia pindah ke Institut Musik, di mana ia menjadi murid M. Vegelius yang paling cemerlang. Banyak dari komposisi awalnya untuk ansambel kamar dibawakan oleh siswa dan guru institut. Pada tahun 1889 Sibelius menerima beasiswa negara untuk belajar komposisi dan teori musik dengan Albert Becker di Berlin. Tahun berikutnya dia mengambil pelajaran dari Karl Goldmark dan Robert Fuchs di Wina.

Sekembalinya ke Finlandia, Sibelius melakukan debut resminya sebagai komposer: puisi simfoni Kullervo, op. 7, untuk solois, paduan suara pria dan orkestra - berdasarkan salah satu legenda Kalevala epik rakyat Finlandia. Ini adalah tahun-tahun kebangkitan patriotik yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan Sibelius segera dielu-elukan sebagai harapan musik bangsa. Segera dia menikah dengan Aino Järnefelt, yang ayahnya adalah gubernur jenderal terkenal yang memimpin pergerakan nasional.

Kullervo diikuti oleh puisi simfoni En Saga, op. 9 (1892); suite "Karelia" (Karelia), op. 10 dan 11 (1893); "Lagu Musim Semi", op. 16 (1894) dan suite "Lemminkäinen" (Lemminkissarja), op. 22 (1895). Pada tahun 1897, Sibelius mengikuti kompetisi untuk mengisi jabatan guru musik di universitas, tetapi gagal, setelah itu teman-temannya meyakinkan Senat untuk menetapkan beasiswa tahunan sebesar 3.000 nilai Finlandia untuknya.

Dua musisi Finlandia memiliki pengaruh nyata pada karya awal Sibelius: dia diajari seni orkestrasi oleh R. Kajanus, seorang konduktor dan pendiri Asosiasi Orkestra Helsinki, dan kritikus musik Karl Flodin adalah seorang mentor di bidang musik simfoni. Simfoni Pertama Sibelius ditayangkan perdana di Helsinki (1899). Dalam genre ini, sang komposer menulis 6 karya lagi - yang terakhir adalah Seventh Symphony (satu gerakan Fantasia sinfonica), op. 105, pertama kali dilakukan pada tahun 1924 di Stockholm. Sibelius memperoleh ketenaran internasional berkat simfoninya, tetapi konser biolanya dan banyak puisi simfoni, seperti "The Daughter of the North" (Finlandia: Pohjolan tytär), "Night Jump and Sunrise" (Swedia: Nattlig ritt och soluppgang) juga populer. , "Tuonel swan" (Tuonelan joutsen) dan "Tapiola" (Tapiola).

Sebagian besar komposisi Sibelius untuk teater drama (semuanya enam belas) adalah bukti kegemaran khususnya pada musik teater: khususnya, ini adalah puisi simfoni (Finlandia) (1899) dan Sad Waltz (Valse triste) dari musik untuk drama tersebut oleh ipar sang komposer Arvid Jarnefelt "Death" (Kuolema); drama tersebut pertama kali dipentaskan di Helsinki pada tahun 1903. Banyak lagu dan karya paduan suara Sibelius sering terdengar di tanah airnya, tetapi hampir tidak dikenal di luarnya: tampaknya, kendala bahasa mencegah distribusinya, dan selain itu, tidak memiliki karakteristik. manfaat simfoni dan puisi simfoni nya. Ratusan karya piano dan biola dan beberapa suite salon untuk orkestra bahkan lebih rendah dari karya terbaik komposer, memalukan bahkan pengagum bakatnya yang paling berdedikasi.

Kegiatan kreatif Sibelius sebenarnya berakhir pada tahun 1926 dengan puisi simfoni Tapiola, op. 112. Selama lebih dari 30 tahun, dunia musik telah menunggu komposisi baru dari komposer, terutama Simfoni Kedelapannya, yang banyak dibicarakan (bahkan pada tahun 1933 pemutaran perdana diumumkan); Namun, harapan tidak terpenuhi. Selama tahun-tahun ini, Sibelius hanya menulis drama kecil, termasuk musik dan lagu Masonik, yang tidak memperkaya warisannya. Namun, ada bukti bahwa pada tahun 1945 sang komposer menghancurkan sejumlah besar makalah dan manuskrip - mungkin di antaranya adalah komposisi selanjutnya yang tidak mencapai perwujudan akhir.

Karyanya diakui terutama di negara-negara Anglo-Saxon. Pada tahun 1903-1921, dia datang ke Inggris lima kali untuk membawakan karyanya, dan pada tahun 1914 dia mengunjungi Amerika Serikat, di mana, di bawah arahannya, puisi simfoni Oceanides (Aallottaret) ditayangkan sebagai bagian dari Festival Musik Connecticut. Popularitas Sibelius di Inggris dan Amerika Serikat mencapai puncaknya pada pertengahan 1930-an. Penulis besar Inggris seperti Rosa Newmarch, Cecil Grey, Ernest Newman dan Constant Lambert mengaguminya sebagai komposer yang luar biasa pada masanya, penerus Beethoven yang layak. Di antara penganut Sibelius yang paling bersemangat di AS adalah O. Downes, kritikus musik New York Times, dan S. Koussevitzky, konduktor Orkestra Simfoni Boston; pada tahun 1935, ketika musik Sibelius dimainkan di radio oleh New York Philharmonic Orchestra, pendengar memilih komposer tersebut sebagai "simfonis favorit" mereka.

Sejak 1940, minat terhadap musik Sibelius secara nyata menurun: terdengar suara-suara yang mempertanyakan inovasinya di bidang bentuk. Sibelius tidak membuat sekolahnya sendiri dan tidak secara langsung mempengaruhi para komposer generasi selanjutnya. Saat ini, ia biasanya disejajarkan dengan perwakilan romantisme akhir-akhir ini seperti R. Strauss dan E. Elgar. Pada saat yang sama, di Finlandia dia ditugaskan dan diberi peran yang jauh lebih penting: di sini dia diakui sebagai komposer nasional yang hebat, simbol kebesaran negara.

Bahkan semasa hidupnya, Sibelius menerima penghargaan yang hanya diberikan kepada beberapa seniman. Cukuplah untuk menyebutkan banyak jalan di Sibelius, taman Sibelius, festival musik tahunan Sibelius Week. Pada tahun 1939, almamater komposer, Institut Musik, dinamai Akademi Sibelius. Sibelius meninggal di Järvenpää pada tanggal 20 September 1957.

Karya-karya besar

Simfoni:

• Simfoni No. 1 dalam e-moll, op.39 (1899);
• Simfoni No. 2 dalam D mayor, op.43 (1902);
• Simfoni No. 3 dalam C-dur, op.52 (1907);
• Symphony No.4 a-moll, op.63 (1911);
• Symphony No.5 Es-dur, op.82 (1915);
• Simfoni No. 6 dalam d-moll, op.104 (1923);
• Simfoni No. 7 dalam C-dur, op.105 (1924);

puisi simfoni:

• Saga, op.9 (1892, edisi kedua 1901);
• "Finlandia", op.26 (1899);
• Putri Pohjola, op.49 (1906);
• "Pan dan Gema", (1906);
• "Perlombaan Malam dan Matahari Terbit", op.55 (1907);
• Dryad, op.45 (1910);
• Bard, op.64 (1914);
• Oceanides, op.73 (1914);
• Tapiola, op.112 (1926);

Suite simfoni:

• "Lemminkäinen" (empat legenda simfoni: "Lemminkäinen dan gadis-gadis di pulau Saari", "Lemminkäinen di Tuonele", "Tuonela swan", "Kembalinya Lemminkäinen"; 1893-1895);
• "Karelia" - rangkaian pembukaan dan orkestra, op.10 dan 11 (1893);
• "Pelleas dan Mélisande" (1905);

Konser:

• Concerto untuk biola dan orkestra dalam d-moll, op.47 (1903);

Musik untuk pertunjukan drama:

• Drama "King Christian II" oleh A. Paula (1898);
• "Kuolema" (drama oleh A. Yarnefelt);
• The Tempest (tragedi oleh William Shakespeare; 1930);
• 1891 - Overture di E-dur;
• 1891 - Overture a-moll;
• 1892 - "Kullervo", simfoni. puisi untuk orkestra, solo dan paduan suara;
• 1897 - "Song of the Athenians" untuk paduan suara dan orkestra anak laki-laki.

1958-2009 Nama lengkap: Michael Joseph Jackson Lahir: 29 Agustus 1958 di Gary, Indiana, USA Dikenal sebagai "King of Pop" Hits: I Want You Back, Don't Stop Til You Get Enough, Billie Jean, Bad, Hitam atau Putih, Earth Song 1969 - Kontrak rekaman. Michael adalah anak ketujuh dari sembilan bersaudara dalam keluarga ...

Sibelius sangat menyukai alam, dia menginspirasinya untuk menciptakan karya yang indah. Gambaran alam Finlandia diterjemahkan oleh Sibelius dalam simfoni keempat, puisi simfoni "Caga", "Spring", "Dryad", "Oceanides". Dalam karya-karya tersebut pengaruh impresionisme sangat terasa. Kepindahan Sibelius dan keluarganya pada musim semi tahun 1904 dari Helsinki ke sebuah perkebunan kecil di desa Järvenpää, di daerah yang indah di dekat Danau Tuusula, berdampak besar pada karya kreatif sang komposer. Di perkebunan yang terletak di taman dan dikelilingi hutan, komposer menciptakan karya paling matang, termasuk simfoni "3" dan "4" pada tahun 1907 dan 1911, yang dianggap sebagai kata baru dalam karya komposer. Simfoni ini menandai transisi Sibelius ke jalur simfoni liris dan menyebabkan pencarian alat ekspresi dan bentuk baru. Sibelius menyampaikan pendalaman liris ke dunia batinnya dalam karya pianonya.

Sibelius menulis lebih dari 150 karya piano, sekitar 115 di antaranya telah diterbitkan. Komposernya sendiri dengan sembrono mengatakan bahwa dia menulis hal-hal kecil untuk piano di saat-saat senggangnya sebagai jeda dari karya orkestra besar. Pada periode 1911 hingga 1919, siklus piano muncul: Potongan Lirik op.40, Empat Potongan Lirik op.74, 13 buah op.76, 6 buah op.1914-1919) dan op 85 "Bunga" (1916-1917) . Siklus ini adalah salah satu contoh terbaik dari warisan piano sang komposer. Lima bagian op.85 diberi judul "Bunga". Setiap bagian didedikasikan untuk bunga tertentu.

№1 "Aster"

№2 "Anyelir"

No.4 "Aquilegia"

No. 5 "Bell" - akhir yang cerah dan gemerlap.

Setiap lakon ditandai dengan keseriusan dan puisi. Mari kita lihat lebih dekat potongan No. 2 dan No. 4.

No. 2 "Anyelir" (Oeilet) - karya yang ditulis dalam bentuk tiga bagian, berbunyi dengan kunci As-dur, dengan kontras modal as-moll di bagian tengah. Melirik sekilas ke drama itu, khususnya teksturnya, dan tidak tahu siapa yang menggubahnya, seseorang dapat dengan aman menjawab Felix Mendelssohn "Lagu tanpa kata". Sepotong alam cantilena dalam gaya romantis, dengan melodi yang indah dilengkapi dengan nada polifonik dari suara tengah, membuat kita jenuh dengan suara seperti aroma bunga. Seseorang ingin menikmati dan tenggelam dalam keindahan nada pedal, seseorang ingin berputar dalam ritme waltz tiga bagian, kekayaan dan keindahan revolusi harmonis yang menyerupai kelopak bunga. Namun tiba-tiba, gerakan ritmis yang berani dari not seperempat dengan aksen dan transisi ke tekstur chordal membawa kita ke dalam suasana sedih. (perhatikan contoh bagian tengah).

Kelimpahan flat (7) memberi kita perubahan suasana hati yang singkat, dan gerakan melodi tangga nada as-moll dan gerakan beraksen yang sama dari quadrupoles mengembalikan kita ke keadaan semula kesenangan dan kebahagiaan, sensualitas dan keindahan. Dan hanya puncak kecil dari kembalinya kuartol dan tekstur akord yang tiba-tiba membuat kita bersemangat, tetapi hanya sesaat, menenangkan dengan tonik lembut dari akord mayor A-flat. (contoh musik dari baris terakhir karya).

No 4 "Aquilegia" Karya ini juga menarik perhatian dengan tema romantisnya, dipertegas dengan kunci mayor A-flat, yang terdengar segar bahkan sedikit harum. Drama ini terdiri dari tiga bagian dengan tema pengantar. Sibelius dalam pendahuluan menggunakan, sekilas, gerakan lintas tangan yang tidak terlalu nyaman, saat tema berbunyi dalam nada rendah, dan pengiring dalam nada tinggi. Setelah memainkan pengantar beberapa kali, tangan dengan cepat terbiasa dengan gerakan menyilang dan pertunjukan menjadi sangat nyaman (contoh musik pengantar).

Secara umum, drama tersebut memiliki tekstur yang sangat nyaman untuk pertunjukan.

Tema utama lagunya, lembut. Sibelius menggunakan penjajaran kunci paralel dalam bunyi tema. As-dur - f-moll diakhiri dengan arpeggio mayor C yang tidak terduga, yang dengan mulus berubah menjadi suara urutan menaik melodi yang dibangun di atas motif menurun - desahan: membawa kita ke belokan terputus D7 - langkah ke-4. (perhatikan contoh tiga ukuran dari baris terakhir).

Kemudian tema utama diulangi di register atas, seolah-olah komposer mengalihkan pandangan kita ke atas dan kita dengan lembut melihat kelopak atas bunga - lembut dan indah, kita terkejut dengan keajaiban alam. Di bagian tengah, mood berubah, motif bersemangat muncul, pengulangan di tangan kiri, sedikit penyimpangan pada Des-dur, arpeggio pendek yang mengkhawatirkan dari tangan kiri kembali membawa kita ke arpeggio C mayor. Dan akhirnya, ada reprise. Dalam bunyi tema utama, gerakan kromatik yang menakjubkan muncul di gerakan berlawanan, yang akhirnya mengubah tema utama menjadi tonik. Suara bagian terakhir, di mana tema pendahuluan dibangun dalam suara seperti lengkungan. Dan hanya fermata yang membuat kita berpikir tentang keajaiban apa yang dilahirkan oleh alam! Empat langkah terakhir terdengar seperti monolog penulis: "Ini adalah bunga yang tidak biasa" (contoh musik dari empat langkah terakhir).

Five pieces op 75 (1914-1919) - "Pohon" adalah salah satu contoh terbaik dari persepsi sensitif sang komposer, yang mengakui bahwa pepohonan berbicara kepadanya, dan setiap pohon memiliki pikiran, perasaan, sejarahnya sendiri.

No.1 "Saat abu gunung mekar" - pengantar liris yang penuh semangat dalam siklus dalam semangat P.Ch. Tchaikovsky.

No.2 "Lone Pines" Memberi kesan ketangguhan mutlak, sebagai simbol ketangguhan Finlandia melawan angin sedingin es dari timur.

Nomor 3 "Aspen" bernafaskan misteri impresionisme.

Nomor 4 "Birch" - pohon favorit orang Finlandia.

No 5 "Spruce" adalah salah satu "hits" Sibelius yang tak terbantahkan.

Mari kita lihat lebih dekat potongan No.4, No.3, No.5

No 4 "Birch" ditulis dalam dua bentuk pribadi, bagian pertama adalah Es-dur, bagian kedua adalah Des-dur.

Nada suara asli dalam mode Mixolydian. Bagian pertama adalah tekstur akord, ukurannya dua perempat, pergantian akord di tangan kiri menekankan dan mengingatkan kita pada goyangan pohon birch. Tema utama dalam register soprano menyerupai melodi lagu rakyat - nyaring, ritmis, aktif, karena guratan staccato dengan aksen, ditekankan oleh not seperempat, terdengar dua kali dan menggambar batang pohon dalam imajinasi:

Arpeggio mempersiapkan transisi ke bagian kedua dari karya Des - dur, pergantian kunci, timbre yang diperkaya dengan flat dan perubahan tekstur menjadi arpeggio patah di nada kedelapan, seolah-olah memindahkan imajinasi kita ke mahkota pohon dengan dedaunannya yang melimpah dan anting-anting yang bergoyang.

Melodi bagian kedua terselubung dalam tekstur nada kedelapan, mengingatkan pada melodi rakyat.

Awal aktif karya dengan dinamika mf mengarah ke pp di bagian kedua, memfasilitasi suara, mengalihkan pandangan kita ke atas, jauh, seolah-olah kita, bersama dedaunan yang bergoyang tertiup angin, melepaskan diri dari tanah dan menjadi tidak berbobot dan ringan.

No. 3 "Aspen" adalah contoh nyata dari onomatopoeia dan kiasan.

Dalam karya tersebut, komposer menggunakan teknik besar - formasi harmonik yang kaya dari arpeggio di tangan kiri dihubungkan oleh melodi oktaf di tangan kanan. Kursus dimensional akord ditekankan oleh setengah panjang "r".

Perubahan tak terduga dalam ritme terukur oleh kembar tiga dan perkembangan melodi pendek keenam belas memecah ketenangan dan mengarah ke "gemerincing" dedaunan:

No 5 Spruce - bagian terakhir dari siklus. Layak, kuat, monumental, dan cantik. Sibelius memilih genre waltz untuk membuat drama tersebut. Waltz ini memiliki keindahan yang sebanding dengan Sad Waltz. Pengantar singkat tentang stretto arpeggio membawa kita ke tema utama - kaya, mewah, bebas, mandiri dalam suara. Drama itu berada di kunci yang sama h-moll, yang dikaitkan dengan pengekangan tertentu, keparahan warna dan pewarnaan wilayah alami Finlandia.

Tema pada awalnya terdengar kuat di nada bawah, seolah-olah menggambar batang pohon yang kuat. Struktur melodi berbeda dari bagian lain dari siklus dengan kekerasannya, klasisisme dalam konstruksi frasa dan kalimat:

Kemudian transisi melodi ke oktaf kedua membawa pandangan kita ke puncak pohon. Selanjutnya - tarian - waltz mengelilingi kami, menikmati aroma segar jarum pinus, lalu menghentikan pendengaran kami sejenak. Di tangan kanan, B rata, A tajam di tangan kiri, tambahkan fermata:

Bagian tengah - Risoluto - aliran perasaan tiga puluh detik yang menentukan dan bergejolak, diperkaya dengan kombinasi harmonik berwarna dari arpeggio pendek dan bass yang digarisbawahi, membuat kita khawatir dan berempati dengan penulisnya. Tapi… badai dengan cepat mereda dan menenangkan kami. Tema pertama kembali lagi - kuat, gigih, tetapi sangat singkat. Itu terputus dan menyelesaikan persepsi kita, menenangkan, menjadi tonik arpeggio minor B. Setelah mendengarkan lakon itu, orang bisa membayangkan citra penciptanya sendiri, memahami ketabahan, keberanian, patriotisme, kebesaran, bakat, kebanggaan, keindahan, dan cintanya!

Di tahun-tahun kemundurannya, Sibelius meramalkan: "Saya tahu bahwa karya piano saya memiliki masa depan yang aman, terlepas dari kenyataan bahwa mereka telah benar-benar terlupakan - suatu hari nanti akan menjadi sepopuler karya Schumann." Memang, banyak pianis telah mempelajari karya piano Sibelius, mengakui orisinalitas dan kesesuaiannya dengan instrumen tersebut. Termasuk Glenn Gould, yang menekankan keahlian komposernya, mengatakan bahwa "dalam karya piano Sibelius - semuanya adalah musik, semuanya bernyanyi ... dan, yang paling penting, ini adalah tambahan yang signifikan pada repertoar piano romantisme akhir yang terlalu terbatas. " Berbagai rekaman koleksi musik piano Sibelius bermunculan di era digital. Pianis Finlandia Eric Tavaststierna (1951), yang ayahnya juga seorang pianis (murid Neuhaus, Cortot, dan peneliti karya Sibelius), merekam yang paling teliti di awal tahun 80-an. Menurutnya, “Banyak karya piano Sibelius yang luar biasa baik dari segi bentuk maupun materi musik dan gaya yang sesuai dengan karakter instrumennya. Komposisinya memiliki kesulitan teknis yang signifikan yang menarik bagi pemainnya, teksturnya umumnya merdu dan penuh warna, lalu menarik pendengarnya...

pelajaran demonstrasi

Pelajaran musik di kelas 6 (fragmen)

Topik: "Gambar alam dalam karya piano Jean Sibelius"

Tujuan pelajaran: Berkenalan dengan karya piano komposer Finlandia Jean Sibelius.

Ide artistik dan pedagogis: " Banyak karya piano Sibelius yang cukup luar biasa baik dari segi bentuk maupun materi musiknya… dalam komposisinya… tekstur keseluruhannya melodius dan berwarna-warni, yang menarik bagi pendengarnya. "

(Glenn Gould)

Materi musik:

1. I. Sibelius - "Sad Waltz".

2. I. Sibelius - "Spruce".

3. I. Sibelius - "Aquilegia".

Peralatan:

1. Presentasi karya Jean Sibelius.

2. Potret sang komposer

3. Ilustrasi untuk drama "Spruce", "Aquilegia", "Birch", "Carnation", "Aspen".

Utara bukan hanya keajaiban malam putih aurora borealis, tidak hanya keindahan puncak gunung yang membiru di kejauhan, tetapi juga musik ombak laut yang mempesona. Utara adalah keberanian, perjuangan, selalu bekerja, dan oleh karena itu kisah tradisional Utara tidak bertele-tele dan kasar. Bahkan jika itu diriwayatkan oleh suara musik. Ingatlah hal ini saat membuka tamasya kami ke dalam musik Suomi, yang biasa kami sebut Finlandia.

Jan Sibelius adalah pendiri sekolah musik nasional Finlandia dan perwakilan terbesarnya. Seni Sibelius terkait erat dengan masa lalu dan masa kini orang Finlandia, dengan sifat Finlandia, dengan lagu dan legendanya. Dalam musik Sibelius, kami merasakan denyut nadi negara asalnya. Sifat keras Finlandia, negara "seribu danau", bebatuan granit, dan hutan berusia berabad-abad, juga tercermin dalam karyanya. Untuk merasa bahagia, sang komposer selalu membutuhkan matahari, cahaya, kicau burung; tetapi sejak usia muda dia juga jatuh cinta dengan wajah lain dari tanah kelahirannya: warna matte, pastel dari lanskap utara yang tertutup salju, senja misterius di malam kutub yang panjang, angin puyuh dan lolongan badai salju.

Jan (Johan) Julius Christian Sibelius lahir pada tanggal 8 Desember 1865 di kota kecil Hemeenlinna di Finlandia dalam keluarga seorang dokter resimen. Di Hemeenlinna ada paduan suara amatir dan lingkaran musik, artis dari Rusia, Helsinki dan Turku sering datang. Terlihat jelas di tengah lingkungan seperti itu, minat Janne terhadap musik semakin tumbuh.

Sejak usia lima tahun, mereka mulai mengajarinya bermain piano, tetapi tangga nada dan latihan membuat bocah itu enggan belajar musik untuk waktu yang lama. Namun, dengan semua kemampuan musiknya yang luar biasa, Sibelius kecil sama sekali tidak memberikan kesan anak ajaib. Dia adalah anak biasa yang ceria yang terkadang suka bermain-main dan bermain-main dengan rekan-rekannya. Satu-satunya hal yang membedakannya adalah kecintaannya yang luar biasa pada alam. Setelah lulus SMA, menuruti desakan ibu dan neneknya, yang meski mendorong Janne untuk bermusik di rumah, tidak mau mendengar tentang profesi musisi, pemuda itu masuk fakultas hukum Universitas. dari Helsinki. Pada saat yang sama, ia belajar di Institut Musik di kelas biola dan teori musik. Segera, kehidupan musik ibu kota begitu memesona Sibelius muda sehingga dia melupakan yurisprudensi. Di Institute of Music, Sibelius mengambil pelajaran biola dan teori komposisi. Awalnya, Jan lebih menyukai biola, namun lambat laun komposisinya teratasi. Karya diploma Sibelius - trio gesek, kuartet gesek - dipertunjukkan di depan umum pada tahun 1889 di Helsinki dan sukses besar. Di institut tersebut, Sibelius berteman dengan pianis dan komposer terkenal Ferruccio Busoni, yang pernah menjadi guru piano pada tahun 1888-1889. Pada musim gugur tahun 1889, Sibelius menyelesaikan pendidikannya di Berlin. Tinggal selama dua tahun di Jerman dan Austria membawa banyak kesan menarik. Di Berlin, dia mengambil pelajaran dari ahli teori terkenal Albrecht Becker. Kenalan baru dibuat di sana: dengan musisi muda dengan Jerman dan Finlandia, dengan musik mereka; dia mendengarkan "Don Giovanni" oleh Richard Strauss dan simfoni "Aino".

Masa tinggal Sibelius di rumah pada tahun 1890 ditandai dengan peristiwa penting dalam hidupnya - ia bertunangan dengan Aino Jarnefelt. Selama masa bahagia dalam hidupnya, komposer muda ini menjadi salah satu tokoh sentral dalam kehidupan artistik Finlandia. Dia berkomunikasi dengan tokoh-tokoh utamanya, berkenalan dengan penulis drama terkenal Minna Kant, terus bertemu dengan pelindung dan penasihatnya R. Kayanus, pianis-komposer O. Merikanto dan lainnya Artis berbakat, yang menarik perhatian seluruh Eropa dengan karyanya lukisan, Axel Galen, menjadi teman dekatnya - Callela. Teman-teman menghabiskan waktu berjam-jam dalam percakapan yang hidup tentang masalah seni yang membara di suatu tempat di kafe atau restoran di Helsinki. Semuanya adalah penganut tren nasional dalam seni, gambar Kalevala adalah sumber inspirasi mereka yang tidak ada habisnya.

Sibelius mengambil banyak kesan menarik dari perjalanannya ke Italia. Setelah mengunjungi Roma, Venesia, dan kota-kota lain, dia, menurut pengakuannya sendiri, "sangat terpesona oleh alam, pemandangan sejarah yang menakjubkan, dan populasi negara." Berkat bantuan Cajanus yang ramah, Sibelius mendapat kesempatan untuk meningkatkan keterampilan orkestranya melalui pendidikan mandiri.

Hampir semua karyanya pada periode ini berhubungan langsung dengan gambaran negara asalnya, sejarahnya, puisi rakyat, terutama Kalevala. Sibelius tetap menjadi penganut musik yang diasosiasikan dengan teks puitis, vokal dan program. Dalam sepucuk surat kepada penyair Yu.Kh Erkko, dia berkata: “Saya percaya bahwa musik itu sendiri, boleh dikatakan, musik absolut, tidak dapat memuaskan. Itu menyebabkan sensasi, emosi tertentu, tetapi pada saat yang sama, semacam ketidakpuasan . .. Musik dapat sepenuhnya menunjukkan efeknya hanya jika diberikan arahan oleh beberapa plot puitis, dengan kata lain, ketika bidang penciptaan oleh musik menjadi jelas, dan kata-kata, betapapun indahnya kata-kata itu sendiri, memperoleh makna yang lebih besar " . Segera dia pergi lagi untuk perbaikan lebih lanjut, kali ini ke Wina. Ibu kota Austria, yang merupakan pusat musik terbesar, memiliki daya tarik yang sangat besar bagi semua orang yang terlibat dalam seni.

Ketika komposer berusia 26 tahun itu kembali ke rumah pada tahun 1891, dia yakin bahwa beberapa komposisinya siap dibawakan dan menikmati pengakuan. Segera Sibelius muncul dengan sebuah karya hebat, yang untuk pertama kalinya mengungkapkan bakatnya secara luas - puisi simfoni "Kullervo" untuk dua solois, paduan suara pria, dan orkestra. Sketsa pertama dibuat selama bertahun-tahun tinggal di luar negeri.

K. Flodin menulis: "... Dia berusaha keras untuk menciptakan musik Finlandia dari awal hingga akhir. Dalam karakter khas dari nada-nada rune, dalam ritme tarian rakyat, dalam melodi tanduk gembala, dia menemukan suasana hati yang dekat dengannya .Dalam tangga nada yang dia gunakan, dalam penggunaan lima ketukan, dia benar-benar mengikuti rune kuno..." Munculnya sebuah karya yang begitu besar dan signifikan setelah pengalaman sekolah murni dan beberapa karya kamar dan karya orkestra yang diterbitkan atau dipertunjukkan di depan umum, setelah "tahun-tahun pengembaraan" yang tidak produktif di luar negeri, adalah misteri bagi penulis biografi.

Pada musim gugur tahun 1892, Sibelius mulai mengajar di Institut Musik di Helsinki. Dia mengajar kelas komposisi dan secara bersamaan mengambil bagian dalam karya kuartet gesek institut, memainkan bagian dari biola kedua. Saat ini, sebuah sekolah orkestra dibuka di Helsinki di Philharmonic Society atas prakarsa Kajanus. Sibelius diundang ke sana sebagai guru komposisi.

“Dan ini bukan satu-satunya bukti minat aktif Kayanus pada saya," kata sang komposer. "Sangat penting bagi saya bahwa dia sepenuhnya menempatkan orkestranya untuk melayani seni saya, memberikannya kepada saya ketika saya menginginkannya. untuk mencoba efek dari beberapa kombinasi timbre atau untuk mendengar suara asli dari partitur saya. Dorongan Kajanus berkontribusi besar bagi perkembangan saya sebagai komponis orkestra selama dekade terakhir abad ke-19. Saya berhutang budi kepadanya atas semua yang dia lakukan untuk saya , tidak hanya di masa mudaku, tetapi kemudian untuk seni itu cukup kecil."

Terlepas dari kenyataan bahwa Institut dan sekolah mengambil dari Sibelius hingga tiga puluh jam seminggu, dia berhasil membuat banyak hal. .

Bulan-bulan musim panas tahun 1893 menghidupkan karya-karya Sibelius lainnya. Ternyata, pada musim semi lalu, perkumpulan mahasiswa Vyborg memintanya untuk menulis musik pengiring rangkaian "gambar hidup" yang menceritakan tentang beberapa momen sejarah masa lalu Karelia. Komposer dengan mudah menerima proposal ini. Tahun-tahun mendatang berlalu dalam pekerjaan yang tak kenal lelah dan berbuah. Sibelius menyelesaikan Lemminkäinen Suite dan menggubah satu-satunya opera satu babaknya, The Girl in the Tower.

Tahun-tahun terakhir sebelum akhir abad ternyata menjadi masa kebangkitan kreatif yang hebat bagi Sibelius. Seperti sebelumnya, komposer bekerja dalam genre yang berbeda.

Musim dingin tahun 1903/04 ternyata menjadi yang terakhir dihabiskan Sibelius di Helsinki. Kehidupan di ibu kota mulai semakin membebani dirinya. Ada sejumlah alasan - baik pribadi maupun publik. Situasi politik yang semakin parah di negara tersebut, penindasan nasional, terutama yang dirasakan di kota-kota, menyebabkan penderitaan moral yang parah bagi sang komposer - seorang patriot. Penyakit fisik juga ditambahkan ke dalamnya: penyakit telinga yang dimulai pada tahun 1901 semakin intensif dan menimbulkan kekhawatiran yang serius. Selain itu, kehidupan di Helsinki terus-menerus menghalangi dia untuk memusatkan semua kekuatan spiritualnya pada kreativitas, di mana Sibelius melihat baik panggilannya maupun pemenuhan tugas sosialnya.

Aktivitas kreatif sang komposer secara bertahap akan segera berakhir. Pernyataannya tentang musik penuh dengan makna yang dalam. Mereka menampilkan artis yang hebat dan bijak, yang berpikir luas dan berani, tidak pernah mengikuti tren mode. "Setelah menjalani umur panjang seperti saya," kata Sibelius, "dan melihat bagaimana satu arah lahir demi satu, berkembang dan mati, Anda mengambil posisi yang kurang tegas. Anda mencoba menemukan yang baik di tempat yang Anda cari. setiap musik "sekolah" memiliki sesuatu yang baik di dalamnya dalam satu atau lain cara. Jika saya masih muda lagi, tetapi dengan pengalaman seperti sekarang, maka saya berpikir, misalnya, bahwa saya akan lebih toleran terhadap Wagner daripada dulu. Sikap saya terhadap Wagner sebagian besar, menurut saya, bergantung pada fakta bahwa semua teman saya, baik tua maupun muda, menyerah pada pengaruhnya. Namun saya tetap menempatkan Verdi di atas Wagner ... "

Atas permintaan Jean Sibelius, E. Gilels memainkan dua prelude dan fugues oleh Shostakovich. "Sibelius mendengarkan dengan setengah tertutup, berkonsentrasi, dalam keadaan tidak bergerak sama sekali. Ketika suara piano mereda, dia terdiam beberapa saat dan kemudian berkata, membuat gerakan lebar dengan tangannya: "Ini musik, mendengarkan yang kamu mulai untuk merasakan bahwa dinding ruangan ini telah bergerak menjauh dan langit-langitnya menjadi lebih tinggi…”

Sampai akhir hayatnya, Sibelius (20 September 1957, pada tahun kesembilan puluh dua hidupnya) mempertahankan pikiran yang cerdas dan tajam, selera humor yang luar biasa, kekuatan dan kekuatan fisik, kecerdasan yang luar biasa.

Orang Finlandia mengidolakan penyanyi hebat mereka.

Pada tahun 1985, International Jean Sibelius Prize didirikan.

Awal aktivitas mengarang Sibelius bertepatan dengan lahirnya sekolah musik nasional di negara-negara Eropa.

Sekolah Rusia baru, yang memberi dunia seniman realis brilian seperti Mussorgsky, Borodin, Rimsky-Korsakov, Tchaikovsky, mendapatkan pengakuan universal. Komposer luar biasa Smetana dan Dvořák akan tampil di Republik Ceko. Di Norwegia - Grieg.

Seni Sibelius juga dijiwai dengan semangat kebangsaan, tetapi hal ini diekspresikan dalam dirinya secara berbeda dari pendahulunya di Finlandia.

Cita rasa utara yang khas dari lagu rakyat Finlandia selalu menginspirasi Sibelius. Namun, seperti yang telah kami katakan, dalam karyanya sang komposer tidak mengutip melodi folk, berhasil menangkap karakternya, menggunakan intonasi melodi dan harmonik yang terpisah, fitur ritmis.

Sejarah lagu-lagu orang Finlandia sudah ada sejak berabad-abad yang lalu. Di bagian timur Finlandia, lagu-lagu indah muncul - rune. Rune adalah lagu-lagu stropik, dengan dominasi meteran koreik (bergantian satu suku kata panjang dan satu pendek), dengan melodi yang kaya dan bervariasi, dengan ritme tertentu yang jelas. Ukuran yang paling umum adalah 5/4 dan 7/4. Seni rune telah dilestarikan. Dan hari ini, di daerah yang lebih terpencil di Finlandia, Anda dapat bertemu penyanyi-pendongeng yang mengingat banyak lagu ini dengan hati, melengkapinya dengan improvisasi baru. Rune yang termasuk dalam koleksi Kalevala adalah seni rakyat asli.

Pada akhir abad ke-20, seluruh galaksi komposer Finlandia berbakat berkumpul di sekitar Martin Vegelius, direktur Institut Musik Helsinki, penulis musik simfoni, piano, dan vokal, penyusun sejumlah karya teoretis. Ini adalah Jean Sibelius, Armas Jernefelt, Erkki Melyartin dan lainnya.

Perkembangan kesadaran diri bangsa Sibelius juga difasilitasi oleh lingkungan tempat ia bergerak di masa mudanya. Teman-teman komposer, penyair dan penulis muda mendorong Sibelius untuk berkarya di bidang lirik vokal dan musik teater. Pada periode inilah terciptanya "Kulervo - simfoni" dalam lima bagian untuk orkestra besar, paduan suara, dan solois; beberapa episode "Kalevala" menjadi plotnya.

Atas saran temannya R. Kayanus, Sibelius pada tahun 1892 menulis "Saga" sebuah puisi simfoni untuk orkestra besar.

Pada tahun 1893, selama salah satu masa tinggal musim panasnya di Kuopio, di Finlandia utara, Sibelius, yang terinspirasi oleh sebuah episode dari Kalevala, memutuskan untuk menulis sebuah opera. Dia dengan antusias mulai bekerja, menciptakan rangkaian orkestra besar "Lyamminkäinen".

Puisi pertama adalah legenda - "Lämminkäinen dan para gadis di pulau Saari". Konten terprogram dari legenda kedua - "Lyamminkyanen in Tuonela" didedikasikan untuk tiga eksploitasi sang pahlawan yang dia lakukan untuk memenangkan tangan gadis kesayangannya.

Kami melihat bahwa, hampir sejak awal, karya Sibelius mendapat pengakuan publik yang luas. Pengakuan atas jasa Sibelius terhadap kebudayaan nasional ini antara lain terungkap dalam keputusan Senat Finlandia tahun 1897, Sibelius dianugerahi beasiswa tahunan, yang memberinya kesempatan untuk mengurangi kegiatan mengajarnya secara signifikan.

Sibelius mulai menulis Simfoni Pertama pada usia 34 tahun.

Musik dramatis selalu menarik perhatian komposernya. Tetapi tidak ada satu pun karya Sibelius yang tersebar luas seperti "Sad Waltz" dari musik drama "Death" oleh Arvid Jernefelt, yang ditulis pada tahun 1903.

Banyak lagu solo oleh Sibelius merupakan kontribusi yang berharga untuk lirik roman - sebagian besar dibuat berdasarkan teks Swedia, sebagai penyair Finlandia pada abad ke-19.

Runberg, Rydbeg, Topelius - menulis dalam bahasa Swedia.

Instrumen kamar yang paling dekat dengan Sibelius adalah biola. Komposisi biola utama Sibelius termasuk Violin Concerto for Orchestra miliknya.

Komunitas musik Rusia sangat menghormati karya komposer Finlandia yang luar biasa. Musiknya terus terdengar di ruang konser kota dan di radio. Tanggal-tanggal penting dalam kehidupan Sibelius selalu dirayakan di negara kita.

Jean Sibelius adalah seorang komponis Finlandia yang karya-karyanya termasuk harta karun musik klasik yang paling berharga. Banyak dari karyanya dipuja oleh musisi, kritikus, dan pecinta musik di seluruh dunia. Musiknya termasuk dalam gaya romantisme dan sekolah awal.

Biografi

Jan Sibelius, yang biografinya disajikan dalam artikel ini, lahir pada tahun 1865 di Finlandia. Ayah dari calon komposer adalah seorang dokter militer. Saat Jan berumur 3 tahun, kepala keluarga meninggal karena ibu anak laki-laki tersebut. Gustav memiliki hutang, selain itu, pemakamannya sangat mahal. Janda itu tidak bisa menjaga rumah. Perkebunan dan sebagian besar properti diberikan kepada kreditur karena hutang. Janda dokter dan tiga anaknya pindah untuk tinggal di rumah nenek mereka.

Komposer masa depan Jean Sibelius memiliki imajinasi yang sangat jelas sejak kecil. Dia terus mengarang cerita tentang peri. Ibu dari J. Sibelius memainkan piano dan memperkenalkan musik kepada anak-anak. Mereka menghadiri konser bersama seluruh keluarga. Sejak usia dini, anak-anak dalam keluarga Sibelius diajari musik. Kak Yana belajar bermain piano. Saudara - cello. Yang sendiri pertama kali belajar bermain piano, tetapi kemudian mengungkapkan keinginannya untuk mengganti instrumen dan beralih ke biola. Anak laki-laki itu gelisah, dan untuk membuatnya rajin belajar, guru pertama memukul tangannya dengan jarum rajut. J. Sibelius menulis karya pertamanya pada usia 10 tahun. Ketertarikannya pada musik meningkat seiring waktu, dan dia mulai belajar di band kuningan. Di sekolah, Jan sangat linglung. Di pinggir buku catatannya, dia terus-menerus menulis musik. Tapi, pada saat yang sama, dia mendapat nilai bagus di bidang botani dan matematika. Hobi lain bocah itu adalah membaca.

Pada tahun 1885, Jean Sibelius masuk universitas di Fakultas Hukum. Tapi dia segera putus sekolah, dia tidak tertarik padanya. Dia memasuki Institut Musik. Gurunya adalah Martin Vegelius. Jan sangat menikmati belajar. Dia adalah murid terbaik dari gurunya. Karya-karya yang ditulis J. Sibelius di tahun-tahun muridnya dibawakan oleh para guru dan siswa institut tersebut. Pada tahun 1889, pemuda itu belajar komposisi dan teori musik di Berlin. Setahun kemudian - di Wina.

jalur kreatif

Setelah menyelesaikan studinya dan kembali ke Finlandia, Jean Sibelius melakukan debut resminya sebagai komposer. Karya pertamanya yang ditampilkan di depan umum adalah puisi simfoni "Kullervo", yang didasarkan pada epik rakyat Finlandia. Yang segera menjadi populer, dia dinyatakan sebagai harapan musik negara. Komposer menulis simfoni pertama pada tahun 1899. Ini ditayangkan perdana di Helsinki. Berkat simfoninya, komposer itu mendapatkan ketenaran internasional.

J. Sibelius sebenarnya menyelesaikan aktivitas kreatifnya pada tahun 1926. Dalam tiga puluh tahun berikutnya dalam hidupnya, dunia sedang menunggu komposisi barunya, tetapi dia hanya menulis drama kecil yang tidak memiliki arti khusus bagi warisan budaya. Meskipun ada bukti yang dia buat, dia menghancurkan sebagian besar manuskripnya pada periode itu. Mungkin ada karya-karya penting di antara mereka, tetapi karena alasan tertentu penulis tidak menyelesaikannya. Di tahun 40-an abad ke-20, minat terhadap musik komposer di dunia sangat rendah. Namun di Finlandia hingga saat ini masih dihargai sebagai simbol kebesaran negara.

Daftar karya

Bagi yang baru mulai mengenal karya komposer Finlandia ini, muncul pertanyaan: "Jan Sibelius, berapa simfoni yang dia tulis?" Secara total, ia menggubah banyak karya. Ada tujuh simfoni.

Simfoni oleh Jean Sibelius:

• No.1, e-moll.
• No.2, D-dur.
• No.3, C-dur.
• No.4, a-moll.
• No.5, Es-dur.
• Nomor 6, d-moll.
• No.7, C-dur

puisi simfoni:

• "Kisah".
• "Finlandia".
• "Perjalanan Malam dan Matahari Terbit".
• "Penyair".
• "Laut".
• "Tapiola".
• "Nimfa Hutan".
• "Putri Pohjola".
• "Peri pohon".

Suite oleh Jean Sibelius:

• "Karelia".
• Suite untuk Biola dan Piano.
• "Kesayangan".
• "Suite Kecil"
• "Untuk biola, viola dan cello".
• "Suite Genre".
• "Pedesaan".

Musik untuk drama dan drama:

• "Kadal".
• "Badai".
• "Pesta Belsyazar".
• "Raja Kristen II".
• "Pemalas".
• "Angsa putih".
• "Kematian".
• "Setiap".
• "Pelleas dan Mélisande".

Dia juga menulis tawaran, drama, melodeklamasi, konser, pawai, adegan, serenade instrumental, roman untuk orkestra, legenda, humor, tarian, kuartet, dadakan, sonata, karya untuk paduan suara, kantata, balada, himne, lagu untuk suara dengan iringan , arioso, variasi, opera dan sebagainya.

freemasonry

Jean Sibelius adalah anggota ordo Masonik selama bertahun-tahun dan merupakan salah satu tokoh utamanya. Dia adalah salah satu pendiri pondok di Helsinki. Seiring waktu, ia menjadi kepala organ dari Freemason Finlandia. Pada tahun 1927, J. Sibelius menulis sembilan karya yang digabungkan oleh komposernya sendiri menjadi koleksi tersendiri. Itu disebut "Musik Masonik untuk Ritus". Koleksi ini pertama kali diterbitkan pada tahun 1936. Karya-karya itu dimaksudkan untuk didistribusikan di antara kaum Mason. Pada tahun 1950, koleksinya diperbaiki, ditambah dengan komposisi baru dan diterbitkan kembali. Itu juga termasuk puisi simfoni terkenal "Finlandia", yang disertai dengan teks khusus selama ritual.

Rumah komposer

Jean Sibelius pada tahun 1904 menetap di Järvenpää, di sebelah Danau Tuusula, bersama keluarganya. Komposer menulis karya terakhirnya di sini. J. Sibelius sangat mencintai rumahnya. Orang-orang kreatif yang bersahabat dengan sang komposer sering berkumpul di sini. Jean Sibelius meninggal pada tanggal 20 September 1957 di rumah tercinta. Istrinya terus tinggal di sana setelah kematiannya hingga awal tahun 1970-an. Pada tahun 1972, keturunan sang komposer menjual rumah tersebut kepada negara. Sekarang ada museum di sana. Itu dibuka untuk umum pada tahun 1974.

Museum J.Sibelius

Ini adalah satu-satunya museum musik di Finlandia. Itu dibuat selama masa hidup komposer. Museum dibuka berkat upaya profesor musikologi Otto Andersson. Dia menyumbangkan koleksi alat musiknya ke kota. Pada 30-an abad ke-20, museum ini menjadi pemilik manuskrip komposer J. Sibelius, serta informasi mendetail tentang biografi dan karya komposer tersebut. Semua itu disampaikan oleh sahabat Jan, Adolf Paum. Awalnya, museum ini bernama "Koleksi Musik dan Sejarah Akademi Abo". Pada tahun 1949, namanya diganti untuk menghormati komposer, yang secara pribadi menyetujuinya. Di museum ini Anda bisa berkenalan dengan karya J. Sibelius, melihat koleksi 350 alat musik, serta mengunjungi konser dan pameran.