Diagnosis Rudolf Nureyev. Rudolf Khametovich Nureyev (Nureyev)

Kami mengunjungi pemakaman Rusia Saint-Genevieve-des-Bois dekat Paris beberapa tahun lalu.

Banyak rekan menemukan tempat berlindung mereka di pemakaman ini, di waktu yang berbeda meninggalkan Rusia. Pemakaman telah lama ditutup untuk penguburan.
Penari hebat Rudolf Nureyev dimakamkan di salah satu gang tengah pemakaman ini.

Tidak jauh dari makam Nureyev terdapat makam sutradara film terkenal Rusia Andrei Tarkovsky.

Karpet nisan yang unik, makam Rudolf Nureyev, sebuah karya seni unik yang layak untuk mengenang jenius balet yang kontroversial dan hebat.

Nuriev meninggal pada tahun 1993 dan dimakamkan di pemakaman Rusia Saint-Genevieve de Bois dekat Paris. Dan sekitar waktu yang sama, salah satu artis terkemuka Paris Opera (Opera Paris) Enzo Frigerio (Ezio Frigerio), seorang teman dan kolega penari, mengungkapkan ide mendekorasi kuburan dengan karpet oriental. Nuriev mengumpulkan karpet kuno, tekstil kuno negara lain, terutama karpet kesayangan yang berkeliaran bersamanya dalam tur, menginspirasi tarian dan pertunjukan baru yang menakjubkan.

Sketsa karpet yang dibuat oleh Enzo Frigerio persis mengulangi salah satu karpet oriental favorit dari koleksi Nureyev. Untuk mereproduksi karpet dalam warna, dengan efek visual tekstur kain, diputuskan dengan bantuan mozaik. Mosaic juga memecahkan masalah mereproduksi lipatan anggun dari karpet yang jatuh, dan disediakan tampilan alami benang pinggiran emas.

Dana untuk pembuatan monumen dialokasikan oleh teman-teman kaya dari penari balet paling terkenal.
Pada tahun 1996, nisan itu dibuat di bengkel mosaik Italia Akomena Spacio Mosaico (Akomena Spacio Mosaico). Mosaik karpet terbuat dari elemen-elemen kecil yang sebagian besar berbentuk persegi dengan detail yang paling pas, dengan hampir tidak ada jahitan yang terlihat. Namun pada saat yang sama, permukaan mozaik dibiarkan kasar, dengan perubahan level elemen mozaik yang sangat tajam. Teknik ini dari jarak 2-3 meter sudah menimbulkan kesan umum tekstur karpet. Basis pahatan mozaik secara akurat menyalin ciri-ciri pembentukan lipatan, dan elemen mozaik mengulangi semua lekukan dan gelombang permukaan dengan mulus.

Hanya dengan menyentuhnya dengan tangan Anda, Anda dapat memahami bahwa ini adalah mozaik dingin, ditata dengan sangat terampil dalam lipatan ke bawah dan dibingkai dengan pinggiran emas dan bom emas. Saya bahkan ingin mencobanya pada gigi, tidak percaya dengan mata saya bahwa hal seperti itu dapat dibuat dari mosaik kecil.
Batu nisan menimbulkan kesan ambigu. Seseorang mengira kuburan itu terlalu terang, terlalu mencolok. Seseorang, sebaliknya, jatuh ke dalam kegembiraan yang eksotis, memotong-motong mozaik berwarna. Karpet sedang dipulihkan sepanjang waktu.

Wisatawan yang kurang informasi, setelah melihat foto-foto komposisi yang dihasilkan sebelumnya, terkadang menanyakan apakah karpet menjadi basah karena hujan dan seberapa sering diganti. Pengunjung pemakaman Saint-Genevieve-des-Bois dengan tur berpemandu pasti akan menyentuh karpet mozaik, hanya terbuka dengan sentuhan penipuan visual. Dan saya adalah salah satunya, tertipu secara visual.

Jadi, siapa dia.

Nuriev Rudolf Khametovich (1938-1993) - penari hebat, lahir di Irkutsk. Dia mulai menari cukup awal: pertama-tama, dia adalah anggota ansambel cerita rakyat anak-anak, dan pada tahun 1955 dia masuk Sekolah Koreografi Leningrad, lulus dari perguruan tinggi, dan pada tahun 1958 menjadi solois dengan salah satu grup balet utama negara - the teater balet dinamai S. Kirov (sekarang dia mengembalikan nama sebelumnya - Teater Mariinsky).

Pada tahun 1961, ketika rombongan Teater Kirov sedang tur di Paris, dia menghilang dan memutuskan untuk tinggal di Barat, menjadi "pembelot" Ini terjadi pada 16 Juni. Nuriev hanya memiliki 36 franc di sakunya saat itu.
Segera Nureyev mulai bekerja keras di Royal Ballet di London, dan Barat disapu oleh gelombang "mania bijih". Ribuan penggemar Nuriev mengepungnya di seluruh penjuru bumi.

Selama lebih dari lima belas tahun, Nureyev adalah bintang London Royal Ballet dan merupakan mitra tetap dari balerina Inggris yang hebat, Margot Fontaine. Saat mereka bertemu, Fonteyn berusia 43 tahun, dan Nureyev berusia 24 tahun, tetapi duet mereka mungkin salah satu yang paling cemerlang dari semuanya. dekade terakhir, seperti yang mereka tulis di media saat itu. Kreativitas Fontaine dan Nureyev dimulai pada tahun 1962 dengan balet "Giselle". Dan pada tahun 1963, koreografer terkenal F. Ashton dengan sengaja mementaskan balet "Margaret dan Armand" untuk para penari luar biasa ini. Nureyev sendiri dihidupkan kembali untuk Fonteyn dan dirinya sendiri produksi balet klasik oleh M. Petipa "La Bayadère" dengan musik L. Minkus. Berkat kemitraan inilah Nureyev dipuji oleh para kritikus dan mulai menulis tentang dia sebagai penari terhebat abad ke-20. Untuk beberapa waktu, pasangan ini memiliki hubungan pribadi. Fontaine melahirkan seorang putri dari Nuriev, tetapi dia segera meninggal.

Nuriev juga bekerja di rombongan Amerika Serikat, Eropa, dan Australia.

Berkat aktivitasnya, citra pasangan pria menjadi signifikan dan menyamai peran balerina. Tariannya tidak hanya ekspresif, tetapi juga sangat bertenaga. Itu secara mempesona mewujudkan individualitas penari.
Untuk ekspresi yang lebih besar, Nuriev naik ke atas panggung dengan satu celana ketat dan balutan dansa. Dia ingin menunjukkan semua keindahan melalui tarian tubuh manusia, tariannya dijiwai dengan kekuatan khusus. Nuriev tidak hanya menyampaikan dramaturgi, tetapi juga menyanyikan tentang kebebasan tubuh manusia. Konsep serupa di abad ke-20 diwujudkan, mungkin, hanya oleh Vaslav Nijinsky dan Isadora Duncan.

Nureyev berakting dalam film dan televisi. Pada tahun 1972, sebuah film tari dengan partisipasinya "Saya seorang penari" dirilis, dan pada tahun 1977 Nureyev berperan sebagai seorang yang terkenal Aktor Hollywood Valentino dalam film berjudul sama yang disutradarai oleh K. Russell.
Nuriev ternyata juga sutradara yang sama berbakatnya, setelah mementaskan beberapa balet klasik untuk perusahaan yang berbeda. Pada tahun 1964 ia mementaskan dua balet - "Raymonda" dan "Swan Lake", pada tahun 1966 - "Don Quixote" dan "Sleeping Beauty", tahun berikutnya - balet "The Nutcracker", dan sepuluh tahun kemudian - balet "Romeo dan Juliet" dan "The Tempest".

Pada tahun 1982, artis tersebut menerima kewarganegaraan Austria.
Nureyev menghabiskan tahun-tahun terakhirnya di Prancis, karena dari tahun 1983 hingga 1989 dia menjadi direkturnya rombongan balet Grand Opera Paris.
Namun, semua rencana kreatif dan hidupnya dicoret oleh penyakit yang mengerikan - AIDS. Penari meninggalkan panggung, tetapi tidak menarik diri ke dalam kesepiannya: dia memberi pelajaran demonstrasi, berkomunikasi dengan orang-orang, sering bepergian. Pada tahun 1990, dia juga datang ke tanah airnya, mengunjungi teater, tempat dia memulainya karir profesional, - Teater Mariinsky di St. Petersburg. Namun, dia menghabiskan sebagian besar waktunya di pulaunya sendiri di Mediterania, di mana dia memiliki sebuah vila mewah.

Sementara itu, Nureyev menerima kabar bahwa dia sakit "wabah abad ke-20" dengan tenang, tampaknya berharap bisa sembuh dengan bantuan uangnya. Sejak saat itu, dia mulai mengalokasikan hingga dua juta dolar setahun untuk penyembuhan.

Pada musim panas 1991, penyakitnya mulai berkembang. musim semi tahun depan tahap terakhirnya telah dimulai. Pada masa itu, Nureyev hanya mengkhawatirkan satu hal: dia ingin mementaskan Romeo dan Juliet dengan segala cara. Dan takdir memberinya kesempatan seperti itu. Untuk beberapa waktu, Nureyev merasa lebih baik, dan dia mementaskan sebuah drama. Kemudian dia meninggalkan Prancis untuk berlibur.
Pada tanggal 3 September, Nuriev kembali ke Paris untuk menghabiskan seratus hari terakhirnya di kota ini. Penari itu meninggal di rumah sakit, dengan tenang, tanpa penderitaan.

Nureyev adalah pemilik koleksi karya seni yang luar biasa, pakaian panggungnya, yang dirancang dan dijahit dengan cara khusus, sehingga pas dengan batang tubuh, agar tidak merangkak, dengan ketiak yang dibuat secara profesional, sehingga akan mudah bagi aktor untuk mengangkat tangannya saat menari.
Karena Nuriev tidak memiliki ahli waris langsung, sebagian besar harta miliknya dijual setelah kematiannya. Misalnya, pakaian Count Albert, yang disesuaikan untuk pertunjukan di Giselle, dibeli di Christie's di New York seharga $51.570.

Seorang pendeta dari sebuah gereja Ortodoks yang terletak di kuburan mengatakan bahwa kerabat dan teman Rudolf Nureyev mengatur upacara peringatan untuk ritus Muslim dan Ortodoks, karena sesaat sebelum kematiannya ia diterima murni ke dalam Ortodoksi. Tetapi lebih dari itu, jika tidak demikian, Rudolf Nureyev adalah milik seluruh dunia.

❤ mulai menjual tiket pesawat! 🤷

Yang terjalin dari fakta yang saling bertentangan, rumor dan petualangan yang tak terbayangkan, dan hari ini, setelah kematiannya, dianggap sebagai bintang balet dunia yang paling cemerlang.

Masa kecil

Rudolf adalah anak keempat dalam keluarga perwira politik militer Khamet Nuriyev. Ia lahir di kereta api, 17 Maret 1938, saat ibunya, di bulan lalu hamil, setelah mengumpulkan anak-anak dan sedikit barang bawaan, dia mengejar suaminya ke Vladivostok. Khamet Nureyev berada di surga ketujuh ketika dia melihat seorang anak laki-laki dalam pelukan Farida, karena sebelumnya istrinya hanya memberinya anak perempuan, dan memutuskan untuk menamainya Rudolf.

Keluarga itu menetap di Vladivostok, tetapi setelah satu setengah tahun, Hamet menerima tugas baru - ke Moskow. Di ibu kota, mereka diberi rumah kayu kecil. Keluarga Nureyev hidup dalam kemiskinan, namun kehidupan secara bertahap mulai membaik. Semua rencana dan ide dihancurkan oleh perang. Pada tahun 1941, ayah saya adalah salah satu orang pertama yang dipanggil ke garis depan. Keluarganya tetap di Moskow, tetapi di bawah serangan gencar Hitler, diputuskan untuk mengevakuasi keluarga militer - pertama ke Chelyabinsk, kemudian ke pinggiran Ufa, desa Shchuchye. Dingin, lapar, dan kegelapan terus-menerus - begitulah cara penari hebat itu mengenang masa kecilnya di Ufa. Rudolf tumbuh sebagai anak yang gugup dan cengeng, itu semua adalah kesalahan dari perebutan sepotong roti dan kondisi kehidupan yang buruk.

Pada usia lima tahun, setelah menonton produksi balet "Crane Song", Rudolf memberi tahu ibunya bahwa dia ingin menari. Farida tanpa ragu memberikan putranya ke klub dansa di taman kanak-kanak. Anak laki-laki itu dengan rela belajar, lingkaran mereka berbicara kepada yang terluka. Setiap orang yang melihat tarian Rudolph berseru bahwa anak itu memiliki bakat yang luar biasa.

Anak muda

Pada tahun 1945, sang ayah kembali dari depan, untuk anak-anak, dia adalah orang asing. Dengan kepulangannya, kehidupan keluarga mulai berangsur membaik, mereka diberi kamar yang hangat di apartemen komunal. Sang ayah tidak berbagi hasrat putranya. Saya tidak ingin mendengar tentang pelatihan koreografi lebih lanjut. Hamet bermimpi bahwa putranya akan menjadi seorang insinyur.

Pada usia sepuluh tahun, Rudolph diundang ke klub dansa di Pioneer House. Guru pertama Radik adalah Anna Ivanovna Udaltsova, yang sebelumnya menari di korps balet bersama Diaghilev. Balerina segera memperhatikan bakat luar biasa dari muridnya dan merekomendasikan agar dia pergi ke Leningrad untuk pelatihan lebih lanjut dalam tarian klasik. Rudolf Nureyev, yang biografinya telah dipublikasikan hari ini, mengucapkan kata-kata perpisahan ini dengan penuh semangat.

Pada tahun 1955, takdir memberinya hadiah besar. Sebuah festival seni Bashkir diadakan di Moskow. Rombongan tari teater baletnya akan menaklukkan ibu kota dengan produksi "Lagu Bangau", tetapi penyanyi solonya jatuh sakit. Nuriev mengusulkan pencalonannya. Ia disetujui, meski penari muda itu tidak mengetahui bagiannya. Dalam waktu singkat dia mempelajarinya dan merusak kesehatannya. Belum pulih sepenuhnya dari cederanya, ia tetap memasuki panggung teater ibu kota dan memikat penonton. Sejak saat itu, gurunya dari Ufa menyadari bahwa balet Rusia telah diisi ulang dengan "Tatar kekerasan" yang baru.

Setelah penampilan yang sukses, Nuriev memutuskan untuk memasuki studio koreografi ibu kota, tetapi tidak ada asrama di sana. Nasib membawanya ke Leningrad. Di sini dia masuk sekolah koreografi pada usia tujuh belas tahun.

Setelah lulus, Rudik mengikuti kompetisi di ibu kota bersama rekannya Alla Sizova. Mereka tampil cemerlang, tetapi komisi itu sangat terkesan dengan bagian solo dari talenta muda. Rudolf Nureyev, yang tariannya mengecilkan hati, liar dan biadab, memikat para kritikus. Dalam hal kebaruan, cara menarinya luar biasa, tapi secara teknis itu tidak masuk akal. Untuk "Lawrence" dia dan rekannya mendapat emas di kompetisi, Nureyev menolak menerima penghargaan tersebut. Setibanya di Leningrad, dia menari "Gayane" bersama rekannya Ninel Kurgapkina. Ini diikuti oleh produksi seperti "Sleeping Beauty" dan "Swan Lake". Kehidupan di Teater Mariinsky berjalan lancar, Rudolf "mendidih" dengannya.

Karakter penari yang hebat

Terlepas dari bakat dan dedikasinya di atas panggung, pemuda berbakat itu tidak dicintai di balik layar, dan karakternya yang sombong harus disalahkan atas segalanya. Kehidupan Rudolf Nureyev sejak kecil tidaklah manis; kelaparan, kedinginan, kemiskinan, gaung perang - anak laki-laki yang rentan ini harus melalui banyak hal.

Di usia yang lebih dewasa, Rudolph, melihat keunggulannya dibandingkan teman sebayanya, kerap melupakan aturan pendidikan dasar. Dia bisa bersikap kasar kepada pasangannya, menghindari aturan kolektif, mengabaikan disiplin. Dia menganggap banyak rekannya biasa-biasa saja dan berbicara kepada mereka tentang hal itu dengan cara yang kasar.

Lebih banyak tahun-tahun dewasa Ketika Rudolph menjadi bintang dengan magnitudo pertama, meskipun bayarannya besar, dia menolak untuk membayar di restoran, mengatur kejenakaan dan amukan liar di teater. Publik mengidolakannya, tetapi orang-orang yang mengenalnya sedikit lebih baik menganggapnya menjijikkan dan kasar.

"Lompatan Kebebasan"

Balet Rusia pada periode pasca perang mengalami masa kejayaannya, semua berkat seniman berbakat yang cemerlang. Nuriev selalu menonjol dari keramaian. Pengagum pergi ke Teater Kirov tepatnya "ke Nuriev". Pertunjukan "Giselle or Wilis", "The Nutcracker", "Swan Lake" sangat populer di kalangan penonton.

Di akhir tahun 50-an, Rudolf Nureyev, yang biografinya penuh dengan anugerah takdir yang luar biasa, menari dalam sembilan pertunjukan Teater Mariinsky. Rombongan utama melakukan tur, dan kemudian dia tampil dengan segala kemuliaan, seorang pemuda Tatar yang cerdas. Pada tahun 1958, ia ditawari menjadi mitra primadona teater Natalia Dudinskaya. Penampilan bersama pertama mereka adalah Don Quixote. Ini diikuti oleh La Bayadère yang tak terlupakan, yang dengannya Nureyev menaklukkan Paris.

Pada tahun 1961 Teater Mariinsky berkeliling Eropa. Pertama dalam daftar adalah Paris. Rudolf Nureyev, yang karyanya sangat berwarna, di antara penikmat dan pecinta balet adalah sorotan yang ingin saya "cicipi". Publik Paris sangat gembira dengan "La Bayadère" dan tarian Nureyev. Balleron muda itu segera menemukan teman-penggemarnya di masyarakat kelas atas Paris. Dia pergi bersama mereka ke teater, bioskop, dan restoran. Perilaku seperti itu jelas tidak dapat diterima oleh orang Rusia di era "Khrushchev". Setelah Paris, London sesuai jadwal, tetapi manajemen teater diberi tahu bahwa Nuriev akan terbang pulang.

Kematian Rudolf Nureyev

Kematian penari hebat itu merupakan tragedi nyata bagi para penggemarnya. alasan resmi kematiannya disebut masalah hati, tetapi sebenarnya tidak. Seperti banyak orang berbakat di abad terakhir, Rudolf Nureyev, yang biografinya seperti balet, penuh dengan pasang surut, meninggal karena AIDS. Itu terjadi di salah satu klinik di Paris pada 6 Januari 1993. Untuk waktu yang lama penari hebat tidak mengakui bahwa dia mengidap AIDS dan menolak untuk dites. Beberapa menyalahkan hubungan seksualnya yang tak terkendali.

Seseorang berbicara tentang batu orang berbakat 60-an. Seks, narkoba, rock 'n' roll, dan homoseksualitas menjadi sasaran yang perkasa di dunia ini. Beberapa peneliti mengklaim bahwa banyak lelaki gay terkenal "sengaja" dikejutkan oleh yang baru

Terkadang cinta mengambil bentuk yang sangat tidak terduga dan secara radikal dapat mengubah kehidupan orang-orang yang hatinya terkena panah Cupid. Inilah yang terjadi pada penari balet, yang tidak hanya terhubung oleh kreativitas, tetapi juga oleh perasaan yang penuh gairah. Jenius menari, mereka mengambil dari kehidupan apa yang mereka inginkan: kesenangan, uang, ketenaran, dan kekaguman. Tetapi dengan kebahagiaan pribadi, semuanya jauh lebih rumit ...

Rudolf Nureyev - penari balet yang hebat

Kehidupan penari brilian Rudolf Nureyev tidak selalu tanpa awan. Di masa kanak-kanak, dia harus mengetahui kemiskinan yang sebenarnya, yang, bagaimanapun, memaksanya untuk mencapai kehidupan yang nyaman dengan ketekunan yang luar biasa. Namun jalan menuju kehidupan yang layak tidaklah mudah. Meskipun Nureyev terlibat dalam balet sejak kecil, ia mulai menguasai teknik profesional cukup terlambat.

Rudolf Nureyev: terjun ke dalam gambar.

Orang-orang sezaman mengklaim bahwa ketika Rudolf menguasai berbagai gerakan di sekolah Vaganova, terlihat jelas bahwa pria itu memiliki masalah teknik yang signifikan. Selain itu, Nureyev sendiri melihat ini, dan itu membuatnya gila. Dia tidak segan-segan menunjukkan kemarahannya di depan umum dan sering lari dari aula saat latihan dengan air mata berlinang.

Ia sering tampil di atas panggung dengan bertelanjang dada.

Tetapi ketika semua orang pergi, dia kembali dan terus berlatih berbagai langkah sendirian sampai dia mencapai kesempurnaan. Beginilah cara penari itu dibentuk, yang kemudian dikatakan oleh Plisetskaya yang agung: "Sebelum Nureyev, mereka menari secara berbeda." Lagipula, pria secara tradisional bermain balet peran kecil, menekankan pentingnya dan profesionalisme seks yang adil. Tapi tarian Nureyev begitu cemerlang sehingga mustahil untuk mengabaikannya.

Eric Brun - jenius seni balet

Dua penari hebat.

Eric Brun adalah kebalikan dari Nureyev. Tertahan dan berdarah dingin, orang Denmark itu memiliki teknik, karisma yang luar biasa, dan langsung memenangkan hati penonton. Pada tahun 1949, ia diterima ke dalam rombongan Teater Balet Amerika, dan setiap penampilannya merupakan sensasi yang nyata. Pirang tinggi dan aristokrat, penampilannya mirip dewa Yunani, dengan dahi yang tinggi, profil yang teratur dan tegas, fitur halus, dan abu-abu sedih mata biru, dia adalah kemahiran itu sendiri. Dia menarik perhatian hampir semua wanita ... Eric Brun memiliki seorang pengantin wanita, balerina cantik terkenal Maria Tolchif. Tetapi dia akan tahu bahwa hatinya tidak akan diberikan kepadanya.

Kenalan korespondensi

Rudolf Nureyev di atas panggung.

Ketika Bruno melakukan tur ke Uni Soviet pada tahun 1960, Nureyev gagal tampil. Tetapi Rudolf sangat terkesan dengan ulasan kagum dari kenalannya tentang orang Denmark itu sehingga dia bahkan melacak beberapa rekaman amatir dari penari asing ini. Nureyev dengan tulus mengagumi keanggunan tarian Eric yang agung dan kemudian berkata tentang Bruno: "Sangat dingin hingga membakar."

Pertemuan

Dari menari menjadi cinta adalah satu langkah.

Ironisnya, dua balet jenius ini dipertemukan oleh Maria Tolchiff. Dia terhubung oleh perasaan lembut dengan Eric, dan setelah istirahat dia jatuh cinta dengan Rudolf tanpa ingatan. Dialah yang, pada tahun 1961, meminta Nureyev untuk menemaninya ke Bruno, yang dengannya dia berperan dalam produksi balet di Kopenhagen. Selama perjalanan, dia menelepon Eric dan berkata dengan acuh tak acuh, "Ada seseorang di sini yang benar-benar ingin bertemu denganmu!" Saat itulah calon kekasih akan mendengar suara satu sama lain, dan Tolchiff sendiri akan kehilangan kedua pacarnya sekaligus.

Nureyev, Bruno, Maria Tolchiff dan balerina rombongan.

Pertemuan pertama berlangsung di Hotel Angleterre, dan Bruno akan menyukai seorang Tatar tampan yang berpakaian dengan keanggunan kasual tertentu. Nureyev kurang paham bahasa Inggris, jadi sulit baginya untuk melanjutkan percakapan saat mereka bertemu, dan Tolchiff serta Eric, berusaha menyembunyikan rasa malu dan canggung dari situasi tersebut, juga tidak berusaha untuk berkomunikasi.

Bersama.

Setelah pertemuan ini, mereka secara berkala bertemu saat latihan, dan bahkan kemudian Rudolf menjadi semakin dekat dengan Eric, yang menaklukkan panggung dengan keanggunan dan keanggunan yang luar biasa, dan selain itu, dia tampan, seperti dewa kuno.

Pengembangan suatu hubungan

Cinta datang tanpa diduga.

Kasih sayang Nureyev untuk Bruno saling menguntungkan. Eric mendapati dirinya berpikir bahwa dia ingin menghabiskan lebih banyak waktu dengan Rudik, dan pada suatu hari para penari memutuskan untuk makan sendirian, tanpa Maria Tallchiff. Ini membuat balerina marah, dia benar-benar mengamuk. Di balik hubungan cinta segitiga seluruh rombongan menonton. Tapi Tolchiff gagal memadamkan api yang berkobar di antara kedua pasangannya.

Rudolf dan Eric saat latihan.

Mereka berlawanan langsung. Nureyev adalah Tatar yang bersemangat dan panik, hampir biadab, dan Brun adalah orang Skandinavia yang tenang dan masuk akal. Brun adalah perbaikan itu sendiri. Tertahan, seimbang. Pirang tinggi dengan mata biru. Dan pada saat yang sama, mereka tidak dapat membayangkan hidup tanpa satu sama lain.

Nureyev di mesin.

Gairah baru saja mendidih! Rudolph, ketika menurutnya ada yang tidak beres dalam hubungan mereka, berteriak, menghentakkan kakinya dan menyebarkan barang-barang di sekitar apartemen, dan Eric yang ketakutan lari dari rumah. Nureyev mengejarnya dan memintanya untuk kembali. “Pertemuan kami seperti tabrakan dan ledakan dua komet,” komentar Eric angkuh atas pertikaian dapur ini.

Apa yang harus saya takuti?

Pernah Rudy ditanya apakah dia takut terekspos? Sebagai tanggapan, dia tertawa dan berjanji untuk berteriak ke seluruh dunia bahwa dia mencintai Eric: "Mengapa saya harus takut? Mereka akan mengetahui bahwa saya gay dan berhenti menonton pertunjukan saya? Tidak. Nijinsky, Lifar, tapi Diaghilev sendiri. Dan Tchaikovsky ... Bahwa wanita akan kurang menginginkanku?

Nureyev di ruang ganti

Nureyev juga terus menerus selingkuh dari kekasihnya. Eric tidak menyukai sikap tidak bermoral seperti ini. Dia cemburu, menderita, dan mengumpulkan barang-barang secara berkala. Nureyev memohon untuk tetap tinggal, bersumpah bahwa dia hanya mencintainya, bersumpah bahwa ini tidak akan terjadi lagi ... Dia memberi tahu Eric yang malang semua yang biasanya dikatakan pria berjalan kepada istri mereka yang malang dalam kasus seperti itu. Nureyev berselingkuh dengan penyanyi utama legendaris grup "Qween" Freddie Mercury, dengan Elton John; dan menurut rumor, bahkan dengan Jean Marais yang tak terlupakan.

Nureyev dan dipetakan.

Tapi ada satu hal lagi yang menghantui Eric, bahkan mungkin lebih dari pengkhianatan terus-menerus terhadap pasangannya - bahwa dia, seorang penari berbakat, dalam banyak hal bahkan lebih berbakat daripada Nureyev, benar-benar dibayangi oleh popularitas kekasihnya yang gila. Di Barat, citra Nureyev, yang melarikan diri dari Uni Soviet, dipromosikan sedemikian rupa sehingga tidak ada orang lain yang bisa bersaing dengannya. “Cukup baginya untuk menggerakkan jari kakinya untuk membuat jantung berdetak seperti tom-tom,” tulis salah satu kritikus. Minat histeris ini meyakinkan Brun bahwa dia sendiri tidak akan diperhatikan selamanya.

Perpisahan

Jenius tari Rudolf Nureyev.

Bosan dengan kuk Tatar, Eric melarikan diri ke ujung dunia - ke Australia. Nureyev menelepon kekasihnya setiap hari dan bertanya-tanya mengapa Eric bersikap kasar padanya di telepon. “Mungkin Anda harus menelepon sekali atau dua kali seminggu? - Kenalan Rudolf menyarankan. "Mungkin Eric ingin sendirian." Tapi Rudolph tidak berpikir demikian.

Nisan Rudolf Nureyev.

Tapi dia terbang sia-sia, hubungan mereka tidak pernah membaik. "Aku tidak bisa bersamanya, kita saling menghancurkan," keluh Brun kepada teman-temannya. Nureyev, di setiap sudut, menyatakan bahwa dia siap untuk tinggal bersama Eric seumur hidup. Di mana Eric membalas: “- ledakan, tabrakan, - ini tidak bisa bertahan lama. Jika Rudolf ingin semuanya berbeda, maafkan saya." Sangat tidak orisinal - "Maaf" - dan mengakhiri badai ini kisah cinta.

Pada tahun 1986, ketika diketahui tentang penyakit serius Brun, Nureyev meninggalkan segalanya dan terbang ke arahnya. Mereka berbicara sampai larut malam, dan di pagi hari, ketika Nureyev mendatanginya, dia tidak bisa lagi berbicara dan hanya mengikuti Rudolf dengan matanya. Brun meninggal pada bulan Maret versi resmi dari kanker, tetapi lidah jahat mengklaim bahwa itu dari AIDS. Rudolf tidak pulih dari pukulan ini sampai akhir hayatnya. Foto Eric selalu ada di mejanya. Dia selamat dari kekasih dan idolanya selama 12 tahun.

Tidak ada penari lain di dunia yang memiliki pengaruh besar pada sejarah, perkembangan, dan persepsi balet seperti Rudolf Nureyev. Dia mengubah pikiran orang-orang. Seorang anak laki-laki dari kota kecil Ural menjadi penyebab perubahan di seluruh seni, "begitulah cara kritikus tari dan penulis biografi master John Percival memulai artikel biografinya tentang Nureyev.

Maya Plisetskaya memiliki pendapat yang sama - sebelum Nureyev mereka menari secara berbeda.

Tahun-tahun pertama hidupnya dihabiskan di Moskow, tempat ayahnya dipindahkan. Setelah dimulainya perang, ayah dipindahkan ke Ufa. keluarga pindah ke sana. perang, sangat tahun-tahun yang sulit. 2 kentang sehari dianggap sebagai makanan enak.

Pada Malam Tahun Baru 1945, ibu Nureyev, Farida, dengan hanya satu tiket di tangan, membawa keempat anaknya ke balet "Crane Song", di mana pihak utama dilakukan oleh balerina Bashkir Zaytuna Nasretdinova. Saat itulah Rudolf Nureyev muda memutuskan untuk menjadi seorang penari.

Nuriev mulai memenuhi keinginannya dalam lingkaran tarian rakyat Istana Perintis setempat. Kemampuan anak laki-laki itu tidak luput dari perhatian - Rudolf direkomendasikan sebagai murid solois balet Anna Udaltsova, yang, bersama dengan temannya Elena Vaitovich, meyakinkan Nureyev tentang perlunya mengembangkan bakatnya di Leningrad, di salah satu sekolah balet terbaik di Dunia.

Sebelum berakhir di kota revolusi, Nuriev yang saat itu berusia 15 tahun menari di bagian kedua Ufa gedung Opera. Suatu hari yang cerah, dia pergi dengan teater untuk tur 10 hari ke Moskow, di mana dia menemukan waktu untuk meminta tontonan di Sekolah Balet Bolshoi. Dia diberi tempat, tetapi, di saat-saat terakhir, Rudolf memutuskan untuk mencoba peruntungannya dan mencoba mewujudkan mimpinya: masuk ke Sekolah Koreografi Leningrad. Dengan uang terakhir dia membeli tiket ke Leningrad dan dikreditkan dengan kata-kata: "Masa depan yang cemerlang menanti Anda atau kekecewaan besar. Yang kedua lebih mungkin.

Kekecewaan tidak menyusul: pada tahun 1958, setelah lulus dari perguruan tinggi, Nureyev diangkat sebagai solois di salah satu teater balet utama negara - Teater. Kirov (sekarang nama Teater Mariinsky telah dikembalikan ke sana).

Selama tiga tahun berikutnya bekerja di teater. Kirov Nureyev menampilkan 14 peran, termasuk peran utama dalam balet Don Quixote, Giselle, Swan Lake, La Bayadere, Sleeping Beauty. Dengan keterampilan pertunjukannya, yang dijiwai dengan hasrat khusus, dan pembacaannya yang tidak standar di setiap bagian, ia memenangkan hati banyak penggemar. Nureyev bahkan membentuk klub penggemarnya sendiri yang tidak melewatkan satu pun penampilan artis tersebut.

Nuriev adalah yang pertama di balet Soviet yang tampil bertelanjang dada dan mengenakan legging ketat. Pendapat para master itu menantang. Segera seluruh balet dunia menari begitu saja.

Pada tahun 1961, rombongan Teater Kirov melakukan tur pertama mereka ke luar negeri. Nuriev mengikuti teater. Namun, teater kembali ke Uni Soviet tanpa Nureyev - penari meminta suaka politik di Barat.

Diyakini bahwa keputusan Nureyev untuk tidak kembali ke Persatuan sebagian besar merupakan keuntungan dari KGB. Di Paris, penari, alih-alih dengan patuh duduk di malam hari di sebuah hotel dan mengatur kunjungan ke tempat-tempat wisata dengan bus wisata, ditemani oleh petugas penegak hukum, menghabiskan siang dan malam dengan kenalan barunya di Paris di restoran dan kafe. Mereka memutuskan untuk menghukum Nureyev: ketika rombongan berkumpul di bandara Paris untuk penerbangan ke London, Nureyev diberi tiket ke Moskow, menjelaskan hal ini dengan perlunya menari di resepsi pemerintah di Kremlin.

Berikut adalah bagaimana Nuriev menggambarkan pengalamannya saat itu: "Saya merasakan darah mengalir dari wajah saya. Menari di Kremlin, bagaimana ... Saya tahu apa yang akan terjadi: Saya akan kehilangan perjalanan saya ke luar negeri selamanya dan gelar solois." Saya akan dikhianati sampai benar-benar terlupakan. Saya hanya ingin bunuh diri."

Untuk tetap berada di Barat, harus jatuh ke tangan polisi Prancis dengan cara apa pun. Itu tidak mudah - Nureyev ditugaskan sebagai wali pribadi dari KGB. Tetapi Nuriev berhasil melarikan diri dari pengawasan dan mengambil langkah yang tidak terpikirkan ke arah teman Prancis barunya, yang mengetahui niat Rudolf untuk tinggal, membawa dua polisi. Belakangan, wartawan Barat menyebut lompatan ini sebagai "lompatan menuju kebebasan", dan di rumah Nureyev menjadi pengkhianat Tanah Air dan menerima 7 tahun di kamp in absentia.

Seperti biasa, sekembalinya mereka, semua yang tidak terlibat dalam pelarian dihukum - mitra Nureyev dilarang bepergian ke luar negeri selama 10 tahun, misalnya.

Nuriev langsung diterima di panggung Barat. Pada Februari 1962, dia menandatangani kontrak dengan London Royal Ballet dan bermain solo dengan rekannya Margot Fontaine hingga 1970. Dan pada tahun 1977, ketika Royal Ballet sedang mencari sutradara baru, Nureyev dianggap sebagai salah satu kandidat utama, tetapi artis tersebut menolak posisi tersebut - dia ingin terus menari. Namun, enam tahun kemudian - pada tahun 1986 - Nureyev menjabat sebagai kepala Paris Grand Opera dan mengarahkannya selama enam tahun.

Popularitasnya sangat besar: suatu hari Nureyev memberikan wawancara ke dua majalah - "Time" dan "Newsweek" dalam waktu seminggu. Kedua publikasi diharapkan untuk mencetak materi eksklusif dan tidak mencurigai adanya trik kotor, dan Nureyev tidak dapat menolak satu pun dari mereka. Hasilnya, wawancaranya terjual dengan total oplah 10 juta eksemplar.

Bakat terbesar di atas panggung dipadukan dengan karakter yang mengerikan dalam hidup. Penari Rusia terkemuka Igor Moiseev mengatakan bahwa dia tidak pernah berhasil mengembangkan hubungan dengan Nureyev - mereka bertengkar pada malam pertama kenalan mereka dalam perjalanan dari rumah ke restoran tempat mereka akan makan malam Roman Viktyuk mengingat ini - dia adalah seorang umpatan yang mengerikan, dia bahkan tidak tahu kata-kata seperti itu aku!!!

Dia mengunjungi semua tur Teater Kirov, tetapi dia menunjukkan persetujuannya dari kejauhan dan, jika mungkin, tanpa disadari. Nuriev tahu bagaimana rombongan itu dihukum dan merasa bersalah.

Sudah di paruh kedua tahun 80-an, dia bertemu dengan Plisetskaya. Dia menggambarkannya seperti ini - kami langsung berpelukan, meskipun sebelumnya kami tidak terbiasa !!! Saya bahkan tidak menyadari bahwa Margot Fontaine berdiri di sebelah saya (sangat balerina terkenal dan Nureyev tercinta!)

Ciri lain yang tidak menyenangkan dari Nuriev adalah kekikiran yang diucapkan. Untuk pertunjukan, sang master meminta bayaran yang luar biasa dan pada saat yang sama dia tidak pernah membawa uang saku: di mana-mana, baik di restoran maupun di toko, teman-temannya membayarnya. Pada saat yang sama, Nuriev dapat menghabiskan puluhan ribu dolar untuk membeli barang seni dan barang antik yang meragukan. Apartemennya di Paris benar-benar dijejali hal-hal seperti itu, penari sangat menyukai lukisan dan pahatan dengan telanjang tubuh laki-laki. Rumah dan apartemen adalah hasrat yang terpisah: di Paris, di New York, di London ..., Nuriev bahkan memiliki pulau sendiri di Mediterania. Kekayaan Nuriev diperkirakan mencapai 80 juta dolar.

Nuriev adalah biseksual, dia dikreditkan dengan novel dengan Merkurius. dengan Elton John dan Yves Saint Laurent. Rumor menghubungkannya dengan Jean Marais.

Tapi cinta Nureyev yang terkuat, penuh gairah, dan menyakitkan selalu adalah Eric Brun - pertumbuhan besar Dane dengan kecantikan yang tidak wajar, mendunia penari terkenal, dianggap sebagai salah satu penari paling menonjol di abad ke-20 dan Albert paling halus yang pernah menari di Giselle. Romansa mereka berlangsung sampai kematian Eric ...

Selain itu, Nuriev pertama kali jatuh cinta dengan tariannya, lalu dengan dia. Eric adalah yang ideal untuk Nureyev. Dia 10 tahun lebih tua darinya, tinggi dan tampan seperti dewa. Sejak lahir, dia memiliki sifat-sifat yang sama sekali tidak dimiliki Nureyev: ketenangan, pengendalian diri, kebijaksanaan. Dan yang terpenting, dia tahu bagaimana melakukan apa yang Nuriev tidak tahu bagaimana melakukannya. Jika bukan karena Rudik, Eric Brun mungkin tidak akan mengenali dirinya sebagai seorang homoseksual yang tersembunyi. Eric memiliki tunangan, balerina kecantikan terkenal Maria Tolchiff, yang ayahnya orang India.

Brun, jangkung dan berambut pirang aristokrat, menyerupai dewa Yunani dalam penampilan luar, dengan dahi yang tinggi, profil yang teratur dan tegas, fitur halus, dan mata biru keabu-abuan yang menyedihkan, adalah kehalusan itu sendiri. Dia menarik perhatian hampir semua wanita ... Rudolph, dengan mata membara, rambut terbang, temperamen liar dan tulang pipi tajam, menyerupai gunung berapi yang meletus.

Hubungan mereka sejak awal bergejolak dan intens tanpa akhir. "Pure Strindberg" - Brun mengevaluasinya beberapa tahun kemudian. "Rudolf diliputi perasaan terhadap Eric," kata Arova, "dan Eric tidak tahu bagaimana menghadapinya. Rudolph melelahkannya." Selain itu, Rudik terus-menerus cemburu pada Eric untuk wanita, karena Eric, tidak seperti Rudik, adalah biseksual, bukan gay, dan dia sering merasa tertarik pada beberapa gadis. Violette Verdi berkomentar: "Rudy sangat kuat, sangat baru, sangat lapar setelah gurun Rusia. Dia hanya menginginkan apa yang diinginkannya."

Melarikan diri dari tabu dan larangan tanah air sosialis, Nureyev ingin sekali mencicipi surga seksual yang ia temukan di Barat. Tidak ada kerumitan atau penyesalan: ketika dia melihat sesuatu yang disukainya, Nureyev harus mendapatkannya. Keinginannya ada di tempat pertama, dan dia memuaskannya dalam keadaan apa pun, siang dan malam, di jalanan, di bar, sauna gay. Pelaut, supir truk, pedagang, pelacur adalah sasaran tetapnya. Ngomong-ngomong, penampilan di sini tidak terlalu penting, ukuran dan kuantitas itu penting. Dia sangat menyukainya. Ada banyak lelucon tentang kelebihan seksual Nureyev.

Entah bagaimana, meninggalkan pintu masuk layanan Opera Paris dan melihat kerumunan pengagum, Rudolph berseru: "Di mana anak laki-laki itu?" Menari di "Giselle", Nureyev memukau salah satu artis dengan penampilannya yang kelelahan. "Apa yang salah denganmu?" penari itu bertanya padanya. "Saya sangat lelah, saya bercinta sepanjang malam dan sepanjang pagi, sampai latihan. Saya tidak punya tenaga lagi." "Rudolf," tanya artis itu, "apakah kamu tidak pernah cukup berhubungan seks?" - "Tidak. Selain itu, aku bercinta di malam hari, dan aku di pagi hari."

Di Opera Inggris, Nureyev bertemu dengan Margot Fontaine yang terkenal dan mereka menjadi dekat selama 15 tahun, hampir sampai Margot meninggal karena kanker pada tahun 91.

Plisetskaya mengungkapkan dirinya tentang novel dan karya bersama Margo dan Nureyev kira-kira seperti ini - dia (Margo). sangat terkenal.

Tapi Rudolph membuatnya terkenal. Dialah yang membawa sensualitas ke balet.

Dia berumur empat puluh dua tahun, dan dia memutuskan untuk meninggalkan panggung dengan gemilang. Tapi dia ditawari untuk bekerja dengan pasangan muda - dan dia tetap tinggal. Maka lahirlah salah satu duet legendaris balet dunia: Fonteyn - Nureyev.

Ketika Nureyev bertemu Eric di Kopenhagen pada tahun 1961, balerina Inggris terkenal Margo Fontaine memasuki hidupnya pada saat yang bersamaan. Di sini, seperti dalam kasus Brun, dia juga berperan panggilan telepon. Suatu ketika Rudolf datang mengunjungi gurunya Vera Volkova, dan telepon berdering. Volkova mengangkat telepon dan segera menyerahkannya kepada Nuriev: "Ini kamu, dari London." - "Dari London?" Rudolph terkejut. Dia tidak mengenal siapa pun di London. "Ini Margot Fontaine yang berbicara," kata suara di telepon, "Maukah Anda berdansa di konser gala saya?" Tidak ada balerina yang lebih anggun, berani, dan bijaksana dalam sejarah balet selain Fontaine. Senyum tipis, kilauan mata yang panas, temperamen, dan juga punggung baja dan kemauan besi - inilah Margot. Suaminya, Roberto Tito de Arias, berasal dari keluarga politisi Panama terkemuka dan pada saat itu adalah duta besar Panama untuk Inggris. Setelah Rudolph tampil di konser galanya, manajemen Covent Garden mengundang Fontaine untuk menari Giselle bersamanya. Margot ragu-ragu pada awalnya. Dia pertama kali tampil di Giselle pada tahun 1937, setahun sebelum Nureyev lahir, dan pada saat pelariannya dari Uni Soviet, dia telah menjadi bintang selama lima belas tahun. Bukankah dia, seorang primadona berusia empat puluh dua tahun, akan terlihat konyol di samping harimau muda berusia dua puluh empat tahun? Tapi akhirnya dia setuju dan menang. Penampilan mereka membuat penonton heboh. Semangat sensual Nuriev sangat kontras dengan kemurnian ekspresif Fontaine. Mereka bergabung menjadi satu dorongan tarian, dan tampaknya energi dan musikalitas mereka memiliki satu sumber. Saat tirai ditutup, Fonteyn dan Nureyev dipanggil untuk membungkuk dua puluh tiga kali. Diiringi tepuk tangan meriah, Fontaine mengeluarkan sekuntum mawar merah di batang panjang dari karangan bunga dan memberikannya kepada Nuriev, dia, tersentuh oleh ini, berlutut, meraih tangannya dan mulai menghujaninya dengan ciuman. Penonton dari tontonan ini terbaring pingsan.
........

Jacqueline Kennedy, yang menghadiri pertunjukan Giselle, mengenang: “Inggris belum pernah melihat tepuk tangan seperti itu. Fontaine dan Nureyev dipanggil 30 kali, mereka membungkuk lebih dari 45 menit. Tangan orang-orang bengkak karena tepuk tangan. Melihat mereka, adalah mungkin untuk mengkompensasi Nizhinsky dan Chaliapin yang terlewatkan. Itu adalah salah satu pengalaman artistik terkuat dalam hidup saya…’’

Nureyev meminum kehidupan seperti anggur yang enak, tidak curiga bahwa kehidupan sudah mulai meminumnya.

Pada tahun 87, ibunya meninggal. Sebagai pengecualian, otoritas SSR mengizinkannya kembali ke Uni Soviet selama 48 jam. Dia melakukan. Ibu tidak percaya bahwa Rudiknya telah kembali. Apakah itu dia?” tanyanya. Dia meninggal 3 bulan setelah kencan mereka.

Ketika Brun meninggal karena kanker paru-paru pada tahun 1986, Nuriev meninggalkan segalanya dan mendatanginya. Mereka berbicara sampai larut, tetapi ketika Rudolf kembali kepadanya keesokan paginya, Eric tidak dapat lagi berbicara, tetapi hanya mengikuti Rudolf dengan matanya. Rudolf menerima kematian Eric dengan keras dan tidak pernah pulih dari pukulan ini. Bersama dengan Eric, kecerobohan masa mudanya dan kecerobohan yang bersemangat meninggalkan hidupnya. Dia ditinggalkan sendirian dengan dirinya sendiri, usia lanjut dan penyakit mematikan. Dan meskipun Nureyev entah bagaimana dengan penuh semangat melemparkan: "Untuk apa saya membutuhkan AIDS ini? Saya seorang Tatar, saya akan menidurinya, bukan dia saya," Rudolph mengerti bahwa dia kehabisan waktu. Lima tahun setelah kematian Eric, Rudolph mengucapkan selamat tinggal kepada nyonya hatinya, Margot Fontaine. Sebelumnya, Margot mengalami tragedi yang mengerikan. Di Panama, mobil tempat suaminya ditembak. Dua peluru tertancap di dada, satu lagi menembus paru-paru, yang keempat mengenai bagian belakang leher, dekat tulang belakang. Menurut satu versi, itu adalah tatanan politik, menurut versi lain, Arias yang berusia empat puluh tujuh tahun ditembak oleh rekan partainya karena tidur dengan istrinya. Lumpuh, terikat kursi roda, Arias selalu menjadi perhatian Margot. Dia tidak mengizinkannya untuk berubah menjadi tubuh di kereta dorong, jadi dia membawanya bersamanya dalam tur, di yacht ke teman-temannya. Margot dengan keras kepala mencari nafkah dan perawatan medis untuk suaminya yang sakit dengan menari. "Saya akan menari selama mereka menginjak saya," katanya kepada wartawan. Dan dia menari, dan ketika dia pulang ke rumah di malam hari setelah pertunjukan, sebelum makan, dia memasak makanan untuk suaminya dan memberinya makan seperti anak kecil dengan sendok. Omong-omong, terakhir kali"Margarita dan Armana" Margot dan Rudolf menari di Manila pada Agustus 1977. Dan kemudian dia pensiun dengan Arias di sebuah peternakan di Panama, di mana dia meninggal karena kanker ovarium. Hanya Rudolph, yang secara anonim membayar tagihan medisnya, yang mengetahui hal ini. Pada tahun 1989, Margo menguburkan Tito Arias, menjalani tiga operasi dan hampir terbaring di tempat tidur: "Saya dulu berkeliling teater, dan sekarang saya berkeliling rumah sakit," canda Fontaine. Margot meninggal pada 21 Februari 1991, dua puluh sembilan tahun setelah dia dan Rudolf pertama kali berdansa di Giselle. Setelah itu, dia menjadi pasangannya hampir 700 kali. Mereka berkata, setelah mengetahui tentang kematiannya, dia dengan getir berseru: "Saya seharusnya menikahinya." Tapi sepertinya itu hanya ungkapan dari seorang pria yang tahu bahwa dia sendiri sedang sekarat karena AIDS. Rudolf hidup lebih lama dari Margot dua tahun. Dia meninggal pada 6 Januari 1993, sehari sebelumnya Natal Ortodoks Dia berumur lima puluh empat tahun. Malam Natal datang ke bumi tanpa dia.

Dia kebetulan menari di atas panggung Teater Mariinsky kesayangannya di tahun 89. Penonton ingin bertepuk tangan dan bertepuk tangan sehingga seolah-olah langit-langit akan runtuh. Tapi para profesional telah melihat ini sudah menjadi mumi yang membusuk. Ini bukan Rudolph lagi.

Pemakaman Saint-Genevieve-des-Bois. Makam Nureyev. Ini bukan karpet atau penutup. Ini adalah sebuah mozaik.

salah satu seniman terkemuka Paris Opera (Opera Paris) Enzo Frigerio (Ezio Frigerio), seorang teman dan kolega penari, mengusulkan ide mendekorasi kuburan dengan karpet oriental. Nuriev mengumpulkan karpet kuno dan, secara umum, tekstil kuno dari berbagai negara, terutama karpet favoritnya yang berkeliaran bersamanya dalam tur, menginspirasi tarian dan pertunjukan baru yang menakjubkan.

Sketsa karpet yang dibuat oleh Enzo Frigerio persis mengulangi salah satu karpet oriental favorit dari koleksi Nureyev. Untuk mereproduksi karpet dalam warna, dengan efek visual tekstur kain, diputuskan dengan bantuan mozaik. Mosaik juga memecahkan masalah mereproduksi lipatan anggun dari karpet yang mengalir, dan memberikan tampilan alami pada benang pinggiran emas. Dana untuk pembuatan monumen dialokasikan oleh teman-teman kaya dari penari balet paling terkenal.

Pada tahun 1996, nisan itu dibuat di bengkel mosaik Italia Akomena Spacio Mosaico (Akomena Spacio Mosaico). Mosaik karpet terbuat dari elemen-elemen kecil yang sebagian besar berbentuk persegi dengan detail yang paling pas, dengan hampir tidak ada jahitan yang terlihat. Namun pada saat yang sama, permukaan mozaik dibiarkan kasar, dengan perubahan level elemen mozaik yang sangat tajam. Teknik ini dari jarak 2-3 meter sudah menimbulkan kesan umum tekstur karpet. Basis pahatan mozaik secara akurat menyalin ciri-ciri pembentukan lipatan, dan elemen mozaik mengulangi semua lekukan dan gelombang permukaan dengan mulus.

Anak laki-laki, yang tumbuh dalam kemiskinan, menjadi pemilik kekayaan yang sangat besar. Seorang penari yang membuat dunia mengagumi balet Rusia, yang di nadinya tidak ada setetes pun darah Rusia. Pada hari peringatan "Flying Tatar" Nureyev, kami mengumpulkan beberapa fakta dari biografi orang yang paradoks ini.

Maya Plisetskaya menjelaskan fenomena popularitas Rudolf Nureyev sebagai berikut: “Dia sangat bersemangat dengan gerakan, jika gerakan dapat diukur dengan termometer. Kesedihan tarian berkobar di dalam dirinya, seperti api yang membakar korbannya di perancah. Pemberiannya memiliki khasiat ajaib untuk menghangatkan hati, dan bahkan membakar kejahatan dan kebodohan dalam diri seseorang.

1. Rudolf Nureyev lahir di kereta api.

Nama asli Rudolf adalah Nureyev. Dia mengulanginya setelah dia menjadi terkenal. Dalam miliknya biografi resmi juga dicatat bahwa dia lahir di kota Irkutsk. Padahal, tempat kelahirannya adalah kompartemen kereta api yang mengikuti persimpangan dataran rendah Asia dan pegunungan Mongolia, membawa keluarganya ke Timur Jauh, ke tempat karya baru Pastor Rudolf.

Saat ayahnya yang bertugas di Manchuria sudah bisa menelepon istri dan anak-anaknya, Farida Nureeva sudah berada di minggu-minggu terakhir kehamilannya. Wanita itu tidak tahan menempuh perjalanan selama 12 hari, sehingga Rudik kecil lahir di bawah suara roda pada 17 Maret 1938.

2. Di akhir hayatnya, penari tersebut adalah orang yang sangat kaya raya, bahkan ia memiliki sebuah pulau di Mediterania.

Namun, pemborosan yang melekat pada beberapa orang kaya benar-benar asing baginya. Rudolph menghitung setiap sen, karena dia tahu betul apa itu kelaparan dan kemiskinan.

Empat anak tumbuh dalam keluarga Nureyev. Ada bencana kekurangan uang: Rudik terus-menerus memakai barang-barang milik saudara perempuannya, dan suatu hari, ketika anak laki-laki itu harus pergi ke sekolah, dia tidak memiliki sepatu, jadi sang ibu harus menggendong putranya ke kelas di punggungnya. .

3. Keinginan untuk menghubungkan hidupnya dengan balet muncul dari Nureyev pada usia 5 tahun, ketika ibunya pertama kali membawanya ke pertunjukan tersebut.

Namun, sang ayah tidak senang dengan prospek ini. Dia dengan tegas menentangnya dan setiap kali dia menangkap putranya menari, dia memukulnya. Tetapi Rudolf melawan sebaik mungkin dan, terlepas dari ancaman orang tuanya, mulai pergi ke lingkaran tarian rakyat.

Pada usia 11 tahun, seorang anak laki-laki berbakat diperhatikan oleh mantan anggota rombongan Diaghilev Anna Udaltsova, yang menjadi gurunya. Beberapa saat kemudian, dia belajar dengan Elena Vaitovich. Kedua wanita inilah yang meyakinkan muridnya untuk masuk Sekolah Koreografi Leningrad. Rudolf mendapatkan uang untuk tiket ke ibu kota Utara dengan pelajaran menari.

4. Pada tahun 1955, Nureyev diterima di sekolah tersebut, tetapi karena sifatnya yang impulsif dan keras, dia lebih dari sekali mendapati dirinya di ambang pengusiran.

Ini pertama kali terjadi hanya seminggu setelah dimulainya kelas. Penari pemula tidak ditemukan bahasa timbal balik dengan guru dan kepala sekolah lembaga pendidikan Shelkov dan diminta untuk menggantikan gurunya! Anehnya, mereka memberikan kelonggaran kepadanya, dan berkat ini, Rudolph berakhir di kelas Alexander Pushkin, yang memiliki hubungan yang luar biasa dengannya.

5. Pada tahun 1958, Nureyev lulus dan terdaftar di teater yang dinamai S.M. Kirov (sekarang Teater Mariinsky).

Manajemen takut untuk membawa Rudolph yang berbakat, tetapi terlalu bandel dalam tur ke luar negeri. Perjalanan rombongan ke Paris pada tahun 1961, seperti banyak perjalanan lainnya, harus dilakukan tanpa dia. Namun, di saat-saat terakhir, tuan rumah bersikeras agar Nureyev datang ke Prancis. Maka tidak ada yang tahu bahwa bintang balet Soviet itu tidak mau kembali ke tanah airnya.

6. Pada 17 Juni, di bandara Prancis Le Bourget, artis tersebut diberi tahu bahwa dia segera dipanggil ke Moskow untuk tampil di Kremlin. Setelah kata-kata ini, Rudolph membuat keputusan yang mengejutkan seluruh dunia dalam sekejap: dia memutuskan untuk tidak kembali ke Persatuan.

Melihat dua orang polisi, penari itu mendekati mereka dan berkata, "Saya ingin tinggal di negara Anda." Petugas penegak hukum membawanya ke ruangan khusus dan memperingatkan bahwa mereka akan memberinya waktu sekitar 40 menit agar dia bisa lingkungan yang tenang membuat keputusan akhir dan menandatangani dokumen yang relevan. Secara alami, semua kertas ada Perancis, mereka diterjemahkan oleh penerjemah Rusia ke Nureyev. Ia mencoba membujuk sang penari untuk segera naik pesawat dan terbang ke Moskow. Di mana dia dengan tajam menjawabnya: "Diam!" - dan ditandatangani.

Rudolf ditinggalkan sendirian di Paris, dengan 36 franc di sakunya. Namun, prospek menghadapi kemiskinan tampak lebih menarik baginya daripada kembali ke balik Tirai Besi.

Awalnya mereka mencoba mengembalikan Nureyev. Kerabat memanggilnya dan memintanya untuk berubah pikiran. Karena tidak mencapai apa yang diinginkannya, sang ayah meninggalkan putranya sendiri. Dinas rahasia mengancam artis, mengganggu karirnya, tetapi tidak ada gunanya, seluruh Eropa berada di kaki penari yang brilian.

7. Salah satu mitra paling cemerlang yang berdansa dengan Nureyev adalah balerina prima dari London Royal Ballet Margot Fontaine.

Sendi mereka kehidupan kreatif dimulai pada tahun 1962 di balet Giselle dan berlanjut selama bertahun-tahun. Diyakini bahwa Margo dan Rudolf tidak hanya terhubung oleh pekerja dan hubungan persahabatan tetapi juga orang yang mencintai. Meskipun tidak ada bukti yang dapat dipercaya tentang hal ini, selain itu, artis tersebut dikenal karena orientasinya yang tidak konvensional, dan Fontaine menikah.

8. Selama 25 tahun, Nureyev tinggal bersama penari Denmark Eric Brun sampai kematiannya. Hubungan ini bukan rahasia bagi siapa pun, namun artis tersebut sangat kesal ketika jurnalis mencoba masuk ke dalam kehidupan pribadinya, sehingga ia berusaha untuk menjaga komunikasi dengan pers seminimal mungkin.

9. Pada tahun 1989, Nureyev kembali ke tanah airnya untuk pertama kali. Dan, meskipun dia tampil dua kali di atas panggung Teater Kirov, hanya sedikit dari penonton yang mengerti bahwa di depan mereka - orang legendaris. Faktanya adalah bahwa setelah penari melarikan diri ke luar negeri, negara lebih memilih untuk segera melupakannya dan tindakannya yang tidak pantas.

10. Pada tahun 1983, Rudolf didiagnosis mengidap HIV. Penyakit ini adalah penyebab utama kematiannya yang agak dini. Penari itu meninggal pada usia 55 tahun pada tahun 1993 dan dimakamkan di pemakaman Rusia Sainte-Genevieve-des-Bois dekat Paris. Dekorasi makam artis dilakukan oleh artis terkemuka Paris Opera Enzo Frigerio. Mengetahui hasrat mendiang temannya untuk mengumpulkan karpet antik, dia membuat salah satunya di kuburannya dari sebuah mozaik.

Pratinjau: Rudolf Nureyev di Bandara Sheremetyevo sebelum terbang ke Paris,