Apa itu goth. Apa mereka, Goth kuno

Goth. Sejarah awal (sebelum 376)

Karena suku-suku Jermanik Timur, yang termasuk suku Goth, melakukan kontak dengan Romawi cukup terlambat, sejarah awal mereka hanya diketahui oleh kita dari informasi yang berasal dari tradisi mereka sendiri, terkadang tidak dapat dibedakan dari kisah dan saga heroik Jermanik. Sejarawan Ostrogoth Jordanes, yang karyanya didasarkan pada sejarah Goth Cassiodorus yang hilang, menyebut rumah leluhur Goth sebagai "pulau Skandza" (Jordan, Tentang asal usul dan perbuatan Getae, diterjemahkan oleh E. Ch. Skrzhinskaya, St. Petersburg 1997, 25. Selanjutnya - Jordan)). Pada saat yang sama, perselisihan masih berlanjut apakah pulau ini harus diidentikkan dengan pulau Gotland atau Jester dan Westergotland (Jordan, 9. Cf. juga Wenskus, S. 442ff. Cf. Wagner, Getica, S. 214). Dari negara ini di era pra-Kristen, sebagian besar orang Goth pindah melintasi Laut Baltik ke wilayah Vistula, meskipun beberapa dari mereka tetap tinggal di Skandinavia: (Wenskus, S. 434). sejak awal abad ke-6, ada komunikasi yang konstan antara Ostrogoth di Italia dan Goth Skandinavia (Jordan, 24). Peristiwa serupa - pemukiman kembali sebagian orang Goth dan pemukiman kembali bagian lain di bekas pemukiman - akan terulang lebih dari sekali di masa mendatang. Menurut penguburan, kedatangan Goth di wilayah Vistula harus dikaitkan dengan abad ke-1 SM. e. Penduduk sebelumnya ditaklukkan atau diusir dari tanah mereka. Sekitar pertengahan abad ke-2 Masehi. e. orang Goth mengalihkan pandangan mereka ke selatan. Jordan menganggap kelebihan populasi menjadi alasan utama. Dan kali ini, sejumlah Goth tetap ada: dari mereka, rupanya, suku Gepid dibentuk (Wenskus, S. 469). Migrasi baru, mungkin meregang tahun yang panjang, memimpin Goth ke Rusia Selatan, di mana mereka bercokol di daerah antara Dnieper dan Don, (Jordan, 30 et seq.). meskipun data arkeologi yang berkaitan dengan periode ini sulit untuk ditafsirkan secara jelas (Thompson, S. 2).

Rupanya, selama migrasi dan pemukiman di wilayah yang luas, ikatan antara bagian-bagian suku Gotik yang dulunya bersatu melemah (Schmidt, S. 197). Pada masa Kaisar Claudius II (268-270), penyebutan Ostrogoth dan Visigoth sebagai suku terpisah pertama kali muncul (Wenskus, S. 472). Jordan percaya bahwa mereka mendapatkan nama mereka berdasarkan geografis. Namun, kemungkinan besar komponen pertama dari kata "Ostrogoth" berasal dari *austra (bersinar), dan dalam nama "Visigoth" *uesu Indo-Eropa (baik) harus dibedakan, sehingga pada akhirnya kita dapat berbicara tentang pujian nama diri. Oleh karena itu, akan lebih tepat untuk berbicara tentang Ostrogoth dan Visigoth (Schmidt, S. 203). Namun, kami akan mengikuti penggunaan kata yang diterima secara umum. Hubungan dekat antara Ostrogoth dan Visigoth tetap ada selama berabad-abad. Peralihan dari satu suku ke suku lain, serta perkawinan antara perwakilan kedua suku ini, berulang kali dibuktikan. Oleh karena itu, kami berhak berbicara tentang dua kebangsaan berbeda dari satu suku Gotik (Wenskus, S. 475).

Ketika di Kekaisaran Romawi pada 30-an abad III. N. e. krisis parah pecah, Goth melintasi Danube bagian bawah dan menghancurkan tanah tetangga (Schmidt, S. 203). Penggerebekan berhenti hanya ketika orang Romawi setuju untuk membayar upeti tahunan kepada orang Goth. Setelah penghentian pembayaran, Goth - kali ini bersama dengan suku Jermanik Timur lainnya - kembali menyerang kekaisaran (Jordan, 90 et seq.). Selama beberapa dekade, tanah di sepanjang Danube bagian bawah, serta seluruh Semenanjung Balkan, tetap menjadi ajang perjuangan sengit. Ancaman yang sangat besar bagi kekaisaran adalah serangan Gotik di Asia Kecil, serta kampanye bajak laut yang dipimpin oleh suku Pontic Borani dengan dukungan Gotik yang signifikan dan menyebabkan kerusakan signifikan di hampir seluruh pantai timur Laut Mediterania. Posisi kekaisaran membaik hanya setelah kaisar Claudius II pada tahun 269 menyebabkan kekalahan telak bagi Goth di Nis. Di bawah kaisar Aurelian, yang mengalahkan Visigoth pada tahun 271 di Thrace dan Illyria, perdamaian kembali ke tanah Danubian; namun, paling tidak ini difasilitasi oleh kepergian orang Romawi dari provinsi Dacia. Setelah garnisun, pegawai kekaisaran, aristokrasi dan, mungkin, sebagian besar penduduk sebelumnya ditarik ke tepi selatan sungai Donau, orang Goth menduduki tanah terlantar tanpa perlawanan (C. Daicoviciu, La Transsylvanie dans l "antiquit , Bukarest 1945).Pada pergantian III dan Pada abad ke-4 M, orang Goth mendiami daerah yang berbatasan dengan Danube di selatan, Olt (anak sungai kiri Danube) di barat, dan kemungkinan besar Dniester di utara (Thompson, S. 4) Pada tahun 322, sebuah perjanjian disepakati yang memberikan Visigoth status federasi, yang menurutnya mereka melakukan, untuk pembayaran tahunan, untuk mempertahankan perbatasan kekaisaran dan memasok unit militer untuk bertugas di kekaisaran pasukan (Stein, S. 198).Jerman, karena pembantu Gothic selama pelayanan mereka harus menjadi lebih akrab dengan cara hidup Romawi.

Fakta bahwa setelah berakhirnya perjanjian pada tahun 322, tidak ada satu pun penyebutan Visigoth yang muncul dalam sumber selama tiga setengah dekade, berbicara tentang hubungan yang agak bersahabat; namun, dilihat dari berbagai bukti tidak langsung, kekuatan Romawi di tanah perbatasan terasa melemah (Thompson, S. 13).

Eksodus Goth dari Skandinavia tampaknya telah disertai dengan perubahan signifikan dalam organisasi masyarakat (Wenskus, S. 467). Jadi, harus diasumsikan bahwa pada saat itu sudah ada sosial tertentu kelas yang berkuasa. Jordan melaporkan bahwa migrasi terjadi di bawah Raja Berig; dengan demikian, keberadaan institusi kekuasaan kerajaan, yang sakral pada asalnya, tampaknya tidak dapat disangkal. Karena Tacitus juga berbicara tentang kekuatan dan otoritas raja Goth, penyeberangan Laut Baltik pasti berkontribusi pada kebangkitan lebih lanjut raja-raja Goth (Tacitus, Jerman, 42).

Di Rusia Selatan, Goth jatuh di bawah pengaruh suku nomaden Sarmatian dan menjadi sangat mirip dengan mereka dalam cara hidup mereka sehingga sumber Romawi tidak selalu membedakan antara suku Jermanik dan Sarmatian di Rusia Selatan (Wenskus, S. 469). Bentang alam yang khas, dataran Rusia selatan yang luas, mungkin juga berkontribusi pada Goth yang "nomaden". Pengaruh Sarmatian juga dapat dikaitkan dengan pengenalan sistem desimal ke dalam organisasi militer. Evolusi kekuasaan kerajaan selama periode Rusia Selatan tidak jelas. Jordanes memberikan nama beberapa raja yang tidak termasuk dalam silsilah keluarga Amal, dinasti kerajaan Ostrogoth akhir (Jordan, 26). Raja Ostrogoth (mungkin legendaris), menurut Jordanes, yang memerintah Ostrogoth, tetap muncul dalam silsilah Amal (Jordan, 82; cf. bagaimanapun 98). Mungkin ada pergantian dinasti, disertai dengan perpecahan politik antara Ostrogoth dan Visigoth, karena Ostrogoth gagal mendapatkan pengakuan dari semua bangsa Gotik (Wenskus, S. 472).

Kami mendapat informasi yang lebih baik tentang situasi setelah penangkapan Dacia. Jika sampai saat itu suku tersebut hanya mengadakan kontak singkat dan selalu bermusuhan dengan dunia Romawi, sekarang ia menetap di tanah yang telah menjadi milik kekaisaran selama satu setengah abad. Meskipun salah untuk mengatakan bahwa pada saat itu pinjaman dari budaya Romawi, yang berada pada tahap perkembangan yang lebih tinggi, telah dimulai, namun demikian, pada saat itulah kontak damai pertama antara Visigoth dan provinsi Romawi terjadi. Maka dimulailah proses Romanisasi yang baru berakhir pada abad ke-7. Tidak diketahui bagaimana hubungan antara pendatang baru-Goth dan Romawi yang tetap tinggal di tanah mereka berkembang. Rupanya, Visigoth menghindari menetap di kota-kota Romawi. Di pemakaman Satana de Mures ditemukan keramik yang ornamennya merupakan campuran motif Jermanik dan Romawi. Temuan lain dari situs yang sama berbicara tentang pengaruh budaya Romawi pada Visigoth (Thompson, S. 34). Proses ini secara nyata diintensifkan karena perdagangan intensif Visigoth dengan provinsi perbatasan kekaisaran.

Selama periode ini, tidak mungkin lagi berbicara tentang satu otoritas kerajaan, yang menjadi sasaran semua kelompok Visigoth. Para pemimpin politik adalah para raja, yang menerima nama reguli dan basiliskoi dalam sumber Romawi dan Yunani (Schmidt, S. 243). dan, tampaknya, mengalihkan kekuasaan mereka melalui warisan (Hal ini dibuktikan dengan fakta bahwa Ataris adalah putra raja Rotestey (Thompson, S. 54). Ratu Gaata mengalihkan kekuasaan kepada putranya Arimer (Thompson, S. 158) Mereka memerintah atas klan kecil , dan kekuatan mereka sebagian besar didasarkan pada pengiring (Thompson, S. 43, 52).

Seluruh suku dapat, dalam situasi khusus, bersatu di bawah kepemimpinan satu pemimpin. Pemimpin seperti itu setelah tahun 364 adalah Athanaric, yang oleh sumber kami disebut "hakim" (iudex, dikastes) (Thompson, S. 44). Menjelang kegiatan dakwah Wulfila. kami menemukan "hakim" tanpa nama yang mungkin dianggap sebagai pemimpin seluruh suku (Thompson, S. XVIII). Mungkin, beberapa istilah Gotik yang tidak kita kenal terletak di dasar penggunaan kata dari sumbernya. Atanaric sendiri menuntut agar orang Romawi memanggilnya bukan raja, tetapi hakim, karena yang pertama menyiratkan otoritas, dan yang kedua kebijaksanaan. Rupanya, Visigoth percaya bahwa raja tidak hanya memiliki kekuatan, yang tidak diragukan lagi dimiliki Athanaric, tetapi juga kesucian tertentu (Wenskus, S. 322). Fungsi Athanaric sebagian besar adalah kepemimpinan militer, sehingga dia bisa disebut adipati, jika kata ini dipahami dalam arti aslinya, yaitu seorang komandan (W. Schlesinger, uber germanisches Heerkoenigtum, dalam: Beitrage zur deutschen Verfassungsgeschichte des Mittelalters, Bd I, Gottingen, 1963, S. 57f. Lihat juga H.-D. Kahl, Europaeische Wortschatzbewegungen im Bereich der Verfassungsgeschichte, ZRG germ. 77, 1960, S. 198). Atanaric memerintahkan pasukan yang tetap bersamanya bahkan setelah Visigoth meninggalkannya sebagai akibat kekalahan dari Hun (Schmidt, S. 418). Jika Atanaric adalah satu-satunya pemimpin militer Visigoth, maka lebih banyak sumber kuno memungkinkan kita untuk menyimpulkan bahwa Visigoth awalnya memilih dua adipati. Pada masa Constantine the Great, dua pemimpin disebutkan, Ariarich dan Aorich, yang penggantinya adalah Geberic sendirian (Jordan, 112). "Hakim" diangkat ke kantor mereka oleh majelis suku. The Passion of St. Saba menyebutkan majelis "megistans" (bangsawan) yang memutuskan penganiayaan terhadap orang Kristen (Passio S. Sabae, ed. H. Delehaye, Analecta Bollandiana 31, 1912, S. 216-221). Majelis ini terdiri dari orang-orang yang paling dihormati di antara sesamanya atau dibedakan oleh bangsawan asal (Thompson, S. 49). Kami dapat mengatakan dengan yakin bahwa raja-raja berpartisipasi dalam pertemuan tersebut. Pertanyaan tentang partisipasi lingkaran populer yang luas tidak jelas. E. A. Thompson menyangkal keberadaan majelis nasional dan berpendapat bahwa badan sentral dari semua klan Visigoth hanyalah majelis megistan; (Thompson, S.49). L. Schmidt, sebaliknya, menyamakan majelis megistan dengan majelis rakyat (Schmidt, S. 244). Ketika pada tahun 376 orang Goth memutuskan untuk meminta Kekaisaran Romawi menerima mereka di tanah Romawi, keputusan ini didahului dengan diskusi panjang (Ammianus Marcellinus, Roman History, trans. Yu.A.Kulikovsky, A.I.Sonni, St.Petersburg 1994, 31, 3, 8. Selanjutnya - Ammian Marcellin). Jordanes berbicara tentang "keputusan bersama" (communi consilio) dari Visigoth untuk mengadakan negosiasi dengan Kaisar Valens (Jordan, 131). Masih belum jelas apakah pesan-pesan ini mengarah ke pertemuan populer. The Passion of St. Saba lebih lanjut menyebutkan dewan desa, yang, bagaimanapun, memiliki kekuatan yang sangat terbatas (Thompson, S. 66). Visigoth berkenalan dengan agama Kristen pada abad ke-3. Selama penggerebekan predator mereka di Kekaisaran Romawi, mereka menangkap banyak tahanan, di antaranya adalah orang Kristen. Pertobatan orang Goth dilakukan terutama oleh orang Kristen dari Cappadocia. Peran apa, bersamaan dengan itu, yang dimainkan penduduk Dakoroman dalam penyebaran agama Kristen tidak diketahui (Schmidt, S. 235). Kemungkinan besar, Kekristenan untuk waktu yang lama tetap menjadi agama lapisan bawah masyarakat Visigothic, yang terdiri dari orang asing.

Keberadaan komunitas Kristen dikukuhkan dengan permintaan umat Kristen di tanah Gotik untuk pengangkatan seorang uskup. Menanggapi permintaan ini, Patriark Konstantinopel mengirim Wulfila, yang orang tuanya, yang berasal dari Cappadocia, ditangkap oleh Visigoth dan yang lahir di negara bagian Visigoth. Dia menghabiskan beberapa tahun di Konstantinopel, di mana dia ditahbiskan sebagai imam (Thompson, S. XIV). Wulfila tidak ditakdirkan untuk membuktikan dirinya di antara Visigoth: kira-kira 7 tahun setelah pengangkatannya, sekitar tahun 348, dia terpaksa meninggalkan negara itu bersama komunitasnya. Dia dan para pengikutnya berlindung di Kekaisaran Romawi, di mana, atas perintah Kaisar Konstantius, mereka menetap di wilayah Nikopol di Istra (sekarang Tarnovo, Bulgaria). Keturunan pemukim tinggal di sana sejak pertengahan abad ke-6. Mereka disebut Goth kecil (Gothi minores), mereka menjalani kehidupan yang sangat miskin di daerah yang sedikit ini dan dianggap tidak mampu berperang (Jordan, 267). Karena keturunan komunitas Wulfila disebut Goth, harus diasumsikan bahwa sebagian besar orang Kristen yang diusir sekitar tahun 348 adalah Goth. Wulfila, bahkan setelah menetap di dalam Kekaisaran Romawi, terus berjuang keras untuk menyebarkan keyakinan sejati di antara Visigoth. Dia mengembangkan alfabet Gotik, yang memungkinkannya menerjemahkan buku ke dalam bahasa Gotik. Hingga saat ini, hanya alfabet rahasia yang diketahui orang Goth, lebih banyak digunakan untuk praktik religius dan magis daripada untuk tujuan sastra (Thompson, S. 31). Kegiatan menulis Wulfila memiliki ukuran yang cukup besar (Thompson, S. 115). Pekerjaan utamanya adalah menerjemahkan Alkitab ke dalam bahasa Gotik, yang darinya hanya potongan-potongan yang sampai kepada kita dalam apa yang disebut Kodeks Perak. Karya Wulfila lainnya belum sampai kepada kami: karena pengarangnya bidah, maka karya tersebut dihancurkan. Wulfila hidup pada masa kontroversi Kristologis, ketika Gereja mengkhawatirkan hubungan antara kodrat ilahi dan manusia dalam Kristus (M. Werner, Die Entstehung des christlichen Dogmas, 1959). Meskipun uskup Gothic mengambil posisi tengah dalam diskusi ini, dia kemudian dikutuk sebagai seorang Arian (Thompson, S. XXI). Mungkin aktivitasnya yang mengarah pada fakta bahwa setelah beberapa saat Visigoth beralih ke Arianisme.

Namun, dengan pengusiran komunitas Wulfila, kekristenan tidak sepenuhnya diberantas. Bersama dengan Arian, ada juga Ortodoks dan Audian di antara orang Goth. Sekte Audian, yang pendirinya Audiius secara khusus menekankan penampakan antropomorfik Tuhan, bahkan mencapai sukses besar dan mendirikan banyak biara (Schmidt, S. 236).

Dalam periode 369 hingga 372 tahun. Dengan keputusan dewan megistan, penganiayaan umum terhadap orang Kristen terjadi, berdasarkan sentimen anti-Romawi, yang sangat kuat di antara Visigoth. Rupanya, semua orang Kristen, tidak peduli dari sekte mana mereka berasal, dianggap antek-antek musuh (Thompson, S. 99). Di satu gereja, 26 orang Kristen menjadi martir. Suku Goth di Saba, Inna, Pina dan Rima juga menjadi korban penganiayaan, sehingga dapat diasumsikan bahwa doktrin Kristen tidak berhasil disebarkan di antara suku Goth.

Paganisme Gotik hanya meninggalkan sedikit jejak. Kultus para dewa diorganisir oleh keluarga yang terpisah, yang memiliki berhala dan pendeta mereka sendiri (Schmidt, S. 248; Thompson, S. 60). Rupanya, tidak pernah ada kultus yang umum bagi semua Visigoth. Tuhan, yang disebut Jordanes dengan nama Romawi Mars, dipersembahkan pengorbanan manusia (Jordan, 41). Selama penganiayaan terhadap orang Kristen 369-372. Athanaric membawa berhala kayu ke seluruh negeri, yang dia paksakan untuk disembah oleh orang Kristen. The Passion of St. Saba mencatat makanan kultus (Thompson, S. 99). Selain itu, kami hampir tidak tahu apa-apa lagi tentang ritus dan isi kepercayaan Gotik.

Goth adalah subkultur yang diselimuti rahasia, rumor, dan berlian imitasi. Siapakah "pria berbaju hitam" misterius yang menyukai malam, vampir, dan kisah romantis-tragis yang menawan ini? Bagaimana mereka hidup, apa yang mereka khotbahkan dan bagaimana mereka mencari makna hidup? Kami akan memperkenalkan pembaca pada gerakan pemuda yang tidak biasa dan agak berani ini, memberi tahu kami tentang siapa orang-orang ini dan apa yang mereka bawa ke dunia. Benar, Goth adalah subkultur yang tidak bisa dijelaskan secara singkat. Itu terlalu rumit dan beraneka segi, dan karenanya lebih menarik.

Asal gotik

Subkultur pemuda"Goths" adalah gerakan yang relatif baru, yang belum berusia 40 tahun. Perwakilan pertama dari "pria berbaju hitam" muncul di Inggris Raya pada 1979-1980. Menariknya, "nenek moyang" Goth tidak lain adalah punk. Genre musik baru yang disebut "gothic rock" juga berkontribusi pada perkembangan subkultur "gelap" ini. Musik ini didasarkan pada kesimpulan intelektual dan filosofis tentang makna hidup, serta romansa kelam dan nihilisme, yang menyangkal makna keberadaan manusia. Paling perwakilan terkemuka ini genre musik- grup The Cure, Christian Dead, Bauhaus. Pada saat yang sama, setelah perkembangan subkultur Gotik di London, klub Batcave yang terkenal di dunia dibuka, yang berkontribusi pada perluasan gerakan ini di kalangan anak muda.

Romantisme gelap

Goth adalah subkultur yang terkait dengan kesuraman. Goth yang khas mudah dikenali: pakaian hitam dan rambut, diringkas dengan tebal, seolah-olah digambar dengan mata arang, bibir yang sama dan, tentu saja, kuku. Selain itu, pada setiap goth yang layak Anda dapat melihat banyak sekali jenis rantai logam, perhiasan perak antik, termasuk tindikan. Selain itu, orang Goth sering menghiasi diri dengan tato bertema.

Perwakilan cantik dari subkultur ini - Goth - mengenakan pakaian yang dihiasi renda, embusan, embel-embel, dan lipatan. Selain itu, wanita gothic menyukai korset dengan dan tanpa tali, gaun panjang, dan rok. Saat memilih kain, preferensi diberikan pada beludru, velour, suede, lateks, vinil, dan satin. Warnanya bisa merah, merah anggur, ungu. Namun, warna hitam mendominasi. Goth adalah subkultur yang tidak mengenal corak cahaya.

Melihat ke dalam

Untuk menjadi seorang gothic, tidak cukup hanya memakai pakaian hitam, menggambar mata gelap dan mengoleskan lipstik hitam di bibir Anda. Ini bukan tentang warna pakaian dan bukan tentang penampilan - ini tentang keadaan pikiran, yang tanpanya goth bukanlah goth, tapi karikatur murahan.

Goth adalah subkultur yang namanya dalam bahasa Inggris terdengar seperti "goth" dan secara harfiah berarti "biadab, kasar". Informal ini berjalan negatif, putus asa dan depresi dalam satu botol. Mereka tidak percaya pada Tuhan dan kebaikan, dan cinta mereka selalu gelap, tragis, dan tidak berarti. Sangat menarik bahwa dalam kematian orang Goth menemukan romantisme khusus mereka sendiri, filosofi mereka sendiri.

Namun, "iblis tidak begitu mengerikan ...". Orang Goth hidup dengan prinsip "mati dengan senyuman", mengekspresikan diri melalui pakaian, penampilan, musik khusus, lukisan. Mereka menghabiskan seluruh hidup mereka untuk mencari keindahan, menemukannya bahkan di tempat yang tampaknya tidak mungkin.

Faktanya adalah sangat penting bagi orang Goth untuk terus-menerus mengalami emosi sedih, berkat itu mereka berada dalam keadaan putus asa, sakit mental, dan keputusasaan yang tak henti-hentinya. "Malaikat hitam" ini menganggap setiap hari dalam hidup mereka sebagai yang terakhir dan mencoba menjalaninya secara emosional, hanya percaya pada diri mereka sendiri.

Gelap terang"

Goth tidak dilahirkan - mereka dibuat. Ada alasan berbeda untuk ini, dan untuk masing-masing berbeda.

Psikolog setuju bahwa orang yang pemalu, pemalu, rentan, dan tidak berdaya bersembunyi di balik topeng dan pakaian hitam yang menakutkan. Mendandani tubuh mereka dengan jubah gotik, mengecat wajah, dan mengenakan ornamen, mereka berusaha melindungi diri dari kenyataan pahit dunia di sekitar mereka. Bisa dipastikan bahwa sebelum menjadi seorang Goth, seorang pemuda atau pemudi mengalami trauma mental yang parah. Mereka menutup diri, terpaku pada kebencian mereka dan tidak membiarkan siapa pun masuk. Lebih mudah bagi mereka untuk hidup tanpa mengharapkan keajaiban - jadi setidaknya tidak ada yang akan menyakiti mereka. Meleleh hati yang beku hanya kesabaran, kebaikan tak terbatas, pengertian dan cinta yang tulus yang bisa didapat.

Menari di kuburan

Goth kebanyakan penyendiri. Mereka tidak memiliki hierarki yang biasa, tidak ada yang mendominasi siapa pun, semua orang setara. Namun, seperti makhluk hidup lainnya, mereka secara berkala perlu berkomunikasi dengan jenisnya sendiri.

Tempat favorit sudah siap - tempat peristirahatan dan bangunan terbengkalai. Pemakaman Goth adalah semacam kuil, tempat yang penuh dengan tragedi, kesedihan, dan kematian.

Di sanalah mereka menemukan semacam penghiburan, menarik inspirasi dan bersembunyi dari mata yang terlalu mengintip. Goth adalah subkultur yang tidak terkait dengan agresi. Tidak seperti pemuja setan, mereka tidak rentan terhadap vandalisme, pengorbanan, dan tindakan mengerikan lainnya.

Kegiatan utama mereka adalah menulis puisi dan lagu dengan gaya "horor", menulis lukisan orisinal dengan makna Gotik, membahas tentang kerapuhan hidup.

Evolusi siap

Selain perwakilan "klasik" dari gerakan gothic, cyber-goth semakin umum - sebuah subkultur yang telah berevolusi menuju perkembangan teknogenik.

Perwakilan dari gerakan ini terlihat sedikit berbeda dari Goth "standar". Misalnya, pakaian mereka biasanya terbuat dari bahan berteknologi tinggi - tanpa beludru dan velour! Hanya vinil, jala, plastik berpendar. Dari perhiasan, alih-alih rantai biasa, kabel dipasang, liontin dan anting-anting adalah berbagai roda gigi, senyawa molekuler.

Dari "mode klasik" siap cyber-goth eyeliner kiri, bibir dicat dan kuku. Benar, perwakilan dari gerakan ini tidak tertarik pada warna hitam, tetapi pada warna asam dan cerah.

Pandangan dunia mereka sangat berbeda dengan Gotik klasik: esensi dari subkultur ini didasarkan pada sastra dengan gaya "cyberpunk", "sci-fi", dan "post-apocalyptic". Cyber-Goth yakin akan keniscayaan buatan manusia atau bencana lainnya yang akan menyebabkan kematian semua kehidupan, dan teknologilah yang akan menyelamatkan umat manusia.

Oleh karena itu, ketertarikan pada penampilan yang "tidak wajar", "kosmik", elemen berkilau pada pakaian, sepatu bot tinggi berwarna, dan kacamata mewah. Cyber ​​​​Goth menyukai musik elektronik.

Suku Goth adalah suku yang muncul dari Skandinavia pada abad ke-1 Masehi. Pada abad ke-2 hingga ke-3 mereka secara aktif maju melintasi Eropa dan menaklukkan bagian timurnya. Di pertengahan abad ke-3, suku Gotik mencapai wilayah Laut Hitam Utara. Agaknya, di sanalah percampuran suku Goth dengan suku lain yang memiliki budaya lebih maju terjadi, akibatnya budidaya suku Gotik dipercepat. Kira-kira pada waktu yang sama, adopsi iman Kristen oleh orang Goth terjadi. Menariknya, sebelum adopsi agama Kristen, dunia Gotik yang religius cukup luas, termasuk serigala, roh alam, dan totemisme.

Pada awal abad ke-4, suku Gotik telah menyerang Asia Kecil, Balkan, dan menaklukkan Dacia. Goth kuno melakukan invasi dan terus berkembang dengan sukses hingga pertengahan abad ke-4. Suku Hun, yang dipaksa untuk mempertahankan tanah mereka dari serangan, memberikan pukulan telak bagi suku Goth, akibatnya jumlah suku Gotik berkurang secara signifikan, dan sisanya dibagi menjadi dua suku. Setiap suku memiliki rajanya sendiri, memilih jalannya sendiri dan memperoleh nama baru. Suku-suku ini dikenal sebagai Ostrogoth dan Visigoth.

Ostrogoth dan Visigoth

Terbentuknya dua komunitas ini terjadi sebagai akibat runtuhnya satu komunitas siap pakai. Visigoth, atau sebutan mereka oleh Terving, menempati wilayah yang luas dari Danube hingga Dnieper. Jadi sampai tahun 376 M, mereka diserang oleh orang Hun dan melarikan diri, mereka pindah ke Kekaisaran Romawi, tempat mereka menetap. Kemudian pada tahun 507, di bawah serangan gencar Clovis I, raja kaum Frank, orang-orang Goth melarikan diri ke Spanyol, dan pada abad ke-8 mereka dimusnahkan seluruhnya oleh orang Arab.

Ostrogoth, atau Greutung, menetap di tanah antara Laut Hitam dan Laut Baltik. Setelah bentrokan dengan Hun, Ostrogoth yang kalah sebagian terpaksa melarikan diri dan menetap di sekitar Danube. Setelah sedikit terbiasa dan mendapatkan kekuatan, mereka menaklukkan Italia dan menciptakan kerajaan di dalamnya. Namun pada abad ke-6, Ostrogoth dikalahkan oleh Justinian I, kaisar Bizantium.

Jubah Goth Kuno

Sangat sulit untuk menilai pakaian orang Goth saat ini, karena suku Goth terakhir dimusnahkan pada abad ke-15. Namun merujuk pada tulisan sejarawan kuno dan penggalian sisa-sisa kuburan Goth, seseorang dapat membentuk gagasan umum. Jadi, pria Goth mengenakan celana yang pas di badan dan jas hujan dengan satu atau dua pengikat. Seringkali paku digunakan sebagai pengikat.
Jubah wanita mirip dengan jubah pria, tetapi pada saat yang sama mereka lebih sering mengenakan jubah tanpa lengan. Ada kasus ketika, selama penggalian, sisir tulang ditemukan di kepala wanita. Juga dalam tulisan sejarawan ada momen yang menggambarkan perhiasan wanita, atau lebih tepatnya, manik-manik yang terbuat dari akik dan amber. Hampir semua orang Goth mengenakan ikat pinggang, sementara pria menggantungkan pisau di atasnya, dan beberapa wanita mengenakan tas dan perhiasan.

Budaya Goth kuno

Goth kuno di antara yang paling berkembang adalah bidang kerajinan seperti kaca, kulit, dan metalurgi. Mengingat militansi Goth, pemrosesan logam dan pembuatan senjata sangat penting bagi mereka.
Juga, kebutuhan untuk menaklukkan tanah baru untuk kemungkinan keberadaan menentukan budaya spiritual mereka. Permainan dan kompetisi perang tersebar luas di antara orang Goth. Menurut tulisan penulis kuno, persaingan paling umum di antara orang Goth adalah permainan yang mengingatkan pada menunggang kuda modern. Orang Goth menaiki seekor kuda dan menungganginya dalam lingkaran sambil menambah kecepatan, secara paralel dia melemparkan tombak dan menangkapnya sendiri.

Dalam budaya Goth kuno, kerajinan perhiasan sangat penting. Itu yang paling berkembang, bersama dengan kaca dan metalurgi. Dengan mengolah logam, batu dan kaca, mereka membuat perhiasan untuk tubuh dan pakaian. Selain itu, gambar raja Goth Theodoric, yang terbuat dari kerikil warna-warni, ditemukan di Naples Square.

Pada abad ke-1 hingga ke-3 M, hanya pernikahan antarsuku yang dapat diterima di antara orang Goth. Penggalian menunjukkan bahwa selama periode ini, orang Goth menguasai kerajinan tenun, kulit, kaca, pandai besi, dan pertukangan dalam berbagai tingkat. Di penghujung abad ke-3, terjadi percampuran suku Gotik dengan suku lain yang lebih maju. Hasil percampuran itu adalah percepatan perkembangan budaya dan perkembangan kerajinan baru. Maka terjadilah perubahan adat dan mentalitas suku Gothic.

Pandangan dunia Gotik adalah konsep kompleks yang cukup sulit untuk dijelaskan. Secara umum, ini dapat dicirikan sebagai kecenderungan persepsi "gelap" tentang dunia, pandangan hidup romantis-depresif tertentu, yang tercermin dalam perilaku (isolasi, sering depresi, melankolis, peningkatan kerentanan), persepsi realitas (misantropi, rasa keindahan yang halus, kecanduan supernatural), hubungan dengan masyarakat (tidak menerima stereotip, standar perilaku dan penampilan, antagonisme dengan masyarakat, isolasi darinya).

Juga ciri khas kebanyakan orang Goth adalah persepsi kematian yang semi-romantis. Juga ciri khas dari yang siap adalah "artistik" dan keinginan untuk ekspresi diri (terwujud dalam karya pada penampilan mereka sendiri, penciptaan puisi, lukisan, dan jenis kreativitas lainnya).

Namun, penting untuk diingat bahwa semua hal di atas tidak berlaku untuk semua orang Goth. Selain itu, orang bahkan dapat mengatakan bahwa manifestasi pandangan dunia Gotik seperti keadaan depresi terus-menerus dan isolasi total, yang cukup langka. Keadaan ini memunculkan pembagian bersyarat Goth menjadi dua jenis. Sebagian besar Goth (biasanya yang lebih kecil), sering disebut di Barat sebagai "Mopey Goth", dicirikan oleh sikap serius yang tegas terhadap "pandangan dunia Gotik", namun, sebagian besar (yang disebut "Goth Perky ") menganggap subkultur kurang "serius". Mereka tertarik dengan sisi estetika subkultur, kemungkinan ekspresi diri, aspek tertentu dari pandangan dunia Gotik, tetapi mereka tidak menempatkannya "di garis depan". Ada konfrontasi tertentu antara pandangan tentang subkultur Gotik ini, yang, bagaimanapun, tidak mengarah pada perubahan signifikan dalam struktur subkultur Gotik.

Di antara subkultur ini, orang sering dapat menemukan kesamaan dengan budaya BDSM, meskipun partisipasi dalam satu subkultur sama sekali tidak berarti partisipasi dalam subkultur lainnya.

Gambar sudah siap

Cyber ​​​​goth dalam pakaian yang terinspirasi dari biara

Orang Goth memiliki citra mereka sendiri yang dapat dikenali, yang baru-baru ini mengalami perubahan signifikan. Tidak peduli seberapa Gotik berkembang, dua elemen utama tetap tidak berubah: warna pakaian hitam yang dominan (terkadang dengan elemen warna lain), serta perhiasan perak eksklusif - emas pada prinsipnya tidak digunakan, karena dianggap sebagai simbol barang biasa. , nilai usang, serta warna matahari ( perak adalah warna bulan).

Dari segi citra, Goth awal berbeda dengan punk hanya pada warna pakaian dan rambut yang dominan hitam (dengan aksen putih, merah, biru atau ungu) dan perhiasan perak. Mereka mengenakan pakaian robek dan bahkan mohawk, meskipun Mohawk Goth biasanya berwarna hitam dan jauh lebih lebar daripada punk (hanya dicukur di bagian samping, di pelipis). Banyak yang menyebut mereka Punk Gelap (Dark Punks) karena kesamaan eksternal mereka dan pada saat yang sama memiliki perbedaan yang suram. Selain itu, orang Goth sering menggunakan jaring pada pakaian mereka (biasanya lengan baju untuk pria) dan memiliki gaya riasan orisinal: wajah yang sangat putih dengan banyak eyeliner hitam (baik pria maupun wanita).

Awalnya, pria memiliki rambut pendek dan disisir, tetapi menjelang akhir tahun 80-an, rambut hitam panjang menjadi lebih disukai, dan sekarang mencukur di samping dan menjulurkan rambut orang Goth dapat ditemukan jauh lebih jarang daripada yang tergerai panjang. Riasan tetap menjadi bagian dari citra, dan pakaian menjadi lebih beragam: sekarang beberapa memakai pakaian dengan pengaruh XVIII - awal abad XIX, yang lain lebih suka vinil, kulit, dan jaring. Ada yang memakai keduanya, meski jarang sekaligus. Hitam dan putih tetap menjadi warna dominan, meski terkadang merah, biru, ungu, atau terkadang hijau (lebih umum di Cyber ​​​​Goths) juga muncul. Bahan yang paling banyak digunakan tetap sutra, beludru kusut, kulit, vinil, dan jaring.

Meskipun semua pakaian Gotik dicirikan oleh dominasi warna-warna suram, manifestasinya sangat beragam: dari rok kulit biasa untuk seorang gadis hingga pakaian harlequin badut untuk seorang pria muda. Konteks umum menyatukan banyak gaya dan gaya pakaian, meskipun kulit tetap menjadi bahan yang paling umum dan serbaguna. Gaya umum pakaian biasanya menarik, tetapi pada saat yang sama ketat, seringkali dengan erotisme tertentu (elemen pakaian jimat juga dapat muncul dalam gambar Goth). Seringkali, elemen romantis tertentu dari abad yang lalu muncul dalam citra Gotik - seperti renda, jabot, beludru, korset, dll. Misalnya, gadis Goth sering mengenakan korset dan gaun panjang. Karya fotografer Viona Yelegems dengan jelas menunjukkan berbagai tren gaya ini.

Gaya rambut juga memainkan peran yang sangat penting dalam citra Goth dari kedua jenis kelamin. Ini bisa berupa rambut panjang lurus, atau bisa diangkat dengan gel atau dikumpulkan dalam sanggul besar. Iroquois jarang terjadi. Seringkali rambut diwarnai hitam, merah, ungu dan putih, juga dimungkinkan untuk mewarnai dengan untaian satu warna dengan latar belakang warna lain (misalnya, untaian merah dengan latar belakang rambut hitam), tetapi rambut dengan warna alami lebih disukai. Riasan tetap menjadi salah satu ciri utama subkultur: lapisan padat bedak putih di wajah, eyeliner hitam, dan bibir.

Di antara gadis-gadis Goth, gaya Vamp yang cerah dan mengesankan telah tersebar luas - kosmetik hitam pekat, eyeliners, rangkaian warna lipstik dan kuku - dari merah cerah (berdarah) hingga hitam. Goths, bekerja di lingkungan di mana Anda tidak mampu melakukan pendekatan ekstrim atau individual terhadap citra, mengembangkan gaya "corporate goth" (Eng. Goth Budak Perusahaan): pakaian bisnis hitam, perhiasan rahasia, riasan rahasia.

Atribut sudah siap

Estetika gothic sangat eklektik dalam hal kumpulan simbol yang sering digunakan, di sini Anda dapat menemukan simbol Mesir, Kristen, dan Celtic. Simbol utama subkultur Gotik secara tradisional adalah salib ankh, simbol kehidupan abadi Mesir. Ankh memasuki subkultur setelah rilis The Hunger (bersama David Bowie). Simbol Mesir lainnya juga sering digunakan - seperti "Eye of Ra". Unsur-unsur ini dipakai baik sebagai perhiasan tradisional maupun sebagai tambalan pada pakaian atau riasan.

Simbolisme Kristen lebih jarang digunakan, dan sebagian besar - dalam bentuk salib biasa, hanya dalam desain yang lebih "gaya". Secara khusus, salib St. Yakub (pisau silang). Salib Celtic dan berbagai ornamen Celtic (triquetra, dll.) Banyak digunakan. Simbolisme okultisme diwakili secara luas - pentagram (biasa dan terbalik), salib terbalik, bintang berujung delapan (simbol kekacauan okultisme) digunakan.

Banyak simbol kematian yang berbeda juga digunakan - dekorasi dengan peti mati, tengkorak, dan sejenisnya. Kelelawar dapat dikaitkan dengan simbol Gotik murni - banyak gambar berbeda dari mereka (hubungannya dengan vampir dan Goth jelas) ditempatkan di ratusan halaman yang berhubungan dengan Goth di Internet atau berfungsi sebagai hiasan untuk Goth itu sendiri.

Namun, tidak ada tanda atau simbol universal yang digunakan oleh semua orang Goth - preferensi estetika Goth tertentu sangat menentukan. Sebagian besar perhiasan adalah perak, lebih jarang - dari logam putih lainnya (cupronickel, seng). Logam kuning tidak digunakan secara tradisional. Bentuk dan jenis perhiasan sangat beragam, yang paling umum adalah liontin, bros, cincin, dan cincin.

musik gotik

Pengaruh pada subkultur goth dimulai sejak lama, dengan zaman Bowie, Doors, dan Velvet Underground, tetapi kebangkitan punk di pertengahan / akhir 70-an menjadi dasar penting bagi goth, baik dalam musik maupun citra.

Mengikuti punk di akhir tahun 70-an dan awal 80-an, sejumlah besar gaya musik baru dan konsep ulang mulai bermunculan, dan sekitar tahun 1978/79 sebuah gaya mulai muncul yang oleh pers pada akhir tahun 1979 mulai disebut "gothic".

Pencipta gaya musik ini (yang terinspirasi oleh artis seperti Velvet Underground dan Bowie) sebagian besar adalah Joy Division, Siouxsie and the Banshees, UK Decay.

Album pertama The Banshees ("The Scream", November 1978) dan album Joy Division pertama ("Unknown Pleasures", Juni 1979) dalam banyak hal merupakan cetak biru gotik, dengan kurangnya gitar punk yang keras dan penekanan pada bagian ritme sebagai gantinya, bersama dengan suara kosong yang tajam.

Namun, band pertama yang bisa disebut gothic adalah Bauhaus, yang merilis single pertama mereka "Bela Lugosi's Dead" pada September 1979. The Banshees mungkin dianggap punk, The Cure for New Wave, Joy Division untuk post-punk, tapi Bauhaus punya sangat gothic dalam musik, gambar, lirik, seni dan gaya sejak single pertama mereka. Dalam banyak hal, mereka adalah prototipe dari kelompok gothic. Sekitar waktu yang sama saat Bauhaus terbentuk, UK Decay meninggalkan akar punk mereka dan mulai mengembangkan suara "goth" independen mereka sendiri. Meskipun mereka tidak sepopuler Bauhaus, Joy Division atau The Banshees, UK Decay lebih dekat dengan "gelombang kedua" band goth dan memiliki pengaruh nyata pada mereka.

Pada 1980/81 gelombang baru band gothic mulai muncul - Danse Society, Play Dead, The Sisters of Mercy - dan the Cure meninggalkan sound New Wave mereka dan menciptakan sound "gothic" unik mereka sendiri. Pada bulan Februari 1981, Abbo dari UK Decay melabeli gerakan musik "gothic" yang baru, tetapi butuh sekitar satu tahun lagi sebelum gerakan tersebut benar-benar lepas landas.

Periode penting dalam perkembangan gerakan gothic menjadi subkultur yang terbentuk sepenuhnya adalah dari pertengahan 1982 hingga pertengahan 1983, di mana khususnya Oktober 1982, ketika gerakan baru tersebut tiba-tiba mendapat banyak perhatian dari media.

Perkembangan lebih lanjut dari musik gothic adalah perkembangan rock gothic, karena death rock yang sama tetap lebih konservatif. Di penghujung tahun 90-an, di puncak popularitas gothic, mulai bermunculan grup musik yang mencoba meniru musik gothic. Mulai dari post-industrialis yang lebih pop, melodius dan romantis, hingga metalis yang juga lebih memperhatikan melodi. Musik ini menjadi sesuatu yang baru, yang tentu saja menarik perhatian para pecinta musik, tetapi ini tidak lagi ada hubungannya dengan musik gothic dan subkultur.

Di awal tahun 90-an abad ke-20, Paradise Lost, dengan album mereka Gothic, membuat cabang baru gothic - gothic metal, yang langsung diambil alih oleh banyak band lain, seperti Tiamat, Tristania, The Sins of Thy Beloved, Theater Tragedi, dll.

Sekitar 25.000 penyelidik subkultur berduyun-duyun ke Leipzig setiap tahun untuk festival gothic terbesar, Wave Gotik Treffen - WGT. Festival penting lainnya adalah M "era Luna. Di wilayah Rusia, Ukraina, dan Belarusia, festival gothic terbesar adalah Children of the Night.

Acara Gotik

Film gotik

Harus segera ditekankan bahwa tidak ada yang namanya "film gothic" di bioskop secara resmi. Film-film dalam daftar di bawah ini kebanyakan bergenre Horor.

• "Burung gagak " ( Gagak)
• "Wawancara dengan Vampir" ( Wawancara dengan Vampir)
• "Ratu Terkutuk" ( Ratu Terkutuk)
• "Bayi Rosemary" ( Bayi Rosemary, Roman Polansky)
• "Mimpi buruk sebelum Natal " ( Mimpi Buruk Sebelum Natal, Tim Burton)
• "Edward Scissorhands" ( Tangan Gunting Edward, Tim Burton)
• "Pengantin Mayat" ( Mayat Pengantin Tim Burton, Tim Burton)
• Drakula (Dracula versi layar 1931 dari Bela Lugosi, 1958, 1992 Dracula karya Francis Ford Coppola, dll.)
• "Sweeney Todd, Demon Barber of Fleet Street" ( Sweeney Todd: Tukang Cukur Setan di Fleet Street, dir. Tim Burton)

majalah Gotik

Ada seluruh baris majalah tentang musik gothic dan subkultur. Dibuat khusus untuk mempersiapkan dan mengungkapkan semua keragaman gerakan ini.

• "Orkus" (majalah gothic Jerman. Sebagian besar berisi materi tentang musik)
• Zillo (majalah musik gelap Jerman)
• "Gothica" (majalah Gotik Ukraina. Berisi artikel tentang musik, bioskop, sastra, mode, dan estetika)
• MENINGGAL DUNIA. » (Majalah Gotik Rusia. Budaya gelap dalam semua manifestasinya)
• "Dark Wave" (majalah gothic dan metal Rusia)
• "Kota Gelap" (majalah Rusia)

Catatan

Tautan

Artikel

• Sejarah subkultur gothic. Siapa yang pertama kali menggunakan istilah "gothic" dalam kaitannya dengan musik dan subkultur.
• Subkultur Gotik dan Gotik Klasik: Percaya pada Tuhan dan Pelarian dalam Masyarakat. Cand. Ilmu Filsafat V. T. Zhezherun, N. V. Zamyatina
• Studi Gotik: Subkultur pemuda pada khususnya dan secara umum - pilihan artikel tentang subkultur

Setelah siaran di ARI-TV dengan topik "Mitos Politik Normanisme" dengan partisipasi saya, pertanyaan diterima dari penonton, dan yang pertama adalah tentang Goth: siapa itu goth dan dari mana asalnya? Tetapi saya akan memulai jawaban saya dengan penjelasan - dari mana asalnya, dan mereka tidak dapat "mengambil" hanya dari selatan Swedia. Beginilah cara berpikir abad pertengahan Swedia sekarang. Dan mereka memiliki alasan yang sangat serius untuk ini, karena mitos ini telah menjadi bagian dari sejarah mereka sejak lama, identitas nasional Swedia dibesarkan selama beberapa abad, ketika mereka hidup dengan keyakinan yang kuat akan betapa hebatnya Gothic masa lalu yang mereka miliki.

Sejarawan Swedia Nordström menyampaikan perasaan euforia yang ditimbulkan dalam masyarakat Swedia oleh pembuatan sejarah Gothicisme: “Tidak ada orang Eropa, selain orang-orang klasik, yang dapat menghadirkan masa lalu yang penuh dengan ujian keberanian yang luar biasa seperti kita, para keturunan. dari Goth. Ini memberi patriotisme kita elemen keberanian baru, tepat pada malam periode kedaulatan abad ke-17, ketika, menurut orang-orang sezamannya, kekuatan heroik Goth dihidupkan kembali. Tapi sebelum itu saja ingatan sejarah meraup perasaan nasional Swedia dan makanan otentik fantasi sejarah. Berkat karya sejarawan, terima kasih kepada cerita populer tentang nasib sejarah tanah air, berkat tulisan-tulisan kecil untuk rakyat jelata, berkat kefasihan para politisi dan ilmuwan, berkat puisi, teater - berbagai macam bentuk digunakan untuk menanamkan gagasan tentang ​​​​sejarah tanah air dengan kisah heroik yang brilian tentang "Goth kuno", yang mencerminkan perwujudan sempurna dari kekuatan dan kemampuan rakyat kita ... Dengan sejarah seperti itu, kami merasa seperti bangsawan Eropa, yang ditakdirkan untuk menguasai dunia "( disorot oleh saya - L.G.).

Di sini harus ditekankan bahwa semua ini dikatakan tentang sejarah fatamorgana, tentang sejarah atau masa lalu yang agung, yang tidak pernah terjadi dalam kenyataan. Sebaliknya, peristiwa sejarah yang terkait dengan Goth sendiri terjadi, tentu saja, tetapi tidak ada hubungannya dengan Swedia, karena terjadi dalam sejarah bangsa lain.

Studi abad pertengahan Swedia modern tidak lagi menganggap selatan Swedia sebagai rumah leluhur Goth kuno, dari mana mereka diduga pindah ke benua Eropa. Revisi konsep Gotik sebenarnya sudah dimulai sejak lama. Hasil tahap pertama dirangkum pada akhir 1980-an. Sejarawan Swedia Lars Garn: “Karena kami tidak memiliki data yang jelas tentang keberadaan kerajaan Gotik (götarike), kami harus beralih ke nama geografis dan menarik kesimpulan berdasarkan itu ... Karena hanya ada sedikit sumber dan langka, pekerjaan penelitian jumlahnya kecil dan sederhana menurut hasil ... Satu-satunya asumsi yang diterima secara umum dan tersebar luas adalah bahwa Västergötland adalah daerah kuno pemukiman orang Goth, dan bahwa orang Goth dari zaman kuno hidup baik di Västergötland dan Ostergötland. Namun, tidak ada konfirmasi tentang ini di sumber. 1

Dan di sini kita hanya berbicara tentang gambaran pemukiman Getae di selatan Skandinavia pada milenium pertama Masehi, yaitu dalam waktu yang dapat diperkirakan secara historis, dan itupun tidak dapat didefinisikan dengan lebih atau kurang jelas. Adapun zaman kuno, ilmuwan Swedia modern secara bertahap sampai pada kesimpulan bahwa bukan selatan Skandinavia yang merupakan rumah leluhur orang Goth, tempat mereka menetap di seluruh dunia.

Sejarawan Swedia Thomas Lindqvist dan Maria Sjöberg menulis bahwa bahkan nama Goth Swedia pun sulit untuk dianalisis: “Kemiripan dengan nama Goth muncul pada abad ke-15. keyakinan bahwa bangsa Goth berasal dari Götaland. Gagasan ini memainkan peran penting dalam pembentukan identitas nasional. Namun, pertanyaan tentang asal usul Goth dari Skandinavia selalu menjadi perdebatan dan menimbulkan keraguan yang kuat di kalangan ilmuwan. 2

Lindqvist dan Sjöberg adalah salah satu abad pertengahan Swedia terkemuka, karyawan Universitas Gothenburg. Buku yang saya kutip adalah buku teks untuk siswa Swedia - sejarawan masa depan. Dan pemikiran di atas bukanlah hal baru - pemikiran itu juga diajarkan kepada saya ketika, setelah pindah ke Swedia lebih dari dua puluh tahun yang lalu, saya memutuskan untuk mengambil kursus sejarah Swedia di program Swedia. Meski begitu, dalam kuliah tentang sejarah Swedia, mereka berkata: identifikasi sebelumnya dari Goth dan Goth Swedia sekarang ditolak oleh sains. Itu. lebih dari dua puluh tahun yang lalu, gagasan itu orang Goth tidak meninggalkan Swedia selatan, telah menjadi buku teks dalam program sejarah Swedia.

Sekarang dari mana mereka berasal? Mari kita kembali dengan pertanyaan ini kepada kaum abad pertengahan Swedia. Berikut adalah pernyataan yang sangat pasti tentang masalah ini oleh ahli abad pertengahan Swedia terkemuka lainnya, sejarawan terkenal Dick Harrison, salah satu editor dan penulis edisi terbaru History of Sweden: “Baik sumber tertulis maupun bahan arkeologi memberikan alasan untuk percaya bahwa leluhur kuno sudah siap - atau lebih tepatnya , mereka yang lebih awal dari yang lain mulai menyebut diri mereka Goth - pada periode sebelum kelahiran Kristus tinggal di wilayah Polandia modern. Tentu saja, mereka memiliki kontak dengan orang lain di wilayah Laut Baltik, tetapi sama sekali tidak mungkin untuk menentukan kelompok etnis mana yang mendiami Skandinavia saat itu(disorot oleh saya - L.G.)”. 3 Pada kesempatan yang sama, ahli abad pertengahan Austria, seorang peneliti terkenal di bidang tema Gotik, H. Wolfram mencatat: "... Dan Austria, seperti yang mereka yakini pada akhir Abad Pertengahan, pernah disebut Gothia (Gothia) ". Dia juga ingat bahwa gagasan tentang rumah leluhur Goth di utara, yang secara khusus diidentifikasikan dengan Swedia, yang berakar di bawah pengaruh Gotik dalam sains Eropa Barat, bertentangan dengan sumber-sumber kuno. Menurut penulis kuno, "Gutthia-Goτθια etnografi kuno pertama, bagaimanapun juga, terletak di Laut Hitam, baik di Krimea, di Semenanjung Kerch, atau, kemungkinan besar, di Rumania saat ini." 4

Atas nama saya sendiri, saya ingin menambahkan bahwa karena toponimi menyimpan jejak keberadaan satu atau beberapa kelompok etnis, maka, tampaknya, Getae Swedia adalah pinggiran utara benua Goth, atau salah satu kelompok benua Goth yang menetap di Skandinavia dari benua Eropa pada beberapa periode. Juga harus diperhitungkan bahwa geografi fisik wilayah Baltik memiliki tampilan yang berbeda pada abad-abad pertama era tersebut dibandingkan dengan akhir milenium pertama.

Dan konsolidasi nama-nama seperti Skandinavia, Semenanjung Skandinavia di belakang semenanjung, tempat Norwegia dan Swedia modern berada, adalah hal-hal yang terjadi belum lama ini, dan mitos politik Gotik berperan di sini.

Tanpa membahas semua detail sejarah kemunculan nama Skandinavia, perlu diingat bahwa nama Skandia, Skandinavia, sekarang digunakan sebagai sinonim, meskipun dalam konteks yang berbeda, pada awalnya masing-masing memiliki sejarah beraneka ragam yang berasal dari penulis kuno. . Nama Skandia diciptakan oleh orang Yunani, dan dalam Iliad merujuk ke kota kuno di pulau Cythera (salah satu calon tempat kelahiran Aphrodite), serta sejumlah pulau di Mediterania.

Ini pertama kali digunakan sebagai nama untuk pulau-pulau di Eropa utara oleh Pliny the Elder (23-79), yang menamai sebuah pulau/gugus utara Britania Romawi sebagai Scandia. Penulis yang sama berbicara tentang Skandinavia (Scatinavia) sebagai pulau di sebelah Cimbri, dan jelas kita sedang berbicara tentang pulau/pulau lain. Ptolemeus, dengan nama Scandia, mendeskripsikan sebuah pulau di gugusan pulau (kepulauan Scandiae) di sebelah timur semenanjung Cimbri, yaitu. kira-kira di tempat yang sama di mana Pliny menempatkan pulau Scatinavia. Beberapa saat kemudian, di masa pasca-Ptolemeus, Scandia menjadi sinonim dengan Terra Scania, yaitu. untuk semenanjung Skåne saat ini, yang ditetapkan pada Abad Pertengahan.

Kisah ini bisa jadi sarat dengan banyak detail, tetapi semua ini, pada prinsipnya, adalah materi yang terkenal. Namun, saya ingin mencatat bahwa perbedaan informasi dan kebingungan nama dapat dijelaskan tidak hanya karena kurangnya informasi tentang Eropa Utara. Ada banyak data dari penulis kuno, yang darinya jelas bahwa Eropa utara dikuasai oleh dunia kuno melalui Eropa Timur, saluran air telah lama dipelajari, perubahan hidrografi diketahui, terkait, seperti yang sekarang jelas, dengan pelanggaran. dan regresi level badan air yang terjadi pada periode yang berbeda.

Misalnya, Diodorus Siculus (paruh kedua abad ke-1 SM) dalam cerita tentang Scythia dan Kaukasus membawa berita berikut, yang berasal dari mitos tentang Argonauts: “Tidak sedikit penulis kuno dan kemudian (di antara mereka dan Timaeus) menceritakan bahwa ketika Argonauts, setelah penculikan rune, mengetahui bahwa Eit telah menduduki mulut Pontus dengan kapal mereka, mereka melakukan prestasi yang luar biasa dan berkesan: berlayar ke Sungai Tanaida ke sumbernya dan menyeret kapal darat di satu tempat, mereka sudah menyusuri sungai lain yang mengalir ke Samudera , turun ke laut dan berlayar dari utara ke barat, memiliki daratan di sepanjang tangan kiri; menemukan diri mereka tidak jauh dari Gadir, mereka memasuki laut kita ... ". 5

Berita ini terulang kembali dalam kisah Antony Diogenes (mungkin, abad ke-1 M): “Seseorang bernama Dinius diperkenalkan ke dalam cerita, karena penasaran, dia berangkat melakukan perjalanan dari tanah airnya bersama putranya Dimochar. Melalui Pontus dan kemudian dari Laut Kaspia dan Irkan mereka tiba di apa yang disebut Pegunungan Ripean dan muara Sungai Tanaida, kemudian, karena cuaca yang sangat dingin, mereka berbelok ke arah Samudra Skit, bahkan mencapai Samudra Timur dan menemukan diri mereka sendiri. saat matahari terbit, dan dari sana mereka mengitari laut luar untuk waktu yang lama.dan di antara berbagai petualangan ... Mereka juga tiba di pulau Fulu dan di sini mereka berhenti sejenak dalam pengembaraan mereka. 6

Perjalanan dari selatan ke utara melalui Eropa Timur telah dilakukan sejak zaman kuno, tetapi geofisika telah berubah, sehingga gugusan pulau yang dijelaskan oleh penulis kuno dan kuno dapat menghilang, tenggelam ke dasar beting Arktik, atau reliefnya berubah secara dramatis. . Dan nama-nama itu disimpan di "database", dan di lain waktu mereka memiliki kegunaan yang berbeda.

Nama-nama Skandia dan Skandinavia mengalami "pemuda ketiga" berkat karya Jordanes, di abad VI. yang menulis karyanya yang terkenal di pulau Scandza, yang dia, dengan mengacu pada Ptolemeus, ditempatkan di "ruang terbuka di Samudra Utara" dan dimuliakan sebagai pulau tempat asal Goth. Karya Jordan mencapai puncak popularitasnya selama penyebaran Gothicisme, yaitu. pada abad XV-XVI, dan menjadi sangat terkenal setelah penerbitan karya penulis Swedia John Magnus "The History of All the Kings of the Svei and Goths." Karya ini diterbitkan oleh saudara penulis Olaus Magnus, penulis buku terkenal tentang geografi dan etnografi masyarakat Eropa Utara. Olaus Magnus dibuat dalam lampiran karya ini setidaknya peta terkenal Carta Marina (1539), tempat ia pertama kali menempatkan nama Scandia di situs Swedia modern, yang dimuliakan saudaranya sebagai rumah leluhur Goth. Setidaknya, pada peta kartografer Jerman Nikolaus Germanus (1420-1490), yang ia lampirkan pada Kosmografi Ptolemy, yang diterbitkan pada tahun 1467, nama ini tidak ditemukan dalam kaitannya dengan wilayah di mana semenanjung Skandinavia saat ini dapat diasumsikan. Konsolidasi nama Skandza, Skandinavia, yang begitu akrab bagi kita saat ini, tampaknya terjadi hanya dalam beberapa dekade ketika Gothicisme Swedia dan Jerman mulai mendapatkan kekuatan.

Saya mengutip untuk mendukung kutipan dari karya kartografer Jerman abad ke-16. "Schondia" (Schondia) karya Jacob Ziegler, diterbitkan pada tahun 1532, dengan deskripsi utara Eropa: "Mengenai Götaland, Svejaland dan Finlandia, serta Lapland, yang membentang ke Kutub Utara, sebagai tambahan - Greenland, Chersonesus (Chersonesus ) dan pulau Thule Saya menerima klarifikasi dari uskup Gotik yang paling berharga, John Magnus dari Uppsala dan Peter dari Vasteros, yang menjadi teman saya selama saya tinggal di Roma dan menghabiskan banyak waktu bersama mereka. Uskup Uppsala, bahkan sebelum kedatangan saya, mulai menulis komentarnya tentang Skandinavia dan memberikannya kepada saya untuk dibaca.

Namun sejak pembuatan peta Olaus Magnus hingga penetapan akhir nama Skandinavia untuk semenanjung saat ini, beberapa waktu telah berlalu. Setidaknya di abad ke-17 sebagai ganti nama Scandia pada sketsa buatan Swedia untuk peta, orang juga bisa melihat nama Hyperborea. Akibatnya, kami tidak memiliki data geografis yang jelas tentang pulau mana yang dimaksud Jordan, dan juga pulau mana yang dimaksud oleh penulis kuno dengan nama Scandia atau Scatinavia. Adapun Terra Scania atau Skane, pasti tidak cocok sebagai tempat eksodus Goth, karena pada awal Abad Pertengahan dihuni oleh orang Denmark, dan bukan Getae Swedia.

Dengan demikian, jawaban atas pertanyaan dari mana asal Goth, sesuai dengan kesimpulan studi abad pertengahan Eropa Barat, termasuk Skandinavia, adalah sebagai berikut: mereka yang lebih awal dari yang lain mulai disebut Goth tinggal di wilayah Polandia modern atau agak ke selatan. Seperti apa lanskap Eropa Tengah pada awal Abad Pertengahan harus dipelajari secara terpisah.

Sekarang pertimbangkan pertanyaan tentang siapa Goth itu. Dan sebagai permulaan, mari kita berkenalan dengan reaksi yang ditimbulkan oleh mitos Swedia-Goth di antara orang-orang sezaman, yaitu. dari sejarawan Eropa Barat abad XV-XVI. Dalam publikasi saya (misalnya, dan), saya berbicara tentang fakta bahwa citra Swedia, sebagai rumah leluhur yang sudah siap, dikembangkan oleh sejumlah perwakilan Gotik Swedia, tokoh terbesar di antaranya adalah John Magnus yang disebutkan di atas. I. Magnus menghabiskan sebagian besar hidupnya di luar Swedia, di pusat-pusat humanisme Eropa, di mana dia dengan bersemangat berusaha untuk mempertahankan gagasan tentang zaman kuno Swedia dan misi khususnya. Sejak masa mudanya, Magnus mengabdikan dirinya pada karir spiritual dan pada tahun 1517, sebagai utusan Swedia yang berkuasa penuh, dia dikirim ke Roma, di mana dia segera terlibat dalam pusaran konfrontasi ideologis yang menguasai Italia dan diwarnai oleh “anti- Gothic” propaganda kaum humanis Italia. 7

I. Magnus tidak pernah kembali ke tanah airnya, karena dia bereaksi negatif terhadap kebijakan reformis raja Swedia Gustav Vasa dan tidak ingin meninggalkan Katolik dan mengakui Lutheranisme, yang membuatnya menentang raja. Di sini, di Roma, dia mengambil penanya dan mulai menulis ekstravaganza sejarahnya tentang Goth - leluhur kuno raja-raja Swedia. I. Magnus mengerjakan pekerjaan ini sampai kematiannya pada tahun 1544, meskipun versi pertama sudah selesai pada tahun 1540. Itu diterbitkan oleh saudara laki-laki I. Magnus, Olaf Magnus dengan judul "Historia de omnibus Gothorum Sveonumque regibus" pada tahun 1554 di Roma. Karya ini membawa I. Magnus ketenaran anumerta di kalangan publik terpelajar Eropa Barat, dan di masa depan ia memainkan peran yang tidak menguntungkan bagi sejarah Rusia, menjadi salah satu cetakan Normanisme.

Apa yang mendorong I. Magnus untuk menjadi pelantun dan pewarta Gotik Swedia? Pertama-tama, tentu saja, tujuan perkembangan kehidupan ideologis dan politik Eropa Barat pada abad XV-XVI, yang nadanya ditetapkan oleh kaum humanis Italia dan perang informasi mereka melawan penduduk Suci yang berbahasa Jerman. Kekaisaran Romawi, yang dilakukan dalam bentuk apa yang disebut propaganda anti-Gotik, yaitu. dalam bentuk ejekan terhadap sejarah dan budaya negara-negara Nordik. Mengapa propaganda ini menyajikan catatan sejarah yang tidak masuk akal tentang penduduk berbahasa Jerman sebagai "orang Goth"?

Jadi bagaimanapun, dalam perang seperti dalam perang! Propaganda harus sederhana dan dapat dipahami. Apalagi, di antara penduduk kota-kota Jerman, selalu ada latar belakang protes terhadap "tirani kepausan" yang membuat kesal Gereja Katolik Roma. Dan jika kita menambahkan kemakmuran dan budaya kota-kota Jerman yang semarak, maka semuanya harus cocok dan membentuk target yang layak untuk penembakan propaganda. Merek "orang barbar Gotho-Jermanik" mulai dicetak oleh humanis Italia dari nama orang Goth (Gothons, Guts) dan orang Jerman yang dikenal sejak zaman kuno sebagai nama umum orang barbar Eropa Utara. Ini jauh lebih nyaman karena kedua nama tersebut memiliki asal usul yang tidak jelas dan sejarah yang rumit, seperti yang akan dibahas di bawah.

Dia melakukan banyak hal untuk memperkenalkan merek ini kesadaran publik seorang humanis Italia seperti Flavio Biondo (1392-1463). Dia adalah sekretaris kantor kepausan dan, tentu saja, seorang pria yang berpengalaman dalam kasuistis verbal. Seperti semua negarawan Italia dan pemimpin gereja Renaisans, dia memberikan banyak perhatian untuk menciptakan kembali "masa lalu yang cerah" dari orang Italia, menulis beberapa karya tentang sejarah Romawi, di mana dia dengan mantap mengejar gagasan bahwa penyebab runtuhnya Kekaisaran Romawi adalah penaklukan Gothic atau invasi barbar Jerman. 8

Singkatnya, istilah dinegosiasikan, dan humanis Italia mulai menggunakan istilah "orang barbar Gotho-Jermanik" dalam upaya untuk membuktikan "kesalahan" historis dari penduduk berbahasa Jerman di Kekaisaran Romawi Suci dalam penghancuran negara-negara besar. budaya kuno. Perang informasi inilah yang membawa karya Jordan "Getica" keluar dari lingkaran pelupaan dan memajangnya di depan umum.

Ditemukan oleh E. Picollomini pada tahun 1450, manuskrip karya Jordanes pertama kali diterbitkan pada tahun 1515 oleh humanis Jerman Konrad Pevtinger. Tetapi bahkan dalam manuskrip, dengan cepat mulai diperkenalkan ke dalam sirkulasi ilmiah oleh sejarawan Jerman dan Swedia. Teolog dan sejarawan Jerman Krantz (w. 1517) menciptakan "Kronik Denmark, Swedia, dan Norwegia", di mana sebagian besar dikhususkan untuk sejarah Goth, diambil dari manuskrip Yordania. Pada tahun 1470, sejarawan Swedia Eric Olai menulis sejarah berbahasa Latin tentang penguasa Gotik yang berasal dari Skandinavia/Swedia. Pada tahun 1455, manuskrip Germania Tacitus ditemukan, dan pada tahun 1519 karya Tacitus diterbitkan oleh sejarawan Alsatian, Beatus Renanus. Semua ini memutar roda gila dari studi sumber yang bersemangat yang dapat melemahkan atau sepenuhnya menyangkal tuduhan para humanis Italia. Tapi ini adalah tren baru yang dihidupkan oleh politik. Namun, pada saat itu ada juga tradisi ilmiah yang mengolok-olok historiografi "Gotik Baru" ini.

Pada tahun 1517, karya sejarawan Polandia M. Mechovsky "A Treatise on the Two Sarmatians" diterbitkan, di mana penulisnya, menurut tradisi kuno, menyebut Goth sebagai orang yang tinggal di dekat Laut Hitam dan di Asia Kecil, dari di mana mereka memulai penaklukan dan migrasi mereka. I. Magnus segera menanggapi dengan surat protes kepada Mechovsky, karena dia melihat dalam karyanya pelanggaran gagasan tentang asal usul Goth dari Swedia. Menarik untuk mengutip beberapa penggalan dari surat Magnus:

Tidak ada berita yang lebih mengasyikkan dan menawan bagi saya, seorang Goth, atau, jika sesuai dengan pemahaman Anda, seorang Swedia, selain yang memperkenalkan studi baru yang memengaruhi asal-usul Goth, dan dari mana kami berhak mengharapkan keandalan dan ketelitian dalam berusaha untuk mencapai kejelasan dalam masalah ini. Saya selalu memiliki minat yang mendalam untuk membaca karya-karya penulis sejarah dan kosmografer... pertama-tama, dengan semangat khusus, saya berusaha keras untuk mendapatkan pengetahuan lengkap tentang di mana yang disebut orang Goth meledak ke dalam kehidupan - orang biadab, pembawa maut dan korupsi, orang tak bertuhan ini.

Wahai tuan yang maha tahu! Kami melihat bahwa sejarawan dan ahli geografi zaman kuno yang paling terkenal, menyebutkan Goth, mengatakan dengan pasti bahwa mereka berasal dari kerajaan Swedia - tanah air saya.

Jika ada yang dapat menyangkal bukti bahwa orang Goth ini adalah orang Swedia, maka saya ingin melihat alasan yang benar atau setidaknya dibuat-buat.

Lebih dari sekali saya memiliki kesempatan untuk berdiskusi dan berselisih dengan orang asing tentang kualitas apa yang dimiliki orang yang berbeda. Tetapi begitu mereka mengetahui bahwa saya adalah seorang Gotik, mereka berkata bahwa mereka siap untuk takut bahwa orang barbar akan diam, dan orang Slavia akan menghilang selamanya; dengan ekspresi muak dan kutukan terhadap keturunan orang tak bertuhan ini, mereka melaporkan dengan tidak terbantahkan bahwa keturunannya harus dihindari seperti benih ular ...

Jelas dari pertimbangan ini, yang harus dipahami sebagai suatu kebajikan, nenek moyang saya yang disebutkan di atas - Goth, ketika mereka bergabung dengan kebiasaan suci agama Kristen, kemudian, meninggalkan delusi dan kebiasaan pagan mereka, ingin mengubah nama pagan mereka - the Goth ke Swedia dan memutuskan bahwa daerah yang dikenal dengan nama Gothia, sejak saat itu menerima nama Swedia ... 9

Seperti yang Anda lihat, proses pemikiran Magnus sederhana: kami selalu tahu bahwa kami adalah orang Goth, tetapi kami mulai menyembunyikan nama kuno yang disebut Swedia, karena takut akan kutukan orang. Perlu juga diperhatikan fakta bahwa beberapa dekade mempromosikan gagasan Swedia sebagai rumah leluhur Goth mengarah pada fakta bahwa I. Magnus percaya pada keberadaan sumber kuno yang mengkonfirmasi gagasan ini, sementara tidak ada sumber-sumber tersebut.

Hal ini ditunjukkan oleh Mekhovsky, yang menerbitkan surat Magnus bersama dengan tanggapan pedasnya, di mana dia menulis bahwa jelas baginya bahwa teman mudanya telah membaca kisah para penulis kuno tentang pulau Scandia yang padat penduduknya, di mana banyak orang orang tinggal. Tapi apa yang dikatakan oleh kesannya sendiri? Dalam perjalanan ke Roma, dia bisa melihat dengan matanya sendiri betapa kecil dan miskinnya Skandinavia itu. Ya, sejarawan berpengetahuan melaporkan eksodus Goth dari Gothia, tetapi tidak ada yang menulis bahwa itu adalah Swedia atau Finlandia! Bagaimana dia atau perwakilan Gothicisme lainnya dapat membuktikan bahwa Visigoth dan Ostrogoth berasal dari dua wilayah yang memiliki nama konsonan, meskipun tidak ada satu pun sumber Denmark, Swedia, atau Gotik pada periode itu? Anda tidak dapat menyajikan sumber Swedia dari masa itu, karena mereka tidak ada, dan apa yang ada di masa lalu Swedia akan dilupakan. “Kebahagiaan untukmu! Temukan sesuatu yang berharga, lalu tulislah. 10

Johannesson menyarankan bahwa jawaban Mechovsky yang merendahkan mungkin telah menjadi pendorong di bawah pengaruh I. Magnus beralih untuk menulis sejarah Swedia atau cerita tentang raja-raja Goth dan Swedia dalam semangat Gotikisme. "Sumber" utama baginya adalah pendahulunya dari Swedia Eric Olai, yang mengidentifikasi Swedia dengan pulau Scandia atau rumah leluhur Goth yang menaklukkan Roma, dan sejarawan Jerman Krantz, yang juga mempopulerkan informasi dari karya Jordan, yaitu. Gothic Jerman dan Swedia. Itu semua "sumber".

Jadi, kita melihat bahwa gagasan Swedia sebagai rumah leluhur Goth dipraktikkan oleh kekuatan kepentingan politik, dan ilmu sejarah segera mulai menertawakan gagasan ini. M. Mechowski, selain pengetahuan mendalam tentang penulis Renaisans Eropa kuno dan Barat, juga mengandalkan historiografi Polandia yang kuat. Perlu diingat bahwa salah satu penulis sejarah Polandia paling berwibawa yang memengaruhi generasi sejarawan berikutnya adalah Jan Dlugosz (1414-1480), ahli sumber sejarah terbesar, yang juga mengetahui sejarah Eropa Timur dengan sangat baik.

Oleh karena itu, mulai mengklarifikasi pertanyaan tentang siapa Goth itu, seseorang harus memahami dengan jelas disposisi yang digariskan: pertanyaan tentang Goth pada abad XV-XVI. dibagi antara dua bola - bola penelitian ilmiah dan bidang kepentingan politik, di mana informasi ilmiah tidak memenuhi kebutuhan politik. Politik, tentu saja, menepi, dan sains sudah lama dilupakan. Bagaimana ini terjadi diilustrasikan oleh cerita berikut, yang menunjukkan betapa pentingnya mahkota Swedia yang melekat pembangunan yang berhasil mitos politik tentang Swedia sebagai rumah leluhur bangsa Goth.

Di antara orang-orang terpelajar yang mengejek versi Swedia-Goth adalah Olaf Petri (1493-1552), seorang sejarawan Swedia dan pembaharu gereja Swedia yang terkenal. Dan untuk kritik ini, dia hampir membayar dengan nyawanya. Petri adalah tangan kanan raja Swedia Gustav Vasa dalam mendirikan Lutheranisme di Swedia. Tetapi raja sangat tertarik pada penciptaan karya sejarah yang kokoh yang akan menunjukkan hubungan genetik sejarah Swedia dengan sejarah Goth kuno. Upaya untuk mengaitkan sejarah orang kuno Goth sebagai pengantar sejarah Swedia dilakukan di bawah pendahulu Gustav Vasa dan bahkan kemudian digunakan untuk membenarkan ambisi politik khusus para penguasa Swedia, yang, untuk implementasinya, membutuhkan doktrin sejarah yang membenarkan keunggulan Swedia di antara Skandinavia lainnya negara. Masa lalu heroik Goth sebagai nenek moyang langsung raja-raja Swedia, sebagai pembukaan panorama sejarah Swedia, selaras dengan tujuan tersebut.

Ketika Raja Gustav Vasa menyadari perlunya menggunakan gagasan "masa lalu yang cerah", meskipun itu fiksi, untuk mengembangkan ideologi yang mengkonsolidasikan masyarakat, jelaslah bahwa Olaf Petri dipandang sebagai ahli strategi politik. Dialah, dan bukan pembangkang dan pembelot John Magnus, yang dipersiapkan oleh takdir sendiri untuk menjadi orang pertama di bidang penanaman sejarah resmi Swedia, mengingat posisinya sebagai salah satu pengkhotbah Lutheranisme Swedia yang paling otoritatif dan, berkat ini, kedekatannya dengan Raja Gustav Vasa. Raja, tentu saja, berharap bahwa "Tuan Oluf", yang telah begitu setia melayaninya dalam memperkenalkan Lutheranisme di Swedia, juga akan bertindak sebagai pencipta karya yang benar secara politis yang akan mengamankan mahkota megah rumah leluhur Goth di Swedia. dan memberikan akar kuno dinasti Vaza muda. O. Petri mulai bekerja, dan selama tahun 1530-an - 1540-an dia menciptakan karya "The Swedish Chronicle", yang dia persembahkan kepada raja. sebelas

Tetapi Petri's The Swedish Chronicle membuat marah raja, karena dalam karya ini, menurut peneliti Swedia Göran Sahlgren, Petri sama sekali tidak menunjukkan kesombongan nasional, dan pada abad ke-16, diliputi oleh chauvinisme, pencariannya akan kebenaran tidak dapat dipahami. Apa yang dimaksud di sini, kebenaran apa yang dicari O. Petri? Semuanya sangat sederhana: "master Oluf" menulis esai tentang sejarah nyata Swedia di zaman kuno, seperti yang dia ketahui (seperti Mechovsky). Berikut beberapa kutipan darinya:

Anda harus tahu bahwa dalam kronik Swedia kami ada cukup banyak informasi yang dapat dipercaya tentang apa yang sebenarnya kami miliki di masa sebelum kekristenan. Dalam kehidupan nenek moyang kita, hanya ada sedikit peristiwa yang layak untuk ditulis, dan terkadang tidak ada yang perlu ditulis sama sekali. Sedikit yang ditulis dengan menggunakan satu-satunya surat yang tersedia di negara kita pada masa lalu dan yang sekarang disebut surat rahasia.

Hanya sedikit catatan yang dapat dibuat dalam tulisan rahasia, karena aksara Latin yang kami gunakan sekarang datang kepada kami bersama dengan misionaris Kristen. Dan kapan diterima tulisan latin, kemudian surat sebelumnya ternyata dilupakan, dan dengan itu hampir semua yang tertulis di dalamnya ternyata dilupakan ... Kami tidak memiliki informasi yang dapat dipercaya tentang apakah nenek moyang kami menulis sesuatu yang penting dalam tulisan rahasia atau tidak, karena sangat sedikit informasi yang dapat dipercaya telah sampai kepada kita dari periode pra-Kristen. Satu kronik Denmark (mungkin mengacu pada Saxo Grammatik - L.G.) menceritakan banyak hal tentang apa yang terjadi di masa lalu di tiga kerajaan kita, dan ceritanya kembali ke zaman kuno. Tetapi kecil kemungkinan penulisnya memiliki alasan untuk ini, karena di Denmark mereka membuat kesalahan yang sama seperti kita, mencoba dalam sejarah kuno untuk menemukan kebesaran sebagai hadiah bagi anak cucu. Tetapi mengerikan untuk berpikir bahwa dalam kasus ini kebenaran menghindari kita, dan inilah yang paling ditakuti oleh para penulis sejarah ...

Sangat diragukan bahwa kami memiliki sumber tertulis di masa lalu. Namun, diketahui bahwa nenek moyang kita, seperti orang Yunani dan Latin, dulu memiliki syair puitis dan dongeng yang disusun untuk menghormati orang-orang luar biasa yang membedakan diri mereka dengan prestasi dan perbuatan besar ... cerita diwarnai dengan fantasi dan kata-kata , kehormatan dan regalia dikaitkan dengan para pahlawan ... Penyusun pertama kronik Denmark dan Swedia mendasarkannya pada banyak cerita lama, lagu, dan tulisan fiksi lainnya yang tersisa dari masa lalu dan menuliskan semuanya, meskipun tidak diketahui apa yang sebenarnya terjadi dan apa yang tidak ... Dan karena kami, orang Swedia, tidak memiliki satu pun karya sejarah kuno, seperti beberapa orang lain, maka kami tidak memiliki informasi yang dapat dipercaya baik tentang asal usul orang Swedia kami, atau tentang apa Swedia seperti di zaman kuno.

Karya sejarah terkenal menceritakan tentang Kerajaan Goth dan waktu kemunculannya. Tetapi dapatkah orang dengan serius berpikir bahwa cerita-cerita ini menyangkut orang-orang Goth yang sekarang tinggal di Swedia? Orang-orang Goth kuno itu (meskipun apakah mereka benar-benar setua yang diyakini beberapa orang?) Atau orang-orang yang pertama kali disebut Goth, sama sekali tidak mungkin orang yang sama yang tinggal bersama kita di Swedia. Orang-orang ini tinggal di tempat yang sekarang Hongaria atau agak ke selatan. Negara Goth telah ada sejak jaman dahulu, sejak masa setelah Air Bah, dan ada banyak bukti tertulis tentang ini. Tidak mungkin mereka pindah ke sana dari negara kita. Lebih masuk akal bahwa beberapa dari mereka pernah pindah dari sana ke kami dan tinggal di sini. Tetapi semua ini tidak diketahui secara pasti, ini hanya tebakan, kami tidak dapat menentukan apa yang dapat diandalkan di masa-masa yang jauh itu, jadi lebih baik tidak melakukan ini sama sekali daripada berkeliaran secara acak ...

Oh, dan Gustav Vasa sangat marah ketika dia membaca wahyu cerdik dari "Tuan Oluf". Lagipula, "Swedish Chronicle" Petri bahkan tidak mempertanyakan gagasan untuk mengidentifikasi Swedia dengan rumah leluhur Goth, yang mendasar bagi Gothicisme, itu hanya menghancurkannya, tanpa meninggalkan kebutuhan bisnis yang terlewat dari mitos! Dan untuk apa?! Dia membutuhkan kebenaran, Anda mengerti? Pencari kebenaran, intelektual! Ke penjara, bajingan, di atas talenan! Dan apa yang raja lakukan?

Memang, baru-baru ini - pada tahun 1523 - Gustav Vasa mengambil alih negara, hancur dan berlumuran darah dalam pertempuran dan pertempuran yang tak terhitung jumlahnya antara perwakilan bangsawan Swedia dan raja-raja dari Persatuan Kalmar - imigran dari Denmark, rumah Pomeranian-Mecklenburg atau Bavaria . Periode pertama pemerintahannya ditandai dengan serangkaian pemberontakan besar di berbagai wilayah Swedia, yang merupakan reaksi terhadap kebijakan pajak yang diperketat, serta reformasi agama dan pengenalan Lutheranisme, bukan Katolik. Untuk menyatukan negara yang terkoyak menjadi organisme yang berfungsi, Gustav Vasa membutuhkan ideologi yang sesuai seperti udara, atau, seperti yang akan mereka katakan sekarang, ide nasional. Gagasan bahwa gagasan pemersatu nasional adalah gagasan sejarah nasional, yang diwakili oleh gambar-gambar masa lalu yang gemilang, telah dikuasai oleh humanisme Eropa Barat selama lebih dari seratus lima puluh tahun. Karya semacam ini - kisah heroik brilian tentang "Goth kuno" yang diharapkan dari Olaf Petri.

Dan Petri mengambil posisi sebagai pencari kebenaran yang bahagia dan berdebat tentang apa, kata mereka, entah apa yang terjadi di zaman kuno di Swedia: kami tidak memiliki budaya, tidak ada sumber tertulis, hanya ada sajak dan rahasia menulis, jadi Anda tidak akan lari untuk mengarang, dan jika terjadi sesuatu, maka semua ini datang kepada kami dari benua, dan bukan sebaliknya, dari kami - di sana. Ketidakmampuan untuk memahami tuntutan saat ini sangat merugikan "Tuan Oluf": dia dituduh mencoba menanamkan "racun pengkhianatan" ("förgifgh otrooheet") ke dalam benak rakyat raja dalam kroniknya, dan dijatuhi hukuman mati .

Hukuman, bagaimanapun, tidak dilakukan, raja memaafkan Petri (bagaimanapun juga, hampir menjadi "pendiri" Lutheranisme di Swedia), menghukumnya dengan membayar denda yang besar, dan dia bahkan melanjutkan karirnya sebagai tokoh agama dan penulis. Tapi "tuan Oluf" tidak menjadi penguasa pemikiran sejarah masyarakat Swedia. Gustav Vasa melarang penerbitan Kronik Swedia miliknya, menganggapnya sebagai karya yang berbahaya. Setelah kematian Petri, raja menyita arsipnya, mencurigai bahwa mungkin ada kronik "rahasia" lain dari konten yang tidak dapat diandalkan yang harus dikendalikan sehingga "M. Oluf ini (seolah-olah dia adalah musuh terbesar Swedia) tidak dapat melakukannya. lebih mengekspos Swedia untuk diejek, diludahi dan dimarahi, seperti yang telah dia lakukan dengan menulis kronik ini ( itu. "Kronik Swedia" - L.G.)". 12

Dengan demikian, konsepsi sejarah Swedia yang jujur ​​​​dan berbasis sumber, yang disajikan oleh Olaf Petri, dinyatakan sebagai celaan bagi masa lalu Swedia, dan pengarangnya sendiri dinyatakan sebagai musuh rakyat. Sebagai sejarah resmi Di Swedia, kisah fiksi I. Magnus tentang Goth - nenek moyang langsung raja-raja Swedia disetujui, dan generasi Swedia mulai dibesarkan di atasnya, menyebabkan perasaan euforia yang dikutip Nordström di awal artikel.

Karya Magnus menerima popularitas pan-Eropa. Itu diterbitkan di Basel pada 1558, di Cologne pada 1567 dan secara bertahap menjadi salah satu karya paling populer. Seorang kontemporer Magnus, profesor Denmark Hans Münster, menulis dengan ketidaksenangan pada tahun 1559 dari London bahwa kisah raja-raja Goth dan Swedia dijual seperti kue panas di London, dan pada saat yang sama, fiksi tak berdasar dari "besar Goth” (yaitu I. Magnus), dan bahwa raja Denmark juga harus menemukan seorang penulis yang mampu menghasilkan karya serupa di Denmark.

Dengan cara Eropa yang umum ini, sebagai bagian dari mitos politik Swedia, cerita Magnus tentang Goth datang dari Swedia ke Rusia pada abad ke-18. Tetapi jika di Swedia dalam beberapa dekade terakhir pemikiran sejarah telah meninggalkan fantasi I. Magnus dan, pada kenyataannya, mengakui kebenaran pandangan O. Petri tentang sejarah kuno Swedia, maka di Rusia mereka mempertahankannya dengan kegigihan yang layak. penggunaan terbaik, dan para arkeolog Rusialah yang menjadi tempat perlindungan terakhir dari fantasi Magnus.

Biarkan saya mengingatkan Anda kata-kata D. Harrison itu baik sumber tertulis maupun bahan arkeologi modern membantah hasil dari Goth atau mereka yang pertama kali menyebut diri mereka Goth (peringatan yang sangat penting!) dari Swedia. Mari kita juga melihat sekilas sumber-sumber terkenal untuk melihat dalam konteks apa dan dalam masyarakat apa nama Goth ditemukan di sana dan berkat ini untuk menentukan siapa yang menyebut diri mereka Goth - klarifikasi yang diperlukan untuk pertanyaan “siapa apakah orang Goth?” Dan bagaimana nama mereka terhubung dengan nama orang Jerman?

Sejarawan Bizantium abad VI. Kita bertemu Procopius of Caesarea, misalnya, penyebutan nama Goth baik sebagai etnonim terpisah maupun sebagai nama kolektif untuk banyak orang: “Dulu ada banyak suku Gotik, dan sekarang jumlahnya banyak, tapi yang terbesar dan terpenting di antara mereka adalah Goth, Vandal, Visigoth, dan Gepid. 13

Tetapi orang Jerman di Procopius of Caesarea tidak diidentifikasikan dengan orang Goth: “Para Vandal dulu tinggal di dekat Meotida. Menderita kelaparan, mereka pergi ke Jerman, sekarang disebut kaum Frank, dan ke Sungai Rhine, menganeksasi suku Gotik di Alans untuk diri mereka sendiri. 14

Jadi, kita melihatnya pada abad V-VI. banyak orang dapat bertindak dengan nama umum Goth: Vandal, Alan, tetapi bukan orang Jerman. Orang Jerman dan Goth pada periode ini disebut sebagai orang yang berbeda atau kelompok yang berbeda orang-orang yang membentuk komunitas etnopolitik yang berbeda. Selain itu, pada saat itu tradisi diketahui mengasosiasikan asal usul Goth dengan Sauromate dan Melanchlens: "Namun, di masa lalu, mereka (Goth - L.G.) disebut Sauromates dan Melanchlens." 15

M.Yu mengingatkan tentang asal-usul Goth di Eropa Timur. Braichevsky, mencatat bahwa Goth Laut Hitam tidak dapat dianggap sebagai orang Jerman "murni" dan bagi penulis antik akhir, Goth adalah penduduk asli stepa Laut Hitam, dan etnonim mereka dalam sumber adalah sinonim untuk nama "Scythians". 16 Menurut sejarawan Gothic Jordanes (pertengahan abad VI), Goth adalah penerus Getae Thracian, sedangkan sejarawan Bizantium Theophylact Simokatta (awal abad ke-7) mengidentifikasi Getae dengan Slavia.

Berikut adalah contoh lain dari Procopius of Caesarea: “Gizeric (raja Vandal pada 428-477 - L.G.) membagi Vandal dan Alan menjadi beberapa kelompok ... Namun, mereka mengatakan bahwa jumlah Vandal dan Alan di masa lalu tidak tidak melebihi lima puluh ribu ... Kemudian hanya berkat kelahiran anak-anak mereka dan penambahan orang barbar lain kepada mereka, mereka mencapai kerumunan seperti itu ... Tapi nama Alans dan orang barbar lainnya, kecuali orang Maurus, diserap dengan nama Vandal. 17

Seorang ahli abad pertengahan Austria yang terkenal dan peneliti sejarah barbar H. Wolfram mencatat bahwa dari penyebutan pertama nama "Goth" oleh sumber kuno antara 16 dan 18 tahun. IKLAN, selama beberapa abad nama ini mencakup berbagai bangsa. Ada masa-masa ketika nama Goth menghilang. Misalnya antara zaman Ptolemeus dan tahun 60-an. abad ke-3 itu tidak lagi ditemukan di sumber, dan kemudian muncul lagi sebagai etnonim, yang mengubah nama "Scythians". Namun, setelah ada untuk beberapa waktu lagi, itu kembali terlupakan, jadi tidak kemana-mana tanpa membentuk kebangsaan abad pertengahan dan cukup awal berubah menjadi mitos yang dapat diakses oleh semua orang.

Sejarah nama beraneka ragam sudah siap (termasuk berbagai bentuk manifestasinya, khususnya, sebagai Gutones, Guten, Gothicus dalam gelar Kaisar Claudius II, Gutans, Gauthigoth, nama tempat Dasia gothia dll.) mengarah pada kesimpulan bahwa pembawa nama ini hidup dalam simbiosis dengan banyak orang, larut dalam orang lain, dan, seperti yang dicatat Wolfram, mereka tidak membentuk bangsanya sendiri, tetapi menjadi sarang mitos sejarah. Sebagian besar, orang-orang yang menyandang nama Goth dapat dilokalkan di Eropa Timur atau di Tengah dan Eropa Selatan, yaitu mengulangi kata-kata Braichevsky, orang Goth tidak pernah menjadi orang Jerman yang "murni", karena pembawa nama belakang ini pada awalnya dikaitkan dengan bagian utara Eropa. Namun nama "Jerman" pada awal Abad Pertengahan juga menghilang dari waktu ke waktu, larut dalam nama dan bangsa lain, hanya untuk muncul kembali setelah beberapa waktu, disebabkan oleh kemauan politik.

Dalam perikop dari Procopius of Caesarea di atas, kita melihat bahwa nama orang Jerman pada abad ke-6. dibubarkan atas nama kaum Frank. Setengah ribu tahun sebelum Procopius of Caesarea, kita bertemu dengan deskripsi orang Jerman oleh Tacitus dalam karyanya yang terkenal "Germany". 18

Menurut Tacitus, namanya Jerman dikenal dengan dua cara. Pertama, disebutkan oleh sejarawan kuno sebagai nama suku kuno salah satu kelompok etnis, yang tinggal di tepi timur sungai Rhine dan menjadi terkenal karena anggotanya adalah orang pertama yang menggulingkan Galia dengan menyeberang ke tepi barat sungai Rhine. Kedua, itu dikenal sebagai nama kumulatif dari seluruh penduduk karena keberhasilan militer pembawa nama Jerman ("nama suku menang dan menyebar ke seluruh rakyat," kita membaca di "Jerman" Tacitus "). Sejarahnya umum dan mudah diproyeksikan pada sejarah banyak negara dan waktu: beberapa kelompok etnis menerima atau mengambil nama salah satu anggota komunitas ini sebagai nama kolektif yang sama.

Sejarawan Jerman H. Schulze menggambarkan orang Jerman pada pergantian zaman sebagai “orang barbar dari Utara berkabut yang mengerikan, yang melarikan diri dari ketidaksukaan alam ... berusaha untuk menetap di dalam Kekaisaran Romawi, dan yang berpartisipasi dalam pertahanannya. Di Roma, orang barbar utara ini disebut Germani, nama yang diadopsi Caesar dari Galia. Mereka, pada gilirannya, menamai orang-orang liar yang mencoba menyerang Gaul dari belakang Rhine, dan Caesar dari nama mereka membuat penunjukan daerah di sisi lain Rhine dan Danube, menyebutnya Jerman (Germania). Kata "Jerman" tidak lebih dari referensi untuk orang-orang dari tempat-tempat yang tidak jelas di sebelah timur sungai Rhine. Ilmuwan masih memperdebatkan tentang homogenitas etnis dan linguistik orang Jerman. 19

Gagasan tentang homogenitas etnis dan linguistik Jerman oleh Tacitus merupakan konstruksi dari perwakilan Gothicisme Jerman abad ke-16. Saat itulah, catat Wolfram, konsep "Germanus" disamakan dengan konsep "Deutsch". "Kehomogenan" ini dibangun oleh perwakilan Gothisme Jerman - sejarawan Irenik, Pirckheimer, dan lainnya, menggunakan merek humanis Italia tentang Goth-Jerman, yang juga dikaitkan dengan Swedia oleh Gotik Jerman. Itu adalah struktur buatan, tetapi berkat itu, Gothicisme memperoleh legendanya, tulang punggung konseptualnya.

Ini tentang sumber tertulis. Berkenaan dengan bahan arkeologi modern, saya ingin mengingat bahwa penemuan seperti layar muncul di negara-negara Semenanjung Skandinavia hanya pada pergantian abad ke-7 hingga ke-8, dan fakta ini harus diperhitungkan saat merekonstruksi peristiwa. awal zaman kita berhubungan dengan orang-orang dari negara-negara Skandinavia, ditambah dengan ekspedisi laut. Mengenai sejarah orang-orang yang mendiami wilayah Swedia modern, perlu diperhatikan secara khusus bahwa hanya kapal yang cocok untuk navigasi pesisir. Selain itu, jika pengiriman dengan satu atau lain cara dikaitkan dengan raja-raja Swedia, maka salah satu sejarawan Swedia terbesar Kurt Weibull berbicara tentang Getae, "terjepit" antara Denmark dan Swedia, sebagai orang darat: "Semuanya yang diketahui tentang Getae Swedia tidak memberikan alasan untuk menganggap mereka orang laut. 20

Apa yang dikatakan? Ini menunjukkan bahwa semua pernyataan sebelumnya tentang ekspedisi laut para imigran dari negara-negara Skandinavia, yang berasal dari zaman kuno, memerlukan penelitian tambahan dan tambahan.

Kesimpulan apa yang dihasilkan oleh materi yang ditinjau? Sangat jelas bahwa nama Goth dikaitkan dengan sejarah orang barbar yang disebut era Migrasi Besar, di mana panggung utamanya adalah Eropa Tengah dan selatan Eropa Timur dan Barat, dan bukan Semenanjung Skandinavia. . Komunitas-komunitas yang muncul dan menghilang pada masa kacau itu tidak didasarkan pada komunitas biologis, tetapi pada otoritas seorang pemimpin militer yang sukses. Sejarah komunitas ini, menurut Wolfram, menyamakan "konsep" orang "dan" tentara ", dengan demikian tetap berdasarkan realitas sejarah ... sumber mengkonfirmasi multi-etnis mendasar dari orang-orang. Mereka bukanlah orang-orang "utuh"; mereka tidak pernah mencakup semua kemungkinan anggota dari genus yang sama, tetapi selalu bercampur; kemunculan mereka bukanlah masalah kekerabatan, tetapi struktur internal. Pada awalnya, ini berarti tidak lebih dari mempersatukan dan mempertahankan kesatuan kelompok-kelompok heterogen yang membentuk pasukan barbar. Para pemimpin dan perwakilan dari yang "terkenal", yaitu keluarga yang menelusuri silsilah mereka dari para dewa dan dapat membuktikan karisma mereka dengan kesuksesan yang sesuai, membentuk "pusat gravitasi tradisional", di mana suku-suku baru muncul: terima kasih kepada mereka, komunitas etnis terfragmentasi dan mengubah komposisinya. Siapa pun yang mengaitkan dirinya dengan tradisi ini, sejak lahir atau sebagai hasil pencobaan, ia adalah bagian dari bangsa, yaitu anggota komunitas yang memiliki asal usul yang sama bukan karena darah, tetapi karena tradisi. 21

Akibatnya, sejarah pembawa nama itu sudah siap - ini adalah sejarah formasi multietnis yang rapuh yang hidup sebagai "tentara", dan bukan sebagai "rakyat". Dalam pusaran peristiwa yang bergejolak, nama itu berpindah dari nama suku ke sekelompok orang, dan orang yang lahir di zaman kuno dengan satu nama dapat mengubahnya dan terus hidup di bawah nama lain. Hanya organisasi etno-politik yang paling kuat yang selamat dari "masa kesusahan" ini dan, setelah mencairkan komunitas yang tidak stabil di tungku mereka, mulai membentuk masyarakat dan negara pada akhir era yang disebutkan. Siap di antara etnopolitik yang kuat tidak.

Dan jika bukan karena kombinasi khusus dari keadaan politik, mungkin nama Goth juga akan tetap menjadi salah satu dari banyak nama biadab, yang pengetahuannya tidak akan melampaui orbit pendidikan akademis.

Benar, ada satu keadaan yang perlu direnungkan. Para penguasa Gotik menaruh perhatian besar untuk menyalin peristiwa hidup dan aktivitas mereka ke dalam bentuk tulisan sejarah. Mungkin penguasa barbar lainnya juga sama, mungkin kita hanya tahu lebih banyak tentang Goth daripada yang lain. Tapi tetap saja. Masih ada, misalnya, bukti bahwa raja Visigoth Euryx menyatakan minatnya untuk menulis sejarah Goth oleh Apollinaris Sidonius (430-486), seorang penulis dan penyair, diplomat, dan uskup Gallo-Romawi terkenal di Clermont. Sidonius menolak tawaran itu. Wolfram menyesalkan hal ini, karena menurutnya, Sidonius memiliki pengetahuan yang serius dan akurat tentang sejarah raja-raja Visigoth, dan kita dapat menyingkirkan banyak "mungkin" dalam mempelajari sejarah Goth. Tetapi justru pengetahuan yang akuratlah yang menyebabkan Sidonius menolak lamaran Eurychus, dan juga bahwa Eurychus menerima penolakan tersebut. Sejarah raja-raja Visigoth ditulis lebih dari seratus tahun kemudian oleh Uskup Agung Isidore dari Seville.

Tapi kami menggunakan, seperti yang Anda ketahui, kisah Jordanes, yang menceritakan kembali karya Cassiodorus, yang bertugas di istana Theodoric Agung dan menulis pada 538-539. Tidak ada satu fragmen pun dari karya Cassiodorus yang sampai kepada kita, dan hanya karakterisasi karyanya yang diturunkan, sebagai upaya untuk menghubungkan sejarah Goth dan Romawi, yang untuknya dia menggunakan legenda barbar yang setengah terlupakan. "Legenda" ini diceritakan kembali oleh Jordan, menyebutkan atas namanya sendiri tentang beberapa "lagu kuno" Goth, yang dia andalkan. Deskripsi sejarah kemunculan karya utama tentang Goth ini sangat mirip dengan kemunculan karya Magnus tentang Goth, yang pada gilirannya ia coba "hubungkan" dengan raja-raja Swedia.

Oleh karena itu, dalam studi abad pertengahan modern, tidak hanya ada revisi kritis terhadap mitos Goth sebagai imigran dari Skandinavia, tetapi juga kualitas sumber dari mana mitos ini tumbuh, yaitu Getiki Jordan. Anda dapat membaca tentang ini di artikel oleh D.S. Konkova - "Getika" Jordan - legenda sejarah Gotik atau konjungtur zaman: keadaan studi masalah saat ini.

Dan terakhir: karena sejarah Goth terkait dengan sejarah Rusia kuno dengan berbagai utas, inilah saatnya bagi para abad pertengahan Rusia untuk memikirkan kembali secara kritis apa yang sekarang diketahui tentang Goth dan dengan jelas memisahkan substansi sejarah dari hantu sejarah yang diciptakan oleh frasa.

Lydia Grot,
Kandidat Ilmu Sejarah

Suka artikelnya? Bagikan tautan dengan teman-teman Anda!

54 komentar: Siapa orang Goth dan dari mana asalnya?

Vlad-rzn berkata:

• Evgeny Nefyodov berkata:

• Evgeny Nefyodov berkata:

  SergeiS berkata:

  • Evgeny Nefyodov berkata:

    • Vladimir. berbicara:

      • Evgeny Nefyodov berkata:

        • Vladimir. berbicara:

          • Evgeny Nefyodov berkata:

            • Vladimir. berbicara:

              • Evgeny Nefyodov berkata:

                Vladimir berkata:

                • Evgeny Nefyodov berkata:

                  SergeiS berkata:

                  • Evgeny Nefyodov berkata:

                    Pavel Nikolaevich Aristarkhov berkata:

                    • Evgeny Nefyodov berkata:

                      • Vladimir. berbicara:

                        • Evgeny Nefyodov berkata: